Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK PASIEN TIROTOKSIKOSIS DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR TAHUN 2018-2020 Prema Hapsari Hidayati; Rahmatul Atika Jamal; I Irmayanti; Indah Lestari Daeng Kanang; R Rahmawati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 14 No. 2, Juli 2023
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34035/jk.v14i2.1009

Abstract

Tirotoksikosis terjadi akibat berlebihnya hormon tiroid yang beredar dalam darah. Gejala tirotoksikosis meliputi jantung berdebar, adanya pembesaran kelenjar tiroid, nafsu makan meningkat namun berat badan menurun, dan lain-lain. Pengetahuan mengenai karakteristik pasien tirotoksikosis diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama di Indonesia. Tujuan penelitian ini Mengetahui karakteristik pasien tirotoksikosis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018-2020. Menggunakan Metode Desain penelitian ini adalah descriptive retrospective study dengan pendekatan crosssectional. Hasil: Pasien tirotoksikosis terbanyak didapatkan pada kelompok usia 36-45 sebanyak 37,9%, berjenis kelamin perempuan 81,0%, daerah asal Sulawesi Selatan 82,8%, pekerjaan sebagai IRT 62,1%, dan berpendidikan terakhir SMA/SMK 34,5%. Gejala klinis tirotoksikosis terbanyak adalah jantung berdebar 32 orang (26,9%), tekanan darah prehipertensi 28 orang (48,3%), denyut nadi normal 48 orang (82,8%), dan 27 orang (46,6%) didapatkan pembesaran kelenjar tiroid. Pada 50 orang (86,2%) didapatkan TSH dan FT4 tidak terkontrol, sedangkan hasil laboratorium yang lain dalam batas normal. Ada 9 orang (15,5%) memiliki hasil USG tiroid struma nodusa, sedangkan multinodusa dan diffusa masing-masing 3 orang (5,2%). Kesimpulan pada penelitian ini Pada pasien tirotoksikosis di RS Ibnu Sina Makassar didominasi jenis kelamin perempuan berusia 36-45 tahun dengan gejala klinis adalah jantung berdebar, tekanan darah meningkat, teraba pembesaran kelenjar tiroid dan tidak terkontrolnya kadar hormon tiroid. Background: Thyrotoxicosis results from an excess of thyroid hormones circulating in the blood. Symptoms of thyrotoxicosis include palpitations, enlargement of the thyroid gland, increased appetite but decreased weight, and others. Knowledge of the characteristics of thyrotoxicosis patients is needed to improve the quality of health services, especially in Indonesia. Objective: Knowing the characteristics of thyrotoxicosis patients at Ibnu Sina Hospital Makassar in 2018-2020. Methods: This research design is a descriptive retrospective study with a crosssectional approach. Results: The most thyrotoxicosis patients were found in the age group 36-45 as much as 37.9%, female gender 81.0%, South Sulawesi origin 82.8%, work as housewives 62.1%, and the last education SMA / SMK 34.5%. The most common clinical symptoms of thyrotoxicosis were palpitations 32 people (26.9%), prehypertension blood pressure 28 people (48.3%), normal pulse 48 people (82.8%), and 27 people (46.6%) obtained enlarged thyroid gland. In 50 people (86.2%) obtained uncontrolled TSH and FT4, while other laboratory results were within normal limits. There were 9 people (15.5%) who had struma nodusa thyroid ultrasound results, while multinodusa and diffusa were 3 people (5.2%) each. Conclusion: Thyrotoxicosis patients at Ibnu Sina Hospital Makassar are predominantly female aged 36-45 years with clinical symptoms of palpitations, increased blood pressure, palpable enlargement of the thyroid gland and uncontrolled thyroid hormone levels.
Hubungan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2021 Ida Royani; Khusnul Syafitri; Pratiwi Nasir Hamzah; Indah Lestari Daeng Kanang; Shulhana Mokhtar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 3 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i3.410

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merujuk pada kondisi refluks isi lambung ke esofagus, yang dapat menimbulkan gejala khas seperti heartburn (sensasi terbakar di daerah epigastrium), regurgitasi asam (rasa pahit di mulut), mual, dan disfagia. Stres diketahui sebagai faktor risiko GERD karena dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pencernaan. Mahasiswa kedokteran, khususnya yang tergabung dalam angkatan 2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI), menghadapi tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat umum. Hal ini disebabkan oleh tuntutan beban akademik seperti jadwal perkuliahan yang padat, seringnya ujian dan tugas kuliah, serta kurangnya waktu istirahat yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan konsentrasi belajar pada mahasiswa tahap akademik FK UMI Angkatan 2021. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil analisis bivariat antara GERD dan konsentrasi belajar menunjukkan nilai p = 0,029 (P < 0,05), menunjukkan adanya hubungan antara Gastroesophageal Reflux Disease dengan tingkat konsentrasi belajar pada mahasiswa FK UMI Angkatan 2021.
Karakteristik Penderita Demam Tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2022 Khadijah Nur Khalizah; Dahliah; Hasta Handayani Idrus; Indah Lestari Daeng Kanang; Abdul Mubdi Ardiansar Arifuddin Karim
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i1.438

Abstract

Demam tifoid ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Terjadi infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam pasien mengalami ruam, mual, anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, bradikardia relatif dan penurunan derajat kesadaran. Penelitian ini menggambarkan Karakteristik Penderita Demam Tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian Deskriptif menggunakan pendekatan Retrospektif. Penelitian dilaksanakan bulan Juni-Agustus 2023 untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan data rekam medik pasien penderita penyakit demam tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo tahun 2022 Kabupaten Sidrap. Sampel yang diperoleh menggunakan metode total sampling yaitu hasil rekam medik yang memenuhi syarat kriteria inklusi maupun ekslusi penelitian ini. Data sekunder yang diambil dari data rekam medik pasien Demam Tifoid yang dirawat inap dengan total sampel penelitian 42 pasien yang menunjukkan hasil yaitu umur 12 – 25 tahun sebanyak 16 orang (38,1%) paling banyak mengidap. Perempuan lebih dominan terinfeksi dengan jumlah 22 orang (52,4%), lebih sering terjadi pada Pelajar/Mahasiswa dengan populasi 19 orang (16,7%). Pasien banyak tidak mengalami komplikasi sebanyak 39 orang (92,9%). Lama rawat paling tinggi yaitu < 7 hari sebanyak 41 orang (97,6%), dan gejala demam paling umum terjadi dengan total 30 Orang (71,4%). Penyakit demam tifoid lebih banyak dialami oleh umur 12 – 25 tahun dalam hal ini umur Remaja dan dewasa muda tinggi risiko menderita demam tifoid. Penyakit ini lebih banyak menginfeksi jenis kelamin Perempuan dibanding dengan jenis kelamin Laki-laki, dan lebih banyak menyerang Pelajar/Mahasiswa berjenis kelamin Laki-laki, serta banyak yang tidak disertai Komplikasi.