Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hagiografi Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri dalam Proses Pendirian Kota Pontianak Tahun 1192-1778 M Ridwan Harun; Ajid Thohir; Asep Achmad Hidayat
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 8 (2023): September
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8381682

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengisahkan hagiografi dari seorang pendiri Kesultanan Kadriah Pontianak bernama Sultan Syarif Abdurrahman al-Qadri. Adapun metode yang digunakan  adalah Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan folklore (tradisi lisan). Karena dalam folklor terkandung unsur-unsur budaya lisan, maka dalam hal ini diambil dua narasumber yang merupakan keturunan dari Sultan Syarif Abdurrahman al-Qadri, bernama Syarif Iskandar dan Syarif Ahmad. Adapun hasil dari pembahasan ini yaitu sebuah urban legend atau legenda masyarakat urban di daerah Kalimantan Barat mengungkap asal-usul nama Pontianak. Disebutkan jika nama Pontianak berasal dari kata Kuntilanak, sosok makhluk astral yang digambarkan berjenis kelamin perempuan dan berambut panjang. Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Sultan berhasil mengalahkan hantuk Kuntilanak tersebut dan mendirikan Kesultanan Pontianak. Tembakan meriam Sultan dan pengikutnya tersebut sampai saat ini sudah menjadi sebuah tradisi warga Pontianak, terutama dalam menyambut hari raya Idul Fitri dan dijadikan sebagai ajang perlombaan meriam karbit sehingga menjadi sebuah destinasi wisata warga lokal