p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Sudiono Sudiono
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMU IRENG, DAUN KELOR DAN STREPTOMYCES SP. TERHADAP PERKECAMBAHAN SPORA PERONOSCLEROSPORA SP. DAN DAN KETERJADIAN PENYAKIT BULAI JAGUNG Erni Aslinda; Titik Nur Aeny; Joko Prasetyo; Sudiono Sudiono; Suskandini Ratih Dirmawati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7676

Abstract

Penggunaan fungisida nabati dan agen pengendali hayati merupakan satu alternatif dalam pengendalian penyakit bulai pada tanaman jagung.  Ekstrak rimpang temu ireng, daun kelor dan bakteri Streptomyces sp. dilaporkan memiliki kandungan senyawa yang perpotensi sebagai antijamur.  Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh ekstrak rimpang temu ireng dan daun kelor terhadap perkecambahan spora Peronosclerospora sp., intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung, dan (2) mengetahui pengaruh interaksi antara ekstrak tanaman dengan Streptomyces sp. terhadap intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung.  Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun dalam faktorial.  Faktor pertama merupakan jenis ekstrak tanaman (tanpa ekstrak, ektrak temu ireng, ekstrak daun kelor) dan faktor kedua adalah jenis isolat Srteptomyces sp. (tanpa Streptomyces, isolat I1, dan isolat i18) sehingga terdapat 9 perlakuan.  Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 36 satuan percobaan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang temu ireng dan daun kelor berpengaruh nyata dalam menghambat perkecambahan spora Peronosclerospora sp., memperpanjang masa inkubasi, menekan intensitas penyakit bulai dan meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung.  Interaksi antara ekstrak tanaman dan  isolat Streptomyces sp. hanya perpengaruh nyata dalam memperpanjang masa inkubasi penyakit bulai tanaman jagung.  Ekstrak tanaman dapat menekan intensitas penyakit bulai dan pertumbuhan tanaman jagung sedangkan Streptomyces tidak berpengaruh.
PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PEPAYA Muhammad Asep Awaludin; Efri Efri; Sudiono Sudiono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4516

Abstract

Pepaya merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan Colletotrichum gloeosporioides secara in-vitro dan intensitas penyakit antraknosa pada buah pepaya secara in-vivo.  Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap yang terdiri atas tujuh perlakuan dan empat ulangan.  Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam selanjutnya nilai tengah dibandingkan dan diuji dengan uji beda nyata terkecil pada taraf 5% dan uji polinomial pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang nyata dari ekstrak daun pepaya dan fungisida sintetik dalam menghambat pertumbuhan koloni C. gloeosporioides, keterjadian penyakit, dan laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya.  Ekstrak daun pepaya menunjukan pola yang linier dari hasil uji polinomial terhadap diameter koloni C. gloeosporioides dan laju perkembangan penyakit.  Ekstrak daun pepaya menghambat pertumbuhan koloni jamur C. gloeosporioides pada 2 sampai 7 hsi (hari setelah inokulasi), keterjadian penyakit pada 5 dan 6 hsa (hari setelah aplikasi), maupun laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya.  Tetapi ekstrak daun pepaya tidak menghambat kerapatan spora, perkecambahan spora, dan keparahan penyakit.