Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KNOWLEDGE DISSEMINATION DALAM PELESTARIAN PENGETAHUAN LOKAL ADAIK SALINGKA NAGARI DI KURAI LIMO JORONG KOTA BUKITTINGGI M Fadli
Jurnal Al- Ma'arif : Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Vol. 1 No. 2 (2021): Al-Ma'arif : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/almaarif.v1i2.740

Abstract

ABSTRACT The research is further investigated, to describe activities of knowledge dissemination of a pattern of exchange of indigenous knowledge Kurai Limo Jorong Bukittinggi city society. The methodology used and the qualitative method by approach case study. The data collection was done with the study of the field , interview, and study documentation. The results of the study showed knowledge dissemination in the preservation of the local knowledge in Bukittinggi city performed with the collaboration of the regional government, a local institution, and the community with local knowledge way disseminated in the form of explicit to society through: ( a ) customary workshop and a seminar, ( b ) festival, and ( c ) digital package information on various platforms. The involvement of regional administrations in the preservation of their area ( indigenous knowledge ), strategy is a movement in the preservation of the acceleration of local knowledge. The involvement of regional administrations in the preservation of their area (Indigenous knowledge), strategic is a movement in the preservation of the acceleration of indigenous knowledge. Key Words: knowledge dissemination, indigenous knowledge, preservation, Minangkabau ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan, yang mendeskripsikan kegiatan knowledge dissemination dari pola exchange of indigenous knowledge Adaik Salingka Nagari masyarakat Kurai Limo Jorong Kota Bukittinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan knowledge dissemination dalam pelestarian pengetahuan lokal Adaik Salingka Nagari di kota Bukittinggi dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi lokal, dan masyarakat dengan cara mendiseminasikan pengetahuan lokal dalam bentuk eksplisit pada masyarakat luas : (a) lokakarya adat dan seminar, (b) festival, (c) paket informasi pada berbagai platform digital. Keterlibatan pemerintah daerah dalam pelestarian pengetahuan lokal (indigenous knowledge), merupakan sebuah langkah strategis dalam percepatan dalam preservasi pengetahuan lokal.
Implementation of Indigenous Knowledge Preservation in Public Library: Case Study in West Sumatera Hasfera, Dian; M Fadli; Majidah
Literatify: Trends in Library Developments Conference Papers of the Hybrid International Conference on Library and Information ScienceĀ (HICoLIS
Publisher : UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/literatify.vi.43999

Abstract

Kearifan lokal atau dikenal dengan Indigenous Knowledge (IK) adalah pengetahuan yang dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat dalam suatu daerah dari waktu ke waktu, dan telah memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan. Masyarakat adat di seluruh dunia terus menghadapi ancaman terhadap kelangsungan pengetahuan adat mereka karena pengaruh dari kemajuan pembangunan, teknologi dan informasi. Termasuk salah satunya adalah masyarakat adat Minang provinsi Sumatera Barat. Kekhawatiran ini semakin menjadi perhatian khusus terutama bagi pengamat sosial dan pemerhati budaya, karena kultur budaya Minangkabau yang berbasis lisan sehingga informasi pengetahuan masyarakat adat tidak terdokumentasikan, hal ini akan menyebabkan budaya Minangkabau bisa hilang tanpa diketahui oleh generasi penerusnya. Sebagai lembaga informasi, perpustakaan berperan penting untuk mendokumentasikan IK dengan baik, dikemas dan disimpan di perpustakaan dan pusat informasi, agar IK dapat langsung diakses oleh pemustaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana kearifan lokal (IK) dapat dikelola dengan baik di perpustakaan agar dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dengan metode penelitian berupa studi kasus, hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan umum di Sumatera Barat telah mengikuti mandat IFLA terhadap pengelolaan dan pelestarian IK, berbagai kegiatan yang terkait dengan pengelolaan IK seperti pengumpulan, pencatatan dan dokumentasi, pengorganisasian, pelestarian dan penyimpanan, diseminasi dan penjaringan. Dari penelitian ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi langkah-langkah praktis yang harus segera diambil, antara lain pelestarian IK dalam berbagai format dan media, untuk disimpan di perpustakaan umum dan dikurasi oleh pustakawan; pencatatan IK yang dilakukan dalam masyarakat adat atau pun dirumah melalui generasi ke generasi yang membuat catatan harian seperti ritual, doa, dan adat istiadat keluarga; serta pelestarian IK pada website yang dibuat dan dikelola oleh pustakawan di perpustakaan umum; dan perlunya partisipasi para tokoh adat dalam masyarakat adat Minangkabau yang merupakan pembawa hidup IK.