Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM MENINGKATKAN REGISTRASI PELANGGAN JASA TELEKOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Kartu Prabayar Seluler) Hamdani Pratama; Henni Gusfa
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 12, No 1 (2022): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk merekonstruksi penggunaan media sosial oleh Kementerian atau Lembaga Pemerintahan, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam menyebarluaskan pesan yang terdapat dalam suatu regulasi atau peraturan kepada masyarakat. Menggunakan paradigma konstruktivis, penelitian ini merekonstruksi proses manajemen public relations menggunakan 4 tahap sesuai dengan proses manajemen public relations yang dikemukakan oleh Cutlip dan Center (pengidentifikasian masalah, perencanaan program PR, pelaksanaan komunikasi, dan evaluasi), dengan mengambil studi kasus terhadap penggunaan media sosial Kementerian dalam mengkomunikasikan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Kartu Prabayar Seluler.Analisis yang dihasilkan dari penelitian ini memperlihatkan bagaimana Kementerian Komunikasi dan Informatika memenuhi seluruh tahapan proses dalam manajemen proses public relations. Pada masing-masing tahap proses manajemen public relations, masih terdapat kendala atau hambatan komunikasi yang ditemui. Pada tahap pertama, pengidentifikasian permasalahan, Kementerian Komunikasi dan Informatika belum mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan media sosial yang dimiliki secara khusus. Pada tahapan perencanaan program PR, proses yang dilakukan telah cukup representatif dengan adanya penjadwalan program-program PR untuk mengkomunikasikan registrasi jasa telekomunikasi. Meskipun demikian, program PR yang dijadwalkan dengan menggunakan media sosial belum menunjukkan perhatian terhadap penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi. Pada tahap pelaksanaan komunikasi, khususnya penggunaan media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika cukup memberikan muatan konten dan penjelasan yang beragam mengenai kampanye registrasi jasa telekomunikasi sesuai dengan penjadwalan program PR pada tahap sebelumnya. Pada tahap Manajemen PR terakhir, tahap evaluasi, belum terdapat mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan manajemen PR menggunakan media sosial. Hal ini menyebabkan, tahapan manajemen yang dilakukan belum dapat dinilai dan disempurnakan lebih lanjut.Meskipun tidak semua tahapan proses dipenuhi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, hasil yang diharapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui peningkatan jumlah registrasi pelanggan jasa telekomunikasi dapat tercapai. Selain tahapan manajemen PR yang belum seluruhnya dilaksanakan, terdapat beberapa hambatan komunikasi, diantaranya pada lingkup komunikasi organisasi secara internal dan keterbatasan SDM pengelola media sosial, yang mempengaruhi manajemen proses PR yang dilakukan. Penggunaan media sosial sebagai sarana PR oleh Pemerintah memerlukan fokus tersendiri, khususnya dengan makin berkembangnya penggunaan teknologi informasi di tengah masyarakat serta makin banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi diseminasi regulasi dan peraturan yang berlaku bagi masyarakat. 
PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM MANAJEMEN WAKAF DI BADAN WAKAF INDONESIA (BWI) SUMATERA UTARA Hamdani Pratama; Wildan Ansori Hasibuan; Adinda Rizki Julianti; Raihan Budi Adriansyah
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 14 No. 2 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v14i2.10409

Abstract

Penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam pengelolaan wakaf sangat penting untuk memastikan pengelolaan wakaf yang efektif, transparan, dan seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana prinsip good governance diterapkan dalam wakaf di Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumatera Utara. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keadilan dan efisiensi dalam pengelolaan wakaf yang dilakukan BWI di wilayah Sumatera Utara. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pengelola BWI, telaah dokumen internal, dan observasi proses pengelolaan wakaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BWI Sumut telah menerapkan prinsip transparansi dalam bentuk laporan tahunan yang dapat diakses oleh publik, serta prinsip akuntabilitas melalui audit keuangan rutin. Partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaan wakaf juga cukup terlihat melalui keterlibatan dalam program pemberdayaan ekonomi berbasis wakaf. Namun demikian, masih terdapat tantangan dalam meningkatkan keadilan distribusi manfaat wakaf kepada masyarakat luas. Secara keseluruhan penerapan tata kelola yang baik di BWI Sumut sudah berjalan dengan baik, namun perlu perbaikan lebih lanjut pada aspek partisipasi masyarakat dan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih optimal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pengelolaan wakaf yang lebih baik di masa depan.
Strategi Dakwah Mualaf Center Indonesia Peduli (MCIP) Medan dalam Penguatan Akidah dan Identitas Keislaman Mualaf Hamdani Pratama; Zulkarnain Abdurrahman
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 10 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v10i2.13228

Abstract

The process of changing beliefs for a convert to Islam is often accompanied by various challenges, both psychological, social and theological. This research aims to analyze the da'wah strategies implemented by MCIP Medan in guiding and strengthening the Islamic understanding of converts. The research method used is qualitative with a descriptive approach. Data was obtained through observation, interviews and documentation studies. The research results show that MCIP Medan implements a da'wah strategy based on education, personal assistance, and community strengthening. Education is carried out through structured Islamic studies, while personal assistance involves mentoring individuals to help converts face the challenges they experience. Apart from that, community strengthening is carried out by forming social networks that support the continuity of the faith of converts. With this strategy, MCIP Medan is able to have a significant impact in building the faith and Islamic identity of converts.