Devi Kurnia Sari
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Peningkatan Risiko Stunting pada Anak Balita di Kota Bandar Lampung Dessy Hermawan; Devi Kurniasih; Nurhalina Nurhalina; Susanto Susanto; Prima Dian Furqoni; Rivan Nur Rizki; Sekar Dewi Cahyani; Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari; Miftah Lisalwa Lubis; K Widhi Indra Pagestu
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 12 (2022): Volume 4 Nomor 12 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i12.8370

Abstract

ABSTRACT Stunting threatens the future of the nation's next generation, until 2022 the incidence of stunting nationally is still high, including in Lampung Province. The incidence of stunting is still far from the target of under 14% in 2024. The purpose of this study was to analyze the dominant factors associated with the risk of stunting in children under five aged 12-59 months in the city of Bandar Lampung in 2022. This study is an analytical survey research with a cross sectional approach that analyzes the dominant factors associated with the risk of stunting in children under five in the city of Bandar Lampung in 2022. The sampling technique used is cluster sampling, by selecting 20% of 10 locations which are priority areas for stunting control in the city of Bandar Lampung. After selecting two locations, then a sample of 20% of the total children under five in that location was selected. The number of samples was 262 children under five aged 12-59 months who came to the posyandu in the selected area. The data obtained were analyzed using logistic regression. The results showed that maternal height (pV=0.001) and planned pregnancy status (pV=0.001) were the most dominant factors associated with the risk of stunting in Bandar Lampung City in 2022. In addition, the completeness of the child's immunization status (pV=0.014), history of exclusive breastfeeding (pV=0.05) and the child's body length at birth (pV=0.043) were also significantly related to the risk of stunting in children under five in the city of Bandar Lampung. Special attention needs to be paid to pregnant women who have short height and/or mothers whose pregnancies are not planned/desired must get optimal nutritional intake during pregnancy and ensure that when their children are born, they must receive exclusive breastfeeding and receive complete immunizations to avoid the risk of stunting. Keywords: Stunting, Pregnant Women, Children      ABSTRAK Stunting mengancam masa depan generasi penerus bangsa, hingga tahun 2022 ini angka kejadian stunting secara nasional masih tinggi, termasuk di Propinsi Lampung. Angka kejadian stunting masih jauh dari target di bawah 14% pada tahun 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor apa saja yang dominan berhubungan dengan risiko kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan di kota Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang mencoba menganalisis faktor apa saja yang berhubungan dengan risiko stunting pada anak balita di kota Bandar Lampung tahun 2022. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling, dengan memilih 20% dari 10 lokasi yang merupakan daerah prioritas pengendalian stunting di kota Bandar Lampung. Setelah terpilih dua lokasi/kelurahan, kemudian diambil sampel sebesar 20% dari total anak balita di lokasi/kelurahan tersebut. Adapun jumlah sampelnya adalah 262 anak balita usia 12-59 bulan yang datang ke posyandu di daerah yang terpilih. Data yang di dapat dianalis dengan mengunakan regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor tinggi badan ibu (pV=0,001) dan status kehamilan yang direncanakan (pV=0,001) merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan risiko kejadian stunting di Kota Bandar Lampung tahun 2022. Selain itu, faktor kelengkapan status imunisasi anak (pV=0,014), riwayat mendapatkan ASI eksklusif (pV=0,05) serta panjang badan anak saat lahir (pV=0,043) juga berhubungan bermakna dengan risiko kejadian stunting pada anak balita di kota Bandar Lampung tahun 2022. Perlu adanya perhatian khusus pada ibu hamil yang memiliki tinggi badan pendek dan atau ibu yang hamil tidak direncanakan/diinginkan harus mendapatkan asupan nutrisi yang optimal selama kehamilannya serta memastikan saat anaknya lahir, harus mendapatkan ASI eksklusif serta mendapatkan imunisasi lengkap agar terhindar dari risiko stunting. Kata Kunci:  Stunting, Wanita Hamil, Anak-anak
Date Juice Can Increase The Hemoglobin Of Post Partum Mothers Suhartian Damayanti; Anggraini Anggraini; Devi Kurnia Sari; Annisa Ermasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i2.8042

Abstract

Latar Belakang : Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di negara berkembang. Prevalensi anemia diperkirakan 9% di negara maju, sedangkan di negara berkembang prevalensinya 43%. Anak dan wanita usia subur (WUS) merupakan kelompok yang paling berisiko, dengan estimasi prevalensi anemia pada anak balita sebesar 47%, pada ibu hamil sebesar 42%, dan pada ibu tidak hamil usia 15-49 tahun sebesar 30 tahun. %. Jika dilihat penyebab kematian ibu di Provinsi Lampung tahun 2019 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 29 kasus (26,3%), hipertensi sebanyak 31 kasus (28,1%), infeksi sebanyak 3 kasus, gangguan sistem peredaran darah sebanyak sebanyak 4 kasus (3,6%), gangguan metabolisme sebanyak 1 kasus (0,9%) dan lainnya sebanyak 42 (38,1%). Kabupaten Lampung Tengah memiliki kasus kematian ibu tertinggi sebanyak 16 kasus, sedangkan terendah di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 2 kasus.Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas pemberian sari kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu nifas di Desa Kesumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest with control group. Populasi ibu nifas di Desa Kesumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah rata-rata 3 bulan terakhir yaitu Januari-April 2022 sebanyak 39 orang, sampel masing-masing kelompok sebanyak 15 responden. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Analisis data adalah univariat dan bivariat (uji t-independen). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Juli sampai dengan 31 Juli 2022Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest with control group. Populasi ibu nifas di Desa Kesumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah rata-rata 3 bulan terakhir yaitu Januari-April 2022 sebanyak 39 orang, sampel masing-masing kelompok sebanyak 15 responden. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Analisis data adalah univariat dan bivariat (uji t-independen). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Juli sampai dengan 31 Juli 2022Hasil: Peningkatan kadar HB ibu nifas sebelum diberikan sari kurma pada kelompok intervensi dengan rerata 10.247 gr/dl, nilai min 9,5gr/dl dan nilai maksimal 10,8gr/dl, setelah diberikan kurma jus dengan rata-rata 11,153gr/dl, nilai min 10,5gr/dl dan nilai maks 11,6gr/dl. Peningkatan kadar HB ibu nifas pada kelompok kontrol, pada hari ke-1 dengan rerata 10,293gr/dl, nilai min 9,3gr/dl dan nilai maks 10,8gr/dl. Hari ke-14 dengan rerata 10.800gr/dl, nilai min 10,3gr/dl dan nilai maks 11,2gr/dl. Simpulan: Hasil uji statistik diperoleh P-value = 0,000 (<0,05) yang berarti ada efektivitas pemberian jus kurma dengan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu nifas di Desa Kesumadadi Kecamatan Bekri Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2022 .Saran : Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya BPM dan Puskesmas agar secara rutin memberikan penyuluhan kepada ibu nifas tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan mengkonsumsi makanan yang kaya gizi dan mengandung vitamin C seperti sari kurma. Kata Kunci : Ekstrak Kurma, Peningkatan Kadar Hemoglobin, Ibu Nifas ABSTRACT Background : Anemia is a nutritional problem that affects millions of people in developing countries. The prevalence of anemia is estimated at 9% in developed countries, while in developing countries the prevalence is 43%. Children and women of childbearing age (WUS) are the group most at risk, with an estimated prevalence of anemia in children under five by 47%, in pregnant women by 42%, and in non-pregnant women aged 15-49 years by 30%. When viewed, the causes of maternal deaths in Lampung Province in 2019 were caused by bleeding as many as 29 cases (26.3%), hypertension as many as 31 cases (28.1%), infection as many as 3 cases, circulatory system disorders as many as 4 cases (3, 6%), metabolic disorders in 1 case (0.9%) and others in 42 (38.1%). Central Lampung district had the highest maternal mortality case of 16 cases, while the lowest was in Tulang Bawang Barat district of 2 casesPurpose : To find out the effectiveness of giving dates juice with an increase in hemoglobin levels in postpartum mothers in Kesumadadi Village, Bekri District, Central Lampung Regency.Research Methods: This type of research is quantitative, pre-experimental research design with a pretest–posttest approach with control group. The population of postpartum mothers was 39 people in Kesumadadi Village, Bekri District, Central Lampung Regency in an average of the last 3 months, namely January-April 2022, a sample of 15 respondents in each group. The sampling technique is purposive sampling. Data analysis was univariate and bivariate (t-independent test). The research was carried out on July 06 to July 31, 2022Results: Increased HB levels of postpartum women before being given date palm juice in the intervention group with a mean of 10,247 gr/dl, a min value of 9.5gr/dl and a max value of 10.8gr/dl, after being given date palm juice with a mean of 11,153gr/dl, a min value of 10. ,5gr/dl and max value 11.6gr/dl. The increase in HB levels of postpartum mothers in the control group, on day 1 with a mean of 10.293gr/dl, a min value of 9.3gr/dl and a max value of 10.8gr/dl. Day 14 with a mean of 10,800gr/dl, a min value of 10.3gr/dl and a max value of 11.2gr/dl. Conclusion: The results of statistical tests obtained a P-value = 0.000 (<0.05) which means that there is an effectiveness of giving date juice with an increase in hemoglobin levels in postpartum mothers in Kesumadadi Village, Bekri District, Central Lampung Regency in 2022.Suggestion: It is expected for health workers, especially BPM and Puskesmas, to regularly provide counseling to postpartum mothers, about the importance of consuming foods containing iron and consuming foods rich in nutrition and containing vitamin C such as date palm juice. Keywords : Dates Extract, Increase in Hemoglobin Levels, Postpartum Mothers
Stunting Risk Factor Analysis Rosita Afriyanti; Nurul Isnaini; Fijri Rachmawati; Devi Kurnia Sari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i3.8003

Abstract

Latar Belakang Prevalensi stunting di dunia pada anak di bawah usia 5 tahun adalah 21,3%. Hal ini menunjukkan bahwa secara global pada tahun 2019 sekitar 144 juta anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting dengan sekitar dua pertiganya tinggal di kawasan Afrika dan Asia Tenggara (WHO, 2020).Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko stunting di Kecamatan Dente Teladas Tulang Bawang Tahun 2022.Metode Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan jumlah anak usia 0 – 59 bulan di Kecamatan Way Dente Tulang Bawang pada bulan April sebanyak 159 anak yang mengalami stunting. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel sebanyak 159 responden.Hasil Sebaran frekuensi stunting tertinggi pada kategori pendidikan tinggi 105 (66,0%), jumlah keluarga kecil 105 (67,9%), pola asuh positif 97 (61,0%), jenis kelamin perempuan 95 (40,3%), sanitasi lingkungan tidak sehat 92 (57,9%), tinggi badan ibu kurang 90 (56,6%), berat badan tidak berisiko 86 (54,4%), ibu bekerja 85 (53,5%), tidak ada riwayat penyakit menular 85 (53,5%), usia anak tidak beresiko 85 (55,3%), pendidikan dasar ibu 83 (52,2%) tingkat pengetahuan ibu kurang baik 82 (51,6%), pendidikan dasar ayah 78 (52,3%), tinggi badan ayah normal 69 (43,4%).Kesimpulan Faktor risiko stunting adalah pendidikan tinggi, jumlah keluarga sedikit, pola asuh positif, jenis kelamin perempuan, sanitasi lingkungan yang tidak sehat, tinggi badan ibu yang kurang baik.Saran dapat meningkatkan pengetahuan responden dalam merawat dan merawat anaknya agar terhindar dari masalah stunting Kata kunci : Anak, Faktor karakteristik, Stunting ABSTRACT Background The prevalence of stunting in the world in children under 5 years of age is 21.3%. This shows that globally in 2019 around 144 million children under 5 years of age suffer from stunting with around two-thirds of them living in Africa and the Southeast Asian region (WHO, 2020).The purpose of this study was to analyze the risk factors for stunting in the District of Dente Teladas Tulang Bawang in 2022.Methods This type of research is quantitative, with a number ofchildren aged 0 – 59 months inWay Dente Tulang Bawang sub-district in April as many as 159 children who experienced stunting. The sample technique used is a total sample of 159 respondents.Result Distributionthe highest frequency of stunting was included in the higher education category 105 (66.0%), the number of small families 105 (67.9%), positive parenting 97 (61.0%),female gender 95 (40.3%),unhealthy environmental sanitation 92 (57.9%), maternal height is less 90 (56.6%),body weight is not at risk 86 (54.4%),working mothers 85 (53.5%),no history of infectious disease 85 (53.5%), the age of the child is not at risk 85 (55.3%),the mother's basic education is 83 (52.2%) the mother's knowledge level is not good 82 (51.6%), the father's basic education is 78 (52.3%), the father's height is normal 69 (43.4%).Conculison  The risk factors for stunting are higher education, small number of families, positive parenting, female gender, unhealthy environmental sanitation, poor maternal heightSuggestions can increase knowledge of respondents in caring for and caring for their children to avoid stunting problems Keywords : Children,Characteristic factors,Stunting