Herman Herman
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEDISIPLINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN GONTOR 7 RIYADHATUL MUJAHIDIN KABUPATEN KONAWE SELATAN La Hadisi; Zulkifli Musthan; Rasmi Gazali; Herman Herman; Sarjaniah Zur
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2955

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pesantren dalam membentuk karakter disiplin santri, landasan pembentukan karakter  disiplin, serta hambatan dan upaya pesantren dalam membentuk karakter disiplin santri di Pondok Pesantren Modern  Gontor 7 Riyadhatul Mujahidin Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pondok pesantren mengintensifkan karakter disiplin santri melalui pendidikan berbasis asrama dengan kurikulum yang terjadwal selama 24 jam. Selain itu, santri ditanamkan nilai-nilai panca jiwa yaitu jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa berdikari, jiwa ukhuwah islamiyah dan jiwa Kebebasan; (2) Landasan pembentukan karakter disiplin santri dilaksanakan melalui penerapan tata tertib pondok pesantren gontor yang dikenal dengan istilah “Teng Komando” yang bertujuan untuk melatih santri patuh terhadap pondok pesantren; (3) Hambatan pembentukan karakter disiplin santri adalah kurangnya kesadaran dan kemauan santri dalam mematuhi tata tertib disiplin di pondok pesantren serta adanya wali santri yang masih belum memahami tentang pola pendidikan yang diterapkan di pondok pesantren gontor. Upaya yang dilakukan pondok untuk mengatasi hambatan membentuk karakter disiplin santri adalah dengan mengefektifkan pembinaan di pondok, melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan santri, pemberian sanksi secara tegas bagi santri yang melanggar serta memperkaya wawasan wali santri dengan menjalin komunikasi secara rutin.
PERAN PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEDISIPLINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN GONTOR 7 RIYADHATUL MUJAHIDIN KABUPATEN KONAWE SELATAN La Hadisi; Zulkifli Musthan; Rasmi Gazali; Herman Herman; Sarjaniah Zur
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2955

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pesantren dalam membentuk karakter disiplin santri, landasan pembentukan karakter  disiplin, serta hambatan dan upaya pesantren dalam membentuk karakter disiplin santri di Pondok Pesantren Modern  Gontor 7 Riyadhatul Mujahidin Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pondok pesantren mengintensifkan karakter disiplin santri melalui pendidikan berbasis asrama dengan kurikulum yang terjadwal selama 24 jam. Selain itu, santri ditanamkan nilai-nilai panca jiwa yaitu jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa berdikari, jiwa ukhuwah islamiyah dan jiwa Kebebasan; (2) Landasan pembentukan karakter disiplin santri dilaksanakan melalui penerapan tata tertib pondok pesantren gontor yang dikenal dengan istilah “Teng Komando” yang bertujuan untuk melatih santri patuh terhadap pondok pesantren; (3) Hambatan pembentukan karakter disiplin santri adalah kurangnya kesadaran dan kemauan santri dalam mematuhi tata tertib disiplin di pondok pesantren serta adanya wali santri yang masih belum memahami tentang pola pendidikan yang diterapkan di pondok pesantren gontor. Upaya yang dilakukan pondok untuk mengatasi hambatan membentuk karakter disiplin santri adalah dengan mengefektifkan pembinaan di pondok, melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan santri, pemberian sanksi secara tegas bagi santri yang melanggar serta memperkaya wawasan wali santri dengan menjalin komunikasi secara rutin.