Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Jihad: Meaning, Essence, and Contextualization of Revolutionary Experience Hadratussyaikh K.H. Hasyim Ash'ari Muhammad Taufiqurrohman; Aprilia Nur Islami; Muhaemin Muhaemin; Sri Nur Hasanah
Asyahid Journal of Islamic and Quranic Studies (AJIQS) Vol 4, No 2 (2022): Asyahid
Publisher : STAI AL-FALAH CICALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The term jihad has various meanings, not only connoting the meaning of "physical movement" and homogeneity. However, it can be meaningful according to the context of social and mental change, both evolution and revolution. The socio-political and ideological context therefore greatly influences the meaning of jihad which has implications for behavior and actions, such as its relationship with fighting for human rights and freedom. In this article, it is concluded that jihad (struggle) is one of the three important components according to Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy'ari. First, the momentum of the Netherlands and its status as a non-Muslim who wants to control Indonesia after declaring independence. Second, Hadratussyaikh's extensive mass mobilization structure, both official and unofficial. Third, framing dissatisfaction with the presence and policies of the Netherlands with the belief that maintaining independence is part of jihad fi sabilillah as well as a spirit of da'wah that is equivalent to revolution. Keywords: Da'wah, Social Change, jihad fi sabilillah, revolution Abstrak Istilah jihad memiliki makna beragam, bukan hanya berkonotasi makna “gerakan fisik” dan homogen. Namun, dapat bermakna sesuai konteks perubahan sosial maupun mental, baik evolusi maupun revolusi. Konteks sosio-politik maupun ideologi karenanya sangat mempengaruhi makna jihad yang berimplikasi pada perilaku dan tindakan, seperti hubungannya dengan memperjuangkan hak-hak asasi dan kemerdekaan manusia. Pada artikel ini, disimpulkan bahwa jihad (perjuangan) menjadi salah satu dari tiga komponen penting menurut Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari. Pertama, momentum Belanda dan statusnya sebagai non-muslim yang ingin menguasai Indonesia pasca memproklamasikan kemerdekaan. Kedua, struktur mobilisasi massa Hadratussyaikh yang luas, baik yang resmi maupun tidak resmi. Ketiga, framing ketidakpuasan terhadap kehadiran dan kebijakan Belanda dengan berkeyakinan bahwa mempertahankan kemerdekaan merupakan bagian dari jihad fi sabilillah sekaligus spirit dalam dakwah yang disetarakan dengan revolusi. Kata Kunci: Dakwah, Perubahan Sosial, jihad fi sabilillah, revolusi
Proposing a Land Suitability Analysis Method for Green Open Space in Nusantara Capital City Muhammad Taufiqurrohman; Prasidha, I Nyoman Teguh; Juniati, Atie Tri
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 7 Number 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v7i1.7737

Abstract

Green open spaces are regarded as infrastructures that have a major positive impact on urban residents' quality of life and the sustainability of urban growth. Green open spaces play an important role in Nusantara Capital City with the theme of forest city. Examining any techniques employed in earlier research is crucial to determining the accurate location. Understanding the different approaches should enable one to suggest ways for further research in land suitability for green open spaces. We used the literature review of twenty relevant international papers from 2016 to 2023 as our method. In line with previous research, the study's findings show that the analytical hierarchy process is the most popular method employed for land suitability analysis for green open space in Nusantara Capital City. The evaluation criteria that suit Nusantara Capital City are elevation, slope, land use land cover, accessibility, water bodies, and population. The analytical hierarchy process can help further research in land suitability analysis for green open space in Nusantara Capital City.
REKONSTRUKSI HUKUM SYIRKAH: PROBLEMATIKA REGULASI DAN IMPLEMENTASINYA PERSPEKTIF Q.S SHAAD(38):24 A'immatur Rosidah; Aldi Firmansyah; Muhammad Taufiqurrohman
Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara Vol. 8 No. 1 (2025): Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara
Publisher : UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/almaqashidi.v8i1.4570

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika regulasi dan implementasi akad syirkah di Indonesia serta meninjau perspektif QS. Shad (38):24 dalam merekonstruksi hukum syirkah. Metode penelitian menggunakan pendekatan normatif kualitatif dengan analisis terhadap sumber hukum Islam, regulasi perbankan syariah, dan kasus-kasus sengketa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi syirkah di Indonesia, seperti Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dan UU No. 21 Tahun 2008, belum sepenuhnya mengakomodir perkembangan praktik syirkah modern, termasuk bisnis digital dan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif. Implementasi syirkah di lembaga keuangan syariah juga menghadapi tantangan, seperti penyamaan dengan skema mudharabah, pemberlakuan jaminan yang tidak sesuai prinsip syirkah, serta maraknya sengketa akibat wanprestasi dan ketidakadilan. QS. Shad ayat 24 memberikan perspektif kritis dengan mengisahkan kezaliman dalam aktivitas syirkah pada masa Nabi Daud As. Ayat ini menekankan pentingnya keadilan, transparansi, dan pendekatan holistik dalam menyelesaikan sengketa syirkah. Berdasarkan analisis ini, penelitian merekomendasikan rekonstruksi hukum syirkah dengan memperkuat aspek keadilan, pencatatan transaksi yang transparan, dan mekanisme penyelesaian sengketa yang komprehensif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan regulasi yang lebih adaptif terhadap dinamika bisnis syariah kontemporer sekaligus menjaga prinsip keadilan dalam muamalah.
Proyeksi Masa Depan Menurut Muhammad Quraish Shihab Dalam Tafsîr Al-Mishbâh Muhammad Taufiqurrohman
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 4 (2025): GJMI- APRIL
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i4.1526

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui proyeksi masa depan dalam Al-Qur`an menurut Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsîr Al-Mishbâh. Muhammad Quraish Shihab adalah salah satu penafsir yang mengatakan bahwa prediksi masa depan merupakan salah satu aspek mukjizat Al-Qur`an. Semua peristiwa yang disampaikan Al-Qur`an jauh sebelum kejadian (baik yang sudah terjadi maupun belum terjadi) merupakan peristiwa ghaib yang harus diyakini dan menjadi mukjizat Al-Qur`an. Dalam Al-Qur’an ditemukan banyak ayat yang terindikasi berbicara tentang prediksi dan informasi masa depan, namun dalam karya ilmiah ini enam daripadanya menjadi pembahasan; tentang jasad Firaun yang awet dan tidak rusak, kemenangan Bangsa Romawi terhadap Bangsa Persia, dan kematian Abu Lahab, penaklukan kota mekah, dan kemenangan Romawi. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah tematik (maudhû’î), dikarenakan metode tersebut lebih mudah untuk memahami masalah. Metode ini secara rinci akan mengumpulkan ayat-ayat dengan permasalahan yang sama, kemudian semuanya diletakkan di atas satu judul lalu ditafsirkan dengan metode tematik dari beragam penafsiran, sebagaimana yang digariskan oleh Abdul Hayy Al-Farmawi.
DINAMIKA MUDHARABAH KONTEMPORER: STUDI KOMPARATIF MUDHARABAH MUTLAQAH DAN MUQAYYADAH DI SEKTOR PERBANKAN SYARIAH Muhammad Taufiqurrohman; Muhris, Ahmad
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 4 (2025): Juli
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v6i4.57154

Abstract

Abstrak Akad mudharabah, sebagai salah satu pilar utama dalam hukum muamalah, memainkan peran penting dalam perbankan syariah melalui dua bentuk utama, yaitu mudharabah mutlaqah dan muqayyadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika penerapan akad mudharabah mutlaqah dan muqayyadah dalam praktik perbankan syariah, serta mengidentifikasi problematika kontemporer yang dihadapi. Menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menganalisis literatur fiqh klasik, regulasi perbankan, dan fatwa syariah untuk memahami karakteristik, perbedaan, dan aplikasi kedua akad tersebut dalam penghimpunan dan penyaluran dana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mudharabah mutlaqah memberikan fleksibilitas kepada pengelola dana, sementara muqayyadah lebih terikat dengan syarat dari pemilik modal, namun keduanya menghadapi tantangan seperti risiko pengelolaan, kebutuhan jaminan, dan adaptasi terhadap keuangan modern. Problematika kontemporer, seperti penerapan jaminan yang bertentangan dengan prinsip syariah klasik, diatasi melalui prinsip kemaslahatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa inovasi berbasis syariah diperlukan untuk mengatasi kendala tersebut, sehingga mudharabah dapat tetap relevan sebagai solusi finansial yang adil dan berkelanjutan dalam ekonomi modern. Kata Kunci: Mudharabah, Mutlaqah, Muqayyadah, Perbankan Syariah   Abstract Mudharabah, a fundamental pillar of muamalah law, plays a significant role in Islamic banking through its two primary forms: mudharabah mutlaqah and muqayyadah. This study aims to examine the dynamics of implementing mudharabah mutlaqah and muqayyadah in Islamic banking practices and identify contemporary challenges. Employing a literature review approach, this research analyzes classical fiqh literature, banking regulations, and sharia fatwas to understand the characteristics, differences, and applications of both contracts in fund mobilization and disbursement. The findings reveal that mudharabah mutlaqah offers flexibility to fund managers, while muqayyadah is more restricted by conditions set by capital owners. However, both face challenges such as management risks, the need for guarantees, and adaptation to modern finance. Contemporary issues, such as the application of guarantees conflicting with classical sharia principles, are addressed through the to ensure maslahah (public interest). This study concludes that sharia-based innovations are necessary to overcome these challenges, ensuring that mudharabah remains relevant as a just and sustainable financial solution in the modern economy. Keywords: Mudharabah Unrestricted Mudharabah, Restricted Mudharabah, Islamic Banking
Pemanfaatan Drone Quadcopter Pengangkut Pelampung Pada Proses Penyelamatan Korban Fahadzaki Hadar Prihantoro; Joko Subur; Suhirwan; Muhammad Taufiqurrohman; Sinung Widiyanto
SinarFe7 Vol. 7 No. 1 (2025): SinarFe7-7 2025
Publisher : FORTEI Regional VII Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract—This study aims to design and develop a quadcopter drone capable of carrying a rescue float, equipped with a GPS-based position monitoring system, to enhance the effectiveness of drowning victim rescue operations. The research background is based on the high number of drowning-related deaths—over 236,000 annually according to WHO—and the limitations of conventional rescue methods. The research methodology included a literature review, mechanical and electronic design of the drone, integration of components such as a Pixhawk flight controller, GPS, telemetry, and a float release mechanism using a servo, as well as the development of a position monitoring application. Testing phases covered manual flight trials, battery endurance, payload capacity, drop accuracy, and GPS system performance. The results showed that the drone could stably carry a swim board-type float weighing up to 400 grams and accurately release it on target. The average flight time was approximately 15 minutes without payload and around 10 minutes with the float attached. The GPS system and monitoring application successfully displayed the drone’s position in real-time with adequate accuracy. Overall, the system operated as intended, supporting Search and Rescue (SAR) operations in aquatic environments, and has the potential for further development to improve payload capacity, flight range, and navigation automation. Keywords—quadcopter drone, rescue float, GPS, water rescue, SAR. Abstrak—Penelitian ini bertujuan merancang dan membangun drone quadcopter pengangkut pelampung penyelamat dengan sistem monitoring posisi berbasis GPS untuk meningkatkan efektivitas operasi penyelamatan korban tenggelam. Latar belakang penelitian didasari tingginya angka kematian akibat tenggelam, yang menurut WHO melebihi 236.000 jiwa per tahun, serta keterbatasan metode penyelamatan konvensional. Metode penelitian meliputi studi literatur, perancangan mekanik dan elektronik drone, integrasi komponen seperti flight controller Pixhawk, GPS, telemetri, dan mekanisme pelepasan pelampung menggunakan servo, serta pembuatan aplikasi monitoring posisi. Tahap uji coba mencakup pengujian terbang manual, daya tahan baterai, kemampuan angkut pelampung, akurasi pelepasan, serta kinerja sistem GPS. Hasil pengujian menunjukkan drone mampu mengangkut pelampung tipe swim board berbobot hingga 400 gram dengan stabil, serta dapat melakukan pelepasan secara tepat sasaran. Waktu terbang rata-rata tanpa beban mencapai ±15 menit, sedangkan dengan beban pelampung ±10 menit. Sistem GPS dan aplikasi monitoring berhasil menampilkan posisi drone secara real-time dengan akurasi yang memadai. Keseluruhan sistem bekerja sesuai rancangan, mendukung operasi SAR (Search and Rescue) di perairan, dan berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk peningkatan kapasitas angkut, jangkauan terbang, dan otomatisasi navigasi. Kata Kunci—drone quadcopter, pelampung penyelamat, GPS, penyelamatan perairan, SAR.