Baharuddin, Masrida
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN VIRTUAL REALITY (VR) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DAN KRIOTERAPI PADA PELATIHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM (DDKPKLR) Baharuddin, Masrida; Hartono, Rudy; Hasan, Muhammad; Hasyati, Hasyati; Grefti, Grefti
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.3136

Abstract

Tujuan penelitian adalahuntuk membandingkan  pengetahuan dan keterampilan   peserta pelatihan DDKPKLR dengan Metode Pembelajaran (MP) Phantom + Virtual Reality ( VR)    dengan peserta pelatihan  DDKPKLR dengan Metode Pembelajaran (MP)  Phantom. Metode peneltian yang digunakan adalah Kuasi Eksprimen dalam bentuk desain Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono et al. 2020) .Populasi penelitian adalah dokter dan bidan  yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi    Pelatihan DDKPKLR. Sampel dalam penelitian ini diperoleh secara sampling random dengan jumlah 63 orang dokter dan bidan yang sementara mengikuti Pelatihan  DDKPKLR.Analisis data  menggunakan  paired t test (sebelum dan sesudah intervensi) masing-masing kelompok. Untuk melihat perbedaan antar kelompok digunakan uji non parametric wilcoxon test.Untuk melihat efektivitas penggunaan VR dilakukan rasio intervensi MP Phantom dibandingkan intervensi MP Phantom + VR.Hasil penelitian; Tingkat pengetahuan  peserta pelatihan  DDKPKLR MP Phantom lebih tinggi dibandingkan dengan peserta pelatihan DDKPKLR  MP Phantom+ VR , sebelum maupun sesudah pelartihan (pre dan  pasca pelatihan).Tingkat keterampilan IVA Test peserta pelatihan  DDKPKLR MP Phantom + VR lebih baik   dibandingkan dengan peserta pelatihan DDKPKLR  MP Phantom.Tingkat keterampilan Krioterapi peserta pelatihan  DDKPKLR MP Phantom + VR lebih baik   dibandingkan dengan peserta pelatihan DDKPKLR  MP Phantom.Pelatihan  DDKPKLR MP Phantom + VR  lebih efektif dibandingkan dengan pelatihan DDKPKLR MP Phantom.Kesimpulan  Metode Pembelajaran dengan Phantom plus Virtual Relaity berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan  Krioterapi  peserta  pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher  Rahim, namun berpengaruh  tidak signifikan terhadap keterampilan IVA Test.Kata Kunci : IVA-Test, Kurioterapi, Phantom, Virtual Reality,Metode Pembelajaran (MP)
Penggunaan virtual reality pada pelatihan deteksi dini kanker payudara dan kanker mulut rahim bagi dokter dan bidan FTKP Baharuddin, Masrida; Hartono, Rudi; Hasan, Muhammad; Saleh, Muhammad
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 2, Issue 2, March-August 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sociality.v2i2.40346

Abstract

Peningkatan deteksi dini kanker payudara dan kanker mulut rahim menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan hasil perawatan kanker. Artikel ini membahas hasil dari pengabdian yang bertujuan mengembangkan pelatihan deteksi dini kanker dengan memanfaatkan kombinasi Boneka Phantom dan teknologi Virtual Reality (VR) bagi dokter dan bidan. Tahapan pelatihan melibatkan pengenalan teknologi, pendahuluan materi mengenai gejala kanker, serta pengenalan struktur anatomi pada Boneka Phantom. Peserta kemudian dilatih dalam lingkungan VR untuk mengenali gejala kanker dalam situasi klinis yang realistis. Latihan interaktif dan skenario klinis di dalam VR memberikan peluang bagi peserta untuk mengasah keterampilan deteksi dini. Evaluasi dan umpan balik disertai dengan diskusi tentang peran penting deteksi dini sebagai penutup pelatihan. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengenali gejala kanker setelah mengikuti pelatihan. Kombinasi penggunaan Boneka Phantom dan VR menciptakan lingkungan belajar yang realistis dan interaktif, memungkinkan peserta untuk berlatih secara intensif tanpa risiko pada pasien nyata. Namun, penerapan teknologi ini juga menghadapi tantangan, termasuk persiapan teknis dan penanganan sumber daya. Meski demikian, hasil dari pengabdian ini memiliki implikasi positif dalam pengembangan keterampilan deteksi dini pada tenaga medis.