Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Keterdapatan Kromium Heksavalen Pada Aliran Sungai Pertambangan Nikel di Kabupaten Konawe Utara Muhammad Hendrawan Suharjo
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 5, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v5i1.6901

Abstract

Daerah di Indonesia dimana banyak ditemukan komoditas nikel adalah Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan potensi cadangan sebesar 97,4 miliar ton yang tersebar di lahan seluas 480 ribu hektar. Pada pertambangan yang merupakan daerah ultrabasa terdapat lapisan batuan yang mengandung mineral serta logam berat yang jika terlepas dapat mencamari lingkungan sekitar salah satunya adalah Kromium (Cr) logam tersebut dapat hadir dengan proses alami dengan bentuk bervariasi dari Cr (II) ke Cr (VI) (Jobby dkk., 2018). Kegiatan pengumpulan data terdiri dari 2 bagian yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Kemudian lakukan pengujian laboratorium dengan metode AAS (Atomic Adsorption Spectrophotometer). pada lokasi penelitian di dua sampel yang memiliki nilai melebihi standar dari baku mutu yang di tetapkan di mana pada sampel as2+ dan as11+ yang memiliki nilai kadar logam Cr6+ yaitu 0,061 mg/l dan 0,06 mg/l. sedangkan untuk sampel lainnya di dapatkan hasil kandungan Cr6+ masih berada di bawah nilai standar dari baku mutu yaitu di bawah 0,05 mg/l. Dari hasil pengujian di dapatkan kadar logam Cr6+ yang melebihi standar baku yaitu pada sampel as2+ dengan kadar Cr6+ 0,061 mg/l dan as11+ 0,06 mg/l Tingginya kadar di 2 sampel di sebabkan karena adanya proses penambangan di lokasi penelitian 
Cekaman Logam Berat Cromium Terhadap Tanaman Muhammad Hendrawan Suharjo; Rika Ernawati; Nurkhamim .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7496

Abstract

Logam berat adalah unsur logam dengan berat/ massa atom tinggi. Dalam kajian lingkungan logam dikategorikan menjadi logam berat jika memilki berat jenis lebih besar dari 5 g/ml. Secara umum logam berat sudah bersifat racun pada konsentrasi yang rendah bagi tumbuhan, hewan dan manusia.  Logam berat dapat bersumber pada aktivitas alam (geogenic) dan aktivitas manusia (anthropogenic). Secara alami magma gunung api mengandung logam berat, demikian juga berbagai batuan juga mengandung logam berat. Sumber logam berat yang berasal dari aktivitas manusia antara lain gas buangan kenderaan bermotor, pertambangan, industri elektronika dan kimia, pestisida, pupuk dan lain-lain. Fakta yang ada menunjukkan bahwa masuknya logam berat ke tanah/ lingkungan terutama akibat aktivitas manusia. Masuknya logam berat ke lingkungan tidak serta merta meracuni makhluk hidup akan tetapi logam berat baru meracuni jika masuk ke dalam sistem metabolisme makhluk hidup dan melampaui ambang batas. Ambang batas untuk setiap jenis logam berat dan makhluk hidup berbeda.  Mekanisme tanaman dalam mengahdapi logam berat dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung jenis tanaman yaitu melalui  fitoekstrasi dan fitokelatin. Fitoekstraksi adalah salah satu bentuk fitoremediasi dimana tanaman melalui akar tanaman menyerap pencemar (logam berat) dari larutan tanah dan diakumulasi di batang dan daun (bagian tanaman yang dapat dipanen). Fitoekstraksi biasa digunakan untuk memulihkan tanah tercemar khususnya logam berat seperti Pb. Tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat dalam jumlah yang lebih banyak disebut tanaman hyperaccumulator (hiperakumulator). Tanaman hiperakumulator adalah tanaman yang mampu mengakumulasi logam berat pada jaringan tanam dan bagian yang dapat dipanen yang berada diatas tanah pada kisaran 0,1 – 1% dari berat keringnya.