Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Hambatan Penerapan Home Pharmacy Care di Apotek-apotek Kota Manado Adelien Zefanya Mawikere; Weny Indayany Wiyono; Irma Antasionasti
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol. 6 No. 1 (2023): Vol 6 No 1
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v6i1.43018

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui dan mengidentifikasi hambatan penerapan kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care di Apotek-apotek yang ada di Kota Manado. Home Pharmacy Care merupakan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker dengan cara mengunjungi rumah pasien yang sedang menerima pengobatan khususnya bagi pasien yang lanjut usia ataupun pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama seperti penggunaan obat-obat kardiovaskuler, diabetes, TB, asma dan obat-obat untuk penyakit kronis lainnya dengan tujuan untuk memantau proses terapi yang diberikan dan meningkatkan keberhasilan terapi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif menggunakan wawancara mendalam dengan analisis data yang dilakukan menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelayanan Home Pharmacy Care belum berjalan di Apotek-apotek yang ada di Kota Manado karena beberapa hambatan baik internal maupun eksternal mulai dari jumlah sumber daya yang kurang, hingga mekanisme pelaksanaannya.
TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA Debora Gebby Tumundo; Weny Indayany Wiyono; Meilani Jayanti
PHARMACON Vol. 10 No. 4 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.37409

Abstract

ABSTRACTHypertension or high blood pressure is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg. Hypertension is a chronic disease with life-long treatment. Adherence to treatment of hypertensive patients is important because hypertension is a disease that must always be controlled so that complications do not occur which can lead to death. This study aimed to identify the level of adherence of hypertensive patients at Puskesmas Kema, North Minahasa regency in taking antihypertensive drugs using the Modified Morisky Adherence Scales-8 (MMAS-8) method and the data was collected on 40 patients. The results showed that patients with a high level of adherence were 22.5%, a moderate level of adherence was 20%, and a low level of adherence was 57.5%. Therefore, could be concluded that the level of adherence with the use of antihypertensive drugs in hypertensive patients at Kema Health Center was in the low category. Key words: Hypertension, Adherence level in taking medication.  ABSTRAKHipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit kronis dengan pengobatan yang dilakukan seumur hidup. Kepatuhan pengobatan pasien hipertensi merupakan hal penting karena hipertensi merupakan penyakit yang harus selalu dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara dalam mengonsumsi obat antihipertensi dengan menggunakan metode Modified Morisky Adherence Scales-8 (MMAS-8) dengan pengambilan data terhadap 40 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi sebesar 22,5%, tingkat kepatuhan sedang sebesar 20%, dan tingkat kepatuhan rendah sebesar 57,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Kema termasuk dalam kategori rendah. Kata kunci : Hipertensi, Kepatuhan minum obat.
Identifikasi Medication Discrepancies Pada Proses Rekonsiliasi Obat Di Instalasi Rawat Inap Bedah Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Clarencia Kojongian; Surya Sumantri Abdullah; Weny Indayany Wiyono
PHARMACON Vol. 13 No. 1 (2024): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.13.2024.50017

Abstract

Rekonsiliasi merupakan proses yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengobatan berdasarkan hasil rekonsiliasi obat pada 56 pasien periode penelitian Januari – Maret 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien menunjukkan mayoritas pasien adalah laki-laki yaitu sebanyak 43 pasien (76,79%) dan jumlah pasien terbanyak pada kelompok usia dewasa (18-44) sebanyak 26 pasien (46,43%). Berdasarkan karakteristik jumlah obat pada data BPMH (Best Possible Medication History) menunjukan bahwa mayoritas pasien mengkonsumsi <5 jenis obat sebanyak 55 pasien (98,21%), di IGD sebagian besar mengkonsumsi <5jenis obat yaitu sebanyak 45 pasien (80,36%), pada karakteristik jumlah obat di instalasi mayoritas mengkonsumsi <5 jenis obat (53,57%) dan saat keluar rumah sakit mayoritas pasien diberikan <5 jenis obat yaitu 46 pasien (82,14%). Persentase Medication Discrepancies yaitu Incomplete prescription sebesar (28,57%), Omission medication (14,29%), dan perbedaan yang disengaja (100%). Kata Kunci : Rekonsiliasi obat, medication discrepancies.