magfirah magfirah magfirah
Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh (Poltekkes Aceh)

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

RIWAYAT HIPEREMISIS GRAVIDARUM TERHADAP RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BANDA ACEH . Magfirah
Idea Nursing Journal Vol 4, No 2 (2013): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v4i2.1562

Abstract

Latar Belakang: BBLR merupakan salah satu penyebab angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada neonatus. Menurut WHO, terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun. Ibu hamil dengan asupan nutrisi yang rendah mempunyai risiko melahirkan dengan BBLR 5 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang memperoleh asupan nutrisi yang seimbang. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui risiko kejadian BBLR pada ibu yang memiliki riwayat hiperemisis gravidarum. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat survey analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini seluruh BBL di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel dalam penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kasus dan kontrol, masing-masing sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square Test dan Odds Ratio. Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Riwayat Hiperemisis Gravidarum dengan kejadian BBLR. Risiko kejadian BBLR sebesar 3,6 kali pada ibu yang mempunyai riwayat hiperemisis gravidarum dibandingkan ibu yang tidak ada riwayat hiperemisis gravidarum. Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan yang bermakna antara riwayat hiperemisis gravidarum dengan kejadian BBLR. Ibu dengan riwayat hiperemisis gravidarum dapat meningkatkan kejadian BBLR. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang faktor risiko terjadinya BBLR dan dapat mengatasi angka kejadian BBLR guna untuk menurunkan angka kematian bayi.
Peningkatan Keterampilan Pemanfaatan Teh Hijau dan Sari Kacang Hijau pada Akseptor KB di Desa Karang Anyar Kota Langsa Fazdria Fazdria; Nora Veri; Magfirah Magfirah; Elfida Elfida; Eva Sulistiany
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6310

Abstract

ABSTRAK Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015, hiperkolesterolemia telah menyebabkan sepertiga dari jumlah penyakit jantung iskemik. Bahkan Prevalensi hyperkolesterolemia tertinggi diperkotaan dibandingkan pedesaan, dan pada wanita lebih banyak di banding pria. Hal ini salah satu nya disebabkan metode KB yang banyak dipilih oleh wanita  adalah KB hormonal yaitu sebesar (46,84%) dan jenis suntikan yang paling sering digunakan adalah Depo-Medroxyprogesteron Acetat (DMPA) atau yang sering dikenalnya adalah Depo progestin. Wanita pengguna depo progestin lebih beresiko terjadi peningkatan berat badan, yang diakibatkan oleh akumulasi lemak terutama lemak viseral. Untuk mangantisipasi kondisi negatif akibat efek samping penggunaan Depo progestin pada akseptor KB, salah satunya adalah menggunakan teh hijau (camellia sinensis) dan sari kacag hijau. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB dalam menurunkan kadar kolesterol total. Peserta kegiatan ini yaitu ibu–ibu usia subur. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah intervensi pemeriksaan kadar kolesterol total ibu akseptor KB DMPA serta penyuluhan kesehatan dalam menurunkan kadar kolesterol total ibu akseptor KB DMPA. Pengabdian yang telah dilakukan oleh Dosen Prodi D-III Kebidanan Langsa pada tanggal 15 September 2021 didapatkan hasil mayoritas peserta pengabdian kepada masyarakat memiliki kadar kolesterol total resiko sedang sebanyak 15 orang (40,6%) dan 37 orang (100%) peserta dapat mengolah teh hijau dan sari kacang hijau untuk dikonsumsi sebagai terapi non farmakologis penurunan adar kolesterol total akseptor KB DMPA. Kata Kunci: Teh Hijau, Sari Kacang Hijau, Kadar Kolesterol Total  ABSTRACT According to data from the World Health Organization (WHO) in 2015, hypercholesterolemia has caused one third of the number of ischemic heart disease. Even the highest prevalence of hypercholesterolemia in urban than in rural areas, and in women more than men. One of the reasons for this is because the contraceptive method that is mostly chosen by women is hormonal contraception (46.84%) and the type of injection that is most often used is Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) or what he is often familiar with is Depo progestin. Women who use progestin depots are more at risk for weight gain, which is caused by fat accumulation, especially visceral fat. To anticipate negative conditions due to the side effects of using Progestin Depo on family planning acceptors, one of them is using green tea (camellia sinensis) and green bean juice. The purpose of this community service is to increase the knowledge of family planning acceptors in reducing total cholesterol levels. The participants of this activity are women of childbearing age. The service method used in this activity is the intervention of checking the total cholesterol level of DMPA family planning acceptors and health education in reducing the total cholesterol level of DMPA family planning acceptors. The service that has been carried out by the Langsa D-III Midwifery Study Program Lecturer on September 15, 2021 showed that the majority of community service participants had moderate risk total cholesterol levels as many as 15 people (40.6%) and 37 people (100%) participants were able to process tea. green beans and mung bean juice to be consumed as non-pharmacological therapy to reduce total cholesterol in DMPA family planning acceptors. Keywords: Green Tea, Green Bean Extract, Total Cholesterol Level 
Edukasi Pijat Oksitosin Dan Marmet Untuk Peningkatan Hormon Prolaktin Dalam Kelancaran ASI Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Baro Kota Langsa Emilda Alamsyahbudin; Nora Veri; Magfirah Magfirah; Cut Mutiah
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3853

Abstract

ABSTRAK Usaha untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan memeras ASI bisa dilakukan dengan melakukan perawatan atau pemijatan payudara, membersihkan putting, sering-sering menyusui bayi meskipun ASI belum keluar, menyusui dini dan teratur serta pijatan oksitosin. Pada sebagian ibu mungkin saja terjadi kesulitan pengeluaran ASI, namun lebih banyak ibu yang terpengaruh mitos sehingga ibu tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayinya. Perasaan ibu yang tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayinya akan menyebabkan penurunan hormone oksitosin sehingga ASI tidak dapat keluar segera setelah melahirkan dan akhirnya ibu memutuskan untuk memberikan susu formula pada bayinya. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pijat oksitosin dan marmet untuk mempersiapkan masa menyusui. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui edukasi pijat oksitosin dan marmet. Hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh Dosen Prodi Kebidanan Langsa pada tanggal 23 s/d 25 September 2020 yaitu 100% (45 orang) peserta hadir dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, 84,4% (38 orang) peserta memahami kegiatan pelaksanaan pengabmas ini dengan baik, 91,1% (41 orang) peserta dapat melakukan pijat oksitosin dengan baik dan 84,4% (38 orang) peserta dapat melakukan teknik marmet dengan baik. Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Pijat Marmet, Kelancaran ASI  ABSTRACT Efforts to stimulate the hormones prolactin and oxytocin in mothers after childbirth apart from expressing breast milk can be done by performing breast care or massage, cleaning the nipples, frequently breastfeeding the baby even though the milk has not come out, breastfeeding early and regularly, and massage oxytocin. Some mothers may have difficulty expressing breast milk, but more mothers are influenced by myths so that mothers are not sure that they can breastfeed their babies. Feelings of mothers who are not sure that they can give breast milk to their babies will cause a decrease in the hormone oxytocin so that milk cannot be released immediately after giving birth and finally the mother decides to give formula milk to her baby. The aim of the activity is to increase the knowledge of third-trimester pregnant women about oxytocin and marmet massage to prepare for breastfeeding. The service method used in this activity is a community education program through oxytocin and marmet massage education. The results of community service that have been carried out by the Langsa Midwifery Study Program lecturers on 23 to 25 September 2020, namely 100% (45 people) of participants attended this community service activity, 84.4% (38 people) of participants this community service activity. understood well, 91.1% (41 people) of participants could do the oxytocin massage well and 84.4% (38 people) of participants could do the marmet technique well. Keywords: Oxytocin Massage, Marmet Massage, Smoothness of breast milk
Upaya Menurunkan Keluhan Masa Menopause Melalui Pemanfaatan Seduhan Biji Adas Nora Veri; Cut Mutiah; Magfirah Magfirah; Emilda Alamsyah; Fazdria Fazdria
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3775

Abstract

ABSTRAK Kesehatan sebagai salah satu wujud upaya pembangunan kesehatan nasional yang diarahkan guna tercapainya derajat kesehatan optimal. Dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Salah satunya meningkatkan derajat kesehatan wanita menopause. Menopause dapat menyebabkan masalah fisik maupun psikis. Secara psikis atau yang lebih dikenal sindrom menopause. Sindrom menopause dapat dikurangi dengan tanahan fitoestrogen, salah satunya adalah adas. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita menopause dalam menurunkan keluhan melalui pemanfaatan seduhan adas. Metode pelaksanaan adalah dengan mengukur derajat keluhan melalui kuesioner Menopausal Rating Scale (MRS) dan dilanjutkan dengan edukasi tentang pemanfaatan seduhan adas yang dilakukan pada 60 orang wanita menopause. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mayoritas wanita menopause mengalami keluhan derajat ringan 27 orang (45%), keluhan sedang 26 orang (43,33%), keluhan tidak ada/sedikit 7 orang (11,67%). Pengetahuan tentang menopause dan pemanfaatan ada meningkat dari sbeleum diberi edukasi dengan rata 5,2 dan setelah diberi edukasi menjadi 7,3.Kata Kunci : Menopausal Rating Scale, Adas, MenopauseABSTRACTHealth as a form of national health development efforts aimed at achieving an optimal health degree. With awareness, willingness and ability to live healthily for every resident. One of them is to increase the health status of menopausal women. Menopause can cause physical and psychological problems. Psychologically or better known as menopause syndrome. Menopausal syndrome can be reduced by plant containing of phytoestrogen, one of which is fennel. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of menopausal women in reducing complaints through the use of fennel steeping. The method of implementation is to measure the degree of complaint through the Menopausal Rating Scale (MRS) questionnaire and followed by education on the use of fennel steeping which was carried out on 60 menopausal women. The results showed that the majority of menopausal women experienced mild complaints of 27 people (45%), 26 people had moderate complaints (43.33%), 7 people had no / little complaints (11.67%). Knowledge about menopause and utilization has increased from prior to being given education by an average of 5.2 and after being given education to 7.3. Keywords: Menopausal Rating Scale, Fennel, Menopausal
Sosialisasi SOP dan Tools Pemantauan MTBS Usia Kurang dari 2 Bulan Terhadap Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) Oleh Bidan Desa Di Wilayah Puskesmas Kota Langsa Magfirah Magfirah; Nora Veri; Cut Mutiah; Emilda Alamsyahbudin; Idwar Idwar
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3848

Abstract

ABSTRAK Berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat melaksanakan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di pelayanan kesehatan. Salah satunya melalui pelatihan yang dilaksanakan diberbagai daerah. Pada umumnya pelatihan dapat meningkatkan kinerja tenaga kesehatan, namun sangat membutuhkan pengawasan yang efektif. Berbagai model pengawasan MTBS telah dicoba secara global, tetapi masih belum jelas model pengawasan yang mana lebih cocok untuk pelaksanaan MTBS. Bidan desa di wilayah kerja puskesmas kota Langsa sudah pernah mendapatkan pelatihan tentang MTBS, dengan demikian sangat dibutuhkan evaluasi penerapan Standar Opeasional Prosedur (SOP) dan Tools pemantauan MTBS tersebut terhadap peningkatan pelayanan kunjungan neonatal (KN). Tujuan Kegiatan adalah menilai pengetahuan dan pelaksanaan MTBS pada bayi muda kurang dari 2 bulan sesuai SOP serta penerapan Tools Pemantauan MTBS terhadap peningkatan pelayanan kunjungan neonatal (KN). Metode atau bentuk kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi dan demonstrasi pengisian formulir MTBS sesuai SOP, penggunaan Tools pemantauan oleh bidan koordinator. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang didapatkan, bidan desa memiliki pengetahuan baik yaitu (89,9%) pelaksanaan penerapan MTBS udah sesuai SOP sebanyak 82%.Tools pemantauan sudah sesuai dengan SOP yaitu (80%) Kata Kunci: SOP, Tools pemantauan MTBS, Bidan Desa.  ABSTRACT Various efforts have been made to be able to implement Integrated Management of Sick Toddlers (IMCI) in health services. One of them is through training which is carried out in various regions. In general, training can improve the performance of health workers, but it really needs effective supervision. Various models of IMCI supervision have been tried globally, but it is unclear which one is more suitable for implementing IMCI. Village midwives in the work area of the Langsa city health center have received training on IMCI, so an evaluation of the implementation of Standard Operating Procedures (SOP) and IMCI monitoring tools is needed to improve neonatal visit services (KN). The objective of the activity is to assess the knowledge and implementation of IMCI in young infants less than 2 months old according to the SOP and the application of the IMCI Monitoring Tools to improve neonatal visit services (KN). The method or form of activity used in this community service is the socialization and demonstration of filling out the IMCI form according to the SOP, the use of monitoring tools by the coordinating midwife. Based on the results of community service obtained, village midwives have good knowledge, namely (89.9%) that the implementation of the implementation of IMCI is in accordance with the SOP as much as 82%. Monitoring tools are in accordance with the SOP, namely (80%) Keywords: SOP, MTBS monitoring tools, Village Midwives.
Pemanfaatan Jeruk Bali (Citrus Grandis) Dan Jeruk Lemon (Citrus Limon) Terhadap Penurunan Mual Muntah Pada Ibu Hamil di Desa Karang Anyar Langsa Baro Kota Langsa Cut Mutiah; Nora Veri; Magfirah Magfirah; Fazdria Fazdria; Emilda AS; Abdurrahman Abdurrahman
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.4463

Abstract

ABSTRAKMual muntah merupakan hal yang paling sering dialami oleh ibu selama kehamilan Trimester I. Dari seluruh kejadian mual muntah, 60-80% terjadi pada primigravida dan 40-60% pada multigravida. Sedangkan frekuensi ibu yang hanya mengalami mual sebanyak 27-30% dan muntah 28-52%. Jeruk bali dan Jeruk Lemon dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi mual muntah selama kehamilan. Kandungan Flavonoid, B6 dan limonene yang dapat mengatasi mual muntah. Tujuan kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi mual muntah selama kehamilan di Desa Karang Anyar Kec. Langsa Baro. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan mengukur frekuensi mual muntah dan pengetahuan menggunakan kuesioner dan selanjutnya memberikan edukasi pemanfaatan jeruk bali dan jeruk lemon kepada 20 orang ibu hamil trimester I. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mayoritas frekuensi mual muntah ibu hamil mengalami penurunan dari 16 orang (80%) menjadi 2 orang (10%). Pengetahuan tentang cara mengatasi mual muntah dan pemanfaatan jeruk bali dan jeruk lemon meningkat dari sebelum diberi edukasi dengan rata 4,7 dan setelah diberi edukasi menjadi 8,7. Kata Kunci: Mual, muntah, jeruk bali, jeruk lemon ABSTRACTNausea and vomiting is the most common thing experienced by mothers during pregnancy trimester I. Of all incidents of nausea and vomiting, 60-80% occur in primigravidas and 40-60% in multigravidas. Meanwhile, the frequency of mothers who only experienced nausea was 27-30% and vomiting was 28-52%. Citrus Grandis and Citrus Limon can be used as an alternative to treat nausea and vomiting during pregnancy. The content of flavonoids, B6 and limonene that can treat nausea and vomiting. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of pregnant women in overcoming nausea and vomiting during pregnancy in Karang Anyar Kec. Langsa Baro. The method of implementing the activity began by measuring the frequency of nausea and vomiting using a questionnaire and then providing education on the use of pomelo and lemon to 20 trimesters I pregnant women. to 2 people (10%). Knowledge of how to deal with nausea and vomiting and the use of citrus Grandis and citrus Limon increased from 4.7 before education and after education to 8.7 Keywords: Nausea, Vomiting, Citrus Grandis, Citrus Limon
METODE MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I Magfirah Magfirah; Idwar Idwar
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 4 (2020): Volume 6 Nomor 4 Oktober 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i4.3009

Abstract

ABSTRACT Background: Pain during childbirth is a physiological condition that is generally experienced by almost all women who give birth. This pain is a subjective experience caused by ischemia of the uterine muscle, traction of the uterine ligament, traction of the ovaries, fallopian tubes, distension of the lower part of the uterus, pelvic floor muscles and perineum. One of the non- pharmacological methods in the form of skin stimulation that can reduce labor pain and cause a relaxing effect is massage effleurage.Objective: To determine the effect of massage effleurage treatment on the intensity of pain during first stage labor in the Rantau Community Health Center, Aceh Tamiang Regency.Method: This research is a quasi experiment with a post test to control group design approach only. The sample were mothers who gave birth to the first stage of 4-8 cm opening. The number of samples was 16 respondents (8 for the treatment and 8 for the control group). The sampling technique was done by means of purposive sampling. While the data analysis used was univariate (frequency distribution) and bivariate (Independent T-Test).Results: Independent sample T-test results, in the treatment group effleurage massage treatment obtained an average value of 4.00 and control group 6.25 obtained p value of 0.031 (p≤0.05). There is a significant difference in the average intensity of stage I labor pain between the treatment group and the control group.Conclusion: There is an effect of the effleurage massage method on the intensity of the first stage labor pain. Suggestions are expected for further research to compare the two non- pharmacological methods to the intensity of scildbirth pain during the 1st stage. Keywords: Massage Flexure, Pain Intensity, and Labor Period. ABSTRAK Latar Belakang: Nyeri saat  persalinan merupakan kondisi  fisiologis yang secara umum dialami oleh hampir semua ibu bersalin. Nyeri persalinan merupakan sebuah pengalaman subjektif disebabkan oleh iskemik otot uteri, penarikan  traksi ligament uteri, traksi ovarium, tuba fallopi, distensi bagian bawah uteri, otot dasar panggul dan perineum. Salah satu metode non farmakologi dalam bentuk stimulasi kulit yang dapat menurunkan nyeri persalinan, menimbulkan efek relaksasi adalah Massage effleurage.Tujuan : Untuk mengetahui  pengaruh metode massage effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I di wilayah kerja Puskesmas Rantau Kabupaten Aceh Tamiang.Metode: Jenis penelitian quasi experiment, dengan pendekatan post test only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I pembukaan 4-8 cm. Jumlah sampel sebanyak 16 responden  (masing-masing 8 responden untuk kelompok perlakuan dan kontrol). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.  Analisa data yang digunakan adalah univariat  (distribusi frekuensi) dan bivariat (Uji Independet T-Test).Hasil: Hasil uji Independen Sampel T-test, pada kelompok perlakuan metode massage effleurage didapatkan nilai rata-rata 4,00 dan kelompok kontrol 6,25 diperoleh nilai p sebesar 0,031 (p≤0.05). Hal tersebut terdapat perbedaan signifikan rata-rata intensitas nyeri persalinan kala I  antara kelompok perlakuan dan kontrol.Kesimpulan: Terdapat pengaruh metode massage effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I . Saran diharapkan penelitian lanjutan membandingkan dua metode non farmakologi terhadap intensitas nyeri persalinan kala I.Saran diharapkan untuk penelitian lebih lanjut untuk membandingkan dua metode non-farmakologis dengan intensitas nyeri scildbirth selama tahap pertama. Kata Kunci: Massage effleurage, Intensitas Nyeri, Persalinan
PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM Magfirah Magfirah; Idwar Idwar
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i3.4346

Abstract

Background: Decreased levels of endorphins and oxytocin are known to be one of the factors causing breast milk production problems in the first days after birth. Low levels of these hormones are also an obstacle in exclusive breastfeeding. Endorphin Massage can provide a feeling of calm and comfort during lactation, thereby increasing the response of the posterior pituitary to producing the hormone oxytocin to increase let down reflex.Research Objectives: to determine the effect of Endorphin Massage on Breastfeeding Expenditures in Post Partum Mothers in the Work Area of Langsa Lama Public Health Center, Langsa City.Methods: This type of research is a quasi experiment, with a post test only control group design approach. The number of samples of 20 respondents, divided into 2 groups (Endorphin Massage and control) each of 10 respondents.Results: The results of the independent T test showed that the mean value of the Endorphin Massage treatment group was 8.50 and the control group was 4.90 (0.000) with p <0.05. The results of this study indicated an increase in milk production in the group that received the Endorphin Massage compared to the control group.Conclusions There is an effect of the Endorphin Massage method on breastfeeding in post partum motherssuggestions: . It is hoped that health workers can apply the Endorphin Massage method to post partum mothers in an effort to increase milk production. Keywords: Endorphin Massage, Breast Milk Production ABSTRAK Latar Belakang:  Penurunan kadar endorfin dan oksitosin diketahui sebagai salah satu faktor penyebab masalah produksi ASI pada hari-hari pertama setelah bayi lahir. Rendahnya kadar hormon tersebut juga menjadi kendala dalam pemberian ASI Eksklusif.  Endorphin Massage dapat memberikan rasa tenang dan nyaman selama masa laktasi sehingga meningkatkan respon hipofisis posterior untuk memproduksi hormon oksitosin dalam meningkatkan let down reflex.Tujuan Penelitian: diketahui  Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Lama Kota Langsa.Metode Penelitian: Jenis penelitian quasi experiment, dengan pendekatan post test only control group design. Jumlah sampel 20 responden, dibagi menjadi 2 kelompok (Endorphin Massage dan kontrol) masing-masing 10 responden.Hasil Penelitian: Hasil uji independen T test didapatkan nilai rerata  kelompok perlakuan Endorphin Massage sebesar  8,50 dan kelompok kontrol 4,90 (0,000) dengan p < 0,05.  Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan produksi ASI pada kelompok yang mendapatkan Endorphin Massage dibandingkan kelompok kontrol.Kesimpulan: Terdapat pengaruh metode Endorphin Massage terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partumSaran diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat menerapkan metode Endorphin Massage kepada ibu post partum dalam upaya meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci: Endorphin Massage,Pengeluaran ASI
Pengembangan Video Basic Life Support Terhadap peningkatan Keterampilan Warga Desa Paya Bujuk Beuramo, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa Magfirah Magfirah; Nora Veri; Cut Mutiah; Dewita Dewita; Sri Wahyuni Ms; Barirah Madani; Kasad Kasad; Idwar Idwar
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 2 (2022): April 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13254

Abstract

 Sudden cardiac arrest has become a major cause of morbidity and mortality, and is responsible for one-third of all deaths in Indonesia. Sudden heart attack has become a public health problem that is often encountered in the community. Currently, the treatment of cardiac arrest can not only be handled by health workers, but can also be handled by ordinary people and families. Cardiac arrest can be treated immediately by performing Basic Life Support (BLS). The purpose of this study was to determine the effect of developing Basic Life Support videos distributed via Whatsapp on the skills of Gampong residents of Paya Bujuk Beuramo Village, West Langsa District, Langsa City. The design of this study was a non-randomized post-test only with a control group. The sample in this study was 26 residents of Gampung Paya Bujuk Beuramo aged 20-45 years, selected by purposive sampling technique, which was then divided into an intervention group and a control group, each consisting of 26 people. BLS skills are measured by means of observation. Data were analyzed using independent sample t-test. The results of the analysis showed p value = 0.0001, so it was interpreted that there was a significant difference in BLS skills between the intervention group and the control group. Furthermore, it was concluded that the development of BLS videos was effective in improving the skills of citizens in carrying out BLS.Keywords: basic life support; videos, Whatsapp; skills ABSTRAK Serangan jantung mendadak telah menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas, serta bertanggung jawab atas sepertiga dari semua kematian di Indonesia. Serangan jantung mendadak telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sering ditemui pada masyarakat. Saat ini penanganan terhadap henti jantung tidak hanya dapat ditangani oeh petugas kesehatan, tetapi juga dapat ditangani oleh orang awam dan keluarga. Henti jantung dapat ditangani segera dengan melakukan Basic life Support (BLS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan video Basic Life Support yang disebarkan melalui Whatsapp terhadap keterampilan warga Gampong Desa Paya Bujuk Beuramo, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Rancangan penelitian ini adalah non-randomized post-test only with control group. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 warga Gampung Paya Bujuk Beuramo yang berusia 20-45 tahun, yang dipilih dengan teknik purposive sampling, yang selanjutnya dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol, masing-masing terdiri atas 26 orang. Keterampilan BLS diukur dengan cara observasi. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,0001, sehingga diinterpretasikan bahwa ada perbedaan keterampilan BLS secara signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Selanjutnya disimpulkan bahwa pengembangan video BLS efektif untuk meningkatkan keterampilan warga dalam melakakukan BLS.Kata kunci: basic life support; video, Whatsapp; keterampilan
Pelatihan Mitigasi Pra Bencana pada Organisasi Pemberdayaan Kesehatan Keluarga (Pkk) di Kecamatan Langsa Lama Emilda AS; Magfirah Magfirah; Asmanidar Asmanidar; Anda Syahputra; Silfia Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.8283

Abstract

ABSTRAK Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam pemberdayaan wanita merupakan segala tindakan yang dilakukan oleh PKK dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki perempuan, agar secara mandiri wanita mempunyai keterampilan dan keahlian dalam menghadapi masalah yang mereka hadapi secara mandiri melalui peningkatan kapasitas dan kualitas hidup. Upaya mengurangi risiko bencana yang sudah ada maupun mencegah terjadinya risiko baru dapat dilakukan dengan meningkatkan ketangguhan masyarakat. Masyarakat sebagai korban terdampak bencana memiliki risiko yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat risiko tersebut dapat dikurangi ataupun dicegah apabila ketangguhan telah terbentuk dalam diri masyarakat.Tujuan: kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan organisasi PKK dalam mitigasi bencana berbasis keluarga melalui pelatihan serta pendampingan. Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode pelatihan serta pendampingan yang dilanjutkan simulasi dengan sasaran anggota PKK yang ada di Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, bulan Juni s/d Agustus 2022 dengan jumlah sasaran 32 orang. Hasil: adanya perbedaan nilai pengetahuan antara sebelum dan sesudah anggota PKK diberikan pelatihan serta pendampingan dengan kategori baik yaitu 40,6% menjadi 84,4%. Kesimpulan: Melalui kegiatan simulasi dalam pelatihan serta pendampingan pada organisasi PKK diharapkan para anggota PKK mengalami peningkatan pengetahuan serta dapat melakukan mitigasi bencana berbasis keluarga demi membentuk ketangguhan bagi masyarakat. Kata Kunci: Pelatihan, Mitigasi, Bencana, PKK  ABSTRACT The role of Family Welfare Empowerment (PKK) in empowering women is all actions taken by PKK with the aim of increasing the abilities and potentials of women, so that women independently have the skills and expertise to deal with the problems they face independently through capacity building and quality life. Efforts to reduce existing disaster risks and prevent new risks can be carried out by increasing community resilience. Communities as victims affected by disasters have risks that can be in the form of death, injury, illness, threatened life, loss of sense of security, displacement, damage or loss of property, and disruption of community activities. These risks can be reduced or prevented if resilience has been formed within the community. this service activity is to increase the knowledge and organizational capabilities of the PKK in family-based disaster mitigation through training and mentoring. Methods: Service activities are carried out by training and mentoring methods followed by simulation with the target of PKK members in Langsa Lama District, Langsa City, in June s /d August 2022 with a target number of 20 people. Results: there is a difference in the value of pre-test and post-test knowledge of the Youth Red Cross (PMR) with good categories, namely 55% to 85%. Conclusion: Through simulation activities in training and assistance to PKK organizations, it is hoped that PKK members will experience increased knowledge and be able to carry out family-based disaster mitigation in order to build resilience for the community. Keywords: Training, Mitigation, Disaster, PKK