Rachmat Prijadi
Unknown Affiliation

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

REDESAIN GELORA AMBANG DI KOTA KOTAMOBAGU, Architecture High Tech Putri S. N. Potabuga; Jefrey I. Kindangen; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.39072

Abstract

Keberadaan Gelanggang Olahraga di Indonesia sangat di butuhkan demi menunjang kegiatan olahraga masyarakat maupun sebagai sarana penunjang perlombaan atau pertandingan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah setempat. Redesain kembali gelanggang olahraga Gelora Ambang di Kota Kotamobagu ini adalah salah satu cara untuk menunjang sarana dan prasarana dalam hal meningkatkan sarana dan prasarana dalam bidang olahraga dan pertumbuhan ekonomi. Perancangan ini juga bertujuan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dalam segi arsitekturnya sehingga memberikan wajah baru bagi wilayah Kota Kotamobagu. Selain sebagai fasilitas utama dan pendukung yang diharapkan mampu menunjang aktivitas yang ada, perancangan kembali gelanggang olahraga Gelora Ambang ini akan mengangkat tema Hi-Tech Architecture yang berfokus pada penggunaan teknologi untuk menunjang fasilitas yang ada. Dalam perancangan Redesain Gelora Ambang di Kota Kotamobagu ini menggunakan pendekatan rancangan terhadap 3 poin utama yaitu terhadap tipologi objek, tema peracangan serta kajian tapak dan lingkungan yang ada. Hasil perancangan Redesain Gelora Ambang di Kota Kotamobagu ini akan menampilkan suatu bentukan fasade dan suasana Bangunan Olahraga yang diperbarui serta mampu memberikan peran yang besar dalam hal ini mengangkat sektor olahraga yang ada di wilayah Kota Kotamobagu.Kata Kunci : Kota Kotamobagu, Redesain Gelora Ambang, Architecture High Tech
PESANTREN NEO MODERN DI MANADO, Implementasi Konsep Both-And Dalam Arsitektur Wisnu J. Surya; Rachmat Prijadi; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40951

Abstract

Pesantren adalah sebuah program sekolah dan fasilitas asrama yang memiliki tujuan membina akhlak para murid (santri) dan menjadi wadah tempat membentuk kepribadian muslim yang berbudi luhur, shaleh dan shaleha. Pesantren merupakan saksi utama dan sarana penting bagi kegiatan Islamia. Perkembangan dengan kemajuan masyarakat Islam Nusantara tidak dapat dipisahkan dari peranan dalam perjalanan pesantren ini oleh karena adaya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi suatu tantangan yang membuat banyak pihak untuk meragukan akan eksistensi Lembaga Pendidikan Pesantren ini. Lingkungan Pesantren merasa bahwa sesuatu yang bersifat modern yang selalu mereka anggap dating dari dunia barat, berkaitan dengan penyimpangan terhadap agama. Oleh karena itu mereka melakukan isolasi diri terhadap sentuhan perkembangan modern sehingga membuat pesantren dinilai sebagai penganut Islam tradisional. Pesantren haruslah ditingkatkan, sebab tuntutan kemajuan teknologi tidak dapat dihindari lagi. Maka salah satu langkah bijak agar tidak kalah dalam persaingan adalah mempersiapkan pesantren agar mampu menjawab tantangan zaman. Dalam hal ini dibuatkan suatu terobosan baru dalam dunia pesantren atau apa yang disebut sebagai Neo Modern mengusung  Konsep Both-And dalam Arsitektur, Pesantren Neo Modern di Manado yang berari Double Function atau pemamfaatan kedua-duanya yang berwujud penerapan perpaduan bentukan lama dan baru, awal dan akhir. Lewat peran Pesantren Neo Modern di Manado ini diharapkan mampu berperan untuk menciptakan satu wadah yang baru yang menghasilkan santri-santri yang berkualitas baik dari segi pengetahuan religi, pengetahuan umum serta dilengkapi penguasaan teknologi modern.Kata Kunci : Pesantren, Neo Modern, Both-And
PUSAT PENELITIAN PERIKANAN DI KOTA BITUNG, Arsitektur Biomimetik Putri S. Kuada; Pingkan P. Egam; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40957

Abstract

Kota Bitung merupakan kota penghasil ikan terbesar di Sulawesi Utara sekaligus pemasok pemenuhan konsumsi ikan di provinsi Sulawesi Utara. Sehubungan dengan itu, untuk mewadahi aktivitas perikanan yang ada di kota Bitung maka dihadirkan perancangan Pusat Penelitian Perikanan yang bisa menjadi prospek yang sangat baik untuk menunjang aktivitas perikanan yang ada di kota Bitung. Adapun penerapan prinsip desain dan tema Arsitektur Biomimetik adalah untuk mengatasi permasalahan yang timbul dengan keterkaitan antara objek Pusat Penelitian Perikanan dengan lokasi yang akan dibangun objek tersebut. Arsitektur biomimetik menggunakan alam sebagai model, acuan dan pedoman untuk memecahkan masalah dalam perancangan objek Pusat Penelitian Perikanan. Dengan adanya Pusat Penelitian Perikanan diharapkan dapat menunjang aktivitas perikanan yang ada di Sulawesi Utara khusunya kota Bitung dan juga dapat meningkatkan ekonomi kemasyarakatan dalam sektor perikanan.Kata kunci :Penelitian, Perikanan, Arsitektur Biomimetik, Kota Bitung, Sulawesi Utara
BOULEVARD MIX USE BUILDING, Arsitektur High Tech Mayzar M. H. Nendey; Rachmat Prijadi; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v11i1.43268

Abstract

AbstrakKota Manado merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 432.300 jiwa berdasarkan bps. Manado memiliki prospek dan perkembangan kota yang dinamis, sebagai ibu kota provinsi terbesar kedua di kawasan Indonesia Timus yag memiliki potensi untuk mendukung perkembangan kota disegala bidang. Letak geografis kota Manado yang cenderung terbuka terhadap dunia luar, sehingga berdampak bagi lintas perdagangan pasifik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu adanya ruang untuk mewadahi bebrapa fungsi sekaligus dalam satu bangunan. Bangunan multifungsi atau mixed-use building mengacu pada kombinasi beberapa fungsi yang berbeda dalam satu bangunan, misalnya fungsi hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan dan rekreasi yang dibangun dalam satu tapak. Lokasi bangunan yang direncanakan berlokasi di daerah Boulevard II yang merupakan daerah pesisir pantai dengan mayoritas pemukiman nelayan. Lokasi proyek tugas akhir ini disesuaikan dengan menggunakan pendekatan konsep tema “Arsitektur High Tech” yang penerapannya dalam bidang Arsitektur adalah dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, lalu diarapkan bisa memenuhi kebutuhan manusia akan teknologi terkini dan kemudahan fasilitas.Kata Kunci : Kota Manado, Boulevard Mix Use Building, Arsitektur High Tech
MARINE ECO-PARK DI LIKUPANG: Arsitektur Ekologis Eunike Waani; Rieneke L. E. Sela; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Utara merupakan provinsi yang terkenal dengan wisata baharinya, memiliki luas laut sebesar 351.540 km2 dan memiliki 287 pulau yang tersebar di wilayah ini menjadikan lebih banyak lokasi dan objek bahari yang dapat dikembangkan. Upaya yang dapat dilakukan agar perkembangan sektor pariwisata bahari di Sulawesi Utara dapat berkembang dengan merata adalah dengan mengeksplor daerah-daerah yang memiliki potensi alam bawah laut dan dapat dijadikan objek wisata. Daerah sektor pariwisata bahari yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut adalah Likupang timur, merupakan destinasi wisata yang sangat potensial untuk pengembangan wisata bahari karena dikenal dengan keindahan pantai pasir putihnya yang menjadikan nilai tambah dari daerah tersebut. Tujuan perancangan Marine eco-park adalah dengan menjadikan destinasi wisata yang dapat beradaptasi langsung dengan lingkungan laut yang menyediakan sarana rekreasi dan edukasi tanpa merusak habitat laut disekitarnya, sarana-sarana tersebut diharapkan dapat menampung dan menjadikan Marine eco-park sebagai pusat konservasi budidaya dan pelestarian biota laut sekaligus menjadi pusat rekreasi di daerah Likupang Timur yang menyediakan fasilitas lengkap dan menjadi wadah pengembangan minat dan bakat untuk wisatawan yang hobi dalam olahraga laut. Proses perancangan yang digunakan adalah metode glass box menurut J.C Jones. Metode glass box dilakukan dengan tahapan analisa, sintesa dan evaluasi sehingga dapat diperoleh pemecahan masalah yang optimal dan mungkin dilakukan dan melalui pendekatan kajian tipologi objek rancangan, lingkungan dan tematik. Penerapan tema arsitektur ekologis, menjadikan Marine eco-park sebagai objek wisata yang menghadirkan wawasan eko-wisata agar memudahkan wisatawan menikmati keindahan biota laut tanpa kekhawatiran adanya indikasi kerusakan terumbu karang atau biota laut lainnya pada kawasan tersebut. Hasil akhir dari rancangan Marine eco-park sebagai destinasi wisata atau pusat rekreasi yang dapat mewadahi aktivitas wisatawan yang berkunjung sesuai dengan sarana-sarana yang dibutuhkan yang penempatan ruangnya sudah disesuaikan dengan masing-masing zona, sehingga dengan sirkulasi dan zona ruang yang teratur dapat memudahkan pengujung bertransisi dari ruang ke ruang untuk dapat mengakses sesuai kebutuhan ruang masing-masing sambil menikmati keindahan laut dan pasir putih yang disediakan langsung oleh objek rancangan ini. Kata Kunci : Likupang Timur, Marine Eco-Park, Wisata Bahari, Arsitektur ekologis
ONE STOP ENTERTAINMENT DI KOTA MANADO (SIMBIOSIS MUTUALISME) Jasson S. Singon; Surjono MT; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17091

Abstract

Setiap manusia membutuhkan hiburan supaya dapat menyegarkan pikirannya dan kembali bekerja dengan baik. Oleh karena itu diperlukan sebuah sarana hiburan dengan konsep One Stop Entertainment yang bisa menyegarkan pikiran pada saat sedang merasa suntuk dan bosan dalam suatu pekerjaan dan bisa juga untuk mengisi waktu senggang. Kota Manado saat ini mulai dilirik oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Untuk itu, dibutuhkan sarana-prasarana yang mampu menunjang akan sektor pariwisata. Dalam proses perancangan dilakukan pengumpulan data baik secara langsung maupun tidak langsung. Data yang didapatkan kemudian diolah dan digabungkan dengan konsep perancangan untuk mendapatkan sebuah hasil perancangan yang baik. Sebuah fasilitas hiburan terpadu merupakan daya tarik tersendiri. Dengan penerapan Symbiosis Mutualisme mampu menghadirkan sebuah fasilitas hiburan yang dapat membangkitkan kembali kompleks Shopping Center. Sebuah bangunan dengan berbagai fungsi untuk menjawab permasalahan yang ada di lokasi. Kata kunci: One Stop Entertainment, Kota Manado, Symbiosis Mutualisme.
SEKOLAH TINGGI DESAIN INTERIOR DI MANADO. EKSPRESIONISME ARSITEKTUR Kartika Pulukadang; Rachmat Prijadi; Alvin J. Tinangon
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17098

Abstract

Pada dasarnya mendesain adalah sebuah proses yang melibatkan alat untuk memproses (informasi), subjek yang diproses (masalah) dan pemroses (pendesain). Sedangkan kualitas desain tidak hanya diukur dari orisinalitas dan daya kreativitas seseorang dalam menampilkan desain, tapi juga dari penalarannya untuk menguraikan, menjabarkan, menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi, kemudian mengambil keputusan yang terbaik. Dan untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan suatu metodologi berpikir tertentu, baik dalam kurikulum maupun pelaksanaannya. Sebagai jurusan di bidang seni dan desain, desain interior berupaya membentuk integrated professional dengan mempertautkan bidang keilmuan, teknologi, kesenian, dan profesionalisme. Materi kurikulum diarahkan pada pemahaman teoritis tentang kaidah perencanaan dan perancangan ruang dalam pendekatan teknis dan estetis. Sedangkan untuk menunjang proses belajar mengajar dan profesionalisme, pelaksanaan pendidikan dititikberatkan pada pengembangan kreativitas, pengembangan wawasan keilmuan dan akademik serta pembekalan dasar keahlian, dengan penekanan pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif, yang mendorong peserta didik untuk berpikir divergen dan konvergen. Kata kunci : pendidikan berpikir, kritis, kreatif.
PLAZA OTOMOTIF DI MANADO. “ANALOGI MEKANIK DALAM ARSITEKTUR” Nathania E. P Pattipeilohy; Vicky H. Makarau; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17114

Abstract

Kota Manado merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara, kota ini memiliki pertumbuhan penduduk pada 2014 berjumlah 423.257, tahun 2015 berjumlah 425.634 dan pada tahun 2016 berjumlah 427.906. Seiring dengan bertumbuhnya penduduk, maka kebutuhan penduduk pun bertambah seiring berjalan nya waktu, seperti pertumbuhan dan perkembangan ekonomi bagian perdagangan barang dan jasa (termasuk di bidang Otomotif) juga mengalami kenaikan yang di tafsir sebesar 0.5% dari tahun 2015 sampai dengan tahun2016. Bangunan Plaza Otomotif merupakan bangunan komersil yang bertujuan untuk dijadikan sebagai wadah bagi para pelaku bisnis otomotif mobil, kolektor mobil, penyedia lapangan pekerjaan baru dalam bidang otomotif, bengkel otomotif yang menaungi berbagai merk mobil, sebagai pusat untuk melakukan jual belisukucadang dari berbagai merk mobil, dan sebagai wadah bagi para komunitas mobil yang ada di Kota Manado.Penerapan analogi mekanik pada bangunan ini diharapkan mampu menghadirkan ciri khas tersendiri yang mencerminkan mesin apa adanya agar masyarakat mampu menikmati fasilitas yang ada sesuai dengan fungsi utama dari bangunan ini.Kata kunci : Otomotif, Plaza Otomotif, Kota Manado, Analogi Mekanik
SCIENCE AND TECHNOLOGY CENTER DI MANADO. Arsitektur Hi-Tech Eka K. A. Halim; Prof. Sangkertadi; Rachmat Prijadi
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17278

Abstract

Pendidikan berwawasan IPTEK saat ini merupakan salah satu tolak ukur dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing. Wawasan IPTEK mendorong masyarakatnya untuk terus berkembang mengikuti perubahan zaman. Pemahaman akan IPTEK hendaknya ditanamkan sejak dini agar membentuk sikap ilmiah pada generasi muda sehingga nantinya dapat ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah bahkan Negara. Untuk menanamkan sikap ilmiah tersebut kepada generasi muda sebaiknya dilakukan dengan cara yang praktis dan interaktif, karena pada umumnya generasi muda memiliki sifat-sifat yang senang mengeksplorasi berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan. Pembangunan Science and Technology Center sebagai wadah edukasi-rekreasi dengan penekanan pada bentuk peragaan langsung (hands-on) dan pameran interaktif serta penggunaan teknik audio-visual dinilai pantas untuk dihadirkan di suatu daerah terlebih khusus di Kota Manado. Sebagai dukungan suatu wadah yang mempresentasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka penerapan tema Arsitektur High Tech sangat tepat diterapkan pada bangunan Science and Technology Center ini. Implementasi tema pada bangunan ini adalah pada penggunaan material-material advanced. Pemilihan tema juga didasari pada salah satu filosofi dari Arsitektur High Tech itu sendiri yaitu pandangan positif terhadap ilmu pengetahuan dan memberikan kemudahan bagi penggunanya, seperti halnya teknologi dan ilmu pengetahuan yang memberikan kemudahan bagi manusia dan diharapkan kedepannya dapat mendorong dan memotivasi masyarakat untuk terus berinovasi dan bersaing dalam IPTEK..Kata Kunci           : Arsitektur High Tech, Ilmu Pengetahuan,  Science Center, Teknologi
PONDOK PESANTREN KONTEMPORER DI MANADO. Geometri Islami Muhammad I. T. Antai; Rachmat Prijadi; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17288

Abstract

Warga negara Indonesia memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang layak, setiap warga negara Indonesia menginginkan terpenuhi kebutuhan akan pendidikan agama dan pendidkan umum secara seimbang. Pondok pesantren Kontemporer modern merupakan wadah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain ilmu keagamaan pondok pesantren Kontemporer modern juga memasukkan pendidikan-pendidikan ilmu umum pada kurikulumnya.Pendidikan agama memang merupakan pendidikan yang sangat penting, bahkan pendidikan agama adalah hal yang wajib bagi setiap umat beragama terutama agama Islam. Kota Manado, adalah sebuah kota di Provinsi Sulawesi Utara. Di Manado belum ada sebuah pondok pesantren yang memiliki konsep Pondok Pesantren Modern. Sehingga, di perlukan sebuah pondok pesantren yang mengadopsi sistem pendidikan modern dalam kurikulum pendidikannya.Geometri Islam merupakan penerapan konsep-konsep Islam dalam arsitektur dalam melahirkan suatu produk budaya fisik dan moral yang merupakan ekspresi dan aktualisasi nilai-nilai Islam yang telah terinternalisasi dalam diri seorang Muslim. Konsep-konsep yang dimaksud adalah suatu pesan yang tersirat dalam Al-Qur`an dan hadits karena sesungguhnya di dalam Al-Qur`an dan hadits namun lebih kepada aturan dan pola hidup yang di antaranya memiliki keterkaitan dengan suatu wadah yang dapat dihubungkan dengan arsitektur.Kata Kunci: Gaya hidup, Geometri Islami, pendidikan agama