Mohammad M. Anasiru
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MALL K5 di MANADO. Hybrid Architecture Gina A. Pakaya; Octavianus H. A. Rogi; Mohammad M. Anasiru
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20831

Abstract

Kota Manado adalah Ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan kota kedua terbesar di pulau Sulawesi. Sebagai pusat kegiatan masyarakat se-provinsi, Kota Manado berkembang secara cepat, didominasi oleh bidang Perdagangan dan Jasa sebagai penyumbang terbesar pada pertumbuhan perekonomian kota. Untuk itu, pemenuhan sarana dan prasarana terkait bidang perdagangan dan jasa patut diberi perhatian lebih, termasuk pengadaan pewadahannya. Oleh karena itu, dibutuhkan pembangunan untuk tempat-tempat yang memfasilitasi kegiatan perdagangan. Mall Kaki Lima (Mall K5), sebagai salah satu objek yang berkecimpung di bidang perdagangan menawarkan solusi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi barang dan jasa yang bisa dijangkau seluruh kalangan. Kehadiran aspek kaki lima pada ruang lingkup mall tidak hanya menjadikan bangunan sebagai tempat perbelanjaan terlengkap, juga untuk sarana rekreatif dan hiburan untuk kelas menengah ke bawah. Proses perancangan diambil dari keterkaitan antara objek Mall Kaki Lima dengan ciri khas tema itu sendiri, yaitu “Hybrid Architecture” dimana tema ini merupakan hasil gabungan dari 2 unsur yang bersifat berbeda, seperti halnya penggabungan unsur kaki lima pada bangunan mall. Penerapan tema ini diharapkan mampu menjadi sebuah pusat perbelanjaan dengan ciri khas lain di Kota Manado, dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat juga memberikn dampak pada pertumbuhan Kota Manado.  Kata kunci: Mall, Kaki Lima, Perdagangan, Manado, Hybrid
GELANGGANG OLAHRAGA RENANG DI MANADO. Hi-Tech dalam Arsitektur Ayu Kurniawati; . Surjono; Mohammad M. Anasiru
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.21267

Abstract

Olahraga renang adalah suatu kegiatan yang dilakukan didalam air, yang erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Pada dasarnya olahraga renang dilalukan dengan tujuan untuk meningkatan kesehatan. Disisi lain, dianggap sebagai bentuk kegiatan dengan tujuan rekreasi. Olahraga renang telah terdapat dalam satu betuk, di dalam semua kebudayaan, bahkan didalam kebudayaan tertua sekalipun. “Transformasi konsep high-tech dalam arsitektur” digunakan sebagai konteks tematika dalam proses perancangan. Tema ini dipilih karena di percaya merupakan tema yang memberikan kesan yang kuat pada hasil akhir objek ini. Dengan harapan, melalui tema ini bisa menghasilkan karya arsitektur yang menunjukan kemegahan suatu bangunan yang menunjukan kecangihan teknologi. Juga sekaligus dapat menunjukan program pemerintah dalam upaya mepromosikan daerah Sulawesi Utara ini khususnya Kota Manado baik local, maupun internasional.Kata Kunci  :  Olahraga renang, high-tech
SLOW MAR SLAK SPORT CENTER DI MANADO. Futuristic Architecture Samuel T. Rengkung; Raymond Ch. Tarore; Mohammad M. Anasiru
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25044

Abstract

Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Kegiatan olahraga sudah ada sejak dulu, dewa dalam pandangan orang Yunani dipandang mau menghargai prestasi dan kompetisi serta memiliki sikap heroisme. Olahraga yang dihargai adalah mereka yang mampu mencapai prestasi tertinggi dengan cara-cara ksatria. Olimpiade pertama musim panas dilaksanakan pada tahun 1896, sedangkan olimpiade pertama musim dingin dilaksanakan pada tahun 1924.  Ada banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan, dan seiring berkembangnya waktu, sudah mulai banya olahraga – olahraga baru yang mulai di kembangkan sampai di perlombakan. Di Indonesia ada begitu banyak atlet terutama di kota Manado, Sulawesi Utara. Yang sudah membuahkan hasil prestasi yang tinggi, namun dalam pelatihan mereka tidak bisa di lakukan dengan secara cepat dan maksimal karena masih kurangnya fasilitas – fasilitas yang dapat menunjang kegiatan olahraga di Manado, terutama untuk olahraga yang sedang banyak di geluti oleh anak muda, antara lain Dance Modern, Skate Board, Futsal, Basket, Capoeira, Break Dance, dan lain sebagainya. Perancangan Slow Mar Slak Sport Center merupakan alternatif untuk menyediakan fasilitas dan sarana kepada para aktivis olahraga terutama di bidang-bidang olahraga yang sedang berkembang di kota Manado, terutama di kalangan anak muda. Dengan tema futuristic architecture, di mana tema ini memadukan teknologi bahan bangunan dengan bentuk – bentuk yang baru, unik, kreatif, dan inovatif. Yang tidak terikat dengan masa lalu, bangunan yang di persiapkan untuk masa yang akan datang. Slogan untuk Slow Mar Slak di gunakan sebagai ear catching pada masyarakat, agar bisa menjadi pemacu untuk mereka yang ingin menjadi atlet, karena untuk mencapai hasil yang memuaskan, di perlukan kesabaran, niat, dan tekat.
ASRAMA HAJI DI LUWUK. Arsitektur Simbolis Ahmad Safei; Rachmat Prijadi; Mohammad M. Anasiru
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 8 No. 2 (2019): DASENG Volume 8, Nomor 2, November 2019
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v8i2.25588

Abstract

Asrama Haji di Luwuk merupakan kompleks kegiatan keagamaan di mana di tempat ini adalah tempat embarkasi dan debarkasi bagi para calon haji sebelum di berangkatkan ke tanah suci, selain itu kawasan asrama haji ini terbuka untuk masyarakat umum baik untuk kegiatan pelatihan maupun kegiatan wisata religi. Dimana didalamnya terdapat kegiatan pendidikan berbasis agama Islam. Sedangkan konsep perancangan bentuk bangunan pada asrama haji di Luwuk. akan dibuat nantinya berdasarkan dari transformasi sebuah bentuk dasar persegi yang akan diolah sesederhana mungkin. Dengan mengambil tema Arsitektur Simbolisme, akan dibuat Asrama Haji di Luwuk yang cukup berbeda dengan Asrama Haji yang lainnya,  dimana bangunan ini akan mengacuh pada simbol-simbol keislaman dengan estetika interior dan strukturnya akan sangat menarik dan memperjelas fungsi dari bangunan tersebut. Begitu pula dengan karya-karya arsitektural yang juga merupakan kumpulan dari elemen-elemen pembentuk yang memiliki suatu makna/arti dapat menjadikan Asrama Haji di Luwuk sebagai tempat yang mewadahi aktifitas pertemuan, berkomunikasi, dan bertukar pikiran, saling memberikan informasi dan  pengetahuan tentang keislaman, serta saling menunjang dengan fungsi lainnya untuk menjadikan Asrama Haji di Luwuk sebagai sarana yang menunjang ifrastruktur perkembangan Kabupaten Luwuk Banggai.Kata Kunci : Asrama Haji di Luwuk, Arsitektur Simbolis, Kabupaten Luwuk Banggai