Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peranan Metode Bermain Peran terhadap Pengembangan Moral Anak di Kelompok B TK Pudjananti Kecamatan Sigi Biromaru Setiawati, Tati
Bungamputi Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.774 KB)

Abstract

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan moral anak? Bagaimana penerapan metode bermain peran? Dan apakah ada peranan metode bermsin peran terhadap pengembangan moral anak? Sehubungan dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode bermain peran, pengembangan moral anak, dan mengetahui ada peranan metode bermain peran terhadap pengembangan moral anak. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh anak di kelompok B Tk Pudjananti Kecamatan Sigi Biromaru yang berjumlah 15 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui, observasi, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peranan metode bermain peran terhadap pengembangan moral anak yaitu pengembangan moral dalam menjaga kebersihan lingkungan, pengembangan moral patuh terhadap peraturan, serta pengembangan moral anak dalam sopan santun, terdapat 6 anak (40%) dalam kategori BSB, 8 anak (53,3%) dalam kategori BSH, 1 anak (6,7%) dalam kategori MB, dan 0 anak (0%) dalam kategori BB. Kemudian dalam aspek patuh terhadap peraturan, ada 6 anak (40%) kategori BSB, 7 anak (46,6%) kategori BSH, 1 anak (6,7%) kategori MB, dan 1 anak (6,7%) kategori BB. Selanjutnya, pada aspek sopan santun, ada 6 (40%) kategori BSB, 8 anak (53,3%) kategori BSH, 1 anak (6,7%) kategori MB, dan tidak terdapat anak (0,0%) kategori BB. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan moral anak dapat berkembang melalui metode bermain peran. Oleh karena itu, ada peranan metode bermain peran terhadap pengembangan moral anak.Kata Kunci: Metode Bermai Peran, Pengembangan Moral
PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS PESERTA DIDIK DALAM BERTRANSPORTASI HEMAT BBM MELALUI PEMBELAJARAN IPS KONTEKSTUAL (PTK di Kelas VII A SMP Negeri 2 Tomo Kabupaten Sumedang Pada Materi Kelangkaan Sumber Daya Alam) Setiawati, Tati
International Journal Pedagogy of Social Studies Vol 1, No 2 (2016): Learning Social Science Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijposs.v1i2.4713

Abstract

Penelitian ini berawal dari kecemasan peneliti terhadap kondisi obyektif peserta didik di SMP Negeri 2 Tomo yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi ke sekolah. Mereka nampak belum menyadari dampak yang ditimbulkan dari penggunaan sepeda motor terhadap berbagai aspek, baik  hukum, ekonomi, sosial, keselamatan dan juga terhadap penurunan kualitas lingkungan akibat konsumsi BBM dan polusi yang dihasilkan dari sisa pembakaran BBM. Selain itu dalam pembelajaran IPS, guru belum mengaitkan materi dengan permasalahan sosial dan lingkungan yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, melalui materi “Kelangkaan sumber daya alam” yang disisipkan dalam Standar Kompetensi 6 “Memahami kegiatan ekonomi masyarakat” silabus IPS Kelas VII semester dua KTSP, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas sebagai bentuk perbaikan masalah lingkungan sekolah dan peningkatan kecerdasan ekologis peserta didik dalam bertransportasi hemat BBM melalui Pembelajaran IPS Kontekstual. Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model PTK Elliot. Berdasarkan  hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus dengan  dua belas kali pertemuan, diperoleh peningkatan kompetensi kecerdasan ekologis peserta didik, baik aspek pengetahuan, sikap maupun aspek keterampilan. Data awal pada siklus kesatu menunjukkan nilai kompetensi kecerdasan ekologis berada pada kategori “kurang” dan mengalami peningkatan pada siklus kedua menjadi kategori “cukup”, serta menjadi kategori “baik” pada siklus ketiga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS kontekstual secara efektif meningkatkan kecerdasan ekologis peserta didik dalam bertransportasi hemat BBM di kelas VII A SMP Negeri 2 dan dapat diterapkan di sekolah menengah pertama lainnya yang mempunyai karakteristik daerah serupa. Kata Kunci: Kecerdasan Ekologis, Transportasi Hemat BBM, Pembelajaran IPS Kontekstual.
Sweet potato cream soup sebagai alternatif bisnis makanan sehat Setiawati, Tati; Sudewi, Sudewi; Mahmudatussa’adah, Ai
Jurnal Kompetensi Teknik Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jkomtek.v9i1.12184

Abstract

Cream soup banyak disukai dan merupakan salah satu makanan sehat. Cream soup biasa dibuat dari kaldu yang dikentalkan dengan pati atau tepung. Soup yang dikentalkan dengan pure, disebut pure sup. Pure yang sering dipakai sebagai penyusun dan sekaligus pengental soup adalah kentang, wortel atau labu yang memiliki harga relatif mahal dibandingkan ubi jalar. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, serat, oligosakarida, dan fitokimia lainnya yang baik untuk kesehatan. Produksi ubi jalar sangat melimpah, namun pemanfaatannya belum maksimal. Ubi jalar daging ungu memiliki kandungan antosianin, berfungsi sebagai antioksidan, anti inflamasi, menurunkan gula darah dan mencegah kanker usus. Ubi jalar kuning mengandung karoten lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar yang berwarna krem yang berfungsi sebagai pro-vitamin A. Harga ubi jalar Rp. 8000/ Kg, sedangkan kentang mempunyai harga Rp 18.000/Kg. Untuk bisnis makanan sehat faktor yang harus dipertimbangkan adalah kandungan gizi bahan, ketersediaan, dan harga. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mengembangkan produk makanan sehat berupa sweet potato cream soup. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan sweet potato cream soup diterima baik dan disukai panelis. Harga pokok pembuatan sweet potato cream soup jauh lebih murah dibandingkan potato cream soup. Gizi sweet potato cream soup relatif lebih tinggi dibandingkan potato cream soup. Ketersediaan bahan pokok ubi jalar sangat melimpah. Jadi Sweet potato cream soup sangat prospektif dijadikan sebagai bisnis makanan sehat.
Sweet Potato Cream Soup as an Alternative Healthy Breakfast Menu Ai Mahmudatussa'adah; Tati Setiawati; Sudewi; Ade Juwaedah
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR) Vol. 2 No. 3 (2021): Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/ijar.v2i3.166

Abstract

Breakfast is an important thing for everyone. Breakfast requires a complete nutritional composition. Cream of sweet potato soup is an alternative to a proper healthy meal. Sweet potato (Ipomoea batatas L) contains carbohydrates, vitamins, minerals, fiber, oligosaccharides, and other phytochemicals that are good for health. Sweet potato production is very abundant, but its utilization is not maximal yet. The purpose of this research was to produce sweet potato cream soup. The study was done by experimental method and organoleptic test by using Quantitative Descriptive Analysis (QDA) method and evaluation of the final product by using a hedonic method. The steps in this study include prescription cream soup analysis, focus group discussion (FGD), trial and evaluation with QDA method, the final product is tested receiving power by using hedonic test. The results showed cream of sweet potato soup has nutritional adequacy as a breakfast menu, has the characteristics of savory, shiny, sweet potato and spice. Cream of sweet potato soup is favored bay panels. Thus cream of sweet potato soup is perfect for a healthy breakfast.
Acceptance Of Tila Fish Nuggets With The Addition Of Sword Koro Bean Flour (Canavalia ensiformis) Nuniro Badriyah, Indah; Nikmawati, Ellis Endang; Setiawati, Tati
Jurnal Pendidikan Tata Boga dan Teknologi Vol 5, No 3 (2024): Jurnal Pendidikan Tata Boga dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jptbt.v5i3.16890

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan rendahnya konsumsi ikan di salah satu kota Jawa Barat dengan berpotensi besar ikan nila dibawah rata-rata nasional yang sejalan dengan tingginya potensi tepung kacang koro pedang yang dihasilkan mengandung kaya protein dan dijadikan Protein Rich Flour serta berpeluang sebagai bahan penambah serta pengganti tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima produk nugget ikan nila dengan penambahan tepung kacang koro pedang. Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental dengan melalui tahap analisis resep, pengembangan produk dan Uji QDA (Quantitative Descriptive Analysis) kepada 3 panelis ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi yang diterima oleh panelis ahli yaitu sampel NIN 30 dengan perbandingan 500 g fillet ikan nila, 140 g roti tawar dan 60 g tepung kacang koro pedang. Karakteristik nugget ikan nila dengan penambahan tepung kacang koro pedang memiliki citarasa gurih, warna kuning kepucatan, tekstur lembut, kenyal, dan kokoh, aroma khas dari ikan nila, dan bentuk yang rapih. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan daya terima nugget ikan nila dengan penambahan tepung kacang koro pedang dengan perbandingan 30:70 menjadi formulasi paling diterima dan disukai. Penelitian ini menghasilkan nugget ikan nila tepung kacang koro pedang yang berdampak untuk peningkatan protein oleh konsumen, untuk penelitian selanjutnya diharapkan bisa meneliti kandungan gizi nugget ikan nila dengan penambahan tepung kacang koro pedang.
Minat Berwirausaha Pada Siswa SMKN Putri, Amemiya Maneko; Setiawati, Tati; Nurhayati, Ai
PERWIRA - Jurnal Pendidikan Kewirausahaan Indonesia Vol 6 No 1 (2023): PERWIRA - Jurnal Pendidikan Kewirausahaan Indonesia
Publisher : Perkumpulan Pendidik Kewirausahaan Indonesia (Perwira Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21632/perwira.6.1.43-54

Abstract

Catering graduates at SMKN 9 Bandung who have become entrepreneurs in the last 3 years have the lowest percentage compared to those who are working or continuing. Even though students have been provided with Creative Projects and Entrepreneurship (PKK) subjects that support entrepreneurship, The purpose of this study was to determine the factors influencing interest in entrepreneurship among students at SMKN 9 Bandung. The method used in this study is descriptive-quantitative data collection using a questionnaire. The population in this study was 101 who had passed the Creative and Entrepreneurship Project (PKK) subject, and we used the total sample so that the number of samples was equal to the total population. The results showed that the internal factors of students’ interest in entrepreneurship were in the high category. The highest internal factor score is on the feeling of pleasure indicator and is in the high-high category. Meanwhile, the lowest internal factor score is on the motivation indicator and is in the high category. The highest score is based on external factors, namely the school environment, and is in the high category. Meanwhile, the lowest external factor score is on the community environment indicator and is in the high category
Analysis Level of Understanding of Online Learning Results in the Subject of Administration at Vocational School Negeri 57 Jakarta Mahdavikia, Aldhara; Setiawati, Tati; Nurani, Atat Siti
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/boga.v13i1.72864

Abstract

Online learning has become a popular solution for teaching and learning during the COVID-19 pandemic. This study aims to measure students' understanding of food and beverage planning in KD, focusing on the food and average services. The research method used is a survey with tests as a tool to collect data. The study involved 85 students from Class XI TB at SMK Negeri 57 Jakarta, determined by simple random sampling. The results showed that the students had the lowest understanding factor of food and average services and the highest understanding factor of food and average service procedures. The level of understanding of student learning outcomes was in the Extrapolation category. The study concluded that the level of understanding of food and average services in the dining class XI students of SMK Negeri 57 Jakarta is in a fairly good category.