Muhammad Ibnan Syarif
Universitas Negeri Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Exoticism of Coastal Nature and The Value of Spirituality in Sendang Lamongan Batik Angga Fajar Ramadhan; Syakir Syakir; Djuli Djatiprambud; Muhammad Ibnan Syarif
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 9 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to reveal the source of inspiration for Sendang Batik craftsmen in utilizing the exotic nature of the coast and the culture of the transitional Islamic period as an idea for the creation of batik crafts, and to examine the function of batik in the socio-cultural environment of coastal communities. This research is a qualitative-interpretative research with a semiotic-cultural approach. Using Charles Sanders Peirce's semiotic theory and Edmund Burke Feldman's function theory as a knife of analysis and as a theoretical basis in understanding the idea of ​​creation and function of Batik Sendang. The research locus is in Sendangduwur Village, Paciran, Lamongan, East Java with the object of Sendang Batik. Data obtained through observation, interviews and documentation. The results showed that Batik Sendang craftsmen took inspiration from the exotic coastal natural environment in the form of crabs, frog capes, palm leaves and limestone hills, as well as the cultural values ​​of the transitional Islamic period in the form of lotus flower reliefs, paduraksa winged arches, singo mengkok and peacocks in Sunan Sendang Duwur Cemetery complex. Sendang batik in the socio-cultural of coastal communities has a function as (1) the expression of craftsmen in channeling their ideas, desires and creativity through batik craft, (2) magical objects that contain spiritual values ​​that are trusted, believed, internalized and used as guidelines by the community, (3) clothing in social life, both used in daily activities, government agencies, education, health, typical Lamongan clothing and parts of other arts.
Batik Singo Mengkok sebagai Pendidikan Seni Berbasis Lokalitas Angga Fajar Ramadhan; Syakir; Djuli Djatiprambudi; Muhammad Ibnan Syarif
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2024: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi lokal yang berupa artefak batik Singo Mengkok masa Islam peralihan abad 15 M sebagai pendidikan seni berbasis lokalitas. Menggunakan metode kualitatif deskriptif-analitik dengan teori ikonografi-ikonologi Erwin Panofsky dan konsep-konsep pendidikan seni sebagai pisau analisisnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seni berbasis lokalitas dapat bersumber dari nilai-nilai artistik dan estetis batik Singo Mengkok. Nilai artistik berupa pengetahuan batik secara umum, sejarah lokal, fakta akulturasi-sinkretis, kreativitas lokal dan pengalaman atau keterampilan berkarya. Nilai estetis berupa makna simbolik yang bertautan erat dengan lingkungan sosio-budaya masyarakat pendukungnya. Motif singa merepresentasikan pengekang hawa nafsu, ajaran Islam dan tokoh Islamisasi (sembilan Waliullah) di tanah Jawa. Motif garuda merepresentasikan pelepasan, pengorbanan, bakti terhadap orang tua, cinta tanah air dan pemberantas kejahatan. Motif mahkota merepresentasikan kekuasaan Illahi dalam jagat raya, tingkatan alam dunia, ajaran Rasulullah dan unsur kehidupan. Batik Singo Mengkok dapat menjadi media ajar lokal dalam pendidikan seni formal, nonformal dan informal pada masyarakat pesisir utara Jawa, khususnya pada masyarakat pesisir Lamongan.