Artikel ini bertujuan untuk mengisahkan hagiografi dari seorang pendiri Kesultanan Kadriah Pontianak bernama Sultan Syarif Abdurrahman al-Qadri. Adapun metode yang digunakan adalah Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan folklore (tradisi lisan). Karena dalam folklor terkandung unsur-unsur budaya lisan, maka dalam hal ini diambil dua narasumber yang merupakan keturunan dari Sultan Syarif Abdurrahman al-Qadri, bernama Syarif Iskandar dan Syarif Ahmad. Adapun hasil dari pembahasan ini yaitu sebuah urban legend atau legenda masyarakat urban di daerah Kalimantan Barat mengungkap asal-usul nama Pontianak. Disebutkan jika nama Pontianak berasal dari kata Kuntilanak, sosok makhluk astral yang digambarkan berjenis kelamin perempuan dan berambut panjang. Syarif Abdurrahman terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu itu sekaligus menandakan di mana meriam itu jatuh, maka di sanalah wilayah kesultanannya didirikan. Sultan berhasil mengalahkan hantuk Kuntilanak tersebut dan mendirikan Kesultanan Pontianak. Tembakan meriam Sultan dan pengikutnya tersebut sampai saat ini sudah menjadi sebuah tradisi warga Pontianak, terutama dalam menyambut hari raya Idul Fitri dan dijadikan sebagai ajang perlombaan meriam karbit sehingga menjadi sebuah destinasi wisata warga lokal
Copyrights © 2023