Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Peningkatan Ekspresi Vascular Endothel Growth Factor dan Mitogen Activating Protein Kinase Plasenta Tikus yang Dipapar Carbon Black ((INCREASING EXPRESSION ON VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR AND MITOGEN ACTIVATING PROTEIN KINASE IN PLACENTA RATS EXPOSE Viski Fitri Hendrawan; Widjiati Widjiati; Suherni Susilowati; Pudji Srianto
Jurnal Veteriner Vol 18 No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.745 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.1.59

Abstract

Carbon black is one of the components of particulate matter (PM), known as cytotoxic, causing inflammationin the respiratory and cardiovascular system, and able to pass through the placental barrier, which may affect the fetus. The effects caused by pollutants depend on the intensity and time length of the exposure.The objective of this study is to identify Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) and Mitogen Activating Protein Kinase (MAPK) as an indicator of maternal placental inflammation in pregnant rats (Rattus norvegicus) exposed to carbon black with immunohistochemical technique. This study was a laboratory experiment with three treatment groups and seven replications using pregnant female white rats (Rattus norvegicus). Pregnant female rats were exposed to carbon black with a dosage of 523 mg/m3 and 1064 mg/m3 during pregnancy of day 6 up to day 11. The next phase was the observation and examination of the expressions of VEGF and MAPK by immunohistochemical staining toward placenta of the white rats exposed to carbon black. The result of the study showed an increase in the expression of VEGF in the placenta of the rats exposed to carbon black with a dosage of 523 mg/m3 and 1064 mg/m3 per inhale during the mid-period (6-11) of pregnancy. In addition, there was also an increasein the expression of MAPK on the placenta of the rats exposed to carbon black with a dosage of 523 mg/m3and 1064 mg/m3 per inhale during the mid-period (day 6-11) of pregnancy. In conclusion, the expression of VEGF and MAPK are increased along with the increased dosage of carbon black and age of gestation. ABSTRAK Carbon black merupakan salah satu komponen partikulat matter (PM) yang diketahui bersifat sitotoksik serta menyebabkan terjadinya inflamasi pada sistem pernapasan dan kardiovaskular serta dapat melewati barier plasenta fetus sehingga dapat memengaruhi fetus. Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya paparan dan lama waktu paparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Vascular Endothel Growth Factor (VEGF) dan Mitogen Activating Protein Kinase (MAPK) sebagai indikator imflamasi pada plasenta maternal tikus (Rattus norvegicus) yang dipapar carbon black dengan teknik imunohistokimia. Penelitian ini dilakukan dengan tiga kelompok perlakuan dan tujuh kali ulangan yang menggunakan tikus betina bunting. Tikus betina bunting dipapar dengan carbon black dosis 523 mg/m3 dan 1064 mg/m3 selama kebuntingan hari ke-6 sampai 11. Tahap berikutnya adalah pengamatan dan pemeriksaan ekspresi VEGF dan MAPK dengan pewarnaan imunohistokimia terhadap plasenta tikus putih yang telah dipapar dengan carbon black. Hasil penelitian adalah terjadi peningkatan ekspresi VEGF pada plasenta tikus yang dipapar carbon black dosis 523 mg/m3 dan 1064 mg/m3 per inhalasi selama masa pertengahan (6-11) kebuntingan. Selain itu terjadi peningkatan ekspresi MAPK pada plasenta tikus yang dipapar carbon black dosis 523 mg/m3 dan 1064 mg/m3 per inhalasi selama masa pertengahan(6-11) kebuntingan. Simpulan penelitian ini adalah ekspresi VEGF dan MAPK meningkat seiring dengan peningkatan dosis carbon black dan umur kebuntingan.
The Effect of Red Pitaya Peel (Hylocereus polyrhizus Extract) on Malondialdehida Levels and Histopathology Profile in Diazinon Induced Rat (Rattus norvegicus) Chanif Mahdi; Viski Fitri Hendrawan; Khoirus Viestaria
Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Indonesian Society for Cancer Chemoprevention

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14499/indonesianjcanchemoprev10iss2pp88-94

Abstract

Diazinon, an organophosphate insecticide is widely used in agricultural sectors. The metabolic products of this organophosphate compound can increase Reactive Oxygen Species (ROS) in the body. It causes complications to the various organs, one of which is gastric. Red pitaya peel extract (Hylocereus polyrhizus) has high antioxidant activity in lowering ROS, in cases of diazinon poisoning. This study aims to determine the effectiveness of redpitaya peel extract in reducing the levels of Malondialdehyde (MDA) and repairing histopathological damage of rats induced by diazinon. This study used 20 tails of male white Wistar rats (Rattus norvegicus) from 8-12 weeks of age with the average weight of 150 grams . The subject was divided into 5 groups, which were negative control (-), positive control (+), treatment 1 (P1), treatment 2 (P2), and treatment 3 (P3). A dose of 40 mg/kg BW of Diazinon was given orally every day through feeding tube (sonde) for 5 consecutive days. Red pitaya peel extract was given to test groups with a dose of 150 mg/150 g BW, 200 mg/150 g BW and 250 mg/150 g BW, for 14 days. MDA levels were measured using the Thiobarbituric acid (TBA) test. Gastric histopathology features were stained with Hematoxylin-Eosin (HE) after 14 days. The MDA levels were analyzed quantitatively by ANOVA using SPSS version 22 for Windows and continued with honestly significant difference (HSD) test (α = 5%) and gastric histopathology were analyzed descriptively. The results showed that the extract of red pitaya peel with dose of 150 mg/150 g BW significantly (p<0.01) reduces MDA level in gastric dan improves the histopathology of the gastric. Red pitaya peel extract at a dose of 150 mg/150 g BW was able to significantly decrease MDA levels and improve the histopathology feature of the gastric in white rats induced by diazinon. So this can be summarised that giving red pitaya extract in rats have a very significant effect on the level of malondialdehyde production and it could repair rats stomach tissue that induced by diazinon.Keywords: diazinon, histopathology, MDA, red pitaya peel
Program Edukasi Perbaikan Pakan dan Pelayanan Inseminasi Buatan di Kelompok Ternak Sapi Perah Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, Kota Kediri Viski Fitri Hendrawan; Desi Wulansari; Galuh Chandra Agustina; Yudit Oktanella; Aulia Firmawati
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 2 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis September 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.02.7

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan peternak yang berkaitan dengan bidang pakan, reproduksi dan meningkatkan pengetahuan peternak dalam hal kesehatan ternak dan pentingnya management pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) yang baik sehingga tercapai efisiensi reproduksi. Kegiatan ini dilakukan mulai bulan Juni hingga Agustus 2020 yang terdiri atas kegiatan pemeriksaan kesehatan ternak, penyuluhan dan pelaksanaan IB serta kegiatan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebanyak 20 (19%) dari 105 ekor sapi mengalami estrus, 20 (19%) ekor bunting, 4 (4,8%) kasus hipofungsi ovarium dan 9 (8,6%) kasus CLP yang didiagnosa dengan palpasi rektal sedangkan sisanya 51 ekor (48,6%) dalam kondisi tidak bunting (fase luteal dan dara). Sapi perah sebanyak 13 (65%) dari 20 ekor berhasil bunting setelah diinseminasi, sedangkan sisanya 7 ekor (35%) tidak bunting, hal ini disebabnya factor manajemen dan ketepatan pelaksanaan IB. Perbaikan reproduksi pada kasus hipofungsi dan CLP dapat diperbaiki dengan perbaikan pakan, pemberian vitamin A D E K dan perbaikan manajemen post partus, selain itu perlu juga dilakukan pengobatan hormonal. Kondisi sapi perah peternak anggota  KUD Kerta Jaya menunjukkan penampilan yang baik dilihat dari keberhasilan kebuntingan yang mencapai 65% setelah diberi perlakuan pakan, vitamin dan hormone serta secara umum tidak ada ternak yang mengalami gangguan reproduksi.
Pemberian Vitamin Sebagai Penanganan Gangguan Reproduksi Sapi Kelompok Ternak Desa Babakan, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Viski Fitri Hendrawan; Aulia Firmawati; Desi Wulansari; Yudit Oktanela; Galuh Chandra Agustina
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 2, No 1 (2019): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2019
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2019.002.01.7

Abstract

-Sapi merupakan ternak ruminansia yang sangat potensial di Indonesia. Setiap induk ternak mempunyai tiga kemungkinan status reproduksi yaitu: berada pada kondisi kesuburan yang normal, kondisi kemajiran yang ringan atau infertil, kondisi kemajiran yang tetap atau steril. Infertilitas adalah keadaan dimana derajat kesuburan ternak menurun yang disebabkan oleh adanya gangguan organ reproduksi. Infertil sifatnya sementara dan masih dapat diobati dan bila pengobatan berhasil maka masih dapat bereproduksi kembali. Kemajiran dengan derajat yang berat sifatnya permanen atau steril yaitu berhentinya proses reproduksi secara penuh dan tidak dapat diobati. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kemajiran pada ternak khususnya sapi, yang mayoritas merupakan gangguan hormonal terutama hormon reproduksi yang menimbulkan gejala seperti silent heat (birahi tenang) dan subestrus (birahi pendek) disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen. Sedangkan untuk kasus delayed ovulasi (ovulasi tertunda), anovulasi (kegagalan ovulasi) dan kista folikuler disebabkan oleh rendahnya kadar hormon gonadotropin (FSH dan LH). Gangguan hormonal tersebut dapat terjadi pada indukan sapi perah berproduksi susu tinggi serta akibat adanya endometritis yang berasal dari kelahiran yang tidak normal, seperti: abortus, retensi sekundinarum, kelahiran premature, kelahiran kembar, distokia, ataupun perlukaan saat melakukan pertolongan kelahiran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanggulangi gangguan reproduksi sapi serta dapat memperbaiki performa reproduksi sapi dengan melihat peningkatan angka kejadian birahi pada kelompok ternak di Desa Babakan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.
Upaya Peningkatan Produksi Susu Sapi Perah Dengan Pemberian Vitamin Ade dan Obat Cacing Galuh Chandra Agustina; Viski Fitri Hendrawan; Desi Wulansari; Yudit Oktanella
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.1

Abstract

Saat ini produksi susu sapi dalam negeri baru bisa memasok tidak lebih dari 21% kebutuhan konsumsi susu, sisanya 79% berasal dari impor susu sapi. Keberhasilan beternak sapi perah untuk dapat meningkatkan produktivitas adalah kesehatan ternak. Gangguan kesehatan pada ternak dapat menyebabkan penurunan produktivitas sehingga menyebabkan kerugian ekonomi di bidang peternakan. Helminthiasis merupakan penyakit yang sangat sering terjadi pada ternak. Helminthiasis disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh ternak. Lingkungan yang lembab dan sanitasi yang kurang baik, menjadi penyebab infeksi cacing. Telur-telur cacing akan mencemari pakan dan minum ternak, sehingga ikut tertelan ke dalam saluran pencernaan. Di dalam saluran pencernaan cacing menetas dan berkembang dengan mengambil nutrisi dari saluran pencernaan dengan cara merusak mukosa saluran pencernaan. Rusaknya mukosa saluran pencernaan mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi ternak. Pemberian obat cacing secara rutin perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak. Obat cacing bekerja dengan cara membunuh atau mengurangi cacing dalam lumen usus dan atau jaringan tubuh.  Obat cacing yang digunakan adalah albendazole yang efektif untuk semua spesies cacing. Obat cacing diberikan secara per oral kepada pedet dan sapi dewasa yang tidak bunting sebanyak 97 ekor. Pemberian obat cacing dan vitamin memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi susu sapi sebanyak 12% dari 10 ekor sapi yang diambil secara sampling.
EnglishEffect Ulomoides dermestoides extract to TNF-α expression and kidney histopathology in diabetic rat model Andre Giovanni; Viski Fitri Hendrawan; Chanif Mahdi
ARSHI Veterinary Letters Vol. 6 No. 2 (2022): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2022
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.6.2.33-34

Abstract

Type 1 diabetes mellitus is a degenerative disease that often occurs, that is caused by impaired insulin production and damage to the cell β pancreas. This disease is characterized by increased levels of glucose in the blood, which interferes with insulin production in the body. Rattus norvegicus was used as an animal model of diabetes mellitus with streptozotocin 20 mg/kg and five experimental groups with three therapeutic doses of 2.3 mg/kg, 4.6 mg/kg, and 9.2 mg/kg. The total flavonoid equivalent contained in Ulomoides dermetoides was 1.48 g/mL. Immunohistochemistry results showed therapeutic doses of 2.3 mg/kg and 4.6 mg/kg can reduce TNF-α expression in kidney tissue, but a dose of 9.2 mg/kg had no effect when compared to the positive control. Necrosis and protein deposits were seen in the renal tubules in the four treatment groups compared with the negative control. A dose of 2.3 mg/kg was the best treatment with high TNF-α expression and can repair kidney tissues.
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Viski Fitri Hendrawan; Galuh Candra Agustina; Yudit Oktanella; Aulia Firmawati; Dewi Mariyam
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.5250

Abstract

The issue plaguing the dairy cattle industry as a whole is low reproductive efficacy due to nutritional and reproductive disorders. To overcome this, nutrients in feed play a very important function. Feed is an essential component of any livestock operation. The requirements for animal protein depend on physiological status and production level. Ruminants can also reduce protein loss by recycling urea, a normally excreted byproduct of protein metabolism. Insecticides are components of pesticides used to kill insects. Organophosphate insecticides (OPs) are phosphate-containing insecticides. Phosphoric acid used to manufacture organophosphate insecticides. This insecticide is notorious for being the most toxic to mammals. This study seeks to determine the effect of feed-containing organophosphates on FSH and LH hormone concentrations in the blood of dairy cows. Mid-lactation For the purpose of this study, Friesian Holstein dairy cattle were divided into two experimental groups, group 1 (first ration) and group 2 (second ration). ANOVA analysis was used for statistical analysis.
Gambaran Pengetahuan Penyakit Lumpy Skin Disease ( LSD ) di Desa Candirejo, Ngrendeng, dan Gadungan, Kabupaten Blitar Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti; Viski Fitri Hendrawan; Sruti Listra Adrenalin; Siska Aditya; Nurul Luthfiana; Intan Firdha Olien N. A. I.; Ujiati Kamulyan
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit cacar yang ditandai dengan munculnya bintil-bintil padakulit yang ditularkan melalui vektor pada sapi domestik dan kerbau. LSD menyebabkan kerugian padasektor ekonomi sehingga penting untuk meningkatkan pengetahuan terkait LSD kepada masyarakatterutama peternak sebagai bekal pengendalian kasus LSD di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran pengetahuan Kelompok Ternak dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)tentang LSD di desa Candirejo, desa Ngrendeng, dan desa Gadungan yang berada di wilayah KabupatenBlitar melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Kegiatan KIE dikemas dalam bentukseminar dan diskusi tanya jawab serta pengisian pretes dan postes sebagai evaluasi materi yang telahdisampaikan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata nilai postes daripada pretes dari53.5/100 point menjadi 88/100 point di desa Candirejo, 57.7/100 point menjadi 76.9/100 point di desaNgrendneg, dan 53.5/100 point menjadi 88/100 point di desa Gadungan. Disimpulkan bahwa kegiatan KIEyang diselenggarakan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok ternak dan PKK terkait LSD diKabupaten Blitar tepatnya di desa Candirejo, desa Ngrendeng, dan desa Gadungan. Kata Kunci: Lumpy Skin Disease, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), Kelompok Ternak,Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, Kabupaten Blitar.
Workshop Edukasi Pembuatan Eco-Enzyme serta Pupuk Organik pada Kelompok Ternak dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK ) di Desa Candirejo, Ngrendeng, Gadungan – Blitar Sruti Listra Adrenalin; Viski Fitri Hendrawan; Fidi Nur Aini E.P.D; Siska Aditya; Nurul Luthfiana; Intan Firdha Olien N. A. I.
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran limbah di lingkungan menjadi salah satu persoalan yang sering dihadapi oleh masyarakat.Pengolahan limbah menajdi eco-enzyme dan pupuk organik menjadi alternatif untuk mengurangi dampaklimbah terhadap lingkungan sekitar. Eco-enzyme merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organikseperti kulit buah-buahan dan sayuran, dengan ditambah gula, dan air. Sedangkan bahan-bahan organikseperti sisa tumbuhan dan kotoran hewan dapat diolah menjadi pupuk organik padat dan cair yang dapatdimanfaatkan pada sektor pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihantentang pembuatan eco-enzyme dan pupuk organik kepada kelompok ternak dan Pembinaan KesejahteraanKeluarga (PKK) di desa Candirejo, Ngrendeng, dan Gadungan yang berada di wilayah Kabupaten Blitar.Berdasarkan hasil evaluasi pengetahuan pretes dan postes, diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-ratanilai dari 51.25/100 menjadi 88 /100 di desa Candirejo. Di Desa Ngrendeng 56.92/100 menjadi 74.61/100dan di Desa Gadungan 57.6/100 menjadi 82.4/100. Kata Kunci: Limbah, Eco-Enzyme, Pupuk Organik, Kabupaten Blitar.
Edukasi dan Workshop Pembuatan Silase kepada Kelompok Ternak dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Candirejo, Ngrendeng, dan Gadungan, Kabupaten Blitar Viski Fitri Hendrawan; Fidi Nur Aini E.P.D; Sruti Listra Adrenalin; Siska Aditya; Nurul Luthfiana; Intan Firdha Olien N. A. I.
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan iklim tropis yang mempunyai 2 musim, yaitu musimpenghujan dan musim kemarau. Kelangkaan pakan pada musim kemarau cukup menyulitkan peternak,karena dapat menurunkan produktivitas ternak. Salah satu cara untuk mangatasi hal tersebut dapatdilakukan pengawetan pakan dengan pembuatan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran pengetahuan kelompok ternak dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di desa Candirejo,Ngrendeng, dan Gadungan yang berada di wilayah kabupaten Blitar melalui kegiatan Komunikasi,Informasi, dan Edukasi (KIE). Kegiatan KIE dikemas dalam bentuk seminar dan diskusi tanya jawab sertapengisian pre-test dan post-test sebagai evaluasi materi yang telah disampaikan. Berdasarkan hasil evaluasitersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-rata nilai post-test daripada pre-test dari 51.75/100 pointmenjadi 87.25/100 point di desa Candirejo, 71.53/100 point menjadi 84.61/100 point di desa Ngrendeng,dan 59.2/100 point menjadi 88/100 point di desa Gadungan. Kata Kunci: Silase, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), Kelompok Ternak, Kelompok PembinaanKesejahteraan Keluarga, Kabupaten Blitar