Articles
PERBANDINGAN PENGGUNAAN PERANGKAP SEDERHANA DENGAN UMPAN MADU DAN GULA AREN DALAM UPAYA MENURUNKAN JUMLAH KEPADATAN KECOA
Erpina SM Nadeak;
Ishaq Ishaq;
Weni Enjelina Enjelina
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 13 No 4 (2016): Jurnal Poltekkes Jambi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (207.518 KB)
Cockroaches is diseases can be controled with any ways such as sanitary, biological,mechanical, and chemical. In general, chemical way more done by people such as spraying or fogging,because it is considered more practical. However, smoke containing insecticides can be spreadthroughout the room in the house to leave residues that are harmful to humans, so it is necessary to findother controls that are safer for the environment and humans.This study aims to determine the effectiveness of a simple trap by using bait honey and palmsugar. The type of research that is used in this study is True Experimental research design with posttestonly control group design. In this study insects used were cockroach, while the combination of bait is thebait used honey and palm sugar.the results showed that of the three traps with traps each containing different lures that first trapcontains a trapped cockroach bait honey with a percentage of 8.33%, while the second trap containingpalm sugar bait with a percentage of 1.67% and the third trap is used as a control a number of 0%. So ofthe three traps by using different lures most effective is favored by cockroaches bait traps containinghoney with a percentage 8:33 and averaged 4.The suggestions in this study are expected before selanjutya For researchers doing researchthink small first major large rooms used as small of a room can affect hasiil of research undertaken.
The Factors Of Sanitary Hygiene Associated With The Bacteriological Quality Of Refill Water In Tanjungpinang
Weni Enjelina;
M. Syahnan Purba;
Zulya Erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24893/jkma.v11i1.217
The quality of drinking water in the drinking water refill depot (DAMIU) is still low. Based on the results of bacteriological testing conducted by Puskesmas in Tanjungpinang 2015, it is known that 5 samples drinking water refill (AMIU) containing coliform bacteria. This study aims to know bacteriological quality in drinking water refill and determine Factors of Hygiene sanitasion DAMIU that associated with AMIU’s bacteriological quality in Tanjungpinang city. The study design was a cross sectional study with sample of 30 DAMIU in Tanjungpinang. Sample selection is done by proportional random sampling. Data were analyzed using Chi square test. The results showed that 20% AMIU containing germs total , but for E.coli, 100% not containing. Building sanitation, processing tools sanitation and galon sanitation most of drinking water refill already eligible and not related with germs total number, only Operator hygiene that 53% eligible and related with germs total number (p value 0,017). The study conclude that 20% AMIU containing germs total. Operator hygiene factor related with germs total. To prevent the presence of germs in drinking water refill, the operator should apply hygiene behaviour and have certificate of seminar and training about hygiene and sanitary processing of DAMIU
Pengaruh Modifikasi Permainan Monopoli Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa mengenai Keamanan Makanan Jajanan
Weni Enjelina;
Asih Febria Ningrum;
Zulya Erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 1. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (343.095 KB)
|
DOI: 10.26714/jkmi.15.1.2020.29-34
Latar Belakang: Pengetahuan dan Sikap tentang keamanan makanan mempengaruhi tindakan siswa sekolah dasar dalam memilih makanan jajanan. Permainan monopoli merupakan media edukatif untuk memberikan informasi. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh modifokasi permainan monopoli terhadap pengetahuan dan sikap siswa tentang kemanan makanan jajanan. Metode: Penelitian pra eksperimen ini menerapkan desain one group pre test and post test. Subjek penelitian adalah 38 siswa kelas 4 SDN 013 Satu Atap Kota Tanjungpinang. Data pengetahuan dan sikap dikumpulkan menggunakan kuesioner, dan dianalissi secara bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Peningkatan rerata skor pengetahuan dan sikap siswa dari 7,58 dan 7,55 menjadi 8,26 dan 8,23 Hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap yang signifikan, masing-masing sebesar 21% (p = 0,013) dan 31% (p = 0,002). Kesimpulan: Modifikasi permainan monopoli dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa sekolah dasar tentang keamanan makanan.
Analysis of Nepenthes Hybrids in Taratak Hill, Pesisir Selatan Sumatera Barat by RAPD Technique
Weni Enjelina;
Mansyurdin Mansyurdin;
Tesri Meideliza
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 19 No. 2 (2018): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (866.409 KB)
|
DOI: 10.24036/eksakta/vol19-iss2/137
The Study about Analysis of Nepenthes Hybrids in Taratak Hill, Pesisir Selatan Sumatera Barat by RAPD Technique had been conducted from May until November 2011. The study was done to prove natural hybrids of Nepenthes by RAPD technique and to determine the relationship of natural hybrids of Nepenthes with both parental. The research method is survey and observation. Isolation of DNA carried by CTAB method with modifications and amplification carried out by PCR. Hybrids and parental relationship was obtained from Jaccard similarity coefficient and displayed in a Dendogram (family tree) and PCO analysis to look genetic variation was processed with the program PAST 2.10. Proof of the natural hybrid N. ampullaria × N. mirabilis can be done by the RAPD technique using the primers OPA 15, OPK 16, OPK 19 and OPP 15. Natural hybrids between N. ampullaria × N. gracilis using the primers OPA 15, OPK 19 and OPP 15. The eighth of natural hybrids N. ampullaria × N. mirabilis were closer to N. mirabilis, while both natural hybrids N. ampullaria × N. gracilis closer to the N. Ampullaria.
Pemanfaatan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus sp.) untuk memperpanjang umur simpan mie basah
Weni Enjelina;
Yunia Ovtasari Rilza;
Zulya Erda
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 4, No 1 (2019): AcTion Vol 4 No 1 Tahun 2019
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (296.34 KB)
|
DOI: 10.30867/action.v4i1.162
The water content of wet noodles reaches 52%, so that the shelf life is short. Effort to extend the shelf life of wet noodles is using peel of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus sp.). The purpose of this study was to determine the effect of variation concentration of red dragon fruit peel solution to prolong shelf life of wet noodles, the level of preference, and knowing the pH value of wet noodles with the longest shelf life. This research is an experimental study using a post only group design. Before experiment, doing a test of preference for wet noodles. Measurement of pH was done by observing changes in physical quality in wet noodles. Analysis bivariate is one way ANOVA test. The results of this study showed the longest shelf life is 39 hours that obtained from the wet noodles that using 75% red dragon fruit peel solution. The hedonic test proves that wet noodles with the addition of dragon fruit peel are particularly preferred from color and texture. Using red dragon fruit peel solution can have an effect to increase the shelf life of wet noodles. However, the increasing concentration of the solution will affect the smell and taste of wet noodles which are unpleasant. It is recommended to add natural ingredients to remove odors and unpleasant taste in wet noodles. Kadar air mie basah mencapai 52% sehingga umur simpannya relatif singkat. Salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan mie basah yaitu dengan menggunakan bahan alami kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus sp.). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan kulit buah naga merah terhadap umur simpan mie basah, tingkat kesukaan, serta mengetahui nilai pH pada mie basah dengan umur simpan terlama. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain post only group design. Sebelum penyimpanan dilakukan uji kesukaan terhadap mie basah. Pengukuran umur simpan pH dilakukan dengan cara mengamati perubahan kualitas fisik pada mie basah. Analisis bivariat menggunakan uji one way anova.Hasil dari penelitian ini menunjukkan mie basah dengan umur simpan terlama diperoleh dari penggunaan larutan kulit buah naga merah 75% selama 39 jam pada suhu ruang. Uji hedonik membuktikan mie basah dengan tambahan kulit buah naga sangat disukai terutama dari warna dan tekstur. Penggunaan larutan kulit buah naga merah dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan umur simpan mie basah. Akan tetapi, dengan konsentrasi larutan yang semakin meningkat akan mempengaruhi bau dan rasa pada mie basah yang menjadi langu. Disarankan dilakukan penambahan bahan alami untuk menghilangkan bau dan rasa langu pada mie basah.
Modifikasi Permainan Monopoli Terhadap Pengetahuan dan Sikap Keamanan Makanan Jajanan Siswa Sekolah Dasar
weni enjelina;
Asih Febrianingrum;
zulya erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 18, No 3 (2023): Volume 18 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkmi.18.3.2023.27-32
Pengetahuan dan Sikap tentang keamanan makanan mempengaruhi tindakan siswa sekolah dasar dalam memilih makanan jajanan. Permainan edukatif merupakan suatu cara untuk memberikan informasi, khususnya bagi siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode permainan edukatif terhadap pengetahuan dan sikap kemanan makanan pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain one group pretest and posttest. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan sikap keamanan makanan siswa sebelum dan setelah permainan edukatif. Populasi penelitian yaitu siswa SDN 013 Satu Atap Kota Tanjungpinang dengan sampel siswa kelas 4 berjumlah 38 orang berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis bivariat menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian ini diketahui adanya peningkatan pengetahuan dan sikap siswa. Pengetahuan meningkat hingga 21% dan sikap 31%. Peningkatan pengetahuan dan sikap terjadi setelah dilakukannya intervensi dengan metode permainan edukatif. Berdasarkan uji Wilcoxon diketahui ada pengaruh metode permainan edukatif terhadap tingkat pengetahuan dengan p value 0,013, serta ada pengaruh metode permainan edukatif terhadap sikap siswa dengan p-value 0,002. Penerapan permainan edukatif dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang keamanan makanan pada siswa sekolah dasar.
UJI KUALITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO IKAN BAKAR JAJANAN KAKI LIMA MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI KUNYIT DI KOTA TANJUNGPINANG
Samosir, Kholilah;
Weni Enjelina;
Aura Vionalita
Jurnal Sanitasi Profesional Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33088/jspi.5.1.29-39
Grilled fish meatballs are snacks that are very popular with people from small children to adults in Tanjungpinang City. Grilled fish balls have a low shelf life, so it is feared that there will still be the use of harmful preservatives such as borax to prolong the shelf life of meatballs. Borax can cause disturbances in the central nervous system, kidney and liver function. The purpose of this study was to qualitatively determine the borax content in grilled fish balls for street food using natural ingredients turmeric in Tanjungpinang City. The type of research used is descriptive qualitative by using an observational research design and conducting 2 tests, namely the turmeric toothpick test and the turmeric extract test. The number of samples in this study were 25 grilled fish ball traders, 3 samples of grilled fish balls were taken to be tested from 25 traders, totaling 75 samples. The results of the validation test before checking the borax content with turmeric toothpicks and turmeric extract that were given borax at a concentration of 10% there was a color change and the examination of the borax content in grilled fish balls with a toothpick test of turmeric and turmeric extract the results obtained that there was no borax content in the sample indicated that there was no color change. Suggestions in this study are that it is expected to continue the research by testing the validation of the turmeric toothpick test tool and turmeric extract on borax with a small concentration of less than 10% and conducting a hygiene and sanitation inspection of making grilled fish balls at traders.
The Factors Of Sanitary Hygiene Associated With The Bacteriological Quality Of Refill Water In Tanjungpinang
Weni Enjelina;
M. Syahnan Purba;
Zulya Erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24893/jkma.v11i1.217
The quality of drinking water in the drinking water refill depot (DAMIU) is still low. Based on the results of bacteriological testing conducted by Puskesmas in Tanjungpinang 2015, it is known that 5 samples drinking water refill (AMIU) containing coliform bacteria. This study aims to know bacteriological quality in drinking water refill and determine Factors of Hygiene sanitasion DAMIU that associated with AMIU’s bacteriological quality in Tanjungpinang city. The study design was a cross sectional study with sample of 30 DAMIU in Tanjungpinang. Sample selection is done by proportional random sampling. Data were analyzed using Chi square test. The results showed that 20% AMIU containing germs total , but for E.coli, 100% not containing. Building sanitation, processing tools sanitation and galon sanitation most of drinking water refill already eligible and not related with germs total number, only Operator hygiene that 53% eligible and related with germs total number (p value 0,017). The study conclude that 20% AMIU containing germs total. Operator hygiene factor related with germs total. To prevent the presence of germs in drinking water refill, the operator should apply hygiene behaviour and have certificate of seminar and training about hygiene and sanitary processing of DAMIU
PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN MELALUI EDUKASI BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI SENTRA KERUPUK IKAN SEI LEKOP
Enjelina, Weni;
Samosir, Kholilah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 8 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31604/jpm.v8i8.3072-3078
Sentra Industri Kerupuk Ikan Sei Lekop merupakan wadah masyarakat yang memiliki usaha pembuatan kerupuk ikan di Sei Lekop Kabupaten Bintan. Saat ini terdapat 80 keluarga yang tergabung kedalam sentra industri tersebut. Masyarakat industri tersebut memiliki pengetahuan yang kurang tetang ciri-ciri bahan berbahaya sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP). Permasalahan lainnya yaitu limbah cucian ikan yang belum dikelola dengan baik sehingga menjadi tempat perkembangbiakan mikroba dan vektor dan menimbulkan bau tidak sedap. Oleh karena itu perlu dilaksanakan edukasi tentang BTP serta sosialisasi saluran pembuangan air limbah (SPAL) sederhana bagi pemilik dan pekerja industri di kawasan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan pengelola tentang BTP dan SPAL sederhana. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dan simulasi dengan media poster, banner, presentasi dan video. Kegiatan ini dilakukan di Sentra Industri Kerupuk Sei Lekop Kabupaten Bintan dengan Sasaran pemilik dan pekerja industri kerupuk ikan. Hasil yang didapatkan 90% responden sudah mengetahui tentang bahan tambahan pangan (BTP). 66,67% mengetahui 2 dan lebih jenis BTP, yaitu pewarna, pengawet, penyedap dan pemanis buatan. 45% responden industri kerupuk selalu dan sering menggunakan BTP. BTP yang sering digunakan, yaitu: 80% menggunakan pewarna, 20% menggunakan lebih dari 1 BTP yaitu pewarna dan penyedap. Hal yang mempengaruhi responden dalam memilih BTP adalah informasi pada label (65%), seperti tanggal kadaluarsa, tanggal produksi, bahan-bahan dan BPOM. 97,5% mengetahui bahwa BTP berpengaruh pada kesehatan. Peserta juga mengikuti dan mempelajari pembuatan SPAL sederhana dengan antusias.
Bahan Organik Rumah Tangga sebagai Pendeteksi Formalin pada Makanan
Enjelina, Weni;
Erda, Zulya
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 1 No. 4 (2022): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jkkmm.v1i4.9257
Penggunaan formalin sebagai pengawet makanan masih dijumpai dewasa ini. Formalin dapat menyebabkan keracunan dan penyebab kanker golongan I. Bahan alami yaitu antosianin berpotensi sebagai pendeteksi formalin pada makanan. Antosianin bisa didapatkan dari sisa bahan organik rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk menentukan batas deteksi minimum formalin dari tiga bahan organik, yaitu kulit buah naga, kulit bawang merah dan kulit ubi jalar ungu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tahapan penelitian dimulai dari ekstraksi antosianin dari bahan, deteksi formalin secara langsung dan deteksi pada bahan makanan (tahu putih). Konsentrasi formalin yang diuji, yaitu 0,5%, 1%, 2%, 5%, 25% dan 50%. Kemampuan deteksi dilihat dari perubahan warna antara kontrol dan perlakuan formalin. Data yang didapatkan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Kulit buah naga menghasilkan ekstrak berwarna oranye, kulit bawang merah menghasilkan ekstrak berwarna merah, sedangkan kulit ubi ungu menghasilkan ekstrak berwarna merah pekat. Batas deteksi minimum kulit buah naga 50%, sedangkan kulit bawang merah dan kulit ubi ungu 25%. Pengujian pada tahu putih membuktikan bahwa ekstrak bisa mendeteksi formalin pada tahu putih dengan aplikasi konsentrasi 25% dan 50%. Kulit buah naga, kulit bawang merah dan kulit ubi jalar dapat digunakan sebagai pendeteksi formalin dengan batas deteksi minimum yang masih cukup tinggi yaitu 25%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan optimasi ekstraksi untuk mendapatkan antosianin yang lebih maksimal.