Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Factors Of Sanitary Hygiene Associated With The Bacteriological Quality Of Refill Water In Tanjungpinang Weni Enjelina; M. Syahnan Purba; Zulya Erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v11i1.217

Abstract

The quality of drinking water in the drinking water refill depot (DAMIU) is still low. Based on the results of bacteriological testing conducted by Puskesmas in Tanjungpinang 2015, it is known that 5 samples drinking water refill (AMIU) containing coliform bacteria. This study aims to know bacteriological quality in drinking water refill and determine Factors of Hygiene sanitasion DAMIU that associated with AMIU’s bacteriological quality in Tanjungpinang city. The study design was a cross sectional study with sample of 30 DAMIU in Tanjungpinang. Sample selection is done by proportional random sampling. Data were analyzed using Chi square test. The results showed that 20% AMIU containing germs total , but for E.coli, 100% not containing. Building sanitation, processing tools sanitation and galon sanitation most of drinking water refill already eligible and not related with germs total number, only Operator hygiene that 53% eligible and related with germs total number (p value 0,017). The study conclude that 20% AMIU containing germs total. Operator hygiene factor related with germs total. To prevent the presence of germs in drinking water refill, the operator should apply hygiene behaviour and have certificate of seminar and training about hygiene and sanitary processing of DAMIU
Modifikasi Permainan Monopoli Terhadap Pengetahuan dan Sikap Keamanan Makanan Jajanan Siswa Sekolah Dasar weni enjelina; Asih Febrianingrum; zulya erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 18, No 3 (2023): Volume 18 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.18.3.2023.27-32

Abstract

Pengetahuan dan Sikap tentang keamanan makanan mempengaruhi tindakan siswa sekolah dasar dalam memilih makanan jajanan. Permainan edukatif merupakan suatu cara untuk memberikan informasi, khususnya bagi siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode permainan edukatif terhadap pengetahuan dan sikap kemanan makanan pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan desain one group pretest and posttest. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan sikap keamanan makanan siswa sebelum dan setelah permainan edukatif. Populasi penelitian yaitu siswa SDN 013 Satu Atap Kota Tanjungpinang dengan sampel siswa kelas 4 berjumlah 38 orang berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Analisis bivariat menggunakan Wilcoxon. Hasil penelitian ini diketahui adanya peningkatan pengetahuan dan sikap siswa. Pengetahuan meningkat hingga 21% dan sikap 31%. Peningkatan pengetahuan dan sikap terjadi setelah dilakukannya intervensi dengan metode permainan edukatif. Berdasarkan uji Wilcoxon diketahui ada pengaruh metode permainan edukatif terhadap tingkat pengetahuan dengan p value 0,013, serta ada pengaruh metode permainan edukatif terhadap sikap siswa dengan p-value 0,002. Penerapan permainan edukatif dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang keamanan makanan pada siswa sekolah dasar.
Pemanfaatan Limbah Ampas Teh dan Kulit Bawang Merah Menjadi Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan Tanaman Sawi Handayani, Lala Syafitri; Erda, Zulya; Iskandar, Iwan
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v4i1.1980

Abstract

Limbah yang tidak dimanfaatkan dapat menjadi sumber pencemaran bagi lingkungan, tetapi beberapa limbah dapat dimanfaatkan kembali seperti limbah ampas teh dan kulit bawang merah. Ampas teh dan kulit bawang merah mengandung magnesium, karbon organik serta kalium yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan limbah ampas teh dan kulit bawang merah menjadi pupuk organik cair pada pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen dan desain pra-eksperim. Rancangannya menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial (4 perlakuan x 10 bibit x 5 pengulangan). Objek penelitian sebanyak 250 bibit. Konsentrasi pupuk yang diaplikasikan yaitu 15 ml pupuk + air 1000 ml untuk melihat hasil parameter tinggi tanaman, lebar daun dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tinggi pada perlakuan ampas teh dengan air 6,60 cm, ampas teh dengan EM-4 6,70 cm, kulit bawang merah dengan air 6,75 cm, kulit bawang merah dengan EM-4 6,73 cm dan kontrol 5,20 cm. rata-rata lebar daun perlakuan ampas teh dengan air 2,82 cm, ampas teh dengan EM-4 2,91 cm, kulit bawang dengan air 2,89 cm, kulit bawang dengan EM-4 2,85 cm dan kontrol 2,65 cm. Rata-rata jumlah daun pada perlakuan ampas teh dengan air 4 helai, ampas teh dengan EM-4 4 helai, kulit bawang merah dengan air 5 helai, kulit bawang dengan EM-4 4 helai dan kontrol 4 helai. Penggunaan pupuk organik cair limbah ampas teh dan kulit bawang dapat meningkatkan proses pertumbuhan tanaman sawi. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji laboratorium terhadap kandungan didalam pupuk cair tersebut.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pembentukan Forum Ibu Hamil No Anemia No Stunting Aminin, Fidyah; Mukodri, Dewi Mey Lestanti; Erda, Zulya; Putri, Sabtini Ika; Jannah, Rawdatul
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 2 No. 2 (2024): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v2i2.206

Abstract

Stunting is a critical issue that needs to be addressed. The lack of independence among rural communities, particularly pregnant women and community health cadres, in preventing anaemia and stunting, as well as the absence of a dedicated forum for such activities, highlights the need to establish the For U No Anemia No Stunting (For U NAS) forum. This community engagement program aims to form For U NAS as a measure to prevent anemia and stunting in Kampung Bugis. The methods include establishing the forum, providing health education using the Si NaNing application, modules, and healthy kitchen demonstrations, as well as conducting pre-test and post-test evaluations. The results demonstrate the successful establishment of For U NAS and a significant increase in pregnant women's knowledge about anemia and stunting after the intervention. This forum serves as a platform for education, discussion, and social support, strengthening the independence of pregnant women. In conclusion, the formation of this forum has effectively improved pregnant women's knowledge of preventing anemia and stunting. This initiative is likely to continue with the development of peer support groups to enhance education efforts in the future.
The Factors Of Sanitary Hygiene Associated With The Bacteriological Quality Of Refill Water In Tanjungpinang Weni Enjelina; M. Syahnan Purba; Zulya Erda
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas Vol 11 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas
Publisher : Faculty of Public Health, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24893/jkma.v11i1.217

Abstract

The quality of drinking water in the drinking water refill depot (DAMIU) is still low. Based on the results of bacteriological testing conducted by Puskesmas in Tanjungpinang 2015, it is known that 5 samples drinking water refill (AMIU) containing coliform bacteria. This study aims to know bacteriological quality in drinking water refill and determine Factors of Hygiene sanitasion DAMIU that associated with AMIU’s bacteriological quality in Tanjungpinang city. The study design was a cross sectional study with sample of 30 DAMIU in Tanjungpinang. Sample selection is done by proportional random sampling. Data were analyzed using Chi square test. The results showed that 20% AMIU containing germs total , but for E.coli, 100% not containing. Building sanitation, processing tools sanitation and galon sanitation most of drinking water refill already eligible and not related with germs total number, only Operator hygiene that 53% eligible and related with germs total number (p value 0,017). The study conclude that 20% AMIU containing germs total. Operator hygiene factor related with germs total. To prevent the presence of germs in drinking water refill, the operator should apply hygiene behaviour and have certificate of seminar and training about hygiene and sanitary processing of DAMIU
Classifiying The Factors Influencing The Human Development Index in Riau Province using Principal Component Analysis Erda, Gustriza; Mega Aulia, Sartika; Erda, Zulya
Parameter: Journal of Statistics Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/27765660.2022.v2.i3.16203

Abstract

The Human Development Index is a critical indicator of economic growth. Several factors, including average length of schooling (X1), expected length of schooling (X2), life expectancy at birth (X3), number of health workers (X4), number of health facilities (X5), spending per capita (X6), open unemployment rate (X7), number of poor people (X8), percentage of households with proper drinking water sources (X9), and GRDP growth rate (X10), can influence the Human Development Index. The purpose of this research was to simplify the factors that influence the human development index in Riau Province in 2021. Data analysis used R-Studio software by applying descriptive statistical analysis, Principal Component analysis, and Biplot analysis. The analysis revealed that the ten variables that influence human development index in Riau in 2021 can be divided into three categories: community service quality, health facilities, access, and economic conditions. These three factors can describe up to 80% of the diversity of the data.
GROUPING OF POVERTY IN INDONESIA USING K-MEANS WITH SILHOUETTE COEFFICIENT Erda, Gustriza; Gunawan , Chairani; Erda, Zulya
Parameter: Journal of Statistics Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/27765660.2023.v3.i1.16435

Abstract

Poverty is an enormous problem in numerous nations including Indonesia. Poverty can be measured using several indicators, including the unemployment rate, the percentage of poor people, expenditures per capita, and the poverty line. The purpose of this study is to categorize Indonesian provinces based on poverty indicators in 2021 using K-Means with the Silhouette Coefficient approach. Based on the silhouette coefficient approach, there are two clusters that are created. The first cluster is a high-poverty-rate regional group that includes the provinces of Aceh, Bengkulu, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, Central Sulawesi, Gorontalo, Maluku, West Papua, and Papua. On the other hand, the second cluster is an association of regions with a low poverty rate, and it includes 25 provinces. The greater number of provinces in the low poverty rate cluster implies that the poverty rate in Indonesia in 2021 is included in the low category
IMPLEMENTATION OF THE K-MEDOIDS METHOD IN CLUSTERING HUMAN DEVELOPMENT INDEXES IN INDONESIA Erda, Gustriza; Usdika, Radhiatul Khaira; Pitri, Rizka; Erda, Zulya
Parameter: Journal of Statistics Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/27765660.2023.v3.i2.16906

Abstract

The Human Development Index (HDI), which takes into account three fundamental aspects of human existence, a long and healthy life, knowledge, and a reasonable level of living, is one tool used to assess the effectiveness of human progress. Clustering provinces based on the human development index is important so that development disparities can be identified and help identify provinces with high, medium or low levels of development. The purpose of this study was to use the k-medoids approach to perform a cluster analysis of HDI in Indonesia based on life expectancy, average years of schooling, expected years of schooling, and expenditure per capita adjusted for 2022. The analysis indicate that two clusters were created: cluster 1 had a high human development index, while cluster 2 had a low human development index. More provinces belonged to cluster 1 than cluster 2 suggesting that human development index in Indonesia in 2022 was largely in the high category
Pemberdayaan Kader dan Keluarga dalam Pengelolaan Diabetes Melitus di RW 2 Kelurahan Kampung Bugis romalina, Romalina; Daniati, Meisa; Erda, Zulya; Suriani, Yas
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2025): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v3i1.225

Abstract

The national health transformation program requires support from various stakeholders, including educational institutions such as Poltekkes of the Ministry of Health in Tanjungpinang. Data from the Kampung Bugis Health Center shows an increase in Diabetes Mellitus (DM) cases, rising from the fifth to the fourth most common disease between 2022 and 2023, with many patients presenting with complications. This community service activity aimed to improve the knowledge of health cadres, DM patients, and their families regarding DM management. The methods included health education on DM awareness, treatment, and dietary management, as well as blood glucose screening. Knowledge was assessed using pre- and post-tests involving 30 participants. The results showed an increase in knowledge from 87% categorized as good in the pre-test to 100% in the post-test. This activity proved effective in enhancing participants’ understanding of DM management.
Bahan Organik Rumah Tangga sebagai Pendeteksi Formalin pada Makanan Enjelina, Weni; Erda, Zulya
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 1 No. 4 (2022): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v1i4.9257

Abstract

Penggunaan formalin sebagai pengawet makanan masih dijumpai dewasa ini. Formalin dapat menyebabkan keracunan dan penyebab kanker golongan I. Bahan alami yaitu antosianin berpotensi sebagai pendeteksi formalin pada makanan. Antosianin bisa didapatkan dari sisa bahan organik rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk menentukan batas deteksi minimum formalin dari tiga bahan organik, yaitu kulit buah naga, kulit bawang merah dan kulit ubi jalar ungu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Tahapan penelitian dimulai dari ekstraksi antosianin dari bahan, deteksi formalin secara langsung dan deteksi pada bahan makanan (tahu putih). Konsentrasi formalin yang diuji, yaitu 0,5%, 1%, 2%, 5%, 25% dan 50%. Kemampuan deteksi dilihat dari perubahan warna antara kontrol dan perlakuan formalin. Data yang didapatkan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Kulit buah naga menghasilkan ekstrak berwarna oranye, kulit bawang merah menghasilkan ekstrak berwarna merah, sedangkan kulit ubi ungu menghasilkan ekstrak berwarna merah pekat. Batas deteksi minimum kulit buah naga 50%, sedangkan kulit bawang merah dan kulit ubi ungu 25%. Pengujian pada tahu putih membuktikan bahwa ekstrak bisa mendeteksi formalin pada tahu putih dengan aplikasi konsentrasi 25% dan 50%. Kulit buah naga, kulit bawang merah dan kulit ubi jalar dapat digunakan sebagai pendeteksi formalin dengan batas deteksi minimum yang masih cukup tinggi yaitu 25%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan optimasi ekstraksi untuk mendapatkan antosianin yang lebih maksimal.