Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMENUHAN HAK ANAK KELUARGA MARGINAL DI KAWASAN TERMINAL BARANANGSIANG KOTA BOGOR PADA MASA PANDEMI COVID-19 Nadya Putri Aprilia; Budi Muhammad Taftazani; Rudi Saprudin Darwis
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 5, No 2 (2022): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Bulan Desember Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v5i2.43043

Abstract

Pandemi Covid-19 ini telah membuat masyarakat marginal memiliki hambatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang membuatproses pemenuhan hak anak yang berasal dari keluarga marginal juga terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemenuhan hak anak dari keluarga marginal di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis dan pengolahan data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini melibatkan beberapa informan yang terdiri dari orang tua anak keluarga marginal dan Ketua Yayasan Terminal Hujan. Penentuan informan dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai pemenuhan hak anak keluarga marginal di masa pandemi Covid-19.Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pemenuhan hak bertahan hidup dan berkembang, perlindungan, dan juga partisipasi anak keluarga marginal. Dari ketiga aspek tersebut, didapatkan bahwa aspek hak bertahan hidup dan berkembang serta perlindungan anak sudah diberikan namun belum cukup optimal. Selain itu, untuk mengembangkan pemenuhan hak anak keluarga marginal di Kawasan Terminal Baranangsiang, penulis merekomendasikan sebuah plan of treatment berupa “Pelatihan dan Penyaluran Kerja & Edukasi Hak Anak untuk Penguatan Kemampuan Orang Tua dalam Pemenuhan Hak Anak Keluarga Marginal di Kawasan Terminal Baranangsiang”. The Covid-19 pandemic has made marginalized communities have obstacles in meeting their daily needs, which has impacted the process of fulfilling the rights of children from marginal families. This study described the fulfillment of the rights of children from marginal families during the Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive qualitative research method with case study research techniques. Data collection techniques are in-depth interviews, observation, and documentation studies. Data analysis and processing techniques used are data condensation, data presentation, and data verification. The results of this study describe the fulfillment of the right to survive and develop, protection, and also the participation of children from marginal families. From these three aspects, it was found that aspects of the right to survive and develop as well as child protection have been provided but are not yet optimal. In addition, to develop the fulfillment of the rights of children of marginal families in the Baranangsiang Terminal Area, the author recommends a plan of treatment in the form of "Training and Distribution of Work & Education of Children's Rights for Strengthening the Ability of Parents in Fulfilling theRights of Children of Marginal Families in the Baranangsiang Terminal Area".
FAKTOR RESILIENSI PADA JANDA LANSIA Ade Sudrajat; Muhammad Fedryansyah; Rudi Saprudin Darwis
Share : Social Work Journal Vol 13, No 1 (2023): Share : Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v13i1.41651

Abstract

Lanjut usia atau lansia janda merupakan kondisi manusia yang telah memiliki usia yang lanjut dan dapat dilihat dari segi fisik, segi emosi, segi intelektual dan batasan lama angka hidup individu menjalani kehidupan di dunia serta adanya perubahan status perkawinan dikarenakan kondisi ditinggal pasangan meninggal dan perceraian. Kondisi resiliensi janda lansia diakibatkan oleh banyak faktor yang mendukung terhadap proses penuaan yang dialaminya. Sehingga, pada penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan dan menggambarkan faktor-faktor resiliensi yang ada pada janda lanjut usia. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif karena bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi resiliensi janda lansia. Sedangkan teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik penelitian studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi literatur dan studi dokumentasi yang dihimpun melalui searching di google scholar dengan keyword “resiliensi janda” dari tahun 2013-2022 dengan bantuan aplikasi publish or perish 8. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga faktor yang berperan dan berpengaruh bagi kondisi ketahanan janda lanjut usia mencakup faktor individu, faktor keluarga dan faktor komunitas berupa dukungan sosial yang dapat dikatakan sebagai jaringan sosial atau relasi, karena dengan adanya hal tersebut janda lansia akan lebih dapat mengekspresikan dirinya untuk melakukan kegiatan perekonomian ataupun kegiatan lain dengan suasana hati yang lebih tegar dan tangguh.
PELAYANAN SOSIAL PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DALAM MENGEMBALIKAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Farrelia Azzahra; Rudi Saprudin Darwis
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 6, No 1 (2023): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v6i1.49010

Abstract

Kekerasan seksual merupakan hal  mengejamkan yang dilakukan manusia. Kekerasan seksual yang terjadi pada anak tentunya akan menimbulkan rasa traumatis yang akan terus mempengaruhi kehidupan selanjutnya apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Terdapat tiga dampak yang dialami oleh anak korban kekerasan. Ketiga dampak tersebut adalah Dampak Terhadap Fisik, Dampak Terhadap Mental, dan Dampak terhadap Sosial. Korban kekerasan seksual cenderung akan mengalami disfungsi sosial. Penelitian ini membahas tentang bagaimana bentuk pelayanan sosial yang diberikan oleh Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam mengembalikan keberfungsian sosial anak korban kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan metode penelitian yang mana menggunakan referensi buku, artikel, berita, data sekunder, penelitian terdahulu sebagai sumber penelitian penulis. Hasil dari penelitian ini adalah peran sosial seorang individu dalam melaksanakan tugas kehidupannya sangat erat kaitannya dengan keberfungsian sosial. Dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan perempuan dan anak serta untuk memberikan perlindungan, pelayanan sosial dilakukan oleh lembaga P2TP2A melalui program rehabilitasi sosial yang dilakukannya. P2TP2A mengeluarkan tiga layanan dalam menangani kasus kekerasan seksual pada anak. Layanan Rehabilitas Sosial, Pemulangan, dan Reintegrasi Sosial.
PERANAN ORGANISASI LOKAL DALAM PENGELOLAAN BANTARAN SUNGAI CITARUM (Studi Kasus Pada Warga Peduli Lingkungan Di Sektor 7, Kecamatan Baleendah) Auriel Karina Siti Zutema; Rudi Saprudin Darwis; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 6, No 1 (2023): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v6i1.43913

Abstract

Pengelolaan Sungai Citarum tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Warga Peduli Lingkungan (WPL) merupakan salah satu organisasi lokal yang berperan aktif dalam pengelolaan Sungai Citarum, termasuk bantaran Sungai Citarum di Desa Rancamanyar di Sektor 7, Kecamatan Baleendah. Hadirnya organisasi lokal dapat membuat kegiatan komunitas menjadi lebih efisien seperti dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menanggapi masalah lebih cepat. Dalam hal ini, organisasi lokal dapat membuat masyarakat meningkatkan kemampuan masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan peranan organisasi lokal, WPL, terkait pengelolaan bantaran Sungai Citarum di Desa Rancamanyar, berdasarkan empat peran organisasi lokal yang dijelaskan oleh Norman uphoff diantaranya; Intra- organizational Task; Resource Task; Service Task; Ekstra-Organizational Task. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik penelitian studi kasus yaitu meliputi wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa WPL berhasil melakukan empat peranannya dalam pengelolaan bantaran Sungai Citarum di Desa Rancamanyar, Sektor 7, Kecamatan Baleendah. Namun berdasarkan empat peranan tersebut, WPL masih memerlukan peningkatan terutama dalam aspek Resource Task. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada. Berdasarkan analisis, dirumuskan Plan of Treatment berupa pelatihan anggota WPL sehingga sumber daya yang tersedia semakin meningkat dalam melakukan aktivitas pengelolaan lingkungan.
Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pengelolaan Bantaran Sungai Citarum Dan Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Auriel Karina Siti Zutema; Wildan Muhammad Nur Ikhsan; Rudi Saprudin Darwis
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41941

Abstract

Hadirnya program Citarum Harum menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pencemaran di sungai Citarum. Meskipun demikian, pengelolaan bantaran sungai Citarum menjadi tanggungjawab semua pihak masyarakat maupun stakeholder lainnya. Masyarakat dan para stakeholder dapat bersinergi dalam pengelolaan bantaran sungai Citarum sekaligus juga sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan modal sosial. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh masyarakat dan stakeholder lainnya dalam pengelolaan bantaran sungai Citarum dan juga sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar bantaran sungai Citarum. Penelitian dilaksanakan di sektor 7 Kecamatan Baleendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh melalui proses wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan literature review yang meliputi aspek-aspek modal sosial, yaitu; jaringan sosial, kepercayaan, dan norma. Wawancara dilakukan dengan warga yang terlibat dalam pengelolaan Sungai Citarum, tokoh masyarakat, dan pengurus organisasi lokal. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan bantaran sungai Citarum di sektor 7 telah memanfaatkan modal sosial dalam pengembangan kegiatan berupa penanaman tanaman bersama, rancangan pembuatan pasar tonggeng, serta pengembangan UMKM yang dimaksudkan untuk meningkatkan potensi masyarakat dan juga menjadi upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya jejaring sosial yang terjalin diantara stakeholders dari unsur warga masyarakat, lembaga lokal, maupun pengusaha UMKM. Norma masyarakat yang berupa aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai pengelolaan bantaran sungai Citarum yang melandasi upaya-upaya kegiatan masyarakat. Rasa saling percaya yang terjalin diantara warga masyarakat menjadi landasan dalam pengembangan kegiatan di wilayah sektor 7 sungai Citarum. The presence of the Citarum Harum program is one of the government's efforts to reduce pollution in the Citarum river. However, the management of the Citarum riverbank is the responsibility of all community parties and other stakeholders. The community and stakeholders can synergize in the management of the Citarum riverbank as well as an effort to increase community income through the use of social capital. This article aims to describe the use of social capital by the community and other stakeholders in the management of the Citarum riverbank and also as an effort to increase the income of the community around the Citarum riverbank. The research was conducted in sector 7 Baleendah District. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The data in this study were obtained through the process of interviews, observations, documentation studies, and literature reviews covering aspects of social capital, namely; social networks, beliefs, and norms. Interviews were conducted with residents involved in the management of the Citarum River, community leaders, and administrators of local organizations. The results of the study show that the management of the Citarum riverbank in sector 7 has utilized social capital in the development of activities in the form of joint planting of crops, the design of the tonggeng market, and the development of MSMEs which are intended to increase community potential and also become an effort to increase people's income. This is evidenced by the existence of social networks that exist among stakeholders from elements of community members, local institutions, and MSME entrepreneurs. Community norms in the form of written and unwritten rules regarding the management of the Citarum riverbanks that underlie the efforts of community activities. The mutual trust that exists between the community members is the basis for the development of activities in the sector 7 Citarum river area.
Pendayagunaan Sumber Daya Lokal Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Desa Cibuntu Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan Jawa Barat Gisela Adio Ros Maria; Rudi Saprudin Darwis
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.43290

Abstract

Desa wisata menjadi salah satu aktivitas alternatif pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, masyarakat dapat mendayagunakan berbagai sumber daya lokal masyarakat yang tersedia sehingga memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pendayagunaan sumber daya lokal masyarakat sebagai modal dalam melaksanakan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis data sekunder yang diperoleh dari laporan kegiatan desa wisata, potensi desa, program pembangunan desa, dan data sekunder lain hasil kajian literatur artikel jurnal yang relevan. Analisis dilakukan berdasarkan aspek-aspek pendayagunaan sumber daya lokal meliputi bentuk-bentuk dan proses pendayagunaannya dalam pengembangan desa wisata di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya lokal yang didayagunakan dalam pengembangan desa wisata di lokasi penelitian terdiri dari: (1) sumber daya alam, meliputi air terjun dan mata air; (2) sumber daya sosial masyarakat, meliputi kualitas masyarakat dan keberadaan lembaga lokal masyarakat; dan (3) budaya masyarakat, meliputi situs purbakala, upacara adat, dan sanggar seni. Proses pendayagunaan sumber daya lokal di lokasi penelitian dilakukan melalui proses partisipatif yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangan program desa wisata berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Proses tersebut menjadi kunci keberhasilan dari pengembangan program desa wisata yang berkelanjutan di lokasi penelitian. The tourism village is one of the alternative activities for sustainable community development. In practice, the community can utilize various available local community resources so as to enable the community to be involved in improving the quality of their life. This study aims to describe the utilization of local community resources as capital in implementing sustainable tourism village development. This research was conducted in Cibuntu Village, Pasawahan District, Kuningan Regency, West Java. The research was conducted using the secondary data analysis method obtained from reports on tourism village activities, village potential, village development programs, and other secondary data from the literature review of relevant journal articles. The analysis was carried out based on the aspects of utilizing local resources including the forms and processes of their utilization in the development of tourist villages at the research site. The results showed that the local resources utilized in the development of tourist villages at the research site consisted of: (1) natural resources, including waterfalls and springs; (2) community social resources, including community quality and the existence of local community institutions; and (3) community culture, including archaeological sites, traditional ceremonies, and art studios. The process of utilizing local resources at the research site is carried out through a participatory process that provides opportunities for the community to develop tourism village programs based on their capabilities. This process is the key to the success of developing a sustainable tourism village program at the research site.
Partisipasi Komunitas Barudak Baraya Cisangkuy Citarum (B2C2) Dalam Mendorong Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan Iin Rizkiyah; Santoso Tri Raharjo; Rudi Saprudin Darwis
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41952

Abstract

Industrialisasi yang terjadi di Kabupaten Bandung sejak 100 tahun lalu menimbulkan beban ekologi cukup besar yang harus ditanggung ekosistem di sekitarnya, terutama Sungai Citarum. Kerusakan lingkungan Sungai Citarum tidak hanya berdampak pada ekosistem sekitarnya saja, tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik itu oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, akan tetapi, sulit mewujudkan agar upaya-upaya tersebut terus berkelanjutan di tingkat lokal. Pentingnya partisipasi komunitas dalam proses pembangunan berkelanjutan memang mutlak diperlukan, namun dalam perjalanannya partisipasi dipahami secara sempit dan berbeda-beda. Sebagian besar mengklaim aktivitas keterlibatan sebagai partisipasi tanpa mempertimbangkan aspek kemandirian dan keberlanjutannya. Oleh kerena itu, penting untuk mengkaji kembali partisipasi yang mampu mendorong adanya keberlanjutan dalam pengelolaan Sungai Citarum. Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan partisipasi komunitas B2C2 berkelanjutan yang ditunjukkan dengan beberapa prasyarat, tahapan dan strategi untuk mencapai tingkatan partisipasi tertentu. Partisipasi komunitas yang berkelanjutan ini eratkaitannya dengan kemitraan yang dibangun komunitas. Partisipasi komunitas B2C2 dalam pengelolaan Sungai Citarum menjadi sumber potensi bagi pembangunan berkelanjutan.
Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pengelolaan Bantaran Sungai Citarum Dan Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Auriel Karina Siti Zutema; Wildan Muhammad Nur Ikhsan; Rudi Saprudin Darwis
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41879

Abstract

Hadirnya program Citarum Harum menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pencemaran di sungai Citarum. Meskipun demikian, pengelolaan bantaran sungai Citarum menjadi tanggungjawab semua pihak masyarakat maupun stakeholder lainnya. Masyarakat dan para stakeholder dapat bersinergi dalam pengelolaan bantaran sungai Citarum sekaligus juga sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan modal sosial. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh masyarakat dan stakeholder lainnya dalam pengelolaan bantaran sungai Citarum dan juga sebagai upaya peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar bantaran sungai Citarum. Penelitian dilaksanakan di sektor 7 Kecamatan Baleendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh melalui proses wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan literature review yang meliputi aspek-aspek modal sosial, yaitu; jaringan sosial, kepercayaan, dan norma. Wawancara dilakukan dengan warga yang terlibat dalam pengelolaan Sungai Citarum, tokoh masyarakat, dan pengurus organisasi lokal. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan bantaran sungai Citarum di sektor 7 telah memanfaatkan modal sosial dalam pengembangan kegiatan berupa penanaman tanaman bersama, rancangan pembuatan pasar tonggeng, serta pengembangan UMKM yang dimaksudkan untuk meningkatkan potensi masyarakat dan juga menjadi upaya peningkatan pendapatan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya jejaring sosial yang terjalin diantara stakeholders dari unsur warga masyarakat, lembaga lokal, maupun pengusaha UMKM. Norma masyarakat yang berupa aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai pengelolaan bantaran sungai Citarum yang melandasi upaya-upaya kegiatan masyarakat. Rasa saling percaya yang terjalin diantara warga masyarakat menjadi landasan dalam pengembangan kegiatan di wilayah sektor 7 sungai Citarum. The presence of the Citarum Harum program is one of the government's efforts to reduce pollution in the Citarum river. However, the management of the Citarum riverbank is the responsibility of all community parties and other stakeholders. The community and stakeholders can synergize in the management of the Citarum riverbank as well as an effort to increase community income through the use of social capital. This article aims to describe the use of social capital by the community and other stakeholders in the management of the Citarum riverbank and also as an effort to increase the income of the community around the Citarum riverbank. The research was conducted in sector 7 Baleendah District. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The data in this study were obtained through the process of interviews, observations, documentation studies, and literature reviews covering aspects of social capital, namely; social networks, beliefs, and norms. Interviews were conducted with residents involved in the management of the Citarum River, community leaders, and administrators of local organizations. The results of the study show that the management of the Citarum riverbank in sector 7 has utilized social.
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA DENGAN METODE COGNITIVE RESTRUCTURING Chika Riyanti; Rudi Saprudin Darwis
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v1i1.31857

Abstract

Salah satu periode dalam tahap perkembangan adalah masa remaja. Masa remaja menjadi masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa dimana terjadi beberapa kesulitan yang akan dihadapi baik oleh remaja maupun oleh orang tuanya. Tidak sedikit remaja yang tidak dapat merasakan peran dan fungsi dari orang tua mereka dikarenakan beberapa kondisi yang harus mereka hadapi seperti tinggal di panti asuhan. Remaja yang berada di panti asuhan dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian diri secara baik. Penyesuaian diri yang mengalami hambatan akan mengganggu seseorang berperan serta berfungsi dalam kelompoknya. Banyak faktor yang menyebabkan remaja sulit melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya, salah satunya adalah keyakinan pada kemampuan diri yang disebut dengan kepercayaan diri. Permasalahan tidak percaya diri akan menghambat perkembangannya dalam bersosialisasi, mengembangkan potensi yang ia miliki, mengenal dirinya sendiri, dan tugas perkembangan lainnya. Permasalahan tidak percaya diri ini diketahui merupakan akibat dari adanya pikiran-pikiran negatif (distori kognitif) yang berdampak pada perilaku remaja. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri ialah dengan menggunakan cognitive restructuring form. Cognitive restructuring menekankan kepada kekuatan pikiran yang positif dan logis. Tujuan dari teknik cognitive restructuring secara umum adalah untuk merubah pikiran-pikiran negatif terhadap permasalahan yang dimiliki oleh klien menjadi pikiran yang lebih positif, sehingga pikiran tersebut berimplikasi terhadap sikap dan perilaku yang diambil oleh klien.  One of the periods in the developmental stage is adolescence. Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood where several difficulties will be faced by both adolescents and by their parents. Not a few teenagers are unable to feel the role and function of their parents due to several conditions they have to face, such as living in an orphanage. Teens who are in orphanages are required to be able to adjust well. The adjustment that experiences obstacles will interfere with a person participating and functioning in the group. Many factors make it difficult for adolescents to adjust to their environment, one of which is the belief in self-efficacy which is called self-confidence. The problem of insecurity will hinder his development in socializing, developing his potential, knowing himself, and other developmental tasks. The problem of insecurity is known to be the result of negative thoughts (cognitive distortion) that have an impact on adolescent behavior. One method that can be used to increase self-confidence is to use the cognitive restructuring form. Cognitive restructuring emphasizes the power of positive and logical thoughts. The purpose of cognitive restructuring techniques, in general, is to change negative thoughts about the problems the client has into more positive thoughts so that these thoughts have implications for the attitudes and behaviors taken by the client.
REPLIKASI AKSI PENCEGAHAN STUNTING DI DESA PANGAUBAN KECAMATAN KATAPANG KABUPATEN BANDUNG Sulastri, Sri; Saprudin Darwis, Rudi; Yuliani, Dwi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 10 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i10.3776-3786

Abstract

Prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat masih tergolong tinggi. Salah satu penyebabnya adalah perilaku kelompok primer, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, pengasuh balita, dan remaja putri. Ibu hamil dan ibu menyusui sering kali berperilaku kurang memperhatikan asupan gizi sebelum hamil, saat hamil, saat menyusui, dan saat memberikan makanan tambahan setelah ASI eksklusif. Begitu pula dengan perilaku pengasuh balita, meskipun mereka untuk sementara waktu menggantikan peran ibu. Remaja putri juga harus menjaga kondisi fisiknya agar tidak mengalami gizi buruk dan tidak menikah di usia muda. Perilaku tersebut berkaitan dengan pemahaman tentang pentingnya asupan gizi bagi anak-anaknya pada 1000 hari pertama kehidupan. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya kebersihan lingkungan, termasuk menggunakan air bersih dan terbebas dari asap rokok dapat mempengaruhi perilaku sehat mereka. Melalui praktik edukasi perubahan perilaku pada kelompok sasaran primer oleh Kader Kesehatan, diharapkan kasus stunting tidak terjadi lagi.