p-Index From 2020 - 2025
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Efri Efri
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOMPOSISI BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum gloeosporioides PENYEBAB ANTRAKNOSA PADA CABAI (Capsicum annuum L.) Agus Pranyata; Efri Efri; Suskandini Ratih Dirmawati; Muhammad Nurdin
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4778

Abstract

Pengendalian penyakit antraknosa umumnya dilakukan petani di Indonesia dengan menggunakan fungisida sintetis dengan bahan aktif kimiawi. Namun, penggunaan fungisida sintetis selalu diikuti dengan pertimbangan ekonomi dan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga perlu alternatif lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun tanaman mimba, sirih, jarak tintir dan saliara secara tunggal maupun kombinasi untuk mengendalikan antraknosa pada tanaman cabai (Capsicum annuum L). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Bioteknologi, Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan: Kontrol, Ekstrak daun mimba, Ekstrak daun sirih, Ekstrak daun jarak tintir, Ekstrak daun saliara, Ekstrak daun saliara+sirih, Ekstrak daun saliara+j.tintir, Ekstrak daun saliara+mimba, Ekstrak daun sirih+j.tintir, Ekstrak daun sirih+mimba, Ekstrak daun j.tintir+mimba, Ekstrak daun saliara+sirih+j.tintir+mimba, Ekstrak daun saliara+sirih+j.tintir, Ekstrak daun saliara+sirih+mimba dan Ekstrak daun sirih+j.tintir+mimba. Jadi total 15 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak daun tanaman jarak tintir, ekstrak daun tanaman sirih+mimba dan ekstrak daun tanaman saliara+sirih+mimba berpengaruh lebih unggul dan konsisten dalam menghambat pertumbuhan C. gloeosporioides namun tidak berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan spora C. gloeosporioides.
INVENTARISASI JAMUR PATOGEN TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus undatus) DI PT. Nusantara Tropical Farm (NTF) LAMPUNG TIMUR Septa Chandra; Radix Suharjo; Joko Prasetyo; Efri Efri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4541

Abstract

Peningkatan produksi tanaman buah naga selalu diupayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun seperti halnya tanaman budidaya lainnya, permasalahan hama dan penyakit tanaman juga menjadi salah satu faktor pembatas peningkatan produksi buah naga.  Penanaman yang dilakukan secara luas dan monokulturakan meningkatkan resiko terjadinya ledakan hama dan penyakit.  Tidak adanya informasi yang akurat tentang jenis penyebab penyakit yang menyerang menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan penyakit tanaman ini sulit diatasi.  Kurangnya informasi ini mengakibatkan langkah pengendalian yang dilakukan menjadi tidak optimal.  Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi jenis patogen, agar teknik pengendalian yang nantinya digunakan dapat tepat sasaran sehingga hasil pengendaliannya dapat lebih optimal.  Dalam penelitian ini, inventarisasi dilakukan kepada penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Pengambilan sampel tanaman sakit dilakukan di perkebunan PT. Nusantara Tropical Farm (NTF) Di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur.Penelitian ini bertujuan untuk  menginventarisasi jamur patogen yang menyerang tanaman buah naga di PT. Nusantara Tropical Farm (NTF). Hasil penelitian menunjukkanbahwa Jamur penyebab penyakit buah naga di PT. Nusantara Tropical Farm (NTF) adalah Jamur Neofusicoccum parvum yang menyebabkan gejala karat pada bagian batang tanaman buah naga dengan tingkat serangan tertinggi 55,06, jamur Colletotricum gloesporioides yang  menyebabkan gejala busuk pada buah naga, jamur Neoscytalidium dimidiatum yang menyebabkan gejala antraknosa pada bagian batang tanaman buah naga dengan tingkat serangan tertinggi 11,67 %
PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH PEPAYA Muhammad Asep Awaludin; Efri Efri; Sudiono Sudiono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v8i3.4516

Abstract

Pepaya merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai fungisida nabati.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan Colletotrichum gloeosporioides secara in-vitro dan intensitas penyakit antraknosa pada buah pepaya secara in-vivo.  Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap yang terdiri atas tujuh perlakuan dan empat ulangan.  Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam selanjutnya nilai tengah dibandingkan dan diuji dengan uji beda nyata terkecil pada taraf 5% dan uji polinomial pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang nyata dari ekstrak daun pepaya dan fungisida sintetik dalam menghambat pertumbuhan koloni C. gloeosporioides, keterjadian penyakit, dan laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya.  Ekstrak daun pepaya menunjukan pola yang linier dari hasil uji polinomial terhadap diameter koloni C. gloeosporioides dan laju perkembangan penyakit.  Ekstrak daun pepaya menghambat pertumbuhan koloni jamur C. gloeosporioides pada 2 sampai 7 hsi (hari setelah inokulasi), keterjadian penyakit pada 5 dan 6 hsa (hari setelah aplikasi), maupun laju perkembangan penyakit antraknosa pada buah pepaya.  Tetapi ekstrak daun pepaya tidak menghambat kerapatan spora, perkecambahan spora, dan keparahan penyakit.
AKTIVITAS EKSTRAK DAUN DAN KULIT BATANG BUAH NONA (Annona reticulata L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK JAGUNG (Spodoptera frugiperda J. E. Smith) Dinda Safa Maura; Nur Yasin; Efri Efri; Purnomo Purnomo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 1 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Februari 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i1.8526

Abstract

Contoh dari hama utama yang menyerang tanaman jagung yakni ulat grayak (Spodoptera frugiperda J.E. Smith)yang perlu dikendalikan. Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian jangka lama memengaruhi dengan cara negatif terhadap lingkungan ataupun kesehatan khalayak. Maka dari itu, dibutuhkan bahan pengganti yaitu pestisida yang ramah lingkungan. Pestisida nabati merupakan contoh dari bahan pengendalian alternatif yang dapat digunakan diantaranya yaitu dengan pengaplikasian ekstrak daun dan kulit batang buah nona (Annona reticulata L.). Penelitian ini diselenggarakan di bulan Januari sampai Juli 2023 dalam Laboratorium Hama Tumbuhan dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Riset ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok, yang ekstraknya mencakup 6 konsentrasi serta 3 ulangan (kelompok). Data yang diperoleh dilakukan analisa menggunakan sidik ragam yang setelah itu dilaksanakan uji Beda Nyata Jujur dalam taraf nyata 5%. Di sisi lain dilaksanakan analisa probit guna mengetahui LC50 menggunakan program SPSS 29. Hasil riset membuktikan jika aplikasi ekstrak daun dan kulit batang buah nona (A. reticulata L.) sangat nyata dapat menyebabkan mortalitas pada larva S. frugiperda dan mampu menghambat perkembangan S. frugiperda serta menyebabkan gagal pupa dan gagal imago. Nilai LC50 pada 4 hari setelah aplikasi ekstrak daun buah nona yaitu 1,27 (0,37-1,79)%. Sedangkan, nilai LC50 pada 6 hsa untuk aplikasi kulit batang buah nona yaitu 2,24 (0,78-3,23)%.