Claim Missing Document
Check
Articles

BERKESENIAN : TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBER -, Wadiyo
Imajinasi Vol 3, No 2 (2007): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkesenian secara umum dapat dilihat sebagai sebuah bentuk tindakan manusia. Menurut Max Weber sebuah tindakan manusia dapat berubah makna menjadi sebuah bentuk tindakan yang bermakna sosial manakalatindakan itu ditujukan pada orang lain. Tindakan yang bermakna sosial itu dalam bahasa yang lebih khusus olehMax Weber disebutnya sebagai tindakan sosial. Berkesenian juga dapat dikatakan sebagai sebuah bentuktindakan sosial manusia sebab orang yang melakukan kegiatan seni selalu ditujukan pada orang lain sekalipuntidak secara langsung. Kegiatan cipta mencipta dan menyajikan seni seperti musik, tari, seni rupa, seni drama,dan puisi menurut konsep Max Weber telah masuk dalam kategori suatu tindakan sosial sebab dalam menciptadan menyajikan seni tersebut, seseorang atau kelompok orang pasti meminta respon atau tanggapan orang lainsekalipun menurut Max Weber istilahnya adalah membatin atau mungkin hanya diucapkan dalam hati.Kata kunci : Tindakan sosial, seni, simbol, ekspresi, penciptaan, penyajian.
SENI SEBAGAI FAKTA SOSIAL: SEBUAH PENDEKATAN DENGAN PARADIGMA SOSIOLOGIS -, Wadiyo
Imajinasi Vol 2, No 2 (2006): IMAJINASI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni dapat didekati dengan menggunakan berbagai sudut pandang ilmu, salahsatu di antaranya adalah sosiologi. Dalam sosiologi yang menjadi pokok persoalanadalah masyarakatnya bukan seninya. Dengan demikian jika seni tersebut didekatidengan menggunakan disiplin ilmu sosiologi maka yang dipelajari adalah masyarakatyang menggunakan seni tersebut untuk kepentingan apa pun, utamanya kepentinganuntuk memahami masyarakat pengguna seni. Dalam hubungannya dengan fakta sosial,sebenarnya hanya untuk menunjuk pokok persoalan tertentu yang menjadi fokus kajiansosiologi, yakni fakta sosial. Isi fakta sosial adalah struktur sosial dan pranata sosial.Salah satu wujud nyata fakta sosial adalah kehidupan kelompok. Dalam kenyataannya,kehidupan di masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Penggunaan istilahparadigma dalam kajian ini, digunakan untuk menunjuk pokok persoalan apa yangsemestinya dikaji oleh disiplin ilmu tertentu yang dalam hal ini adalah sosiologi.Nyatanya pokok persoalan yang dikaji ilmu sosiologi adalah ganda, di antaranyaadalah fakta sosial ini. Kehidupan seni di masyarakat juga merupakan fakta sosial.Oleh karena itu tidak keliru jika didekati dengan menggunakan pendekatan sosiologi.Kata kunci: fakta sosial, kelompok, struktur sosial, pranata sosial, seni.
Seni sebagai Sarana Interaksi Sosial (Art as a Tool of Social Interactions) -, Wadiyo
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 7, No 2 (2006)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v7i2.771

Abstract

Interaksi sosial merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk yang secarakodrati hanya bisa hidup jika berhubungan dengan orang lain. Dalam berkesenian,manusia juga memerlukan orang lain. Seni diciptakan oleh manusia sebagaibentuk ekspresi budaya dan ungkapan sosialnya. Dalam pengertian ini senidiciptakan oleh manusia tidak semata-mata hanya untuk dirinya tapi juga untukorang lain. Berapresiasi terhadap sebuah karya seni juga merupakan wujudinteraksi sosial manusia dengan benda seni ciptaan manusia meskipun interaksisosialnya mungkin masih dalam tataran kontak sosial. Berkait dengan itu untukmencapai tataran interaksi sosial yang sempurna diperlukan dua tahap syaratyang tidak bisa ditawar, yakni tahap kontak sosial dan komunikasi. Jikamengapresiasi sebuah karya seni masih dianggap sebagai kontak sosial, makauntuk ditingkatkan menjadi bentuk interaksi sosial harus lah telah ada komunikasiantara apresiator dengan pencipta seninya. Jika pencipta seni telah sadar bahwakarya seninya diapresiasi oleh orang lain dan/ atau telah terjadi aksi dan reaksiantara pencipta dengan apresiatornya, maka interaksi sosial telah terjadi.Demikian juga antara penampil seni atau penyaji seni dengan penikmat. Jika telahada aksi dan reaksi antara penampil seni dengan penikmat maka interaksi sosialitu telah terjadi. Berinteraksi sosial melalui seni tidak harus melakukan kegiatanseni bersama/ berkesenian bersama. Mengkomunikasikan produk seni antaraindividu satu dengan individu lain, Individu satu dengan sebuah kelompok atausebaliknya, serta kelompok dengan kelompok, juga merupakan bagian dari senisebagai sarana interaksi sosial.Kata kunci: Interaksi Sosial, Kontak Sosial, Komunikasi, Berkesenian, ProdukSeni.
PENDIDIKAN ESTETIKA MELALUI SENI BUDAYA DI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Malarsih, -; Wadiyo, -
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v9i1.662

Abstract

This research is aimed to give an image of aesthetic education implementation through art inLanguages and Arts Faculty in Semarang State University. Applied method in this research isqualitative method. Data collection technique are done by observation, inter view, anddocumentation. Analyzing data is done by using interactive analysis. Technique of checkingrelevance data done by using triangulation. The result of this research shows that aestheticeducation implementation through art in Languages and Arts Faculty are done in form of formaland non-formal aesthetics. Formal aesthetic education are done by all of students in languagesand arts faculty through art materials. Non-formal aesthetics education are done by academicconsists of students, lecturers, employees, as well as the head of faculty. Non-formal estheticseducation mainly are done as a coordinating institution of students’ activity unit. Aestheticseducation for lecturers, employees, as well as the head of faculty mainly done through artappreciation and creation by watching art exhibition, watching art performances, doing artactivities which held by faculties and majors events.Kata kunci : seni budaya, estetika, pendidikan, apresiasi, kreasi
TEORI DAN MASALAH PENJELMAN SENI DALAM PERSPEKTIF SOSIO­KULTURAL (Theory and Problem of Art Research in Socio­cultural Perspective) Wadiyo, -
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 4, No 3 (2003)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v4i3.727

Abstract

Perumusan masalah penelitian selalu menjadi problematik utama dalam penelitian seni.   Problematik   ini   biasanya   datang   dari   peneliti   sendiri   karena   mereka merumuskan   masalah   penelitian   berangkat   dari   judul   penelitian.   Setelah   judul penelitian   ditentukan   lalu   peneliti   mencari   latar   belakang   masalah   dan merumuskan   masalah   penelitiannya.   Cara seperti   ini   menurut   perspektif   sosio­kultural, yang dalam hal ini kesenian mestinya juga masuk di dalamnya sangat mengacaukan  gerak  langkah   berikutnya. Semestinya judul  penelitian ditentukan dari masalah penelitian. yang masalah penelitian itu sendiri harus berpijak pada teori   tertentu   yang   akan   digunakan   untuk   menjawab   dan   menjelaskan   masalah penelitian yang diangkatnya. Dengan demikian begitu masalah penelitian selesai ditentukan   akan   begitu   mudah   menentukan   judul   yang   tepat   sesuai   masalah penelitiannya   itu   dan   peneliti   tidak   perlu   bingung­bingung   mencari   teori   yang akan digunakan untuk menjawab dan menjelaskan masalah penelitiannya.Kata kunci: teori, masalah, penelitian seni, sosio­kultural, tekstual, kontekstual
Campursari dalam Stratifikasi Sosial di Semarang (Social Statification of Campursari in Semarang) Wadiyo, -
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 8, No 1 (2007)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v8i1.797

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan minat terhadap musikcampursari antara masyarakat remaja golongan atas dengan masyarakat remaja golongan bawahdi Semarang. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif. Populasi, seluruh remajaSemarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Ukuran sampel104 orang, terdiri dari remaja golongan atas 52 orang dan remaja golongan bawah 52 orang.Analisis data untuk menguji perbedaan, menggunakan rumus uji beda dua rata-rata (t-tes).Analisis data untuk mengetahui kategori besaran minat, menggunakan analisis deskriptifkategoris. Hasil penelitian menunjukkan, minat terhadap musik campursari antara masyarakatremaja golongan atas dengan masyarakat remaja golongan bawah, ada perbedaan. Kategoribesaran minat diketahui, masyarakat remaja golongan atas masuk dalam kategori cukupsedangkan masyarakat remaja golongan bawah masuk dalam kategori besar. Disarankan,hendaknya campursari sebagai seni budaya lokal mendapat perhatian yang serius dari semuapihak agar keberadaannya tidak lenyap ditelan jaman. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan kreatorkreatorbaru utamanya dari kaum remaja sebagai generasi penerusnya.Kata kunci: campursari, stratifikasi sosial, minat, remaja, seni
Musik Dangdut di Kalangan Remaja Kota Semarang (Dangdut Music of Adolescent Society in Semarsmg City) Wadiyo, -
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 5, No 3 (2004)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v5i3.819

Abstract

Kepopuleran musik dangdut di masyarakat merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji dari perspektif sosial budaya. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan mengungkap fungsi musik dangdut bagi para remaja pecintanya di Kota Semarang. Metode penelitian yang diterapkan adalah kualitatif deskriprif. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang ditempuh rnengikuti alur analisis Milles dan Huberman. Pola analisisnya menggunakan model interaktif yang cara kerjanya beranjak dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi yang berputar terus menerus sampai menemukan hasil yang diyakini kebenarannya. Berdasar atas analisis data yang telah dilakukan dapat ditunjukkan hasil, fungsi musik dangdut bagi para remaja pecintanya di Kota semarang adalah untuk pemenuhan kebutuhan akan rasa keindahan dalam ranah dan konteks individu sebagai makhuk sosial. Wujud nyata dari itu, mereka bemyanyi sekalipun kadang hanya dalam hati.   Kata kunci: Musik dangdut, masyarakat remaja, sosial budaya.
Music As An Integrated Education Tool for Preschool Students Wadiyo, W
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 15, No 2 (2015): (EBSCO, DOAJ & DOI Indexed, December 2015)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v15i2.4691

Abstract

Integrated study is considered to be important for preschool students. This study is aiming at understanding the implementation of learning music in integrated learning context in preschool education level especially kindergarten. Research methodology employed in this research was qualitative method. The subject of this study was the implementation of learning in preschool education level especially kindergartens in Semarang. This study focuses on how music or children song is used as integrated education tool by the teacher. Observation, interview and study of documentation were implemented here as the data collection technique. In addition, source triangulation technique was applied here as the validation technique, while interactive analysis was used as the data analysis technique. Results of the research show that the application of learning music process in preschool level of kindergarten school in Semarang is integrated with the other lessons. The development of its learning materials refers to the curriculum by considering the developments of the children in general. The main technique in the implementation of the learning process is by singing together. Messages of the music or song are used in order to deliver the education message according to the theme of learning.
PEMBUATAN TRIGGER GAMELAN DENGAN MEMANFAATKAN MIKRO KONTROLER ARDUINO NANO AT328 Haryono, Slamet; Wadiyo, Wadiyo
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 14, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v14i2.8995

Abstract

Ditemukannya Gatul (Gamelan Tutul) oleh Dosen di ITS (Institut Teknologi Surabaya dan E-Gamelan di Udinus (Universitas Dian Nuswantoro) serta hasil penelitian di Unnes berjudul “Aplikasi Teknologi Sampling dalam Pembuatan Soundfont Suara Gamelan sebagai Media Pembelajaran Seni Musik SMP di Kota Semarang” membuka peluang untuk diciptakan Triger Gamelan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran musik. Permasalahan utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembuatan prototip triger gamelan dengan memanfaatkan Mikro kontroler Arduino nano AT328? Oleh karena itu tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototip triger gamelan dengan memanfaatkan Mikro kontroler Arduino nano AT328 yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran musik di SD. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang diadopsi dari Borg and Gall (1989:784) dengan sepuluh langkah penelitian. Produk luaran yang dihasilkan adalah prototip triger gamelan, dan panduan penggunaannya.
PEMBUATAN TRIGGER GAMELAN DENGAN MEMANFAATKAN MIKRO KONTROLER ARDUINO NANO AT328 Haryono, Slamet; Wadiyo, Wadiyo
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 14, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v14i2.8995

Abstract

Ditemukannya Gatul (Gamelan Tutul) oleh Dosen di ITS (Institut Teknologi Surabaya dan E-Gamelan di Udinus (Universitas Dian Nuswantoro) serta hasil penelitian di Unnes berjudul “Aplikasi Teknologi Sampling dalam Pembuatan Soundfont Suara Gamelan sebagai Media Pembelajaran Seni Musik SMP di Kota Semarang” membuka peluang untuk diciptakan Triger Gamelan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran musik. Permasalahan utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembuatan prototip triger gamelan dengan memanfaatkan Mikro kontroler Arduino nano AT328? Oleh karena itu tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototip triger gamelan dengan memanfaatkan Mikro kontroler Arduino nano AT328 yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran musik di SD. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang diadopsi dari Borg and Gall (1989:784) dengan sepuluh langkah penelitian. Produk luaran yang dihasilkan adalah prototip triger gamelan, dan panduan penggunaannya.
Co-Authors A, Heryanto A. Heryanto Abdul Rachman Agus Budi Handoko Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Agus Cahyono Ahmad Busyairi, Ahmad Alhail, Hadi Amaliani, Mina Apriadi, Sugeng Ardipal Ardipal Asmarani, Kidung Sukma Bahtiar Arbi Dadang Dwi Septiyan Damayanti, Laila Delvia Mona Delvia Mona Desi Wulandari, Desi Deu Aditama Nuswantara Dilfa, Alrizka Hairi Dwi Kananda Tyas Sulistyo Eko Sugiarto Ekomagrah Warsono F, Totok Sumaryanto, Fahmi, Nuril Falah, Ade Fajrul Fallah, Saiful Fitriah, Laila Hadi Alhail Halilintar, Mark Dhaksa Handayani, Lucy Hanifah, Hanifah Suaidi Hapsari, Maria Magdalena Cita Hartono & Wahyu Lestari Hartono Hartono Hartono, Rudi Hukmi Hukmi Indah Rizky Heryana Indariyana, Raditya Wahyu Jafloenty, Archangela Gilarni Joko Wiyoso Joko Wiyoso Kwidura, Nugroho Laila Fitriah Lathifasari, Meisera Fika Luzi, Ahmad Surya M. Jazuli M. Marauna, Vikran M. Okta Dwi Sastra F.M. Marijo Malarsih Malarsih Mau, Laurensius Yosef Mauassa, Teguh Yusuf Vertian May Sari Lubis Metan, Yosefina Meyltsan Herbert Maragani Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan Muhammad Budi Zakia Sani Muhammad Budi Zakia Sani Muhammad Jazuli Muhammad Jazuli Muhammad Najamudin Muhammad Najamudin Muhammad Najamudin Muhammad Rifki Nafik Salafiyah Natalia, Violinna Wynsa Ngabiyanto Nobertian Panca Tandibua Notosutanto Arhon Dhony, Nugroho Nugroho Notosutanto Arhon Dhony Nur Rokhmat Nur Sahid Nur Sahid Nurul Hidayah Pangesti, Yuliana Sri Pangestika, Nurratri Widya Pratama, Ritchie Manuel Pristiati, Tutut putra, I wayan agus suardiana R.M. Soedarsono -, R.M. Soedarsono R.M. Soedarsono, R.M. Soedarsono Restu Lanjari Rihidi, Tjetjep Rohendi Rohman, Fadlur Rumi, Jalaluddin S. Suharto Safitri, Setiorini Rahma Safitri, Setiorini Rahma Salu, Vega Ricky Sambira, Zefanya Samudera, Arief Sari, Desti Kumala SATRIYAS ILYAS Septian Cipto Nugroho Septian Cipto Nugroho simanjuntak, frans jimmy Siti Aesijah Slamet Haryono Sri Sumartiningsih SUHARTO Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Suharto Sulaksono, Projo Sularso Sularso Sumaryanto. F, Totok Suminto A. Sayuti Suminto A. Sayuti Sunarto Sunarto Suwardi Endraswara Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syahrul Syah Sinaga Syakir - syakir syakir Teguh Supriyanto Timbul Haryono Tjetjep Rohendi Rohidi, Tjetjep Rohendi Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Tri Joko Raharjo Trigunawan, Ade Udi Utomo Udi Utomo Udi Utomo Udi Utomo Victor Ganap wafa, mochammad usman Wahyu Iskandar Wahyu Mukti, Muhammad Panji Wahyu Setyaningsih Sugiyo, Septi Wandah Wibawanto Widiantho, Susyam Widodo Widodo Widodo Widodo Widodo Widodo Wiharja, Muh. Kurniawan Adikusuma Willy Lontoh, Willy Wismandanu, Hanur Wulan Widiyanti, Wulan Wulansari, Reni Yudi Sukmayadi