p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Lingkungan
Teuku Devan Assiddiqi
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kinerja Unit dan Isoterm Adsorpsi Filtrasi Multimedia Pada Sistem Resirkulasi Akuakultur Ikan Hias Berdasarkan Variasi Ketebalan Media dan Debit Aliran Tarissa Kristina; Teuku Devan Assiddiqi; Budi Indra Setiawan; Chusnul Arif; Allen Kurniawan
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 21, No 4 (2023): October 2023
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.21.4.933-945

Abstract

Limbah cair akuakultur memiliki kandungan bahan organik dan anorganik, seperti amonia dan nitrit, yang dapat menyebabkan pencemaran di badan air. Teknologi sistem resirkulasi akuakultur (RAS) dapat memberikan alternatif dengan memanfaatkan sumber daya air terbatas untuk mereduksi kontaminan organik air limbah akuakultur. Penelitian ini menggunakan kombinasi unit filter multimedia (FMM), filter karbon aktif (KA), dan nano membran (NF). Tujuan penelitian ini dirancang untuk menguji kinerja FMM, menentukan ketebalan media filter optimal, serta menentukan estimasi model isoterm adsorpsi sebagai penunjang aspek desain FMM. Enam kombinasi variasi ketebalan media zeolit (30, 60, 90 cm) dan debit aliran (22,5; 45 L/menit) digunakan untuk menguji kinerja unit. Penyisihan amonia dan nitrit berturut-turut sebesar 99,85% dan 100% lebih efektif terjadi pada ketebalan zeolit sebesar 90 cm dan debit 45 L/menit. Terkait beban biaya operasional FMM, efisiensi kedua parameter tersebut tidak diperlukan hingga mencapai optimal apabila dintegrasikan dengan unit CA dan NF. Berdasarkan analisis pemodelan isoterm adsorpsi, Model Langmuir (KL = 90,18 L/mg) untuk nitrit, serta Temkin (KT = 15,68 L/mg) dan Hasely (K= 0,45 L/mg) untuk amonia merupakan model terbaik untuk mengestimasi koefisien kapasitas adsorpsi. Nilai tersebut dapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi nitrit dan amonia di efluen berdasarkan uji perfoma model dan analisis statistik. Aquaculture wastewater contains ammonia, nitrite, and other materials which can contribute to water pollution. Recirculation aquaculture system (RAS) technology offers an alternative approach by utilizing limited water resources to reduce organic contaminants. This research aimed to evaluate the performance of a multimedia filter (FMM), activated carbon filter (KA), and nano-membrane (NF) combination. The study focused on assessing FMM efficiency, determining the optimal filter media thickness, and selecting the appropriate adsorption isotherm model for FMM design. Six combinations of zeolite media thickness (30, 60, 90 cm) and flowrates (22.5; 45 L/min) were tested. The results showed that the highest removal efficiencies for ammonia (99.85%) and nitrite (100%) were achieved with a zeolite thickness of 90 cm and a flow rate of 45 L/min. Integrating FMM with CA and NF units can reduce operational costs without compromising efficiency. The Langmuir model (KL = 90.18 L/mg) for nitrite, and the Temkin (KT = 15.68 L/mg) and Hasely (K = 0.45 L/mg) models for ammonia were identified as the best fit models for estimating adsorption capacity coefficients. These coefficients can be used to predict nitrite and ammonia concentrations in the effluent based on performance testing and statistical analysis. 
Optimalisasi Rancangan Unit Kontak Stabilisasi dan Parit Oksidasi untuk Pengolahan Air Limbah Industri Batik berdasarkan Variabel Desain Operasional Allen Kurniawan; Oktavian Wahyu Pratama Ajie; Azizzah Shofiatunnisa’; Teuku Devan Assiddiqi; Alimah Hasyyati Sahda
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 5 (2024): September 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.5.1338-1348

Abstract

Industri batik menghasilkan limbah cair dengan volume besar sebesar 80% dari total kebutuhan air. Integrasi pengolahan biologi dan fisikokimia merupakan alternatif terbaik untuk mereduksi kontaminan organik dan bahan kimia dari proses pewarnaan batik. Optimalisasi pengolahan biologi dari tipe konvensional lumpur aktif dapat menerapkan opsi unit kontak stabilisasi dan parit oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai efisiensi polutan organik, ketersediaan lahan, dan pengaruh waktu detensi/hydraulic retention time (HRT) untuk perencanaan unit kontak stabilisasi dan parit oksidasi. Tahapan desain dimulai dengan estimasi debit, konsentrasi polutan, dan penentuan nilai kriteria disain. Karakteristik air limbah industri batik memiliki konsentrasi BOD, COD, dan TSS berturut-turut dalam rentang 2050-2710 mg/L, 3855-78178 mg/L, dan 1180-1315 mg/L. Nilai efisiensi penyisihan bahan organik pada unit kontak sebesar 58,8%; unit stabilisasi sebesar 28,8%, serta unit parit oksidasi 96%. Kapasitas atau volume unit kontak stabilisasi sebesar 520 m3, lebih besar dibandingkan unit parit oksidasi sebesar 115,37 m3. Kontak stabilisasi membutuhkan luas area pengolahan sebesar 130 m2,sedangkan parit oksidasi 96,15 m2. HRT unit kontak stabilisasi (unit kontak sebesar 0,97 jam dan unit stabilisasi sebesar 4,67 jam) jauh lebih singkat dibandingkan parit oksidasi sebesar 27,6 jam. Dengan demikian, HRT singkat dan pada unit kontak stabilisasi dapat mengolah air limbah industri batik dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan unit parit oksidasi. Tergantung dari pencapaian kinerja pengolahan, kontak stabilisasi dan parit oksidasi memberikan solusi alternatif selain unit konvensional lumpur aktif untuk meningkatkan kualitas efluen air olahan. Desain unit ini dapat diimplementasikan untuk skala lapangan sebagai bagian dari integrasi pengolahan biologi dan fisikokimia.