Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH KOMPRES DAUN KOL TERHADAP PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM Husna Maulida; aida fitriani; Era Wahyuni
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.367

Abstract

Breastfeeding is a natural event for a woman. However, breastfeeding problems that often arise in the early postpartum period (puerperal or lactation period) are breast engorgement. Breast engorgement is a blockage of milk due to the narrowing of the lactiferous ducts or by glands that are not emptied. The impact that will be caused if the breast milk dam is not resolved, namely mastitis and breast abscess, will occur. The use of cabbage or cabbage leaf compresses can be a non-pharmacological treatment. This study aimed to determine the effect of cabbage leaf compresses on breast swelling in postpartum mothers. The research method used is a quasi-experimental design. The design used is Posttest Only Control Group Design. The sample of this study was postpartum mothers who experienced breast swelling in PMB Erniati, North Aceh Regency. The number of respondents was 30 postpartum mothers who were divided into 2 groups (intervention and control groups). Each group consisted of 15 postpartum mothers. The results of statistical tests using the Mann Whitney U test p-value 0.000, which means that cabbage leaf compresses have an effect on breast swelling in postpartum mothers in PMB Erniati, North Aceh Regency.
The Effectiveness Of Giving Moringa Leaves To Increase The Weight Of Toddlers Eka Sutrisna; Husna Maulida; Rita Wahyuni; Aida Fitriani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i3.10945

Abstract

Latar Belakang: Balita merupakan usia anak yang paling sering menderita kekurangan gizi dan gizi buruk. Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Gizi kurang dan gizi buruk pada balita berakibat terganggunya pertumbuhan jasmani dan kesehatan. Secara tidak langsung gizi kurang dan gizi buruk menyebabkan balita mengalami defisiensi zat gizi yang dapat berakibat panjang, yaitu berkaitan dengan kesehatan anak, pertumbuhan anak, penyakit infeksi dan kecerdasan anak seperti halnya karena serangan penyakit tertentu. Berdasarkan data terdapat 18 balita mengalami gizi kurang di Desa Mampree Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun kelor terhadap peningkatan berat badan pada anak balita di Desa Mampree Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh pada September sampai Oktober 2022.Metode:  Intervensi yang dilakukan adalah dengan  pemberian daun kelor pada balita selama 3 minggu berturut-turut sebanyak 1 mangkuk, kepada seluruh responden yang menjadi sampel dalam penelitian, dan akan dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa intervensi daun kelor. Jumlah sampel yaitu 20 orang kelompok intervensi, dan 20 orang kelompok kontrol. Data penelitian akan dianalisis dengan metode univariat dan bivariat.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat balita dengan intervensi daun kelor akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi mengalami mengalami kenaikan berat badan balita ≥2kg sebanyak 80%, sedangkan pada kelompok kontrol hanya sebesar 15%.Kesimpulan: Secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas pemberian daun kelor terhadap peningkatan berat badan balita di Desa Mampree Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara.Saran: Perlu diteliti tentang variasi pemberian olahan daun kelor yang dikombinasi dengan sayuran lain. Kata Kunci : Daun kelor, Peningkatan berat badan, Balita ABSTRACT Background: Toddlers are the age of children who most often suffer from malnutrition and malnutrition. Nutritional needs for children at the beginning of their lives are very important. Undernutrition and malnutrition in toddlers result in disruption of physical growth and health. Indirectly, malnutrition and malnutrition cause toddlers to experience nutritional deficiencies that can have long consequences, namely related to child health, child growth, infectious diseases and children's intelligence as well as due to certain diseases. Based on data, there are 18 under-five children experiencing malnutrition in Mampree Village, Syamtalira Aron District, Aceh Regency.Purpose:  This study aims to determine the effectiveness of Moringa leaves on weight gain in children under five in Mampree Village, Syamtalira Aron District, Aceh Regency from September to October 2022.Methods:  The intervention carried out was by giving Moringa leaves to toddlers for 3 consecutive weeks as much as 1 bowl, to all respondents who were sampled in the study, and would be compared with the control group without Moringa leaf intervention. The number of samples was 20 people in the intervention group, and 20 people in the control group. The research data will be analyzed by univariate and bivariate methods.Results: Based on the results of the study, toddlers with Moringa leaf intervention will experience higher weight gain compared to the control group. In the intervention group, they experienced an increase in toddler weight of ≥2 kg as much as 80%, while in the control group only by 15%.Conclusion: Statistically, it can be concluded that there is an effectiveness of giving Moringa leaves to increase toddler weight in Mampree Village, Syamtalira Aron District, North Aceh Regency.Suggestions; It is necessary to study the variety of Moringa leaf preparations combined with other vegetables. Keywords : Moringa leaves, Weight gain, Toddlers 
PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN NORMAL BAYI USIA 0-6 BULAN Afdila Reva; Harahap Lili Kartika Sari; Maulida Husna
Femina: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Program Studi D3 Kebidanan Langsa, Polteknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/femina.v3i1.347

Abstract

Latar Belakang: Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi baru lahir merupakan salah satu upaya untuk mencegah kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar bayi baru lahir diberikan ASI hingga usia 6 bulan tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang telah diizinkan karena adanya alasan medis. Tujuan: untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap penambahan berat badan normal bayi usia 0-6 bulan di Desa Alue Papeun Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara. Metode: Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan desain studi “cross sectional”, dengan sampel sebanyak 35 orang dari total sampling yaitu seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Desa Alue Papeun Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara. Untuk analisa data menggunakan uji Chi-Square Tes (x²). Hasil : Hasil Penelitian didapatkan pemberian ASI eksklusif sebagian besar berada pada kategori tidak diberikan sebesar 66%. Ada pengaruh bermakna pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan normal bayi usia 0-6 bulan dengan nilai p value sebesar 0.001. Kesimpulan: pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap penambahan berat badan normal bayi usia 0-6 bulan
EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN BUDAYA POLA MAKAN DENGAN PEMBERIAN PRODUK DAUN KELOR MELALUI FORTIFIKASI DALAM PENANGANAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG KERAMAT KABUPATEN ACEH UTARA Eka Sutrisna; Husna Maulida; Esar Alkautsar
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.22104

Abstract

Jumlah stunting di Indonesia pada tahun 2022 adalah sebanyak 15.798.153 balita dengan angka prevalensi 21,6%. Angka ini merupakan angka yang tinggi, stunting dapat menjadi ancaman bagi generasi masa depan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah dalam menangani stunting, salah satunya melalui Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita. Saat ini, pada makanan bayi mengandung daun kelor, produk yang mengandung daun kelor dianggap dapat memberikan manfaat dalam mengatasi kondisi stunting pada bayi. Penggunaan daun kelor juga digunakan di Kabupaten Aceh Utara. Kecamatan  tertinggi  di  Kabupaten  Aceh  Utara  prevalensi  stunting  salah satunya adalah Kecamatan  Simpang  Keramat  (35%). Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pengembangan budaya pola makan dengan pemberian produk  daun  kelor  melalui  fortifikasi  dalam  penanganan  balita stunting. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperiment, jumlah sampel sebanyak 50 balita stunting yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu 25 orang kelompok perlakuan dan 25 orang kelompok non perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi badan balita meningkat setelah diberikan pengembangan budaya pola makan dengan pemberian produk daun kelor melalui fortifikasi. Secara rata-rata, tinggi badan balita mengalami peningkatan sebesar 2,9 cm. berdasarkan hasil uji paired sample t test didapati bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,003 < 0,05, yang artinya terdapat efektifitas pengembangan budaya pola makan dengan pemberian produk daun kelor melalui fortifikasi dalam penanganan balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Keramat.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN DAN PENCEGAHAN STUNTING PADA 1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN Eka Sutrisna; Husna Maulida; Suriani Suriani
RAMBIDEUN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2024): Rambideun: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Al Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/pkm.v7i1.2356

Abstract

The problems in Gampong Jambo Mesjid are the high rate of Stunting, namely 23 people, lack of public knowledge about nutritious food at the first 1000 days, feeding methods and eating patterns, low support and awareness of husbands and families in improving the nutritional status of toddlers, low community income, factors food taboos where certain nutritious foods cannot be consumed by children under five, low coverage of exclusive breastfeeding, lack of awareness in handling stunting in toddlers, and lack of awareness of preventing stunting in toddlers. This community service activity aimed to increase the knowledge of cadres and the community in handling and preventing stunting in the first 1000 days of life. The method of implementing this activity is in the form of training and counseling on providing nutritious food to the first-1000-days, feeding methods and eating patterns, practice of providing additional food that is age appropriate. The results achieved from this activity are increasing the knowledge and skills of cadres and the community in handling stunting, increasing body endurance, optimal growth and development, increasing quality human resources towards a stunting-free Lhokseumawe City.