Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi dan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Basic Life Support dalam Upaya Peningkatan Keterampilan pada Masyarakat di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Magfirah Magfirah; Idwar Idwar; Cut Mutiah; Kasad Kasad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.11793

Abstract

ABSTRAK Henti jantung dapat ditangani segera dengan melakukan Basic life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan dilakukan dengan segera ketika terdapat kasus henti jantung(Rifai & Ilyas, 2018b). BLS adalah suatu tindakan pertolongan pada korban henti jantung maupun henti nafas dan merupakan langkah yang sering disebut chain of survival (Shodiqurrahman, 2017b). Salah satu upaya dalam pembekalan pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui penyebaran informasi melalui berbagai metoda salah satunya melalui video (Tahir et al., 2019). kombinasi penggunaan video dan voice feedbeck dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan BHD (Mpotos et al., 2013). Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana pada masyarakat terutama organisasi sosial seperti Karang Taruna dan Kader desa. Melalui pelatihan ini diharapkan mampu Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana melalui penyuluhan dan pelatihan serta mampu meningkatkan kesiapan masyarakat Bystander Basic Life Support. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui pelatihan, penyuluhan, pendampingan dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yaitu 30 % sebelum penyuluhan dan 95% sesudah diberikan penyuluhan. Terjadi keterampilan yang signifikan setelah diberikan pelatihan Basic Lie Support. Suluruh peserta telah mengerti Basic Life Support dan peserta juga sudah terampil memberikan bantuan Basic Life Support. Kata Kunci: Pengabmas, Bencana Life Support, Keterampilan Masyarakat  ABSTRACT Cardiac arrest can be treated immediately by carrying out Basic Life Support (BLS) or Basic Life Assistance (BHD) and carried out immediately when there are cases of cardiac arrest (Rifai & Ilyas, 2018). BLS is an act of assistance to victims of cardiac arrest and respiratory arrest and is a step that is often called a chain of survival (Shodiqurrahman, 2017). One of the efforts to provide this knowledge can be done through the dissemination of information through various methods, one of which is through video (Tahir et al., 2019). the combination of using video and voice feedback can improve skills in implementing BHD (Mpotos et al., 2013). Purpose: the combination of using video and voice feedback can improve skills in implementing BHD. Increase knowledge and skills regarding disaster preparedness in the community, especially social organizations such as Karang Taruna and village cadres. Through this training, it is hoped that it will be able to increase knowledge and skills regarding disaster preparedness through counseling and training and be able to increase the readiness of the Bystander Basic Life Support community. The service method used in this activity is a community education program through training, counseling, mentoring and dissemination of disaster preparedness. there was an increase in knowledge before and after being given counseling, namely 30% before counseling and 95% after being given counseling. Significant skills occurred after being given Basic Lie Support training. All participants have understood Basic Life Support and participants are also skilled at providing Basic Life Support assistance. Keywords : Community Service, Basic life Support, community skills
Upaya Pencegahan Stunting Secara Dini pada Remaja Putri di Desa Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Lina Lina; Meliani Sukmadewi; Kasad Kasad; Alchalidi Alchalidi; Alfian Helmi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12507

Abstract

ABSTRAK Stunting masih menjadi isu besar bagi bangsa Indonesia dan merupakan program prioritas pemerintah yang harus segera ditanggulangi. Upaya pencegahan stunting secara dini pada remaja adalah sebuah trobosan peningkatan pengetahuan gizi sebelum memulai berkeluarga yang berkontribusi pada kesadaran akan kesehatan ibu dan anak dimasa penting dalam kehidupannya, termasuk memutus rantai persoalan stunting. Pengabdian masyarakat ini untuk mencegah terjadinya stunting secara dini pada remaja di Desa Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Pengabdian kepada masyarakat ini bersifat deskriptif dengan tahapan pelaksananaan yaitu persiapan, pemeriksaan tinggi badan (TB), berat badan (BB), haemoglobin (Hb), tekanan darah, pretest, edukasi (pencegahan stunting, gizi seimbang, anemia), demonstrasi perhitungan berat badan ideal dan posttest. Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah remaja Desa Seulalah Kecamatan Langsa lama Kota Langsa yang berjumlah 40 orang. Mayoritas berat badan remaja tidak ideal sebanyak 22 (55%),  mayoritas memiliki tekanan darah normal sebanyak 27 (65,7%), mayoritas memiliki Hb normal sebanyak 34 (85%), mayororitas pengetahuan remaja sebelum dilakukan penyuluhan memiliki pengetahuan kurang  sebanyak 27 ( 67,5%) serta mayoritas memiliki pengetahuan baik setelah penyuluhan sebanyak  33 (82,5%). Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pada remaja sebaiknya dilakukan secara dini dan rutin minimal 6 bulan sekali. Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Remaja Putri, Anemia, Berat Badan Ideal  ABSTRACT Stunting is still a big issue for the Indonesian people and is a government priority program that must be addressed immediately. Efforts to prevent stunting early in adolescents are a breakthrough in increasing nutritional knowledge before starting a family which contributes to awareness of maternal and child health at an important time in their lives, including breaking the chain of stunting problems. This community service is to prevent premature stunting in teenagers in Seulalah Baru Village, Langsa Lama District, Langsa City. This community service is descriptive in nature with implementation stages, namely preparation, checking height (TB), weight (BB), hemoglobin (Hb), blood pressure, pretest, education (stunting prevention, balanced nutrition, anemia), demonstration of weight calculation ideal and posttest. The targets of this community service are teenagers from Seulalah Village, Langsa Lama District, Langsa City, totaling 40 people. The majority of teenagers' weight was not ideal as much as 22 (55%), the majority had normal blood pressure as much as 27 (65.7%), the majority had normal Hb as much as 34 (85%), the majority of teenagers' knowledge before counseling had insufficient knowledge as much as 27 ( 67.5%) and the majority had good knowledge after counseling as many as 33 (82.5%). Counseling and health checks for teenagers should be carried out early and routinely at least once every 6 months. Keywords: Prevention of Stunting, Adolescent Girls, Anemia, Ideal Body Weight
EDUKASI SOSIAL DISTANCING PADA LANSIA DIDESA LENGKONG LANGSA BARO KOTA LANGSA Meliani Sukmadewi Harahap; Kasad Kasad; Lina Lina; Nora Hayani; Henniwati Henniwati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25552

Abstract

Banyak korban jiwa membuat setiap negara menerapkan kebijakan social distance, termasuk di Indonesia. Hal ini ditandai dengan menetapkan wabah Covid-19 sebagai bencana nasional. Pemerintah telah mengesahkan kebijakan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Merujuk pada aturan tersebut maka setiap kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Langsa telah menetapkan gugus percepatan penanganan Covid-19 yang telah dikenal sebagai Virus Corona menjadi perhatian negara didunia. Orientasi penyebarannya yang sifatnya cepat dan telah menimbulkan-19 yaitu dengan disahkannya Keputusan Wali kota LangsaNo278/440/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Kota Langsa. Berbagai himbauan telah ditetapkan meruju kepada kebijakan nasional terkait penanggulangan covid-19, salah satunya yang telah diterapkan di Kota Langsa adalah social distancing, terakhir disahkan berdasarkan Surat Edaran Walikota Langsa Nomor: 443.1/1066/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Wabah CoronaVirus Disease (Covid-19) di Kota Langsa, diketahui lebih banyak menyerang orang-orang dengan usia tua Lansia adalah kelompok yang lebih rentan terinfeksi COVID-19, yang artinya lebih penting lagi bagi lansia untuk melakukan social distancing. Lansia bisa jadi menghadapi banyak persoalan kesehatan. Melalui kegiatan tatap muka berupa Edukasi pemaparan materi tentang manfaat dan tata cara pelaksanaan Sosial Distancing bagi Lansia saat berada dirumah, diluar rumah, di tempat Ibadah (Mesjid) dan kendaraan umum. Upaya Penanganan Corona Virus Covid -19 dapat terlaksana dengan adanya pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap cara pencegahan penyebaran wabah Corona Virus Desases di Kota Langsa,. Perlu dilakukan Eduasi secara continue sehingga masyarakat dapat membiasakan diri dan menjadikan sosial Distancing suatu kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari baik saat berada di dalam rumah maupun di luar rumah..