Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERBAIKAN KADAR HIDRASI KULIT DENGAN INTERVENSI MINYAK KLENTIQ PADA LANSIA STW CIBUBUR PERIODE SEPTEMBER 2019 Tan, Sukmawati Tansil; Firmansyah, Yohanes; Sylvana, Yana; Tadjudin, Noer Saelan
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i1.6042

Abstract

The Population Reference Bureau (PRB) estimates that Indonesia will experience a population surge to 365.3 million by 2030, which will further affect the surge in the elderly population and increase health problems occurring in the elderly. One of the elderly health problems that often occur on the skin is skin hydration. The purpose of this study is to look for an increase in the hydration level of elderly skin after intervention studies in the form of Klentiq oil. This research is a quasi-experimental study, with a total sampling method in the form of sampling. The study was conducted at the STW RIA Pembangunan Cibubur in September 2019, using the statistical test Repeated Measurement results a significant increase in hydration (p-value <0.001) between measurements after giving intervention in the form of Klentiq Oil. The highest increase of  hydration level is between the measurement of week zero and week three which is 2,637 (0,300)%. It is advisable to continuously (routinely) use Klentiq oil for at least 3 weeks in order to improve the hydration level and skin hydration status, and doesn’t have to worry about being used in the long term usage.ABSTRAK Population Reference Bureau (PRB) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami lonjakan populasi menjadi 365,3 juta jiwa pada tahun 2030 yang selanjutnya akan berdampak terhadap lonjakan populasi lanjut usia serta peningkatan permasalahan kesehatan yang terjadi pada lansia. Salah satu permasalahan kesehatan lansia yang sering terjadi pada kulit adalah masalah hidrasi kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari peningkatan kadar hidrasi kulit lansia setelah penelitian intervensi berupa minyak Klentiq. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan metode pengambilan sampel berupa total sampling. Penelitian dilakukan di Panti STW RIA Pembangunan Cibubur pada periode September 2019. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Minyak Klentiq selama 21 hari dan variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perubahan kadar hidrasi kulit lengan kanan bawah. Hubungan antar variabel di uji dengan Repeated Measurement. Terdapat 51 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan mengikuti penelitian hingga akhir. Uji statistik Repeated Measurement didapatkan hasil kenaikan hidrasi kulit pada lengan kanan bawah yang bermakna (p-value < 0,001) antar pengukuran setelah pemberian intervensi berupa Minyak Klentiq. Peningkatan kadar hidrasi lengan kanan bawah paling tinggi adalah antara pengukuran minggu ke nol dengan minggu ke tiga yaitu sebesar 2,637 (0,300)%. Sebagai kesimpulan, Minyak Klentiq terbukti meningkatkan kadar hidrasi kulit pada lansia (p-value < 0,001) dengan pemakaian selama 21 hari.
PERUBAHAN INTENSITAS GATAL DAN INDEKS KUALITAS HIDUP DERMATOLOGI (DLQI) SETELAH INTERVENSI MINYAK KLENTIK DI PANTI SASANA TRESNA WERDHA RIA PEMBANGUNAN CIBUBUR Sukmawati Tansil Tan; Yohanes Firmansyah; Edwin Destra; Jessica Elizabeth; Yana Sylvana; Noer Saelan Tadjudin
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 04 Juli (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Population Reference Bureau estimates that by 2030 Indonesia will experience an increase in population to 365,3 million. This condition will cause an increase in health problems in the elderly population. Elderly health problems that often occur especially in the skin are dryness and pruritus/ itchiness caused by decreased levels of skin hydration with increasing age, which will further affect the elderly quality of life. One way to cope with the complaints of skin dryness and itchiness is to provide skin moisturizer. Skin moisturizers that are developing at this time are made from virgin olive oil and virgin coconut oil which, when combined together is commonly known as klentik oil. The Dermatology Life Quality Index questionnaire is a holistic measure of quality of life that is commonly used to measure quality of life in skin diseases. This study aims to determine changes in the quality of life of the elderly after providing interventions in the form of klentik oil and determine the effectiveness of klentik oil in reducing elderly skin itchiness. In this study, respondents were given klentik oil which applied to both arms 15 minutes after bathing. Dermatology Life Quality Index was measured twice, before the respondent was given the intervention and on the 21st day. This study showed that klentik oil can reduce the intensity of itchiness and improve the elderly quality of life measured by Dermatology Life Quality Index questionaire.
EDUKASI SEKS DAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA/ SISWI SMP TARAKANITA 2 JAKARTA Shirly Gunawan; Noer Saelan Tadjudin
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.915 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19909

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan sebelum mencapai usia dewasa. Remaja akan memasuki masa pubertas, suatu tahap perkembangan anak menjadi dewasa secara seksual, dimana akan terjadi perubahan, baik perubahan fisik maupun psikis. Oleh karena itu, pendidikan terkait pengetahun tentang seks dan kesehatan reproduksi penting diberikan sejak dini untuk membekali pengetahuan serta menumbuhkan kesadaran remaja akan pentingnya kesehatan reproduksi. Hal ini untuk mencegah dan melindungi dari perilaku seksual berisiko. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi, dilakukan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK Untar). Kegiatan berupa edukasi seks dan kesehatan reproduksi remaja bagi siswa/ siswi SMP Tarakanita 2 Jakarta. Untuk menilai pengetahuan tentang seks dan kesehatan reproduksi siswa/ siswi tersebut, dilakukan pretest sebelum edukasi dan post test sesudah edukasi. Kegiatan ini dihadiri sekitar 70 orang peserta yang berusia di antara 14-15 tahun. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu peserta laki-laki dan perempuan. Hasil post test dibandingkan dengan hasil pretest, untuk menilai perubahan pengetahuan peserta pasca penyampaian materi oleh narasumber. Terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 41 orang yang menjawab post test lebih baik dari pretest, 12 orang menjawab sama antara pretest dan post test, 8 orang menjawab lebih baik pretest daripada post test. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi remaja dan diharapkan dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi.
PENAPISAN KELAYAKAN PEMBERIAN BOOSTER VAKSINASI COVID-19 PADA INDIVIDU LANSIA DI SENTRA VAKSINASI COVID-19 UNIVERSITAS TARUMANAGARA Marcella E. Rumawas; Noer Saelan Tadjudin; Shirly Gunawan; Zita Atzmardina
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.758 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19911

Abstract

Lansia adalah kelompok masyarakat yang rentan terserang infeksi COVID-19 dengan gejala parah hingga kematian.. Pemberian booster vaksinasi COVID-19 diyakini dapat memberikan perlindungan lebih besar dari gejala berat dan kematian akibat COVID-19 dibandingkan pemberian vaksinasi dosis primer saja atau tidak divaksinasi sama sekali. Masalahnya cakupan booster vaksinasi COVID-19 pada lansia masih tergolong rendah. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penapisan untuk menentukan kelayakan lansia menerima booster vaksinasi COVID-19. Universitas Tarumanagara menyelenggarakan kegiatan Sentra Vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan (booster) dengan mitra Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat pada tanggal 2-4 Februari 2022. Penapisan kelayakan lansia menerima booster vaksinasi COVID-19 dilakukan di meja 1 pada alur layanan vaksinasi, oleh tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Luaran utama kegiatan ini adalah publikasi di jurnal, sedangkan luaran tambahan adalah HaKI untuk materi edukasi masyarakat mengenai persyaratan dan penapisan kelayakan lansia menerima booster vaksinasi COVID-19. Sebanyak 45 peserta lansia dinyatakan layak menerima booster vaksinasi COVID-19 setelah mereka lolos kriteria skrining yang terdiri dari suhu tubuh, tekanan darah, dan riwayat penyakit. Penapisan kelayakan pemberian vaksinasi COVID-19 dapat meningkatkan cakupan booster vaksinasi pada lansia, mencapai manfaat vaksin secara optimal dan mencegah terjadinya dampak yang tidak diinginkan paska vaksinasi.
Hubungan Activity Daily of Living (ADL) dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Wreda Budhi Dharma Bekasi Ni Luh Putu Citramas; Noer Saelan Tadjudin
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i2.3839

Abstract

Lanjut Usia adalah kelompok usia pada manusia yang telah mengalami fase akhir kehidupan mereka. Ditandai dengan perubahan psikis, penurunan fungsi tubuh yang dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Activity Daily of Living (ADL) dengan Tingkat Depresi pada lansia di Pantai Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total population sampling sebanyak 96 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Indeks ADL Barthel dan Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapatnya hubungan yang signifikan antara Activity Daily of Living dengan Tingkat Depresi, dengan p value= < 0,001. Disarankan kepada pihak Panti Sosial Tresna Werdha Bekasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala setiap bulannya.
Hubungan merokok dengan fungsi kognitif pada lansia di Panti Sosial Tresna Wreda Budhi Mulia 2 Jakarta Barat Devina Adelina Wijaya; Noer Saelan Tadjudin
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 1 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v2i2.7834

Abstract

Demensia adalah penyakit neurodegeneratif yang dimulai dari awal kehidupan dan menyebabkan menurunnya fungsi kognitif. Penyakit ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat dan masalah sosial. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya demensia, salah satunya adalah kebiasaan merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Jakarta Barat. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan selama lima bulan. Pengambilan 68 responden lansia secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia atau MoCA-Ina yang bersumber dari stroke registri-INA 2012. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square dengan angka kemaknaan p < 0,05. Hasil studi tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara merokok dengan demensia (p = 0,40), tetapi subyek perokok berat memiliki faktor resiko 2,11 kali lebih cenderung mengalami penurunan fungsi kognitif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara merokok dengan penurunan fungsi kognitif.
Hubungan dukungan keluarga dengan depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Wreda Budi Pertiwi Bandung Sidik Firmansyah; Noer Saelan Tadjudin
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v3i1.9749

Abstract

Dukungan keluarga sangat penting bagi lansia karena lansia akan merasa tenang, bahagia, merasa berguna merasa dihargai. Beberapa kendala yang dialami oleh lansia sering kali disebabkan karena kurangnya perhatian dari pihak keluarga. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan depresi pada lansia di Panti Sosial Trena Wreda Budi Pertiwi Bandung. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 43 orang dengan rentang usia 60-74 tahun. Cara pengumpulan data adalah dengan wawancara menggunakan kuesioner geriatric depression scale (GDS). Hasil data diolah dengan menggunakan program statistik. Jumlah subjek yang mendapatkan dukungan keluarga yang baik adalah 23 (53,5%) subyek. Gambaran tingkat depresi lansia adalah normal sebanyak 25 (58,1%) subyek, depresi ringan sampai sedang 18 (41,9%) subyek. Tidak ditemukan subjek dengan depresi berat pada studi ini. Dengan uji statistik pearson chi-square didapat p = 0,001 yang berarti terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan depresi pada lansia. Dari penelitian ini diharapkan agar keluarga meningkatkan dukungan keluarga sehingga masalah depresi pada lansia dapat ditangani.
Hubungan Cabin Fever dengan Gejala Depresi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2020 Hendra Vernando William Chandra Sumampou; Noer Saelan Tadjudin
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 12 (2022): Volume 4 Nomor 12 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i12.7574

Abstract

ABSTRACT Large-scale social restrictions or PSBB were carried out due to the COVID-19 pandemic throughout the world including Indonesia, that caused all Indonesian citizens had to stay at home and kept their distance from each other. With the PSBB, everyone, including students, especially medical must stay in their respective homes like boarding houses, where they must try to survive living alone and away from their closest relatives. Being alone in a small space and lack of interaction with people around can cause several symptoms such as irritability, moodiness, boredom, and feelings of dissatisfaction that are now known as Cabin Fever. The occurrence of cabin fever can trigger an individual to experience depression. Therefore, this study was conducted to determine the relationship between cabin fever and depression symptoms. This study used an observational analytic research design with a cross sectional approach. There were 106 respondents who were participated in this study based on random sampling  from the medical faculty of Tarumanagara University Batch of 2020. The participants were required to fill out two questionnaires, namely Cabin Fever Phenomenon and Beck Depression Inventory II quiestionnaire online. The results of this study were 23 (21.7%) students were affected by cabin fever, 22 (95.7%) of them experienced depression. A significant relationship was found based on statistical analysis between cabin fever and depression (p-value 0.000) Keywords: Cabin Fever, Depression, COVID-19  ABSTRAK Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB dilakukan dikarenakan terjadinya pandemi COVID-19 di seluruh dunia termasuk Indonesia yang menyebabkan semua warga Indonesia harus tetap dalam rumah dan menjaga jarak antara satu sama lain. Dengan adanya PSBB, semua orang termasuk mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas kedokteran harus menetap di kediamannya masing-masing seperti di kos, dimana mereka harus berupaya bertahan hidup sendirian dan jauh dari kerabat terdekat. Sendirian di dalam ruang yang kecil dan kurang interaksi dengan orang sekitar bisa menyebabkan munculnya beberapa perasaan seperti iritabilitas, kemurungan, kebosanan, dan perasaan tidak puas yang saat ini dikenal dengan istilah Cabin Fever. Terjadinya cabin fever bisa memicu suatu individu untuk mengalami gejala depresi. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dari cabin fever dengan gejala depresi. Pada penelitian ini digunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Diperoleh 106 responden yang diambil melalui random sampling pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2020 yang dilakukan dengan mengisi dua kuesioner yaitu Cabin Fever Phenomenon dan Beck Depression Inventory II secara online. Pada hasil penelitian ini didapatkan sebanyak 23 (21.7%) mahasiswa yang terkena cabin fever, 22 (95.7%) diantaranya mengalami depresi. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan berdasarkan analisis statistik antara cabin fever dengan depresi (p-value 0.000) Kata Kunci: Cabin Fever, Depresi, COVID-19
KORELASI ANTARA FRAILTY DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA Shania Makmur; Noer Saelan Tadjudin
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol 6, No 1 (2023): EFFECTS OF CORONA VIRUS 2019
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/aimj.v6i1.9096

Abstract

Elderly people in Indonesia are increasing in number and with increasing age there are changes such as threat of death, retirement, stressful life events or medical problems. It's normal to feel uncomfortable, stressed or sad about change. But if this feeling lasts for a long time, then there is a possibility of depression. Some people may experience depression after being diagnosed with a physical illness. Physical illness increases the risk of developing severe depression, so that there is a causal or mutually amplifying relationship in the comorbidity of psychological illness with physical illness. Frailty is theoretically a clinically recognizable state of increased susceptibility. Physical frailty and depression are common comorbid conditions that have an important impact on the elderly, so it is important to further research and confirm the relationship between frailty and depression to provide information and knowledge as a preventive measure and reduce the risk that can occur in the elderly. The study used a cross-sectional analytic study with a total population sampling technique. The study used the RAPUH questionnaire and the Geriatric Depression Scale (GDS) 15. The results showed that the elderly were classified as severe depression (6.2%), moderate depression (8.6%), mild depression (27.2%) and not depressed ( 58%). The elderly were also found to be frail (53.1%), pre-frail (44.4%) and robust (2.5%). Research on the relationship between frailty syndrome and depression scale was proven by Chi – Square test (P=0.000). The results of the relationship between frailty syndrome and depression scale were found to be P-value 0.05 so that in conclusion there was a significant relationship between frailty syndrome and depression in the elderly.
Hubungan Obesitas dengan Kejadian Nyeri Lutut pada Lansia Nency Martaria; Joshua Kurniawan; Fernando Nahaniel; Noer Saelan Tadjudin
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2023): Juli : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v5i2.377

Abstract

Obesity is one of commonly found problem, with the numbers rising globally. Obesity also often associated with other conditions, such as heart disease, stroke, diabetes, and osteoarthritis. This study aims to find out the correlation between obesity and incidence of knee pain for elderly. The study is an analytic observational study with cross-sectional design, that’s done at Sasana Tresna Werda RIA Pembangunan in January 2019. The population for this study is the elderly with minimum 60 years of age. Data were obtained through interview for knee pain variable, height and weight were measured by health workers using calibrated tools. Body mass index (BMI) over 25 kg/m2 is categorized as obese. Descriptive data will be presented as proportion (%). Statistical test used in the study are Pearson Chi Square with Yates Correction and Fisher Exact as alternative. The expected significance value in this study is 5%. The study found that there was significant relationship between obesity and knee pain in the elderly at Sasana Tresna Werda RIA Pembangunan (p-value=0.022). Elderly group with obesity is clinically known have 2.684 times higher riks of experiencing knee pain compared to the other group. Obesity is a major risk factor for knee pain including osteoarthritis and has an impact on morbidity in the elderly population. Holistic evaluation and treatment is needed in dealing with knee pain and obesity, considering that these two variables have a complex and multi-factorial pathogenesis.