Dadang Dwi Septiyan
Universitas Negeri Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Digital Music Publisher dalam Pemasaran Karya Musik di Era Industri 4.0 Dadang Dwi Septiyan; Wadiyo Wadiyo; Slamet Haryono; Yudi Sukmayadi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Revolusi tersebut berdampak pada sektor industri musik yang menjadi bagian integral masyarakat global. Seiring berkembangnya teknologi, digital music publishing dan/atau digital music publisher menjadi metode baru dalam pemasaran karya musik. Digital music publisher memiliki kewajiban untuk mendistribusikan atau memasarkan karya musik yang hak nya dikelola oleh digital publsiher. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran digital music publisher dalam pemasaran karya musik di era industri 4.0. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Perspektif yang digunakan mengkaji penelitian ini adalah perspektif manajemen pemasaran milik Kotler. Fokus dalam penelitian ini adalah pemahaman tentang gambaran praktik manajemen pemasaran yang dilakukan oleh digital music publisher dalam memasarkan karya musik melalui digital publishing. Berdasarkan pada hasil penelitian, diperoleh data bahwa digitalisasi musik di era industri 4.0 membuat para artist atau musisi dapat memasarkan karya musiknya ke publik dengan mudah. Melalui digital music publisher, artist atau musisi dengan sangat mudah mempublikasikan dan mendistribusikan karya musiknya, serta dapat mengelola hak moral dan hak ekonomi nya atas karya musik yang dikelola oleh digital music publisher. Selain itu, digital music publisher berperan dalam pengelolaan karya musik yang akan didistribusikan dan dipublikasikan secara luas, dari konsep produk yang tentu hasil rekamannya berkualitas agar dapat dimonetizing sesuai dengan banyaknya karya musik itu didengar oleh pendengar. Implikasi penelitian ini memberikan informasi kepada para pencipta lagu dan musisi akan pentingnya digital music publisher dalam memaksimalkan hak moral dan hak ekonomi dari karya musiknya.
Senyawa Music Exploration In The “Membaladakan Keselamatan” Album Dadang Dwi Septiyan; Wadiyo Wadiyo; Slamet Haryono; Yudi Sukmayadi
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Senyawa is a place for sound experimentation by two of its personnel, namely Rully Shabara and Wukir Suryadi. Senyawa fans always look forward to exploration, both in every show and in every album. This study aims to identify, analyze, and describe the musical exploration carried out by Senyawa in the Membaladakan Keselamatan album. The research method used is a qualitative method. The focus in this research is the description of the exploration practices carried out by the two Senyawa personnel in the Membaladakan Keselamatan Album. Based on the results of the study, it was obtained data that in the making of the Membaladakan Keselamatan Album a plan was not carried out, but only the result of practice behavior that occurred organically. However, even though Senyawa is an experimental musical group, for Senyawa, practice is the most important thing in a creative process. Especially in the Membaladakan Keselamatan Album, this album is a very experimental album for Senyawa, because making normal songs as usual for Senyawa is something out of the ordinary. Especially in the Membaladakan Keselamatan Album, Senyawa is challenged in the genre that is presented, namely Ballads. The vocal and acoustic guitar explorations in the Membaladakan Keselamatan Album seem simple but the purpose of this album is to reinforce the public's definition of Senyawa, especially to appreciators who often define the strangeness of Senyawa exploration as well as with the use of obscure lyrics. The implication of this research is to provide information about the importance of independence in working in order to become a more complete entity.