Galuh Chandra Agustina
Department Of Veterinary Embryology, Faculty Of Veterinary Medicine, Universitas Brawijaya, Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis (JNT)

Program Edukasi Perbaikan Pakan dan Pelayanan Inseminasi Buatan di Kelompok Ternak Sapi Perah Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kota Kediri Viski Fitri Hendrawan; Desi Wulansari; Galuh Chandra Agustina; Yudit Oktanella; Aulia Firmawati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.02.7

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan peternak yang berkaitan dengan bidang pakan, reproduksi dan meningkatkan pengetahuan peternak dalam hal kesehatan ternak dan pentingnya management pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) yang baik sehingga tercapai efisiensi reproduksi. Kegiatan ini dilakukan mulai bulan Juni hingga Agustus 2020 yang terdiri atas kegiatan pemeriksaan kesehatan ternak, penyuluhan dan pelaksanaan IB serta kegiatan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebanyak 20 (19%) dari 105 ekor sapi mengalami estrus, 20 (19%) ekor bunting, 4 (4,8%) kasus hipofungsi ovarium dan 9 (8,6%) kasus CLP yang didiagnosa dengan palpasi rektal sedangkan sisanya 51 ekor (48,6%) dalam kondisi tidak bunting (fase luteal dan dara). Sapi perah sebanyak 13 (65%) dari 20 ekor berhasil bunting setelah diinseminasi, sedangkan sisanya 7 ekor (35%) tidak bunting, hal ini disebabnya factor manajemen dan ketepatan pelaksanaan IB. Perbaikan reproduksi pada kasus hipofungsi dan CLP dapat diperbaiki dengan perbaikan pakan, pemberian vitamin A D E K dan perbaikan manajemen post partus, selain itu perlu juga dilakukan pengobatan hormonal. Kondisi sapi perah peternak anggota  KUD Kerta Jaya menunjukkan penampilan yang baik dilihat dari keberhasilan kebuntingan yang mencapai 65% setelah diberi perlakuan pakan, vitamin dan hormone serta secara umum tidak ada ternak yang mengalami gangguan reproduksi.
Pemberian Vitamin Sebagai Penanganan Gangguan Reproduksi Sapi Kelompok Ternak Desa Babakan, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Viski Fitri Hendrawan; Aulia Firmawati; Desi Wulansari; Yudit Oktanela; Galuh Chandra Agustina
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.7

Abstract

-Sapi merupakan ternak ruminansia yang sangat potensial di Indonesia. Setiap induk ternak mempunyai tiga kemungkinan status reproduksi yaitu: berada pada kondisi kesuburan yang normal, kondisi kemajiran yang ringan atau infertil, kondisi kemajiran yang tetap atau steril. Infertilitas adalah keadaan dimana derajat kesuburan ternak menurun yang disebabkan oleh adanya gangguan organ reproduksi. Infertil sifatnya sementara dan masih dapat diobati dan bila pengobatan berhasil maka masih dapat bereproduksi kembali. Kemajiran dengan derajat yang berat sifatnya permanen atau steril yaitu berhentinya proses reproduksi secara penuh dan tidak dapat diobati. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kemajiran pada ternak khususnya sapi, yang mayoritas merupakan gangguan hormonal terutama hormon reproduksi yang menimbulkan gejala seperti silent heat (birahi tenang) dan subestrus (birahi pendek) disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen. Sedangkan untuk kasus delayed ovulasi (ovulasi tertunda), anovulasi (kegagalan ovulasi) dan kista folikuler disebabkan oleh rendahnya kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH). Gangguan hormonal tersebut dapat terjadi pada indukan sapi perah berproduksi susu tinggi serta akibat adanya endometritis yang berasal dari kelahiran yang tidak normal, seperti: abortus, retensi sekundinarum, kelahiran premature, kelahiran kembar, distokia, ataupun perlukaan saat melakukan pertolongan kelahiran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanggulangi gangguan reproduksi sapi serta dapat memperbaiki performa reproduksi sapi dengan melihat peningkatan angka kejadian birahi pada kelompok ternak di Desa Babakan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Upaya Peningkatan Produksi Susu Sapi Perah Dengan Pemberian Vitamin Ade dan Obat Cacing Galuh Chandra Agustina; Viski Fitri Hendrawan; Desi Wulansari; Yudit Oktanella
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.1

Abstract

Saat ini produksi susu sapi dalam negeri baru bisa memasok tidak lebih dari 21% kebutuhan konsumsi susu, sisanya 79% berasal dari impor susu sapi. Keberhasilan beternak sapi perah untuk dapat meningkatkan produktivitas adalah kesehatan ternak. Gangguan kesehatan pada ternak dapat menyebabkan penurunan produktivitas sehingga menyebabkan kerugian ekonomi di bidang peternakan. Helminthiasis merupakan penyakit yang sangat sering terjadi pada ternak. Helminthiasis disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh ternak. Lingkungan yang lembab dan sanitasi yang kurang baik, menjadi penyebab infeksi cacing. Telur-telur cacing akan mencemari pakan dan minum ternak, sehingga ikut tertelan ke dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran pencernaan cacing menetas dan berkembang dengan mengambil nutrisi dari saluran pencernaan dengan cara merusak mukosa saluran pencernaan. Rusaknya mukosa saluran pencernaan mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi ternak. Pemberian obat cacing secara rutin perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak. Obat cacing bekerja dengan cara membunuh atau mengurangi cacing dalam lumen usus dan atau jaringan tubuh.  Obat cacing yang digunakan adalah albendazole yang efektif untuk semua spesies cacing. Obat cacing diberikan secara per oral kepada pedet dan sapi dewasa yang tidak bunting sebanyak 97 ekor. Pemberian obat cacing dan vitamin memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi susu sapi sebanyak 12% dari 10 ekor sapi yang diambil secara sampling.