Padoli Padoli
Jurusan Keperawatan Poltekkes Surabaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IDENTIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Aprillya Nilla Pertiwi; Dwi Utari Widiastuti; Hepta Nur Anugraheni; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.42

Abstract

ABSTRAK Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan fungsi ginjal yang bersifat irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit. GGK ditandai dengan ketidakseimbangan cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Populasi dalam penelitian ini adalah klien GGK dengan terapi hemodialisis di ruang hemodialisa RSI Jemursari Surabaya dengan besar sampel 20 klien yang diambil dengan teknik consecutive sampling . Variabel dalam penelitian adalah diagnosa keperawatan. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner berupa format pengkajian keperawatan, rekam medis klien dan daftar diagnosa keperawatan. Metode pengambilan data dengan cara wawancara dan obsevasi. Hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien GGK seluruhnya mengalami diagnosa Hipovolemia bd gangguan mekanisme regulasi dan diagnosa risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d disfungsi ginjal. Diharapkan klien melakukan pembatasan asupan cairan dan diet yang ketat , disertai motivasi keluarga kepada klien. Kata Kunci : GGK, Diagnosa Keperawatan GGK IDENTIFICATION OF NURSING DIAGNOSES IN CHRONIC RENAL FAILURE CLIENTS THAT ARE UNDERGOING HEMODIALYSIS THERAPY ABSTRACT Chronic Kidney Failure (CKD) is an irreversible damage to kidney function where there is a failure of the body's ability to maintain metabolic, fluid, and electrolyte balance. CKD is characterized by an imbalance of fluid intake and output. The purpose of this study was to identify nursing diagnoses in clients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis therapy. The population in this study were CKD clients with hemodialysis therapy in the hemodialysis room of RSI Jemursari Surabaya with a sample size of 20 clients who were taken by consecutive sampling technique. The variable in the study is nursing diagnoses. The data collection instrument was a questionnaire in the form of a nursing assessment format, client medical records and a list of nursing diagnoses. Methods of collecting data by means of interviews and observations. The research results are presented in the frequency distribution table and analyzed descriptively. The results showed that all CKD clients had a diagnosis of hypovolemia related to impaired regulatory mechanisms and a diagnosis of risk of electrolyte imbalance related to kidney dysfunction. It is expected that the client will restrict fluid intake and strict diet, accompanied by family motivation to the client. Keywords : CKD, Nursing Diagnosis of CKD
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI PADA IBU DI POSBINDU KANTIL PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA Putri Adita Wahono; Nurhasanah; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i2.43

Abstract

ABSTRAK Hipertensi masih menjadi tantangan terbesar yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan. Kondisi ini sering kali tidak disadari dan tidak memiliki gejala spesifik, sehingga memicu timbulnya masalah kesehatan lain bahkan kematian bagi penderita yang tidak mengetahui tentang hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan tentang hipertensi pada ibu di pos pembinaan terpadu Kantil Pucangan Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berkunjung ke Posbindu Kantil Puskesmas Pucang Sewu Surabaya dengan besar sampel 44 orang yang dipilih secara accidental sampling. Variabel penelitian adalah pengetahuan tentang hipertensi. Instrument pengumpulan data terdiri dari kuesioner karakteristik ibu dan kuesioner pengetahuan hipertensi. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah, disajikan dalam bentuk tabel, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan prosentasi, dianalisis secara deskriptif dan diinterpretasikan secara kualitatif, . Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya Ibu memiliki pengetahuan baik, dan hampir setengahnya memiliki pengetahuan kurang tentang hipertensi. Diharapkan petugas kesehatan Puskesmas agar lebih intensif dalam memberikan promosi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan ibu tentang hipertensi. Kata kunci: Pengetahuan, Hipertensi. Knowledge of Hypertension in Mothers at Posbindu Kantil Public Health Center Pucang Sewu Surabaya ABSTRAC Hypertension is still the biggest challenge that is often found in health services. This condition is often not realized and has no specific symptoms, thus triggering other health problems and even death for patients who do not know about hypertension. This study aims to identify knowledge about hypertension in mothers at the integrated development post of Pucangan Kantil Working Area of ​​Pucang Sewu Public Health Center Surabaya. This study uses descriptive research using a cross sectional approach. The population in this study were all mothers who visited the Posbindu Kantil Puskesmas Pucang Sewu Surabaya with a sample size of 44 people selected by accidental sampling. The research variable is knowledge about hypertension. The data collection instrument consisted of a maternal characteristics questionnaire and a hypertension knowledge questionnaire. The data that has been collected is then processed, presented in tabular form, analyzed using frequency and percentage distributions, analyzed descriptively and interpreted qualitatively. The results showed that almost half of the mothers had good knowledge, and almost half had less knowledge about hypertension. It is expected that the health workers of the Puskesmas to be more intensive in providing health promotion in order to increase the mother's knowledge about hypertension.. Keywords: Knowledge, Hypertension.
TINDAKAN MENGURANGI MUAL DAN MUNTAH KLIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI 1Isma Wahyu Safitri; Padoli Padoli; Teresia Retno Puspitadewi
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i1.44

Abstract

Kemoterapi merupakan salah satu bentuk pengobatan kanker yang sering dan dipilih terutama untuk mengatasi kanker stadium lanjut lokal maupun metastase. Dari banyaknya efek samping dari kemoterapi, mual muntah adalah hal yang paling sering dikeluhkan oleh klien kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat mual muntah dan tindakan mengurangi mual muntah pada klien yang menjalani kemoterapi di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 29 klien. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur yang menjalani kemoterapi yaitu hampir setengahnya mengalami mual muntah sedang (41%) dan sebagian kecil mengalami mual muntah berat (21%). Serta seluruhnya menggunakan antiemetik (100%) dan hampir setengahnya (42%) dikombinasikan dengan penggunaan teknik relaksasi dalam mengurangi mual dan muntah. Diharapkan klien kanker mampu mengurangi mual dan muntah dari efek samping kemoterapi dengan metode lain selain menggunakan antiemetik yaitu teknik relaksasi, suplementasi herbal, massase/pijat, teknik akupuntur, terapi musik dan imajinasi terbimbing. Kata Kunci : Mual, muntah, kanker, kemoterapi ACTIONS TO REDUCE NAUSEA AND VOMITING IN CANCER PATIENTS UNDERGOING CHEMOTHERAPY ABSTRACT Chemotherapy is one of the most common forms of cancer treatment and is chosen primarily to treat locally advanced or metastatic cancer. Of the many side effects of chemotherapy, nausea and vomiting is the most frequently complained by chemotherapy clients. The purpose of this study was to determine the degree of nausea and vomiting and actions to reduce nausea and vomiting in clients undergoing chemotherapy at the Indonesian Cancer Foundation, East Java Branch. This study uses a descriptive research method with a questionnaire. The number of samples in this study were 29 clients. The sampling technique used is purposive sampling. Data collection was carried out in May 2019. The results showed that clients at the Indonesian Cancer Foundation East Java who underwent chemotherapy, almost half experienced moderate nausea and vomiting (41%) and a small proportion experienced severe nausea and vomiting (21%). And all of them used antiemetics (100%) and almost half (42%) were combined with the use of relaxation techniques to reduce nausea and vomiting. It is hoped that cancer clients will be able to reduce nausea and vomiting from chemotherapy side effects with other methods besides using antiemetics, namely relaxation techniques, herbal supplementation, massage/massage, acupuncture techniques, music therapy and guided imagination. Keywords: Nausea, vomiting, cancer, chemotherapy
PERILAKU KELUARGA DALAM RISIKO PENULARAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANGGOTA KELUARGA Devi Rosida Kurniawati; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i2.51

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia, karena merupakan salah satu penyakit menular yang angka kejadiannya selalu meningkat. Di Puskesmas Pucag Sewu Surabaya tahun 2015 terdapat 36 klien dan tahun 2016 terdapat 42 klien Tb Paru dengan BTA positif. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh faktor perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga dalam risiko penularan tuberkulosis paru pada anggota keluarga. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan kepada 15 keluarga yang anggota keluarganya terdiagnosis Tb Paru di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah Kuesioner dan checklist. Teknik pengumpulan data dengan pengisian kuisioner tentang pengetahuan dan sikap serta observasi tindakan dengan menggunakan ceklist..dan menggunakan metode wawancara. Analisis deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan narasi untuk mendiskripsikan perilaku keluarga terhadap risiko penularan tuberkulosis paru, serta diinterpretasikan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (67%) pengetahuan anggota keluarga baik, dan sebagian besar (60%) memiliki sikap tidak setuju dalam hal risiko penularan, dan 73% tidak melakukan tindakan dalam risiko penularan. Diharapkan tenaga kesehatan puskesmas lebih intens dalam memberikan informasi tentang risiko penularan Tb Paru pada klien dan keluarganya untuk mencegah penularan TB paru. Kata kunci: Tuberkulosis Paru, Risiko Penularan dan Perilaku Keluarga DAILY BEHAVIOR IN A FAMILY IN THE RISK OF THE CONTAGION OF LUNGS TUBERCULOSIS TO THE FAMILY MEMBERS IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA ABSTRACT Pulmonary tuberculosis is still a health problem in Indonesian society, because it is one of the infectious diseases whose incidence is always increasing. In Pucag Sewu Public Health Center, Surabaya, in 2015 there were 36 clients and in 2016 there were 42 clients of pulmonary TB with positive smear. The increase was caused by behavioral factors. The purpose of this study was to determine the knowledge, attitudes and actions of families in the risk of pulmonary tuberculosis transmission to family members. This study is a descriptive study conducted on 15 families whose family members were diagnosed with pulmonary TB in the working area of ​​Pucang Sewu Public Health Center Surabaya. The data collection instruments in this study were questionnaires and checklists. Data collection techniques by filling out questionnaires about knowledge and attitudes and observing actions using a checklist and using the interview method. Descriptive analysis using frequency distribution tables and narratives to describe family behavior towards the risk of pulmonary tuberculosis transmission, and interpreted qualitatively. The results showed that most (67%) of family members had good knowledge, and most (60%) had a disapproval attitude regarding the risk of transmission, and 73% did not take action on the risk of transmission. It is expected that health center health workers will be more intense in providing information about the risk of transmission of pulmonary TB to clients and their families to prevent transmission of pulmonary TB. Key Words : Lungs Tuberculosis, Risk of Contagion and, The Behavior of the Family
IDENTIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Aprillya Nilla Pertiwi; Dwi Utari Widiastuti; Hepta Nur Anugraheni; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.42

Abstract

ABSTRAK Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan fungsi ginjal yang bersifat irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit. GGK ditandai dengan ketidakseimbangan cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Populasi dalam penelitian ini adalah klien GGK dengan terapi hemodialisis di ruang hemodialisa RSI Jemursari Surabaya dengan besar sampel 20 klien yang diambil dengan teknik consecutive sampling . Variabel dalam penelitian adalah diagnosa keperawatan. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner berupa format pengkajian keperawatan, rekam medis klien dan daftar diagnosa keperawatan. Metode pengambilan data dengan cara wawancara dan obsevasi. Hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien GGK seluruhnya mengalami diagnosa Hipovolemia bd gangguan mekanisme regulasi dan diagnosa risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d disfungsi ginjal. Diharapkan klien melakukan pembatasan asupan cairan dan diet yang ketat , disertai motivasi keluarga kepada klien. Kata Kunci : GGK, Diagnosa Keperawatan GGK IDENTIFICATION OF NURSING DIAGNOSES IN CHRONIC RENAL FAILURE CLIENTS THAT ARE UNDERGOING HEMODIALYSIS THERAPY ABSTRACT Chronic Kidney Failure (CKD) is an irreversible damage to kidney function where there is a failure of the body's ability to maintain metabolic, fluid, and electrolyte balance. CKD is characterized by an imbalance of fluid intake and output. The purpose of this study was to identify nursing diagnoses in clients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis therapy. The population in this study were CKD clients with hemodialysis therapy in the hemodialysis room of RSI Jemursari Surabaya with a sample size of 20 clients who were taken by consecutive sampling technique. The variable in the study is nursing diagnoses. The data collection instrument was a questionnaire in the form of a nursing assessment format, client medical records and a list of nursing diagnoses. Methods of collecting data by means of interviews and observations. The research results are presented in the frequency distribution table and analyzed descriptively. The results showed that all CKD clients had a diagnosis of hypovolemia related to impaired regulatory mechanisms and a diagnosis of risk of electrolyte imbalance related to kidney dysfunction. It is expected that the client will restrict fluid intake and strict diet, accompanied by family motivation to the client. Keywords : CKD, Nursing Diagnosis of CKD
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI PADA IBU DI POSBINDU KANTIL PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA Putri Adita Wahono; Nurhasanah; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i2.43

Abstract

ABSTRAK Hipertensi masih menjadi tantangan terbesar yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan. Kondisi ini sering kali tidak disadari dan tidak memiliki gejala spesifik, sehingga memicu timbulnya masalah kesehatan lain bahkan kematian bagi penderita yang tidak mengetahui tentang hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan tentang hipertensi pada ibu di pos pembinaan terpadu Kantil Pucangan Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berkunjung ke Posbindu Kantil Puskesmas Pucang Sewu Surabaya dengan besar sampel 44 orang yang dipilih secara accidental sampling. Variabel penelitian adalah pengetahuan tentang hipertensi. Instrument pengumpulan data terdiri dari kuesioner karakteristik ibu dan kuesioner pengetahuan hipertensi. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah, disajikan dalam bentuk tabel, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan prosentasi, dianalisis secara deskriptif dan diinterpretasikan secara kualitatif, . Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya Ibu memiliki pengetahuan baik, dan hampir setengahnya memiliki pengetahuan kurang tentang hipertensi. Diharapkan petugas kesehatan Puskesmas agar lebih intensif dalam memberikan promosi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan ibu tentang hipertensi. Kata kunci: Pengetahuan, Hipertensi. Knowledge of Hypertension in Mothers at Posbindu Kantil Public Health Center Pucang Sewu Surabaya ABSTRAC Hypertension is still the biggest challenge that is often found in health services. This condition is often not realized and has no specific symptoms, thus triggering other health problems and even death for patients who do not know about hypertension. This study aims to identify knowledge about hypertension in mothers at the integrated development post of Pucangan Kantil Working Area of ​​Pucang Sewu Public Health Center Surabaya. This study uses descriptive research using a cross sectional approach. The population in this study were all mothers who visited the Posbindu Kantil Puskesmas Pucang Sewu Surabaya with a sample size of 44 people selected by accidental sampling. The research variable is knowledge about hypertension. The data collection instrument consisted of a maternal characteristics questionnaire and a hypertension knowledge questionnaire. The data that has been collected is then processed, presented in tabular form, analyzed using frequency and percentage distributions, analyzed descriptively and interpreted qualitatively. The results showed that almost half of the mothers had good knowledge, and almost half had less knowledge about hypertension. It is expected that the health workers of the Puskesmas to be more intensive in providing health promotion in order to increase the mother's knowledge about hypertension.. Keywords: Knowledge, Hypertension.
TINDAKAN MENGURANGI MUAL DAN MUNTAH KLIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI 1Isma Wahyu Safitri; Padoli Padoli; Teresia Retno Puspitadewi
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i1.44

Abstract

Kemoterapi merupakan salah satu bentuk pengobatan kanker yang sering dan dipilih terutama untuk mengatasi kanker stadium lanjut lokal maupun metastase. Dari banyaknya efek samping dari kemoterapi, mual muntah adalah hal yang paling sering dikeluhkan oleh klien kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat mual muntah dan tindakan mengurangi mual muntah pada klien yang menjalani kemoterapi di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 29 klien. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur yang menjalani kemoterapi yaitu hampir setengahnya mengalami mual muntah sedang (41%) dan sebagian kecil mengalami mual muntah berat (21%). Serta seluruhnya menggunakan antiemetik (100%) dan hampir setengahnya (42%) dikombinasikan dengan penggunaan teknik relaksasi dalam mengurangi mual dan muntah. Diharapkan klien kanker mampu mengurangi mual dan muntah dari efek samping kemoterapi dengan metode lain selain menggunakan antiemetik yaitu teknik relaksasi, suplementasi herbal, massase/pijat, teknik akupuntur, terapi musik dan imajinasi terbimbing. Kata Kunci : Mual, muntah, kanker, kemoterapi ACTIONS TO REDUCE NAUSEA AND VOMITING IN CANCER PATIENTS UNDERGOING CHEMOTHERAPY ABSTRACT Chemotherapy is one of the most common forms of cancer treatment and is chosen primarily to treat locally advanced or metastatic cancer. Of the many side effects of chemotherapy, nausea and vomiting is the most frequently complained by chemotherapy clients. The purpose of this study was to determine the degree of nausea and vomiting and actions to reduce nausea and vomiting in clients undergoing chemotherapy at the Indonesian Cancer Foundation, East Java Branch. This study uses a descriptive research method with a questionnaire. The number of samples in this study were 29 clients. The sampling technique used is purposive sampling. Data collection was carried out in May 2019. The results showed that clients at the Indonesian Cancer Foundation East Java who underwent chemotherapy, almost half experienced moderate nausea and vomiting (41%) and a small proportion experienced severe nausea and vomiting (21%). And all of them used antiemetics (100%) and almost half (42%) were combined with the use of relaxation techniques to reduce nausea and vomiting. It is hoped that cancer clients will be able to reduce nausea and vomiting from chemotherapy side effects with other methods besides using antiemetics, namely relaxation techniques, herbal supplementation, massage/massage, acupuncture techniques, music therapy and guided imagination. Keywords: Nausea, vomiting, cancer, chemotherapy
PERILAKU KELUARGA DALAM RISIKO PENULARAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANGGOTA KELUARGA Devi Rosida Kurniawati; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i2.51

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia, karena merupakan salah satu penyakit menular yang angka kejadiannya selalu meningkat. Di Puskesmas Pucag Sewu Surabaya tahun 2015 terdapat 36 klien dan tahun 2016 terdapat 42 klien Tb Paru dengan BTA positif. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh faktor perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga dalam risiko penularan tuberkulosis paru pada anggota keluarga. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan kepada 15 keluarga yang anggota keluarganya terdiagnosis Tb Paru di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah Kuesioner dan checklist. Teknik pengumpulan data dengan pengisian kuisioner tentang pengetahuan dan sikap serta observasi tindakan dengan menggunakan ceklist..dan menggunakan metode wawancara. Analisis deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan narasi untuk mendiskripsikan perilaku keluarga terhadap risiko penularan tuberkulosis paru, serta diinterpretasikan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (67%) pengetahuan anggota keluarga baik, dan sebagian besar (60%) memiliki sikap tidak setuju dalam hal risiko penularan, dan 73% tidak melakukan tindakan dalam risiko penularan. Diharapkan tenaga kesehatan puskesmas lebih intens dalam memberikan informasi tentang risiko penularan Tb Paru pada klien dan keluarganya untuk mencegah penularan TB paru. Kata kunci: Tuberkulosis Paru, Risiko Penularan dan Perilaku Keluarga DAILY BEHAVIOR IN A FAMILY IN THE RISK OF THE CONTAGION OF LUNGS TUBERCULOSIS TO THE FAMILY MEMBERS IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA ABSTRACT Pulmonary tuberculosis is still a health problem in Indonesian society, because it is one of the infectious diseases whose incidence is always increasing. In Pucag Sewu Public Health Center, Surabaya, in 2015 there were 36 clients and in 2016 there were 42 clients of pulmonary TB with positive smear. The increase was caused by behavioral factors. The purpose of this study was to determine the knowledge, attitudes and actions of families in the risk of pulmonary tuberculosis transmission to family members. This study is a descriptive study conducted on 15 families whose family members were diagnosed with pulmonary TB in the working area of ​​Pucang Sewu Public Health Center Surabaya. The data collection instruments in this study were questionnaires and checklists. Data collection techniques by filling out questionnaires about knowledge and attitudes and observing actions using a checklist and using the interview method. Descriptive analysis using frequency distribution tables and narratives to describe family behavior towards the risk of pulmonary tuberculosis transmission, and interpreted qualitatively. The results showed that most (67%) of family members had good knowledge, and most (60%) had a disapproval attitude regarding the risk of transmission, and 73% did not take action on the risk of transmission. It is expected that health center health workers will be more intense in providing information about the risk of transmission of pulmonary TB to clients and their families to prevent transmission of pulmonary TB. Key Words : Lungs Tuberculosis, Risk of Contagion and, The Behavior of the Family