Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pelatihan Dan Budaya Kerja Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Perawat Rumah Sakit X Hardiman SG; Munaya Fauziah; Triana Srisantyorini; Erlina Pudyastuti; Frida Kusumawati
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 4, No 1 (2023): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.4.1.66-74

Abstract

Perilaku patuh atau tidak patuh di tempat kerja adalah contoh tindakan berisiko yang dilakukan oleh seseorang. Penerapan dan pelaksanaan alat pelindung diri pada perawat dinilai masih kurang yaitu kurangnya kesadaran dan kedisiplinan menjadi penyebabnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi crosssectional dan menggunakan metode Total sampling. Jumlah responden 59 perawat. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic univariat dan bivariat (chi-square) pada perangkat lunak Statistical Program for Social Science. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelatihan (P Value : 0,000) dan budaya kerja (P Value : 0,003) dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri. Pemahaman dalam penggunaan alat pelindung diri dapat diterapkan dengan baik, apabila perawat mengikuti pelatihan serta budaya kerja yang sudah dibangun terstruktur, hal ini dapat meningkatan pelayanan yang baik di Rumah Sakit.
Pengetahuan Dan Perilaku Makanan Jajanan Terhadap Kejadian Diare Pada Siswa Sd Negeri Setu Kota Tangerang Selatan Nurmalia Lusida; Andriyani Andriyani; Triana Srisantyorini; Ernyasih Ernyasih; Miftah Hasana Lubis
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 4, No 1 (2023): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.4.1.84-90

Abstract

Diare merupakan penyakit menular dan ditandai dengan gejala berupa perubahan bentuk dan konsistensi feses menjadi lunak hingga cair dengan frekuensi 3 kali atau lebih buang air besar disertai muntah. Berdasarkan data UNICEF (2013) jika dilihat secara global kejadian diare ini merupakan penyakit dengan derajat kesakitan dan kematiannya tinggi terutama di negara berkembang, diare juga salah satu dari 3 penyebab utama kematian anak secara mendunia. Di Tangerang Selatan dalam data Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) jumlah penderita diare pada tahun 2020 mencapai 22.539 kasus dengan peringkat 5 besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku konsumsi makanan jajanan dengan kejadian diare di SDN Setu Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 72 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value = 0,848) dan perilaku (p-value = 0,164) dengan kejadian diare. Disarankan kepada sekolah untuk mengadakan edukasi terkait diare, dan cuci tangan pakai sabun dengan 7 langkah, serta pembuatan kantin di dalam sekolah atau kantin sehat.---Diarrhea is an infectious disease and is characterized by symptoms in the form of changes in the shape and consistency of the feces from soft to liquid with a frequency of 3 or more bowel movements accompanied by vomiting. Based on data from UNICEF (2013), if you look at it globally, diarrhea is a disease with a high degree of death and death, especially in developing countries. Diarrhea is also one of the 3 main causes of child death globally. In South Tangerang, according to Government Agency Performance Report (LKIP) data, the number of diarrhea sufferers in 2020 reached 22,539 cases with a ranking in the top 5. This study aims to determine the relationship between knowledge and behavior of consuming snacks and the incidence of diarrhea at SDN Setu, South Tangerang City. This research is a quantitative research with a cross-sectional approach. The total research sample was 72 respondents. The results of this study show that there is no significant relationship between knowledge (p-value = 0.848) and behavior (p-value = 0.164) and the incidence of diarrhea. It is recommended that schools provide education regarding diarrhea, and wash hands with soap using 7 steps, as well as create a canteen within the school or a healthy canteen.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa-Siswi Di SMA Muhammadiyah Sawangan Tahun 2024 Secillia Rizkia Nabil; Triana Srisantyorini
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 4: Maret 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i4.7926

Abstract

Perilaku merokok di kalangan remaja masih menjadi masalah yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, diperkirakan sekitar 70 juta orang di Indonesia adalah perokok aktif, dengan 7,4% di antaranya berusia antara 10 hingga 18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada siswa-siswi di SMA Muhammadiyah Sawangan pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional, dengan populasi kelas 12 sebanyak 109 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p = 0,019), sikap (p = 0,001), pengaruh orang tua (p = 0,002), dan pengaruh teman sebaya (p = 0,020) dengan perilaku merokok pada siswa-siswi. Secara praktis, hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pihak sekolah dan orang tua untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap negatif terhadap merokok, serta memberikan pengaruh positif dalam lingkungan sosial siswa. Secara teoritis, hasil ini memperkuat pemahaman tentang pentingnya intervensi berbasis pendidikan dan sosial untuk mencegah perilaku merokok pada remaja. Intervensi yang melibatkan keluarga dan teman sebaya terbukti efektif untuk mengurangi prevalensi merokok di kalangan siswa.