Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

TEKNOLOGI KOMUNIKASI MASSA KONTEMPORER DALAM PERSPEKTIF DAKWAH Zulkifli Musthan
Al-MUNZIR No 1 (2013): Vol. 6 No.1 Mei 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.213 KB) | DOI: 10.31332/am.v6i1.238

Abstract

Abstrak: Di zaman globalisasi teknologi komunikasi massa dan perkembangan informasi saat ini, dakwah harus mengikuti arus globalisasi tersebut, sehingga para da’i dapat berperan serta dalam memanfaatkan alat-alat terknologi komunikasi dan informasi, baik cetak maupun elektronik.Langkah optimalisasi peran dakwah Islam melalui media teknologi komunikasi massa oleh para da’i atau muballig adalah adanya penguatan materi dakwah Islam dengan memasukkan materi social kemasyarakatan seperti pendidikan anti korupsi, penanggulangan kemiskinan dan penindasan, kemudian melakukan perubahan pada aspek metodologi dakwah, terutama dari bentuk model monolog ke bentuk dialog dengan menggunakan media teknologi komunikasi massa baik cetak maupun elektronik, sehingga dakwah tidak selamanya dilakukan satu arah melalui ceramah, tablig akbar, khutbah jum’at, melainkan juga harus dikembangkan dengan model dialog, jama’ah diajak mengeluarkan berbagai permasalahan sekaligus ide-ide perubahannya, menjalin kemitraan dengan institusi lain dalam pembinaan umat, memperkuat keberpihakan kepada kaum tertindas, dan memberikan advokasi kepada masyarakat terhadap berbagai kasus yang menimpanya.Kata Kunci: Teknologi komunikasi massa, dan dakwah Islam.
GLOBALISASI KOMUNIKASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA Zulkifli Musthan
Al-MUNZIR No 2 (2014): Vol. 7 No. 2 November 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.642 KB) | DOI: 10.31332/am.v7i2.285

Abstract

Abstrak: Globalisasi pada hakikatnya adalah proses darigagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untukdiikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatutitik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersamabagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.Globalisasi pendidikan khususnya di Indonesia ditandaioleh ambivalensi yaitu berada pada kebingungan, karenaingin mengejar ketertinggalan untuk menyamai kualitaspendidikan internasional. Kenyataannya Indonesia belumsiap untuk mencapai kualitas tersebut. Padahal kalau tidakikut arus globalisasi ini, Indonesia akan semakintertinggal.Globalisasi pendidikan membawa dampak adanyakesenjangan sosial di dalam dunia pendidikan, karenahanya orang-orang yang mempunyai modal lebih besarsaja yang dapat menikmati kualitas pendidikan denganstandar internasional.Merosotnya kualitas pendidikan tak bisa dipisahkan darikebijakan negara pada sector pendidikan. Menyamakanlembaga pendidikan dengan lembaga keuangan jelasmerupakan keputusan yang keliru. Karena itu, perluadanya perombakan pada kebijakan yang menyangkutmasalah pendidikan dengan menelurkan kebijakankebijakanyang berpihak pada kaum miskin.Komersialisasi pendidikan mutlak harus dihentikan karenahanya memunculkan sekelompok orang yangmenggunakan pendidikan sebagai alat untuk mendapatkankeuntungan.Kata Kunci: Globalisasi komunikasi, pendidikan.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TIK YANG MENYENANGKAN PADA SMA NEGERI 4 KOTA KENDARI Zulkifli Musthan
Al-MUNZIR No 2 (2013): Vol. 6 No. 2 November 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.912 KB) | DOI: 10.31332/am.v6i2.264

Abstract

Abstrak: Fokus masalah penelitian ini adalahpengembangan model pembelajaran PAI berbasis TIKyang valid dan menyenangkan pada SMA Negeri 4 KotaKendari. Model pembelajaran PAI berbasis TIK inimemiliki sintaks dengan lima fase, yakni: a)menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkansiswa terarah jelas dalam program moodle yang telahdiformat sedemikian rupa, b) mendemonstrasikanpengetahuan atau keterampilan (siswa membaca danmempelajari dengan seksama materi yang telah disiapkandalam program moodle, c) membimbing pelatihan(guru/pengajar membimbing siswa jika mengalamikesulitan dalam memahami materi, baik melalui bimbinganlangsung maupun melalui forum diskusi yang telahdisiapkan dalam program moodle, d) mengecekpemahaman dan memberikan umpan balik (siswamengerjakan kuis dan uji kompetensi yang ada pada ematerimasing-masing KD), e) memberikan kesempatanuntuk pelatihan lanjutan dan penerapan.Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah adanyakesungguhan dan keantusiasan siswa dalam belajar PAIdengan program moodle yang tertera dalam website SMANegeri 4 Kota Kendari, dan seluruh siswa pada uji I dan IImenyatakan senang mempelajari PAI berbasis TIK.Kata Kunci: Model Pembelajaran PAI, TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK).
MODEL PEMBELAJARAN PAI BERBASIS TIK YANG VALID DAN PRAKTIS PADA SMA NEGERI 4 KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Zulkifli Musthan
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan No 2 (2013): VOL 6. NO. 2 JULI-DESEMBER 2013
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdb.v6i2.312

Abstract

Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimanakah modelpembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis TIK yangvalid dan praktis pada SMA Negeri 4 Kota Kendari? Tujuanpenelitian ini adalah dihasilkannya model pembelajaranPendidikan Agama Islam (PAI) berbasis TIK yang valid danpraktis pada SMA Negeri 4 Kota Kendari.Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembanganatau research and development in education). Produk yangdikehendaki dalam penelitian ini adalah model pembelajaranPendidikan Agama Islam (PAI) berbasis TIK yang valid danpraktis pada SMA Negeri 4 Kota Kendari. Produk tersebutmeliputi tiga komponen yaitu buku model, perangkatpembelajaran, dan instrument. Atas dasar pertimbangan efisiensiwaktu, pengembanan ketiga komponen tersebut dilaksanakansecara simultan. Maksudnya adalah pada saat mengembangkanmodel, dikembangkan pula perangkat pembelajaran yang sesuaidengan model beserta pengembangan instrument yangberkenaan dengan model dan perangkat pembelajaran.Proses pengembangan model pembelajaran PAI berbasisTIK melalui beberapa langkah yakni (1) Identifikasi kebutuhanawal yakni melakukan survey/need assessment; (2) Perencanaanmodel PAI TIK; (3) Menyiapkan dan mengembangkan model PAITIK yakni buku model, perangkat pembelajaran PAI(Silabus,RPP,Materi PAI pegangan guru dan siswa, Slidepresentation, LKS, petunjuk penggunaan moodle, dan tesevaluasi hasil belajar), uji validasi model dan perangkat; (4)Melakukan uji coba I pada kls.XI-IS-2 (IPS) SMA Negeri 4 KotaKendari, tentang uji kepraktisan/keterlaksanaan model danperangkat; (5) Merevisi produk hasil uji coba I; (6) Melakukanuji coba II pada Kls.XI-IA-1 (IPA) SMA Negeri 4 Kota Kendari,tentang uji kepraktisan/keterlaksanaan model dan perangkat; (7)merevisi produk hasil uji coba II sebagai produk akhir dalampenelitian ini.Hasil yang diperoleh pada uji coba I adalah Model PAITIK sudah praktis, karena sudah terlaksana seluruhnya yangmencapai rata-rata 2,55. Sedangkan pengelolaan pembelajaranmencapai 2,96 yang berarti sudah terlaksana seluruhnya. Hasilyang diperoleh pada uji coba II adalah Model PAI TIK sudahpraktis, karena sudah terlaksana sebagian besar yang mencapairata-rata 2,48. Sedangkan pengelolaan pembelajaran mencapai3,21 yang berarti sudah terlaksana seluruhnya.Dengan mengikuti langkah pengembangan di atas,diperoleh model pembelajaran PAI berbasis TIK yang valid danpraktis. Model pembelajaran PAI berbasis TIK ini memilikisintaks dengan lima fase, yakni (a) menyampaikan tujuanpembelajaran dan mempersiapkan siswa terarah jelas dalamprogram moodle (http://www.sman4kendari.sch.id) yang telahdiformat sedemikian rupa,. (b) Fase mendemonstrasikanpengetahuan atau keterampilan (siswa membaca danmempelajari dengan seksama materi yang telah disiapkan dalamprogram moodle(http://www.sman4kendari.sch.id), (c) Fasemembimbing pelatihan (guru/pengajar membimbing siswa jikamengalami kesulitan dalam memahami materi, baik melaluibimbingan langsung maupun melalui forum diskusi yang telahdisiapkan dalam programmoodle(http://www.sman4kendari.sch.id), (d) Fase mengecekpemahaman dan memberikan umpan balik (siswa mengerjakankuis dan uji kompetensi yang ada pada e-materi masing-masingKD), (e) Fase memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutandan penerapan.Kata Kunci: Model Pembelajaran PAI, TIK, Valid dan Praktis.
Pengaruh Dakwah Suara Dibalik Surau Terhadap Pemahaman dan Pengamalan Syariat Islam Masyarakat Kota Kendari Zulkifli Musthan
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 9, No. 1, Mei 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.025 KB) | DOI: 10.31332/ai.v9i1.180

Abstract

AbstrakPenelitian ini berjudul Pengaruh Dakwah Suara di balik Surauterhadap Pemahaman dan Pengamalan Syariat Islam Masyarakat KotaKendari. Masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah deskripsidakwah suara di balik surau di Kota Kendari; (2) bagaimanakah deskripsipemahaman agama Islam masyarakat Kota Kendari; (3) bagaimanakahdeskripsi pengamalan syariat Islam/ibadah dalam Islam masyarakat KotaKendari; (4) adakah pengaruh dakwah suara di balik surau terhadappemahaman dan pengamalan syariat Islam/ibadah dalam Islammasyarakat Kota Kendari.Populasi dalam penelitian kuantitatif ini adalah seluruh anggotamajelis taklim Kota Kendari yang berjumlah 1118 orang. Sampeldiperoleh dengan cara random sampling 10% berjumlah 118 orang. Dataprimer dari angket penelitian yang didistribusikan kepada sampelpenelitian.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Dakwah suara dibaliksurau di Kota Kendari, pelaksanaannya/pengelolaannya sudah dalamkategori baik; (2) Pemahaman agama Islam masyarakat Kota Kendaridalam kategori sangat baik; (3) Pengamalan syariat Islam masyarakatKota Kendari, berada dalam kategori sangat baik; (4) Ada pengaruh yangsignifikan antara dakwah suara di balik surau terhadap pemahaman agamamasyarakat Islam Kota Kendari, hal ini sesuai dengan hasilthitung=2,4264 ≥ ttabel = 1,658; (5) Ada pengaruh yang signifikan antaradakwah suara di balik surau terhadap pengamalan syariat Islammasyarakat Kota Kendari, hal ini sesuai dengan hasil thitung=2,6922≥ ttable=1,658; (6) Hasil uji korelasi antara dakwah suara di balik surauterhadap pemahaman agama Islam dan pengamalan syariat Islammasyarakat Kota Kendari, diperoleh Rxy¹y²=0,755174 atau R² sebesar57,02879. Hal ini berarti bahwa sebanyak 57,03% dakwah suara dibaliksurau berpengaruh terhadap pemahaman agama Islam dan pengamalansyariat Islam masyarakat Kota Kendari, sedangkan 42,97% dipengaruhioleh faktor lain.Kata Kunci: Dakwah Islam, Surau, Pemahaman dan PengamalanSyariat Islam
DESAIN PEMBELAJARAN AKHLAK BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Muslimah Muslimah; Indhra Musthofa; M. Daud Yahya; Zulkifli Musthan; Annisa Wahyuni
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.2813

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh 4 (empat) latar belakang masalah, yaitu, pertama, pembelajaran Akhlak masih bersifat formalistik belaka, sehingga belum bisa berkontribusi secara nyata menyelesaikan problematika yang dinamis. Kedua, perlu adanya pembelajaran Akhlak yang berbasis pada konteks kehidupan empiris di masyarakat, sehingga pembelajaran Akhlak bisa menjadi way of life. Ketiga, implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak mampu menjadikan pembelajaran lebih terkait dengan konteks empiris kehidupan masyarakat. Keempat, belum adanya penelitian terkait desain pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak secara komprehensif. Penelitian pustaka ini menggunakan pendekatan ilmu pendidikan Islam dengan metode pengumpulan data dokumentasi terhadap jurnal, buku, dan majalah yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak secara esensial mengandung arti mengkaitkan antara pembelajaran Akhlak dengan lingkungan. Ada 3 (tiga) prinsip pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak yaitu sesuai dengan kebutuhan jiwa untuk mencari makna (the psychis need to create meaning), sesuai dengan fungsi otak (the brain function), dan sesuai dengan prinsip sains modern (acting in harmony with scientific principles). Ada 6 (enam) kata kunci implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak yaitu belajar pada hakikatnya adalah real-word learning, adalah belajar dari kenyataan yang bias diamati, dipraktikan, dirasakan dan diuji coba, belajar adalah mengutamakan pengalaman nyata, bukan pengalaman yang hanya diangan-angankan saja, yang tidak bias dibuktikan secara empiris, belajar adalah berpikir tingkat tinggi, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif dan kritis, dan kegiatan pembelajaran memberikan pengetahuan. Ada 7 (tujuh) karakteristik pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran Akhlak yaitu pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik (learning ini life setting), pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningfull learning), pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (learning by doing), pembelajaran diberikan dengan kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi antar teman (learning in a group), pembelajaran menciptakan kebersamaan, kerjasama dan saling memahami satu sama lain secara mendalam (learning to know each other deeply), pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan mementingkan kerjasama (learning to ask, to inquiry, to work together), dan pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan (learning as an enjoy activity). Metode pembelajaran Akhlak dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain model pembelajaran dengan metode menonton film, model pembelajaran dengan metode diskusi, model pembelajaran dengan metode peer lesson, dan model pembelajaran dengan metode kisah.
The Distribution of Good Character Components in the Education System in the Society 5.0 Era Zulkifli Musthan; M. Daud Yahya; Amie Primarni; Mamik Slamet; Muhammad Aufal Minan
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6258

Abstract

There are three (3) backgrounds making this research urgent, namely first the complexity of character education challenges in the society 5.0 era. Second, in the Society 5.0 era, a strategic character education strategy is essential. Third, good character distribution in the education system is able to become a character education strategy in the society 5.0 era. This research is library research aiming to analyze descriptive research. The research finding shows that character education in the education system in the society 5.0 era is a conscious and planned effort to make humans have morals and ethics in personal, social, and national life. Character education implementation in the education system must consider good character component distribution. Good character components are generally classified into three (3) aspects, namely knowledge of character (moral knowing), habits of character (moral feeling), and character-driven action (moral action). Good character values have become urgent to be developed in the society 5.0 era, referring to good character values in the distribution era. The good character values formula, totaling eighteen (18) character values as contained in the National Education System Law Number 20 of 2003, can certainly become the main reference for developing good character values. In general, there are two (2) models of good character distribution in the education system in the society 5.0 era, namely the substantive and reflective models. The term assessment is synonymous with the term evaluation, which includes activities such as gathering, analyzing, and interpreting data about students' processes and learning outcomes that are carried out systematically and continuously to serve as meaningful information data, which is then followed up on.
Pancalogi of Integrative Elderly Islamic Education Based on Tasawuf-Ecospiritualism Husna Nashihin; Muhammad Sularno; M. Daud Yahya; Zulkifli Musthan; Noor Aziz
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 4 (2022): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i4.7108

Abstract

This research is driven by an increase in the percentage of the elderly in 2019 by 9.6% of the total 25 million populations in Indonesia, and is predicted to increase by 13.24% in 2025. This reality is directly proportional to the increasing problems of elderly life, so it needs to be an improvement in the elderly Islamic education model as a solution. This study is categorized as literary research, which uses qualitative analysis. This study uses a context analysis model in order to obtain a contextual interpretation of literary data. The data sources of this study consist of books and scientific journals about Islamic education by Muhammad Jawwad Ridla, Yusuf Qardhawi, Seyeed Hossein Nasr, and Omar Muhammad Al Toumy Al Syaibani; on Psychology of the Elderly by Kimmel Dougles, Berger and Luckman, Hurlock, Skinner, Berk, Havighurst, Mönks, Ericson, and Partini Suardiman; on Contextual Tasawuf by Annemarie Schimmel; and on Ecospiritualism by Nawal Amar. This study shows that, according to Husna Nashihin, the pancalogi of integrative Islamic education for the elderly based on tasawuf-ecospiritualism includes aspects of spirituality, psychology, socio-cultural, health, and economics of the elderly. The description of the pancalogi of elderly Islamic education includes 16 (sixteen) sub aspects of elderly development and 14 (fourteen) elderly Islamic education curriculum materials. 
Sertifikasi dan Implikasinya dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Zulkifli Musthan; Sarjaniah Zur
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Volume 15 Nomor 2 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdbwv15i2.3899

Abstract

This descriptive qualitative research aims to determine the professional competence of Islamic religious education teachers and the implications of certification in improving their professionalism. Data was collected through observation and interviews using snowball and purposive sampling. The results of qualitative data analysis indicate that Islamic religious education teachers have implemented materials, structures, concepts and some relevant knowledge related to Islamic education in schools. They also possess the competence in designing and applying knowledge in the context of learning and mastering basic competencies based on their knowledge for curriculum development. Teachers have social, professional, pedagogical and digital literacy competencies for everyday learning. The implications of this certification program can be useful in the world of education.Keywords: Certifications; Islamic educational teachers; teachers competence and professionalism; vocational school
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kedisiplinan Guru Di SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan Kabupaten Muna Eli Safitri Budu; Zulkifli Musthan; Samrin Samrin
Jurnal Ilmiah Iqra' Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jii.v17i1.2504

Abstract

This study aims to examine and analyze the principal's leadership style towards teacher discipline at SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan, Muna Regency. The problems studied in this study are how the principal’s leadership style is, how the teacher’s discipline is,  and whether there is any influenceof the principal’s leadership style on teacher discipline.This study used quantitative research conducted at SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan, Muna Regency, for 3 months from April to June 2022. The sample for this research was 21 teachers. Data collection techniques include documentation and questionnaires. In analyzing the data, the writer uses descriptive analysis and inferential analysis.The results showed that the leadership style of the principal of SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan was in the moderate category, namely 15 or 71,4%. Teacher discipline at SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan is in the moderate category, namely 15 or 71,4%. There is a significant influence of the principal's leadership style on teacher discipline at SMA Negeri 1 Wakorumba Selatan, Muna Regency 72,93%. This can be seen from the calculation results obtained for a significant level of 5%. Because tcount = 7,149 > ttable = 1,729, it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted