Zainab Zainab
Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Muhammadiyah Sidrap

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengukuran Antropometri dan Edukasi Gizi pada Balita di Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone Zainab Zainab; Indirwan Hasanuddin; Sulaeman Sulaeman; Ardianto Rodin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.10509

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan karena asupan gizi yang kurang pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Balita stunting akan memiliki tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting pada balita di Indonesia menurut hasil tinggi badan menurut umur mencapai 21,6% dan Provinsi Sulawesi Selatan dengan prevalensi yaitu 27,2 % dan dikabupaten Bone prevalensinya 27,8 % Dalam menjalankan kegiatan KKN yaitu pengukuran antropometri serta penyuluhan diperlukan konsep, persiapan, dan tahap - tahap lainnya agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan terstruktur. Pada kegiatan KKN, Kelompok kami dan pihak Desa sepakat untuk menjalankan 2 program yaitu pengukuran antropometri dan penyuluuhan stunting pada balita di posyandu Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone Kata kunci : Stunting, Penyuluhan, KKN  ABSTRACT Stunting is a chronic nutritional problem casual by inadequate nutritional intake in the First 1000 Days of Life (HPK). Stunting wddiers will have less height when cumpured to age. Based on the results of the Indonesion Nutritional Status Study (SSGI) in 2022, the prevalence of  stunting in children under five in Indonesia according  to the results of height by age reached 21,6 % and South Sulawesi province with a prevalence of 27,2 % and Kabupaten Bone with a prevalence of 27,8 %.. In carrying out KKN acenviries, namely antropometric measurements and counseling. Concepts, preparation, and other stages are needed so that these activities can run well and are structured in the KKN activity our grounp and the Desa agreed to run 2 prograss, namely antropometric measurements and counseling on stunting for todders at the posyandu, Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Keywords: Stunting, Counseling, KKN.
SOSIALISASI SIAGA BENCANA DAN SIMULASI BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) PADA MASYARAKAT DESA BILA KECAMATAN DUA PITUE Indirwan Hasanuddin; Sulkifli Nurdin; Zainab Zainab; Sulaeman Sulaeman; Jumiarsih Purnama; Murtini Murtini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18797

Abstract

Bahaya  bencana  dapat  terjadi  di  mana  saja dengan sedikit  atau  tanpa  peringatan, maka  sangat penting bersiap siaga terhadap bahaya bencana untuk mengurangi resiko dampaknya. Melalui pendidikan masyarakat, dapat dilakukan beberapa hal untuk mengurangi resiko bencana, misalnya mengurangi ancaman, mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuan menangani bencana. Salah satu  usaha yang dianggap  paling strategis  adalah melalui pembelajaran atau pelatihan guna meningkatkan kemampuan masyarakat  tanggap  bencana. Bantuan Hidup Dasar (BHD) berupa Resusitasi Jantung Paru (RPJ) harus diberikan kepada setiap orang yang mengalami kegawatdaruratan seperti pendarahan, henti nafas dan henti jantung. Sehingga, sangat diperlukan untuk mengajarkan mengenai keterampilan BHD pada siapa saja terutama orang dewasa. Tujuan  kegiatan pengabdian  masyarakat  ini  adalah  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan masyarakat. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah ceramah, tanya jawab dan demonstrasi terkait ketrampilan BHD. Hasil  kegiatan  ini  adalah masyarakat mengikuti  kegiatan  mulai awal hingga  selesai  dengan  baik.  Selain itu, antusiasme  masyarakat dalam mengikuti kegiatan sangat membantu tim sehingga kegiatan berjalan kondusif dan lancar, hal ini ditandai dengan masyarakat aktif bertanya dan bergantian melalukan demonstrasi pelaksanaan BHD memakai phantom. Diharapkan kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan dan bekerja sama dengan pihak terkait, agar supaya masyarakat setempat dapat mengupdate pengetahuanya terkait siaga bencana dan BHD, karena pelatihan dan pembelajaran sangatlah dibutuhkan untuk meningkatakan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat.