Heru Cahyono
Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aksesibilitas Keuangan Mikro Syariah dengan Kewirausahaan melalui Pemberdayaan Perempuan Wirausaha Pedesaan Toto Sukarnoto; Heru Cahyono; abu Lubaba; Muhammad Amin Nurdin; Sri Intan Wulandari
Ecopreneur : Journal of Sharia Economics Study Program Vol 5 No 01 (2024): Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Accessibility of financial services is access to financial services in a timely manner, and the adequacy of financing required by economically weaker, low-income groups at an affordable cost. The ability to face various risks with the initiative to create and do new things through the utilisation of resources with the aim of obtaining profits as a consequence. Women no longer only play the role of housewives but have been actively involved in various fields of life, whether social, economic or political. The discussion focuses on the accessibility of Islamic microfinance with entrepreneurship through empowering women as household managers and economic activity capabilities. The research method used in this research is descriptive qualitative research method and data validity is based on triangulation technique. The existence of financing institutions that focus on empowering women microfinance, which has been difficult for entrepreneurs in villages to access capital needs. Through various business assistance activities carried out by sharia-based microfinance institutions, it is very helpful for the growth and development of women microbusiness entrepreneurs through women's empowerment, because the presence of sharia-based microfinance institutions supported by strong capital from the government is very helpful in efforts to achieve the special benefits of empowering women as drivers of economic independence by becoming self-employed women. Keywords: Islamic Microfinance Accessibility, Entrepreneurship, Women's Empowerment Abstrak Aksesibilitas jasa keuangan merupakan akses pada jasa keuangan secara tepat waktu, dan kecukupan pembiayaan yang diperlukan oleh kelompok yang lebih lemah secara ekonomi, berpendapatan rendah dengan biaya yang terjangkau. Kemampuan menghadapi berbagai risiko dengan inisiatif menciptakan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan sumber daya dengan tujuan memperoleh keuntungan sebagai konsekuensinya. Perempuan tidak lagi hanya berperan sebagai ibu rumah tangga tetapi sudah aktif berperan di berbagai bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi maupun politik. Pembahasan fokus pada aksesibilitas keuangan mikro syariah dengan kewirausahaan melalui pemberdayaan perempuan sebagai penata kelola rumah tangga dan kemampuan aktifitas ekonomi. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dan validitas data dilakukan berdasarkan teknik triangulasi. Keberadaan lembaga pembiayaan yang fokus pada pemberdayaan perempuan melalui pembiayaan mikro sangat berperan meningkatkan tingkat aksesibilitas keuangan mikro syariah yang selama ini wirausaha di desa-desa sulit untuk dapat mengakses kebutuhan permodalan. Melalui berbagai kegiatan usaha pendampingan yang dilakukan lembaga pembiayaan mikro yang berbasis syariah sangat membantu tumbuh kembangnya perempuan wirausaha usaha mikro melalui pemberdayaan perempuan, karena kehadiran lembaga pembiayaan mikro berbasis syariah yang didukung permodalan yang kuat dari pemerintah sangat membantu dalam upaya mencapai kemaslahatan khusus pemberdayaan perempuan sebagai penggerak kemandirian ekonomi dengan menjadi perempuan wirausaha mendiri. Kata Kunci: Aksesibilitas Keuangan Mikro Syariah, Kewirausahaan, Pemberdayaan Perempuan
Pengelolaan Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah Agus Karjuni; heru cahyono; Rizki Apriliawati
Ecopreneur : Journal of Sharia Economics Study Program Vol 5 No 01 (2024): Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the fact that there are still complaints or feelings of dissatisfaction from traders regarding levy withdrawals that are carried out every day, for which the actual evidence is not yet clear. The facilities at Kanoman Market cannot be separated from the role of fees received from traders. The existence of market levies is of course balanced with the services and facilities available at Kanoman Market, but in reality the market management is currently not felt by traders. This research aims to determine the management of the Kanoman market, local original income in the Kanoman market, and to find out the extent of market management on local original income from an Islamic economic perspective. The research method used in this research is a qualitative method with a descriptive study. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. Based on research, the management of the Kanoman market has generally worked well. And so far the management of market levies is still implemented based on the provision of funds from regional treasuries. Basically, the market service does not directly manage the levy proceeds because the market service is only given operational technical authority to submit and report responsibly the revenue to the city government as regional treasury. Kanoman market management in general has worked well but the facilities are not yet optimal. And it would be best for PD Pasar Kanoman to further increase its cooperation with market traders so that there is no fraud in collecting fees and increase security for consumers. Keywords: Management, Income, Economy Penelitan ini dilatarbelakangi masih adanya keluhan atau rasa ketidakpuasan dari pedagang terkait dengan penarikan retribusi yang dilakukan tiap hari yang dimana belum jelas bukti nyatanya. Fasilitas yang ada di Pasar Kanoman tidak lepas dari peran retribusi yang didapatkan dari pedagang. Dengan adanya retribusi pasar tentunya diseimbangi dengan pelayanan serta menyediakan fasilitas yang ada di Pasar Kanoman, namun dalam kenyataannya pengelolaan pasar saat ini belum dirasakan oleh para pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan pasar kanoman, pendapatan asli daerah pada pasar kanoman, dan untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan pasar terhadap pendapatan asli daerah dalam perspektif ekonomi islam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian, bahwa pengelolaan pasar kanoman pada umumnya sudah bekerja dengan baik. Dan selama ini retribusi pasar pengelolaannya masih dilaksanakan berdasarkan penyediaan dana dari kas daerah. Pada dasarnya, dinas pasar tidak mengelola secara langsung hasil retribusi karena dinas pasar hanya diberi kewenangan teknis operasional untuk menyerahkan dan melaporkan secara bertanggung jawab hasil penerimaan itu kepada pemerintah kota sebagai kas daerah. Pengelolaan pasar kanoman pada umumnya sudah bekerja dengan baik namun fasilitas belum optimal. Dan sebaiknya kepada PD Pasar Kanoman agar lebih meningkatkan kerjasamanya bersama para pedagang pasar supaya tidak ada kecurangan dalam penarikan retribusi serta meningkatkan keamaan terhadap konsumen. Kata Kunci : Pengelolaan, Pendapatan, Ekonomi
Sharia Digital Innovation Trend: OJK Involvement Changes Indonesia's Islamic Finance Landscape Friska Najwa; Cory Vidiati; Raisalam D. Angoy; Heru Cahyono; abu Lubaba
Ecopreneur : Journal of Sharia Economics Study Program Vol 5 No 02 (2024): Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper explains that Islamic digital finance experiences a mechanical shift in implementation when there is financial technology innovation. A development strategy in line with Islamic law is essential to ensure that this innovation is not just an idea, but can also be implemented effectively according to the community's needs. Using a qualitative approach and secondary data as study material developed, compiled and concluded. The findings are that the Financial Services Authority (OJK) has shown commitment to strengthening the Islamic fintech ecosystem through various programs, such as Gebyar Safari Ramadhan and Ijtima' Sanawi, which have contributed to the Global Islamic Fintech Indicator ranking. In general, they have been unable to boost financial literacy and Islamic financial inclusion in the wider community. Another finding is the importance of developing Islamic digital financial innovations that are more inclusive and responsive to the needs of the halal food sector through the development of inclusive Islamic financial products and services, such as Sharia-based crowdfunding platforms and halal e-commerce with Sharia payments. The contribution of the findings is expected to map the weaknesses into the strengths of the global Islamic economy.
Analisis Implementasi Akad Wadiah Pada Produk Simpanan Pendidikan Lelatul Azizah; Gama Pratama; Heru Cahyono; Mohammad Ridwan; Paturohman Paturohman
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol 4 No 1 (2023): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks keuangan syariah pada BMT, akad wa'diah adalah suatu bentuk akad simpanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabahnya. Akad wa'diah adalah perjanjian antara nasabah sebagai penyimpan dan lembaga keuangan sebagai pengelola dana, di mana lembaga keuangan berjanji untuk mengembalikan dana simpanan tersebut secara utuh atau dengan keuntungan sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi akad wa'diah pada produk simpanan berbasis pendidikan dalam sistem keuangan syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah pada produk simpanan pendidikan ini menggunakan akad wadi’ah dan diperuntukkan untuk siswa siswi pada suatu lembaga sebagai sarana menabung dengan memberikan rasa aman dan nyaman. Prosedur awal yang diterapkan oleh KSPPS BMT NU Artha Berkah adalah bekerja sama dengan pihak sekolah. Setelah adanya kesepakatan antara pihak sekolah dengan pihak BMT, kemudian nasabah harus memenuhi beberapa syarat & ketentuan