Pratiwi Nasir Hamzah
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENENTUAN ESTIMASI TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TULANG FEMUR PADA SUKU MAKASSAR Aqilla Fadia Haya; Pratiwi Nasir Hamzah; Achmad Harun; Fadil Mula; Denny Mathius; Zulfiyah Surdam
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20131

Abstract

Untuk melngeltahui elstimasi tinggi badan selselolrang dapat dilakukan pelngukuran panjang tulang untuk melndapatkan hasil yang akurat. Namun, dalam belbelrapa kasus folrelnsik, panjang tulang tidak ditelmukan, jadi pelrlu melrumuskan bagian tulang yang dapat digunakan untuk melngeltahui tinggi selselolrang. Tinggi badan melrupakan salah satu parameltelr pelnting dalam idelntifikasi individu. Elstimasi tinggi badan melnjadi salah satu kritelria idelntifikasi pelrsonal yang melmbantu melmpelrselmpit prosels pelnyellidikan di bidang forelnsik. Pelnellitian ini dilakukan untuk melngeltahui elstimasi tinggi badan belrdasarkan panjang tulang felmur pada Suku Makassar. Pelnellitian ini melnggunakan meltodel obselrvasional dan delskriptif analitik delngan rancangan pelndelkatan potong lintang (Cross Selctional) dimana pelngambilan data yang dilakukan hanya satu kali, pada satu waktu.. Dari hasil pengukuran panjang tulang Femur didapatkan rata-rata panjang tulang Femur pada laki-laki adalah 51.26 cm ± 1.99 dan pada perempuan adalah 47.39 cm ± 4.28. Dari hasil pelngulkulran tinggi badan didapatkan rata- rata tinggi badan pada laki-laki adalah 166.78 cm ± 2.8 dan pada pelrelmpulan adalah 157.52 cm ± 4.2. Rulmuls elstimasi tinggi badan dapat ditelntulkan delngan melngulkulr panjang tullang Felmulr mellaluli pelrsamaan relgrelsi linelar selbagai belrikult: Tinggi badan (Lk) cm =  110.9 + 1.1 (Tullang Felmulr Laki-laki) cm dan tinggi badan (Pr) cm = 116.6 + 0,8 (Tullang Felmulr Pelrelmpulan) cm. Pelnellitian ini memperoleh 2 formula relgrelsi untuk melnelntukan tinggi badan laki-laki dan pelrelmpuan belrdasarkan panjang tulang felmur pada Suku Makassar.
PENENTUAN ESTIMASI TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TULANG FEMUR PADA MASYARAKAT YANG BERSUKU TORAJA Saffanah Rizkah Muttaqinah Anwar; Pratiwi Nasir Hamzah; Andi Kartini Eka Yanti; Hanna Aulia Namirah; Denny Mathius; Zulfiyah Surdam
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.20132

Abstract

Pengukuran tinggi badan mempunyai nilai penting dalam bidang antropologi forensik karena membantu dalam penentuan ciri-ciri biologis seseorang. Dalam keadaan tertentu, pengukuran tinggi badan dapat diestimasikan dengan menggunakan rumus regresi melalui panjang tulang. Panjang tulang femur menunjukkan nilai koefisien korelasi yang penting, sehingga memungkinkan estimasi tinggi badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan estimasi tinggi badan dengan memanfaatkan pengukuran tulang femur pada individu yang termasuk dalam kelompok etnis Toraja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasional dan deskriptif analitik dengan rancangan pendekatan potong lintang (Cross Sectional), yang mana pengambilan data dilakukan dilakukan hanya satu kali pada satu waktu. Hasil penelitian didapatkan formula regresi untuk estimasi tinggi badan berdasarkan panjang tulang femur pada suku toraja yaitu Tinggi Badan (Lk) = 105,1 + 1,3(panjang tulang femur) dan Tinggi Badan (Pr) = 45,1 + 2,7 (panjang tulang femur). Formula regresi tersebut dapat digunakan untuk menentukan tinggi badan berdasarkan panjang tulang femur pada laki-laki dan perempuan yang bersuku toraja.
Gambaran Foto Toraks Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Tuberkulosis Dan Tanpa Tuberkulosis Di RSD Kota Tidore Kepulauan Rana Raihanah Azzahra; Syamsu Rijal; Nesyana Nurmadilla; Pratiwi Nasir Hamzah; Azis Beru Gani
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 11 (2023): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i11.351

Abstract

Diabetes melitus merupakan sebuah penyakit gangguan metabolisme yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dapat melemahkan sistem imun dan mengakibatkan penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi, seperti tuberkulosis. Tujuan untuk mengetahui gambaran foto toraks pada pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis dan tanpa tuberkulosis di RSD Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan penderita diabetes melitus terbanyak usia 41-70 tahun (42 orang). Terdapat 1 orang usia 15-20 tahun dan usia 21-30 tahun sedangkan 31-40 tahun didapatkan 4 orang. Penderita diabetes melitus didominasi jenis kelamin laki-laki (28 orang), dan perempuan (20 orang). Hasil foto toraks tanpa kelainan sebanyak 20. Lesi terbanyak pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis adalah peningkatan corakan bronkovaskular 6 foto, lesi perselubungan 3 foto, opasitas 2 foto, corakan bronkovaskular kasar 2 foto, efusi pleura 2 foto, dan infiltrat 1 foto. Lesi paling banyak ditemukan pada foto toraks pasien dengan tuberkulosis adalah lesi fibroinfiltrat sebanyak 8 foto, konsolidasi 3 foto, fibrosis 1 foto, opositas 1 foto, dan infiltrate 1 foto. Lesi foto toraks pasien diabetes melitus tanpa tuberkulosis terbanyak adalah peningkatan corakan bronchovaskuler sedangkan pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis terbanyak adalah fibroinfiltrat.
Hubungan Antara Beban Belajar dengan Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI Angkatan 2020 A. Adila Permata Abdullah; Ida Royani; Pratiwi Nasir Hamzah; Suliati P. Amir; Muhammad Alim Jaya
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i2.393

Abstract

Gangguan terhadap kebiasaan belajar dan prestasi akademis adalah akibat yang tidak dapat dihindari dari stres siswa. Sangat penting untuk memberikan perhatian yang cermat kepada siswa yang menderita stres berat atau putus asa. Khususnya bagi mahasiswa kedokteran, kehidupan pribadi dan profesional mereka akan terganggu jika mereka tidak mampu mengatasi stres selama bersekolah. Kajian Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan beban kerja. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian cross-sectional, yaitu pengumpulan data dari responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa tidak mengalami stres sama sekali (48,2%). Jika dilihat tingkat stres berdasarkan jenis kelamin, mayoritas adalah perempuan (84,7%), dan jika dilihat tingkat stres berdasarkan usia, mayoritas adalah kelompok usia 20 tahun (84,7%). lebih dari separuhnya, Stres dan beban kerja akademik tidak berhubungan secara signifikan pada penelitian mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia ini. Tingkat stres siswa tidak berhubungan secara signifikan dengan beban belajarnya, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai koefisien korelasi sebesar 3,117. Stres dan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan siswa di sekolah tidak berkorelasi. Dengan demikian, mahasiswa tidak mengalami stres akibat beban kuliah yang berat karena terdapat korelasi positif antara keduanya
Hubungan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2021 Ida Royani; Khusnul Syafitri; Pratiwi Nasir Hamzah; Indah Lestari Daeng Kanang; Shulhana Mokhtar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 3 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i3.410

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merujuk pada kondisi refluks isi lambung ke esofagus, yang dapat menimbulkan gejala khas seperti heartburn (sensasi terbakar di daerah epigastrium), regurgitasi asam (rasa pahit di mulut), mual, dan disfagia. Stres diketahui sebagai faktor risiko GERD karena dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pencernaan. Mahasiswa kedokteran, khususnya yang tergabung dalam angkatan 2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI), menghadapi tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat umum. Hal ini disebabkan oleh tuntutan beban akademik seperti jadwal perkuliahan yang padat, seringnya ujian dan tugas kuliah, serta kurangnya waktu istirahat yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan konsentrasi belajar pada mahasiswa tahap akademik FK UMI Angkatan 2021. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil analisis bivariat antara GERD dan konsentrasi belajar menunjukkan nilai p = 0,029 (P < 0,05), menunjukkan adanya hubungan antara Gastroesophageal Reflux Disease dengan tingkat konsentrasi belajar pada mahasiswa FK UMI Angkatan 2021.