Dewi Kresnasari
Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsentrasi Benzalkonium Klorida Di Perairan Segara Anakan, Cilacap Nurina Ayu; Dewi Kresnasari
Journal of Marine Research Vol 12, No 3 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i3.40387

Abstract

Benzalkonium klorida (BAC) mengalami peningkatan penggunaan setelah pandemi Covid-19, namun penggunaan senyawa ini belum teregulasi secara intensif sehingga eksistensinya di perairan umum berpotensi menjadi ancaman serius bagi ekosistem. Penelitian ini bertujuan mengkaji konsentrasi BAC di Segara Anakan sebagai salah satu ekosistem yang mendapat masukan dari aliran-aliran sungai di mana terdapat banyak aktivitas manusia. Pengambilan sampel air dilakukan menggunakan metode purposive random sampling pada lima lokasi di Segara Anakan dengan kriteria yaitu: lokasi yang dekat dengan aktivitas domestik penduduk, lokasi yang jauh dari aktivitas domestik penduduk (termasuk yang dikelilingi oleh hutan mangrove), lokasi di sekitar kawasan industri, serta lokasi dengan limpasan air tawar atau muara sungai. Kisaran BAC yang ditemukan pada kolom air permukaan Segara Anakan dari Stasiun 1 hingga 5 adalah 0,139 µg/l, 0,235 µg/l, 0,189 µg/l, 0,206 µg/l, dan 0,245 µg/l. Sedangkan konsentrasi pada kolom air di permukaan dasar dari Stasiun 1 hingga 5 adalah 0,126 µg/l, 0,222 µg/l, 0,196 µg/l, 0,175 µg/l, dan 0,241 µg/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAC merupakan mikropolutan yang ditemukan di perairan Segara Anakan Cilacap. Konsentrasi BAC yang ditemukan juga dipengaruhi oleh nilai parameter fisikokimiawi perairan.  The use of benzalkonium chloride (BAC) has been increasing after the Covid-19 pandemic, but there are still no intensive regulation about the utilization of of this compound so that its presence in public waters has the potential to become a serious threat to ecosystems. This study aimed to examine the concentration of BAC in Segara Anakan as an ecosystem that receives input from rivers contaminated by domestic waste as a result of human activities. Water samples were taken using a purposive random sampling method at five locations in Segara Anakan with the following criteria: locations close to the domestic activities, locations far from domestic activities (including those surrounded by mangrove forests), locations around industrial areas, and locations with fresh water or river estuary runoff. The BAC concentration in the Segara Anakan surface water column from Stations 1 to 5 were 0.139 µg/l, 0.235 µg/l, 0.189 µg/l, 0.206 µg/l, and 0.245 µg/l, respectively. Meanwhile, the concentrations in the water column at the bottom surface from Stations 1 to 5 were 0.126 µg/l, 0.222 µg/l, 0.196 µg/l, 0.175 µg/l, and 0.241 µg/l, respectively. The results showed that BAC was a micropollutant found in the waters of Segara Anakan Cilacap. The concentrations were also influenced by the physicochemical parameter values of the waters.
Identifikasi Tingkat Kesegaran Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) Di Pasar Bumiayu, Kabupaten Brebes M. Fajrun Najjah Al Fatich; Aryanti Indah Setyastuti; Dewi Kresnasari; Sarmin Sarmin
Journal of Marine Research Vol 12, No 3 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i3.40444

Abstract

Tingkat kesegaran ikan dapat mempengaruhi kualitas dan nutrisi ikan. Pemasaran ikan tongkol segar yang dipasarkan di Pasar Bumiayu, Kabupaten Brebes kurang memperhatikan penanganan, sehingga dapat menurunkan kualitas dan nutrisi ikan tongkol segar. Tingkat kesegaran  ikan dapat diidentifikasi atau dinilai secara organoleptik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesegaran ikan tongkol segar di Pasar Bumiayu. Metode penelitian ini dengan pengambilan sampel ikan tongkol pada pukul 06.00; 09.00; dan 12.00 WIB, selanjutnya diidentifikasi kesegarannya secara organoleptik dan pengujian pH ikan segar. Pengambilan sampel dilakukan selama 3 minggu yaitu tanggal 14 September 2022; 28 September 2022; dan 12 Oktober 2022. Analisa data menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahawa ikan tongkol masih dikategorikan segar pada pengambilan sampel di pukul 06.00 hingga 09.00; sedangkan pada pukul 12.00 ikan sudah mengalami proses kemunduran mutu. Nilai organoleptik rata-rata diantara 8,33 hingga 3,67. Berdasarkan SNI ikan segar SNI 2729:2013, nilai organoleptik ikan segar adalah 7. pH daging ikan tongkol diperoleh sebesar 5,56 hingga 6,11. pH merupakan indikator tingkat kemunduran mutu ikan. Semakin tinggi nilai pH menunjukkan bahwa terjadi aktivitas mikroorganisme pembusuk dalam tubuh ikan.   The level of fish freshness can affect the quality and nutrition of fish. The marketing of fresh little tuna which is marketed in Bumiayu Traditional Market, Brebes Regency less attention to fish handling, it can reduce the quality and nutrition of fresh eastern little tuna. The level of fish freshness can be identified or assessed organoleptic test. The purpose of this study was to determine the level of fish freshness of fresh little tuna in the Bumiayu Market organoleptically. This research method by taking little tuna samples at 06.00am; 09.00am; and 12.00pm WIB, then the freshness was identified organoleptically and tested the pH of fresh fish. Sampling was carried out for 3 weeks, namely September 14, 2022; September 28, 2022; and October 12, 2022. Data analysis used descriptive analysis. The results of the 3-week study showed that tuna was still categorized as fresh when sampling at 06.00 to 09.00; while at 12.00 the fish had experienced a decline in quality. The average organoleptic value is between 8.33 and 3.67. Based on SNI fresh fish SNI 2729:2013, the organoleptic value of fresh fish is 7. The pH of little tuna meat is obtained from 5.56 to 6.11. pH is an indicator of the level of decrease in fish quality. The higher the pH value indicates that there is activity of decomposing microorganisms in fish body.