Penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii merupakan salah satu penyakit penting tanaman kacang tanah. Pengendalian penyakit rebah kecambah yang ramah lingkungan dan mampu menunjang pertanian berkelanjutandapat dicapai dengan memanfaatkan agen hayati. Salah satu agen hayati yang sering digunakan untuk menghambat perkembangan patogen pada berbagai tanaman adalah jamur antagonis Trichoderma spp. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan Trichoderma spp. dengan bahan pembawa yang berbeda (molase, tepung jagung, atau tepung ketan putih) dalam menghambat pertumbuhan jamur S. rolfsii penyebab penyakit rebah kecambah pada kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Universitas Lampung, mulai Maret sampai dengan September 2013. Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan sepuluh perlakuan dan empat ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan nilai tengah masing-masing perlakuan diuji dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik berupa molase ternyata menyebabkan penghambatan pertumbuhan Slerotium rolfsii yang lebih efektif dibandingkan tepung ketan putih ataupun tepung jagung. Penambahan tepung ketan putih pada tiap isolat Trichoderma spp. menyebabkan efek penghambatanpertumbuhan S. rolfsii yang tidak berbeda nyata dengan penambahan molase. Sementara itu, penambahan tepung jagung memiliki efek penghambatan yang terendah diantara ketiga bahan organik yang ditambahkan.