Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POLITIK HUKUM STATUS KEKHUSUSAN DALAM PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBU KOTA NUSANTARA Luna Dezeana Ticoalu
Brawijaya Law Student Journal Sarjana Ilmu Hukum, Juni 2023
Publisher : Brawijaya Law Student Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Luna Dezeana Ticoalu, Muhammad Dahlan, Ibnu Sam Widodo Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 169 Malang e-mail: dezeanaluna@gmail.com Abstrak Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) mengatur kekhususan yang dimiliki oleh Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara dengan memanfaatkan peluang dari Pasal 18B ayat (1) UUD NRI 1945 dan pendapat Putusan Mahkamah Konstitusi yang mempertimbangkan bahwa pemberian kekhususan kepada suatu daerah bersifat fleksibel sepanjang hal tersebut merupakan kebutuhan nyata dan kebutuhan politik. Namun, IKN Nusantara menganut konsep kewilayahan dan struktur pemerintahan yang berbeda dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD NRI 1945. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis politik hukum status kekhususan dalam Pemerintahan Daerah Ibu Kota Nusantara serta implikasi hukum UU IKN terhadap desentralisasi asimetris di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan historis (historical approach). Hasil penelitian ini adalah bahwa politik hukum pemberian status kekhususan kepada suatu daerah dapat merujuk pada Pasal 18B ayat (1) UUD NRI 1945 dan Putusan Mahkamah Konstitusi yang memberikan kriteria dan indikator status kekhususan atau keistimewaan. Selain itu, politik hukum status kekhususan IKN juga ditelaah dari rencana pembangunan dan pemindahan ibu kota negara serta landasan filosofis, yuridis, dan sosiologis pembentukan UU IKN untuk dapat menjawab urgensi diberikannya kekhususan pada IKN. Diaturnya kekhususan dalam UU IKN berimplikasi pada desentralisasi asimetris di Indonesia sebab hal tersebut akan menimbulkan tantangan dalam menerapkan desentralisasi asimetris di Indonesia. Oleh karenanya, diperlukan adanya penyesuaian kembali terhadap ketentuan yang termaktub dalam UUD NRI 1945. Kata Kunci: politik hukum, status kekhususan, pemerintahan daerah khusus ibu kota Nusantara Abstract Law Number 3 of 2022 concerning the Capital City of the State (henceforth referred to as UU IKN) governs the specialty that belongs to the capital city of Nusantara by referring to the chance implied in Article 18B Paragraph (1) of the 1945 Constitution of Indonesia and the Decision of Constitutional Court considering that labeling a region a specialty is flexible so long as it is for political and genuine purposes. However, the capital city of Nusantara follows the concept of region and government structure different from what is set forth in the 1945 Constitution. This research aims to identify, describe, and analyze the legal politics of the status of specialty in the government of the capital city of Nusantara and the legal implication of the UU IKN towards asymmetric decentralization in Indonesia. The research employed a normative-juridical method and statutory, case, and historical approaches. The research results reveal that the legal politics of the status of a specialty labeled to a region can refer to Article 18B Paragraph (1) of the 1945 Constitution and the Constitutional Court’s Decision that set both criteria and indicators of the status of the specialty. Moreover, the legal politics regarding the specialty in this context is also seen from the perspective of the development plan and the transfer of the capital city and the philosophical, juridical, and sociological bases of the formulation of the UU IKN to respond to the urgency arising from this specialty. The regulation of the specialty concerned in the UU IKN may affect the asymmetric decentralization in Indonesia since it will bring some challenges in the implementation of asymmetric decentralization in the state. Therefore, readjustment to the provisions outlined in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia is needed. Keywords: legal politics, specialty status, the regional government of the capital city of Nusantara
Suara Perempuan, Narasi Ketangguhan: Studi Sosio Legal atas Penanganan KDRT di Kelurahan Losari Singosari Anindita Purnama Ningtyas; Hanugrah Titi Habsari S.; Mohamad Rif’an; Luna Dezeana Ticoalu
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tetap menjadi persoalan serius di Indonesia, khususnya di wilayah dengan struktur sosial patriarkal dan akses terbatas terhadap layanan perlindungan korban. Kelurahan Losari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, menunjukkan dinamika sosial-budaya yang berpotensi memperkuat praktik KDRT terhadap perempuan. Penelitian ini bertujuan menyoroti pengalaman perempuan sebagai suara ketangguhan sekaligus menganalisis penanganan KDRT dari perspektif sosiolegal. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), meliputi observasi awal, forum grup diskusi (FGD), survei masyarakat, dan sosialisasi hukum terkait UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memahami KDRT, namun cenderung mengidentikkan dengan kekerasan fisik, sementara bentuk kekerasan psikologis, seksual, atau ekonomi kurang dikenali. Melalui pendekatan partisipatif, perempuan bersama perangkat kelurahan berhasil merumuskan strategi intervensi, antara lain Penandatanganan pakta anti KDRT, pembentukankelompok perempuan, modul edukasi hukum keluarga, dan program pemberdayaan ekonomi. Penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi yang sensitif terhadap konteks sosial-budaya lokal serta perlunya kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah kelurahan dalam menekan praktik KDRT, sekaligus memperkuat narasi ketangguhan perempuan sebagai agen perubahan.AbstractDomestic violence (DV) remains a serious issue in Indonesia, particularly in areas with patriarchal social structures and limited access to victim protection services. Losari Village, Singosari Subdistrict, Malang Regency, exhibits socio-cultural dynamics that may reinforce DV practices against women. This study aims to highlight women’s experiences as voices of resilience while analyzing the handling of DV from a sociolegal perspective. The research employed Participatory Action Research (PAR), including initial observations, focus group discussions (FGDs), community surveys, and legal socialization regarding Law No. 23 of 2004 on the Elimination of Domestic Violence. Findings indicate that women are aware of DV, but tend to equate it only with physical violence, while psychological, sexual, and economic forms of abuse are less recognized. Through a participatory approach, women together with local authorities developed intervention strategies, including signing of the anti-domestic violence pact, the establishment of women’s groups, family law education modules, and economic empowerment programs. This study emphasizes the importance of interventions sensitive to local socio-cultural contexts and the need for collaboration among academics, communities, and local governments to reduce DV, while strengthening women’s resilience narratives as agents of change.