Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sosialisasi SOP dan Tools Pemantauan MTBS Usia Kurang dari 2 Bulan Terhadap Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) Oleh Bidan Desa Di Wilayah Puskesmas Kota Langsa Magfirah Magfirah; Nora Veri; Cut Mutiah; Emilda Alamsyahbudin; Idwar Idwar
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3848

Abstract

ABSTRAK Berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat melaksanakan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di pelayanan kesehatan. Salah satunya melalui pelatihan yang dilaksanakan diberbagai daerah. Pada umumnya pelatihan dapat meningkatkan kinerja tenaga kesehatan, namun sangat membutuhkan pengawasan yang efektif. Berbagai model pengawasan MTBS telah dicoba secara global, tetapi masih belum jelas model pengawasan yang mana lebih cocok untuk pelaksanaan MTBS. Bidan desa di wilayah kerja puskesmas kota Langsa sudah pernah mendapatkan pelatihan tentang MTBS, dengan demikian sangat dibutuhkan evaluasi penerapan Standar Opeasional Prosedur (SOP) dan Tools pemantauan MTBS tersebut terhadap peningkatan pelayanan kunjungan neonatal (KN). Tujuan Kegiatan adalah menilai pengetahuan dan pelaksanaan MTBS pada bayi muda kurang dari 2 bulan sesuai SOP serta penerapan Tools Pemantauan MTBS terhadap peningkatan pelayanan kunjungan neonatal (KN). Metode atau bentuk kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi dan demonstrasi pengisian formulir MTBS sesuai SOP, penggunaan Tools pemantauan oleh bidan koordinator. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang didapatkan, bidan desa memiliki pengetahuan baik yaitu (89,9%) pelaksanaan penerapan MTBS udah sesuai SOP sebanyak 82%.Tools pemantauan sudah sesuai dengan SOP yaitu (80%) Kata Kunci: SOP, Tools pemantauan MTBS, Bidan Desa.  ABSTRACT Various efforts have been made to be able to implement Integrated Management of Sick Toddlers (IMCI) in health services. One of them is through training which is carried out in various regions. In general, training can improve the performance of health workers, but it really needs effective supervision. Various models of IMCI supervision have been tried globally, but it is unclear which one is more suitable for implementing IMCI. Village midwives in the work area of the Langsa city health center have received training on IMCI, so an evaluation of the implementation of Standard Operating Procedures (SOP) and IMCI monitoring tools is needed to improve neonatal visit services (KN). The objective of the activity is to assess the knowledge and implementation of IMCI in young infants less than 2 months old according to the SOP and the application of the IMCI Monitoring Tools to improve neonatal visit services (KN). The method or form of activity used in this community service is the socialization and demonstration of filling out the IMCI form according to the SOP, the use of monitoring tools by the coordinating midwife. Based on the results of community service obtained, village midwives have good knowledge, namely (89.9%) that the implementation of the implementation of IMCI is in accordance with the SOP as much as 82%. Monitoring tools are in accordance with the SOP, namely (80%) Keywords: SOP, MTBS monitoring tools, Village Midwives.
METODE MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I Magfirah Magfirah; Idwar Idwar
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 4 (2020): Volume 6 Nomor 4 Oktober 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i4.3009

Abstract

ABSTRACT Background: Pain during childbirth is a physiological condition that is generally experienced by almost all women who give birth. This pain is a subjective experience caused by ischemia of the uterine muscle, traction of the uterine ligament, traction of the ovaries, fallopian tubes, distension of the lower part of the uterus, pelvic floor muscles and perineum. One of the non- pharmacological methods in the form of skin stimulation that can reduce labor pain and cause a relaxing effect is massage effleurage.Objective: To determine the effect of massage effleurage treatment on the intensity of pain during first stage labor in the Rantau Community Health Center, Aceh Tamiang Regency.Method: This research is a quasi experiment with a post test to control group design approach only. The sample were mothers who gave birth to the first stage of 4-8 cm opening. The number of samples was 16 respondents (8 for the treatment and 8 for the control group). The sampling technique was done by means of purposive sampling. While the data analysis used was univariate (frequency distribution) and bivariate (Independent T-Test).Results: Independent sample T-test results, in the treatment group effleurage massage treatment obtained an average value of 4.00 and control group 6.25 obtained p value of 0.031 (p≤0.05). There is a significant difference in the average intensity of stage I labor pain between the treatment group and the control group.Conclusion: There is an effect of the effleurage massage method on the intensity of the first stage labor pain. Suggestions are expected for further research to compare the two non- pharmacological methods to the intensity of scildbirth pain during the 1st stage. Keywords: Massage Flexure, Pain Intensity, and Labor Period. ABSTRAK Latar Belakang: Nyeri saat  persalinan merupakan kondisi  fisiologis yang secara umum dialami oleh hampir semua ibu bersalin. Nyeri persalinan merupakan sebuah pengalaman subjektif disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan  traksi ligament uteri, traksi ovarium, tuba fallopi, distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul dan perineum. Salah satu metode non farmakologi dalam bentuk stimulasi kulit yang dapat menurunkan nyeri persalinan, menimbulkan efek relaksasi adalah Massage effleurage.Tujuan : Untuk mengetahui  pengaruh metode massage effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I di wilayah kerja Puskesmas Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.Metode: Jenis penelitian quasi experiment, dengan pendekatan post test only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I pembukaan 4-8 cm. Jumlah sampel sebanyak 16 responden  (masing-masing 8 responden untuk kelompok perlakuan dan kontrol). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.  Analisa data yang digunakan adalah univariat  (distribusi frekuensi) dan bivariat (Uji Independet T-Test).Hasil: Hasil uji Independen Sampel T-test, pada kelompok perlakuan metode massage effleurage didapatkan nilai rata-rata 4,00 dan kelompok kontrol 6,25 diperoleh nilai p sebesar 0,031 (p≤0.05). Hal tersebut terdapat perbedaan signifikan rata-rata intensitas nyeri persalinan kala I  antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Terdapat pengaruh metode massage effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I . Saran diharapkan penelitian lanjutan membandingkan dua metode non farmakologi terhadap intensitas nyeri persalinan kala I.Saran diharapkan untuk penelitian lebih lanjut untuk membandingkan dua metode non-farmakologis dengan intensitas nyeri scildbirth selama tahap pertama. Kata Kunci: Massage effleurage, Intensitas Nyeri, Persalinan
PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM Magfirah Magfirah; Idwar Idwar
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4346

Abstract

Background: Decreased levels of endorphins and oxytocin are known to be one of the factors causing breast milk production problems in the first days after birth. Low levels of these hormones are also an obstacle in exclusive breastfeeding. Endorphin Massage can provide a feeling of calm and comfort during lactation, thereby increasing the response of the posterior pituitary to producing the hormone oxytocin to increase let down reflex.Research Objectives: to determine the effect of Endorphin Massage on Breastfeeding Expenditures in Post Partum Mothers in the Work Area of Langsa Lama Public Health Center, Langsa City.Methods: This type of research is a quasi experiment, with a post test only control group design approach. The number of samples of 20 respondents, divided into 2 groups (Endorphin Massage and control) each of 10 respondents.Results: The results of the independent T test showed that the mean value of the Endorphin Massage treatment group was 8.50 and the control group was 4.90 (0.000) with p <0.05. The results of this study indicated an increase in milk production in the group that received the Endorphin Massage compared to the control group.Conclusions There is an effect of the Endorphin Massage method on breastfeeding in post partum motherssuggestions: . It is hoped that health workers can apply the Endorphin Massage method to post partum mothers in an effort to increase milk production. Keywords: Endorphin Massage, Breast Milk Production ABSTRAK Latar Belakang:  Penurunan kadar endorfin dan oksitosin diketahui sebagai salah satu faktor penyebab masalah produksi ASI pada hari-hari pertama setelah bayi lahir. Rendahnya kadar hormon tersebut juga menjadi kendala dalam pemberian ASI Eksklusif.  Endorphin Massage dapat memberikan rasa tenang dan nyaman selama masa laktasi sehingga meningkatkan respon hipofisis posterior untuk memproduksi hormon oksitosin dalam meningkatkan let down reflex.Tujuan Penelitian: diketahui  Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa.Metode Penelitian: Jenis penelitian quasi experiment, dengan pendekatan post test only control group design. Jumlah sampel 20 responden, dibagi menjadi 2 kelompok (Endorphin Massage dan kontrol) masing-masing 10 responden.Hasil Penelitian: Hasil uji independen T test didapatkan nilai rerata  kelompok perlakuan Endorphin Massage sebesar  8,50 dan kelompok kontrol 4,90 (0,000) dengan p < 0,05.  Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan produksi ASI pada kelompok yang mendapatkan Endorphin Massage dibandingkan kelompok kontrol.Kesimpulan: Terdapat pengaruh metode Endorphin Massage terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partumSaran diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat menerapkan metode Endorphin Massage kepada ibu post partum dalam upaya meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci: Endorphin Massage,Pengeluaran ASI
Pengembangan Video Basic Life Support Terhadap peningkatan Keterampilan Warga Desa Paya Bujuk Beuramo, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa Magfirah Magfirah; Nora Veri; Cut Mutiah; Dewita Dewita; Sri Wahyuni Ms; Barirah Madani; Kasad Kasad; Idwar Idwar
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 2 (2022): April 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13254

Abstract

 Sudden cardiac arrest has become a major cause of morbidity and mortality, and is responsible for one-third of all deaths in Indonesia. Sudden heart attack has become a public health problem that is often encountered in the community. Currently, the treatment of cardiac arrest can not only be handled by health workers, but can also be handled by ordinary people and families. Cardiac arrest can be treated immediately by performing Basic Life Support (BLS). The purpose of this study was to determine the effect of developing Basic Life Support videos distributed via Whatsapp on the skills of Gampong residents of Paya Bujuk Beuramo Village, West Langsa District, Langsa City. The design of this study was a non-randomized post-test only with a control group. The sample in this study was 26 residents of Gampung Paya Bujuk Beuramo aged 20-45 years, selected by purposive sampling technique, which was then divided into an intervention group and a control group, each consisting of 26 people. BLS skills are measured by means of observation. Data were analyzed using independent sample t-test. The results of the analysis showed p value = 0.0001, so it was interpreted that there was a significant difference in BLS skills between the intervention group and the control group. Furthermore, it was concluded that the development of BLS videos was effective in improving the skills of citizens in carrying out BLS.Keywords: basic life support; videos, Whatsapp; skills ABSTRAK Serangan jantung mendadak telah menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas, serta bertanggung jawab atas sepertiga dari semua kematian di Indonesia. Serangan jantung mendadak telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sering ditemui pada masyarakat. Saat ini penanganan terhadap henti jantung tidak hanya dapat ditangani oeh petugas kesehatan, tetapi juga dapat ditangani oleh orang awam dan keluarga. Henti jantung dapat ditangani segera dengan melakukan Basic life Support (BLS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan video Basic Life Support yang disebarkan melalui Whatsapp terhadap keterampilan warga Gampong Desa Paya Bujuk Beuramo, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Rancangan penelitian ini adalah non-randomized post-test only with control group. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 warga Gampung Paya Bujuk Beuramo yang berusia 20-45 tahun, yang dipilih dengan teknik purposive sampling, yang selanjutnya dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol, masing-masing terdiri atas 26 orang. Keterampilan BLS diukur dengan cara observasi. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,0001, sehingga diinterpretasikan bahwa ada perbedaan keterampilan BLS secara signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Selanjutnya disimpulkan bahwa pengembangan video BLS efektif untuk meningkatkan keterampilan warga dalam melakakukan BLS.Kata kunci: basic life support; video, Whatsapp; keterampilan
Pendampingan Ibu Hamil dalam Pencegahan Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan Kek di Kelas Prenatal Wilayah Kerja Puskesmas Bebesen Sri Wahyuni MS; Idwar Idwar; Hasritawati Hasritawati; Barirah Madeni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9578

Abstract

ABSTRAK Defisiensi zat besi, terhitung lebih dari separuh kasus adalah penyebab paling umum anemia  selama  kehamilan.  Seorang ibu  hamil  dengan  berat  badan  55  kg diperkirakan membutuhkan  sekitar  1200  mg zat  besi  selama  kehamilan.  Kebutuhan  zat  besi harian meningkat dari sekitar 0,8 mg pada trimester pertama menjadi 4-5 mg selama trimester kedua dan >6 mg pada trimester ke-3 . World Health Organization (WHO) mendefinisikan anemia sebagai tingkat hemoglobin (Hb) <11 g/dl pada kehamilan dan 10 g/dl postpartum. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka penanggulangan  Anemia dan KEK dalam kehamilan, namun prevalensi kejadiannya masih tinggi. Salah satu dugaan yang menyebabkan kegagalan pemberian tablet besi pada ibu hamil adalah ketersediaan cadangan besi  tubuh.  Pemberian  makanan  tambahan  pada  ibu  hamil  dengan  KEK dan  pemberian suplementasi besi folat selama kehamilan menjadi upaya dalam penurunan permasalahan gizi dalam kehamilan di Indonesia. Meningkatnya pengetahuan masyarakat terutama Ibu Hamil tentang pentingnya pemeriksaan dini terjadinya anemia defisiensi besi dan KEK. identifikasi pengetahuan dan penyuluhan Anemia defisiensi besi dan KEk  pada pada ibu hamil di Puskesmas Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah. Ibu hamil sudah menyadari betapa pentingnya mencegah Anemia defisiensi besi dan KEK melalui kelas pranatal dalam mencegah dan mengurangi angka kematian Ibu dan Anak. Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan melalui kelas prenatal Kata Kunci: Anemia Defisiensi Zat Besi, KEK, Ibu Hamil  ABSTRACT Iron deficiency, accounting for more than half of cases, is the most common cause of anemia during pregnancy. A pregnant woman weighing 55 kg is estimated to need about 1200 mg of iron during pregnancy. Daily iron requirements increase from about 0.8 mg in the first trimester to 4-5 mg during the second trimester and >6 mg in the 3rd trimester The World Health Organization (WHO) defines anemia as a hemoglobin (Hb) level <11 g/dl in pregnancy and 10 g/dl postpartum. Various efforts have been made in the context of overcoming anemia and CED in pregnancy, but the prevalence is still high. One of the allegations that causes the failure of giving iron tablets to pregnant women is the availability of body iron reserves. The provision of additional food to pregnant women with SEZ and the provision of iron folate supplementation during pregnancy is an effort to reduce nutritional problems in pregnancy in Indonesia. Increasing public knowledge, especially pregnant women about the importance of early examination of iron deficiency anemia and CED. The method used in this activity is to identify knowledge and counseling on iron deficiency anemia and KEK in pregnant women at the Bebesen Health Center, Kab. Central Aceh. Pregnant women are aware of how important it is to prevent iron deficiency anemia and CED through prenatal classes in preventing and reducing maternal and child mortality. Prevention of iron deficiency anemia can be done through prenatal classes Keywords: Iron Deficiency Anemia, CED, Pregnant Women
Pelaksanaan Senam Hamil sebagai Upaya Mempersiapkan Fisik dan Psikologi dalam Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Bebesen Hasritawati Hasritawati; Barirah Madeni; Selvia Zuhra Putri; Sri Wahyuni; Idwar Idwar; Magfirah Magfirah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9565

Abstract

ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) 307 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003. Angka kematian ibu melahirkan tidak mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir. Target Millennium Development Goals(MDG’s) tahun 2016 AKI menjadi 100 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Kematian  ibu  dapat  dicegah  hingga  22%  yaitu  melalui  antenatal  care  yang teratur, mendeteksi dini adanya komplikasi dalam kehamilan, hidup sehat dengan pemenuhan gizi yang seimbang, pelaksanaan inisiasi menyusui dini dalam persalinan, serta  pelaksanaan  senam  hamil  secara  teratur.  Salah  satu  kegiatan  dalam  pelayanan selama kehamilan  yang  bertujuan  untuk  mempersiapkan  fisik  dan  mental  ibu  hamil adalah senam hamil. Meningkatnya pengetahuan masyarakat terutama Ibu Hamil tentang pentingnya pelaksanaan senam hamil dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan fisik dan psikologis menghadapi persalinan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan identifikasi pengetahuan dan penyuluhan Senam Hamil pada pada ibu hamil di Puskesmas Bebesen, Kab. Aceh Tengah. Ibu hamil sudah menyadari pentingnya melakukan senam hamil secara teratur agar ibu dan bayi sehat hingga persalinan karena dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. Senam hamil dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu hamil maupun bayi, sehingga berperan dalam menurunkan angka kematian ibu maupun bayi. Kata Kunci: Senam Hamil, Fisik, Pikologis, Ibu Hamil  ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) was 307 deaths per 100,000 live births in the 2002-2003 IDHS. The maternal mortality rate has not decreased in the last 5 years. The 2016 Millennium Development Goals (MDG's) target is 100 deaths per 100,000 live births. Maternal mortality can be prevented by up to 22%, namely through regular antenatal care, early detection of complications in pregnancy, healthy living with balanced nutrition, early initiation of breastfeeding in labor, and regular pregnancy exercise. One of the activities in service during pregnancy that aims to prepare physically and mentally for pregnant women is pregnancy exercise. Increasing public knowledge, especially pregnant women about the importance of implementing pregnancy exercise and solving physical and psychological problems facing childbirth. The method used in this activity is to identify knowledge and counseling of Pregnant Gymnastics to pregnant women at the Bebesen Health Center, Central Aceh Residence. Pregnant women have realized the importance of doing pregnancy exercise regularly so that mothers and babies are healthy until delivery because it can reduce maternal and child morbidity and mortality.Conclusion: Pregnancy exercise can help improve the health of pregnant women and babies, thereby playing a role in reducing maternal and infant mortality. Keywords: Pregnancy Exercise, Physical, Psychological, Pregnant Women 
Edukasi dan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Basic Life Support dalam Upaya Peningkatan Keterampilan pada Masyarakat di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Magfirah Magfirah; Idwar Idwar; Cut Mutiah; Kasad Kasad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.11793

Abstract

ABSTRAK Henti jantung dapat ditangani segera dengan melakukan Basic life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan dilakukan dengan segera ketika terdapat kasus henti jantung(Rifai & Ilyas, 2018b). BLS adalah suatu tindakan pertolongan pada korban henti jantung maupun henti nafas dan merupakan langkah yang sering disebut chain of survival (Shodiqurrahman, 2017b). Salah satu upaya dalam pembekalan pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui penyebaran informasi melalui berbagai metoda salah satunya melalui video (Tahir et al., 2019). kombinasi penggunaan video dan voice feedbeck dapat meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan BHD (Mpotos et al., 2013). Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana pada masyarakat terutama organisasi sosial seperti Karang Taruna dan Kader desa. Melalui pelatihan ini diharapkan mampu Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang kesiapsiagaan bencana melalui penyuluhan dan pelatihan serta mampu meningkatkan kesiapan masyarakat Bystander Basic Life Support. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui pelatihan, penyuluhan, pendampingan dan sosialisasi kesiapsiagaan bencana. Terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yaitu 30 % sebelum penyuluhan dan 95% sesudah diberikan penyuluhan. Terjadi keterampilan yang signifikan setelah diberikan pelatihan Basic Lie Support. Suluruh peserta telah mengerti Basic Life Support dan peserta juga sudah terampil memberikan bantuan Basic Life Support. Kata Kunci: Pengabmas, Bencana Life Support, Keterampilan Masyarakat  ABSTRACT Cardiac arrest can be treated immediately by carrying out Basic Life Support (BLS) or Basic Life Assistance (BHD) and carried out immediately when there are cases of cardiac arrest (Rifai & Ilyas, 2018). BLS is an act of assistance to victims of cardiac arrest and respiratory arrest and is a step that is often called a chain of survival (Shodiqurrahman, 2017). One of the efforts to provide this knowledge can be done through the dissemination of information through various methods, one of which is through video (Tahir et al., 2019). the combination of using video and voice feedback can improve skills in implementing BHD (Mpotos et al., 2013). Purpose: the combination of using video and voice feedback can improve skills in implementing BHD. Increase knowledge and skills regarding disaster preparedness in the community, especially social organizations such as Karang Taruna and village cadres. Through this training, it is hoped that it will be able to increase knowledge and skills regarding disaster preparedness through counseling and training and be able to increase the readiness of the Bystander Basic Life Support community. The service method used in this activity is a community education program through training, counseling, mentoring and dissemination of disaster preparedness. there was an increase in knowledge before and after being given counseling, namely 30% before counseling and 95% after being given counseling. Significant skills occurred after being given Basic Lie Support training. All participants have understood Basic Life Support and participants are also skilled at providing Basic Life Support assistance. Keywords : Community Service, Basic life Support, community skills
PENGARUH INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) TERHADAP LAMA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN KALA III Idwar Idwar; Magfirah Magfirah
Femina: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi D3 Kebidanan Langsa, Polteknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/femina.v3i1.346

Abstract

Latar Belakang: IMD adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). IMD dilakukan dengan cara kontak langsung kulit ibu dan bayi yang bermanfaat meningkatkan motivasi ibu untuk menyusui, membuat ibu lebih tenang dan bahagia. Sentuhan dari isapan pada payudara ibu mendorong terbentuknya hormone oksitosin yang akan berdampak pada kontraksi uterus sehingga membantu keluarnya plasenta Tujuan: untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) terhadap lama pelepasan plasenta pada ibu bersalin kala III. Metode: Jenis penelitian ini bersifat Penelitian ini bersifat quasi eksperiment dengan rancangan posttest only control group desain, dengan sampel sebanyak 34 ibu bersalin di wilayah Kerja Puskesmas Langsa Baro. Untuk analisa data menggunakan uji Man-Whitney. Hasil: Hasil Penelitian didapatkan kelompok control rata-rata pelepasan plasenta selama 24.15 menit dan pada kelompok perlakuan rata-rata pelepasan plasenta selama 10.85 menit. Ada pengaruh inisiasi menyusui dini (IMD) terhadap lama pelepasan palasenta pada ibu bersalin kala III dengan nilai p value sebesar 0.000. Kesimpulan: pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) berpengaruh terhadap lama pelepasan palasenta pada ibu bersalin kala III
Edukasi Melalui Media Audio Visual Pada Ibu Hamil yang Mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia Dalam Mencegah Stunting di Puskesmas Langsa Kota Magfirah Magfirah; Idwar Idwar; Nora Veri; Emilda Emilda
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15689

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya yang tangguh secara fisik, kuat mental, bugar, dan cerdas. Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang cukup lama, sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak yaitu kurang gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut dari sudut pandang ibu adalah status gizi buruk pada masa pubertas, calon pengantin, pada masa hamil dan menyusui, terdapat beberapa penyakit seperti kekurangan energi kronis yang diukur dengan lingkar lengan atas (LILA), anemia (kekurangan sel darah merah) dan juga tingkat pendidikan ibu. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil Yang Mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia dalam Mencegah Stunting melalui edukasi media audio visual. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui penyuluhan, ceramah, Tanya jawab dan menonton video untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan stunting. Melalui Edukasi media audio visual dapat mencegah terjadinya kekurangan energi kronik (kek) dan anemia pada ibu hamil, terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yaitu 5 % sebelum penyuluhan dan 27% sesudah diberikan penyuluhan. Suluruh peserta telah mengerti dan terjadi peningkatan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan kepada masyarakat dalam rangka menurunkan angka kesakitan akibat dari stunting. Kata Kunci: Stunting, KEK dan Anemia Pada Ibu Hamil  ABSTRACT The success of a nation's development is determined by the availability of quality human resources, namely resources that are physically tough, mentally strong, fit and intelligent. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a long-term lack of nutritional intake, resulting in stunted growth in children, namely malnutrition. One of the factors that influences this decline from the mother's perspective is poor nutritional status during puberty, prospective brides, during pregnancy and breastfeeding, there are several diseases such as chronic energy deficiency as measured by upper arm circumference, anemia (lack of blood cells). red) and also the mother's education level. Increasing the knowledge and skills of pregnant women experiencing Chronic Energy Deficiency (CED) and anemia in preventing stunting through audio-visual media education. The service method used in this activity is a community education program through counseling, lectures, questions and answers and watching videos to increase the knowledge of pregnant women in preventing stunting. There was an increase in knowledge before and after being given counseling, namely 5% before counseling and 27% after being given counseling. All participants have understood and there has been an increase in knowledge in the health sector for the community in order to reduce morbidity due to stunting. Keywords: Stunting, Chronic Energy Deficiency and Anemia in Pregnant