Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manfaat Pembiasaan Istima’ dalam Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia Salwa Azizah Rahman; Khoirunnisa Maharani; Arif Rahman Hakim; Muhammad Rifky Fauzan; Ahmad Fu’adi
Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan bahasa dan Sastra Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan bahasa dan Sastra
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bima.v2i1.588

Abstract

One of the basic skill methods to begin learning or mastering a foreign language, especially in Arabic is listening skills (istima'). So for teaching and learning foreign languages, especially Arabic, it is very important to have the ability to hear or listen (istima'). This istima' proficiency can help learners to easily understand a word that is heard well and clearly. The success of istima' learning is highly dependent on 3 stages, namely the planning stage (intention), the implementation stage, and finally the evaluation stage. Tools are very important to improve istima' skills such as media, both audio and audio-visual media. In this very modern era, habituation of istima' is very easy to do, because students do not need to visit Arab countries to be able to hear Arabic directly from local residents there, but students only need to open gadgets or other electronic devices such as laptops, computers, etc. to access audios or videos containing Arabic to help students in the process of habituation of istima'. If students have done istima' habituation regularly, then of course it will be easier for students to learn Arabic, because they have previously been accustomed to hearing it.
PENYELESAIAN SENGKETA PERKAWINAN BERBASIS HUKUM ADAT BALI Nadya Herlinawati; Natasya Edisstya Ningsih; Muhammad Rifky Fauzan; Nurlailah
Jurnal Humaniora dan Sosial Sains Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Pojok Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas peran hukum adat Bali dalam penyelesaian sengketa perkawinan dengan pendekatan filosofi Tri Hita Karana. Hukum adat yang tertuang dalam Awig-Awig tidak hanya berfungsi sebagai aturan normatif tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang berakar pada tradisi Hindu Bali. Perkawinan dipahami sebagai peristiwa multidimensional yang menyatukan dua keluarga besar, sehingga konflik perkawinan berdampak signifikan terhadap struktur sosial masyarakat. Penelitian menggunakan metode kajian literatur kualitatif untuk menganalisis mekanisme penyelesaian sengketa dan tantangan penerapan hukum adat di era kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian sengketa mengutamakan musyawarah dan mediasi berdasarkan prinsip Tri Hita Karana, yang menekankan harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam. Pendekatan ini terbukti efektif dalam memelihara keseimbangan sosial dan spiritual. Penelitian ini menegaskan relevansi hukum adat sebagai bagian integral dari sistem hukum nasional yang pluralistik, sekaligus sebagai benteng pelestarian kearifan lokal di tengah arus modernisasi. Temuan penelitian memberikan kontribusi penting bagi pengembangan hukum yang responsif terhadap keragaman budaya.