Topik Mulyana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMPLEKS PERCANDIAN BATUJAYA: POTENSI WISATA PASCA PANDEMI DI KARAWANG Soni Sadono; Catur Nugroho; Topik Mulyana
Naditira Widya Vol 17 No 1 (2023): Naditira Widya Volume 17 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v17i1.496

Abstract

Tulisan ini dibuat dengan dasar keunikan yang terdapat pada candi yang ada di Karawang, Jawa Barat. Kawasan candi yang saat ini menjadi destinasi wisata memiliki daya tarik yang unggul di wilayah Karawang. Meskipun demikian, selama pandemi seluruh aktivitas dibatasi begitu pula dalam ranah pariwisata. Hal ini juga mempengaruhi jumlah kunjungan ke Kompleks Percandian Batujaya, Karawang. Sementara candi peninggalan masa Kerajaan Tarumanegara ini berpotensi untuk memajukan pariwisata di Karawang karena keunikan bangunannya yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan bangunan candi yang berada di wilayah Jawa lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji potensi wisata pada Kompleks Percandian Batujaya sehingga dapat meningkatkan kembali minat pengunjung pada objek candi ini. Metode menggunakan pendekatan sejarah dan arkeologis dengan metode kualitatif. Aspek yang dibahas mengenai sejarah singkat dari Kompleks Percandian Batujaya, tempat wisata Kompleks Percandian Batujaya selama masa pandemi dan pascapandemi, dan bagaimana potensi yang dapat dikembangkan di area kompleks percandian agar dapat menarik minat pengunjung. Hasil dari penelitian menjelaskan adanya dampak yang terjadi selama pandemi menuju pasca-pandemi dalam pariwisata yang ada di Kompleks Percandian Batujaya, baik dari segi fasilitas, infrastruktur maupun peraturan saat mengunjungi area percandian bagi para wisatawan. The uniqueness of the Batujaya Temples has the potential to increase the attractiveness of the Karawang area as an excellent tourist destination. However, the impact of the pandemic which has caused restrictions on activities, including tourism, has affected the number of visits to the Batujaya Temples. This research aimed an in-depth understanding of the tourism potential of the Batujaya Temples to increase the number of visitors. A historical and archaeological approach was used and discussion was focused on the brief history of the Batujaya Temples, the condition of the Batujaya Temple during the pandemic and post-pandemic period, as well as the cultural potential that can be developed further. The results of the research show that the impact of the pandemic and post-pandemic conditions at the tourist location of the Batujaya Temples was the improvement of public facilities and infrastructure, as well as adjusting tourist visit regulations to post-pandemic conditions.
Moderasi Beragama: Menghidupkan Ruang Pertemuan Antar Umat Beragama bagi Gen-Z di Wilayah Cinunuk Kecamatan Cileunyi Andreas Doweng Bolo; Oscar Yasunari; Topik Mulyana; Sophan Ajie
Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/wrd.v5i2.645

Abstract

Religious moderation has become a serious concern for the government as it strives to maintain interfaith harmony in Indonesia. In 2019, the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia published a book entitled Moderasi Beragama (Religious Moderation). In this publication, it is explained that the term “moderation” is derived from the Latin word denoting “balance” or “moderation” and from the Arabic term wasath or wasathiyah, which signifies centrality, fairness, and equilibrium. To achieve this ideal, it is necessary to design and expand interfaith meeting spaces – especially those aimed at young people (Generation Z) from diverse religious and belief backgrounds. The Cinunuk area is part of the pastoral care of the Santa Odilia-Cicadas Parish in Bandung and is home to approximately 350 Catholic households living in close proximity to their Muslim neighbors. On several occasions, the Catholic community in Cinunuk has organized joint community initiatives, such as free medical services and the distribution of essential food supplies. Furthermore, the Catholic community has previously engaged in interfaith activities with the Gusdurian group and has maintained positive relations with both the Attamur and Azzakiyyah Islamic boarding schools in the Cileunyi sub-district. To further strengthen intercommunal interactions and foster a dynamic dialogue between the Catholic community in Cinunuk and their Muslim counterparts in the region, a collaborative activity has been designed to reinforce the moderate stance that has been consistently practiced.
KOMPLEKS PERCANDIAN BATUJAYA: POTENSI WISATA PASCA PANDEMI DI KARAWANG Soni Sadono; Catur Nugroho; Topik Mulyana
Naditira Widya Vol. 17 No. 1 (2023): Naditira Widya Volume 17 Nomor 1 April Tahun 2023
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini dibuat dengan dasar keunikan yang terdapat pada candi yang ada di Karawang, Jawa Barat. Kawasancandi yang saat ini menjadi destinasi wisata memiliki daya tarik yang unggul di wilayah Karawang. Meskipun demikian,selama pandemi seluruh aktivitas dibatasi begitu pula dalam ranah pariwisata. Hal ini juga mempengaruhi jumlahkunjungan ke Kompleks Percandian Batujaya, Karawang. Sementara candi peninggalan masa Kerajaan Tarumanegaraini berpotensi untuk memajukan pariwisata di Karawang karena keunikan bangunannya yang tidak kalah menarikdibandingkan dengan bangunan candi yang berada di wilayah Jawa lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji potensiwisata pada Kompleks Percandian Batujaya sehingga dapat meningkatkan kembali minat pengunjung pada objek candiini. Metode menggunakan pendekatan sejarah dan arkeologis dengan metode kualitatif. Aspek yang dibahas mengenaisejarah singkat dari Kompleks Percandian Batujaya, tempat wisata Kompleks Percandian Batujaya selama masa pandemidan pascapandemi, dan bagaimana potensi yang dapat dikembangkan di area kompleks percandian agar dapat menarikminat pengunjung. Hasil dari penelitian menjelaskan adanya dampak yang terjadi selama pandemi menuju pasca-pandemidalam pariwisata yang ada di Kompleks Percandian Batujaya, baik dari segi fasilitas, infrastruktur maupun peraturan saatmengunjungi area percandian bagi para wisatawan. The uniqueness of the Batujaya Temples has the potential to increase the attractiveness of the Karawang areaas an excellent tourist destination. However, the impact of the pandemic which has caused restrictions on activities,including tourism, has affected the number of visits to the Batujaya Temples. This research aimed an in-depthunderstanding of the tourism potential of the Batujaya Temples to increase the number of visitors. A historical andarchaeological approach was used and discussion was focused on the brief history of the Batujaya Temples, the conditionof the Batujaya Temple during the pandemic and post-pandemic period, as well as the cultural potential that can bedeveloped further. The results of the research show that the impact of the pandemic and post-pandemic conditions at thetourist location of the Batujaya Temples was the improvement of public facilities and infrastructure, as well as adjustingtourist visit regulations to post-pandemic conditions.