Reza Hery Mahendra Putra
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI RT 05 RW 03 KELURAHAN BANYU URIP SURABAYA Muhamad Khafid; Rusdianingseh Rusdianingseh; Riska Rohmawati; Erika Martining Wardani; Reza Hery Mahendra Putra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.20650

Abstract

Meningkatnya faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) yaitu meningkatnya tekanan darah, gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu PTM yang menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius saat ini yakni penyakit hipertensi/tekanan darah tinggi.Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90mmHg. Penyakit ini banyak diderita oleh orang dewasa terutama lansia serta dapat menyebabkan komplikasi pada organ didalam tubuh seperti otak, mata, jantung, ginjal, dan pembuluh darah. Posyandu lansia RT 05 kelurahan Banyu urip terdapat 35 anggota keluarga dari 75 KK (47%) 16 lansia mengalami kenaikan tekanan darah dan banyak dari mereka belum paham dan mengerti tentang bahaya penyakit hipertensi. Permasalahan yang menjadi perhatian di Posyandu ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan lansia terkait hipertensi dan upaya pencegahannya.Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan memberikan informasi mengenai hipertensi serta aktifitas ringan seperti senam lansia dalam upaya pencegahannya. Metode digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini berupa penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dengan sasaran lansia (45-70 tahun). Intervensi dilakukan dengan metode ceramah secara luring dengan penyebaran media poster, penyuluhan kesehatan, dan praktik senam lansia. Hasil presentase tingkat pengetahuan masyarakat di posyandu lansia RT 05 RW 03 kelurahan Banyu urip setelah dilakukan penyuluhan menggunakan poster dan video senam lansia meningkat 80% dari seluruh jumlah responden yang hadir.
PELATIHAN BASIC LIFE SUPPORT DALAM RANGKA PENINGKATAN MIGRAN DI RUMAH KOMUNITAS MIGRAN, SIDOARJO Reza Hery Mahendra Putra; Fariska Zata Amani; Merry Sunaryo; Muhammad Khafid; Rosda Rodhiyana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21806

Abstract

Latar belakang: Rumah Komunitas Migran merupakan salah satu komunitas warga migran dari Asia Tengah yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Kebutuhan akan kemampuan BLS menjadi tolak ukur kualitas hidup dalam menjaga kesiapsiagaan dalam keadaan gawat darurat. Sehingga pihak penyuluh/pemateri dapat memberikan pengetahuan mengenai pelatihan Basic Life Support dalam rangka peningkatan kapasitas migran di Rumah Komunitas Migran, Sidoarjo, Jawa Timur. Metode: Secara keseluruhan metode yang akan digunakan dalam penyuluhan berupa pelatihan adalah ceramah dan tanya jawab. Sebelum melakukan penyuluhan, lembar post-test akan dibagikan kepada santri. Santri diberi waktu untuk mengerjakan soal kemudian dikumpulkan. Selanjutnya dilakukan sesi pelatihan selama kurang lebih 45-60 menit. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 15-20 menit. Setelah selesai, lembar post-test akan dibagikan kepada santri untuk dikerjakan selama 10-15 menit kemudian dikumpulkan. Bingkisan dibagikan dan kegiatan penyuluhan ditutup. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil pre-test dan post-test mengenai pelatihan BLS bagi migran melalui kuesioner secara langsung terjadi peningkatan nilai yang mengikuti kegiatan ini. Persentase kenaikan nilai rata-rata adalah 3 poin atau senilai 15% (dari 40% menjadi 55%). Hal ini menggambarkan terjadinya peningkatan pengetahuan oleh migran mengenai materi tersebut yang telah disampaikan pada kegiatan pengabdian masyarakat di Rumah Komunitas Migran. Kesimpulan: Untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan pelatihan BLS pada migran, maka perlu dilakukan melalui pendekatan yang berbasis penggerakan masyarakat. Pemberian pelatihan Basic Life Support pada migran dengan melakukan praktek secara langsung agar mampu diterapkan jika ada kejadian/hal kegawatdaruratan.