Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEEFEKTIFAN INSEKTISIDA SIPERMETRIN 100 g/l TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK Spodoptera lituraF PADA TANAMAN KEDELAI Nyoman Budi Kurniawan; Indri Hendarti; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i3.40442

Abstract

Spodoptera litura merupakah salah satu hama penting tanaman kedelai yang bisa merusak sampai 80%. Sipermetrin merupakan insektisida non-sistemik dan bekerja sebagai racun kontak dan racun lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan membunuh insektisida sipermetrin terhadap larva S litura.Penelitian ini dilaksanakan  di Lahan dan  Laboratorium Hama Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura selama 4 bulan. Metode penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak kelompokdengan 4 taraf dan 1 kontrol dengan 5 ulangan yaitu (0,5 ml/l, 1 ml/l, 1,5 ml/l, dan 2 ml/l). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi insektisida yang efektif dalam mengendalikan larva S litura dengan aplikasi sebagai racun kontak adalah pada konsentrasi 2 ml/l dalam waktu 3 JSA sedangkan sebagai racun perut adalah pada konsentrasi 1,5 ml/l dan 2 ml/l dalam waktu 96 JSA. Kata kunci :insektisida sipermetrin, mortalitas, tanaman kedelai, ulat grayak
UJI PATOGENISITAS NEMATODA PATOGEN SERANGGA (NPS) Steinernema carpocapsae ISOLAT TANAH GAMBUT TERHADAP MORTALITAS Plutella xylostella L. LILI LILI; INDRI HENDARTI; TRIS HARIS RAMADHAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22322

Abstract

UJI PATOGENISITAS NEMATODA PATOGEN SERANGGA (NPS) Steinernema carpocapsae ISOLAT TANAH GAMBUT TERHADAP MORTALITAS Plutella xylostella L.Lili(1), Indri Hendarti(2), dan Tris Haris Ramadhan(2)ABSTRAKNematoda patogen serangga (NPS) merupakan salah satu agens hayati yang berpotensi dalam mengendalikan hama tanaman, contohnya seperti P. xylostella. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh patogenisitas NPS isolat tanah gambut terhadap mortalitas P. xylostella . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Pontianak. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan ( 0 Ji/ml (kontrol), 50 Ji/ml, 100 Ji/ml, 200 Ji/ml, 400 Ji/ml dan 800 Ji/ml) dengan 5 kali ulangan. Pengujian dilakukan menggunakan larva P. xylostella instar III. Efektivitas suspensi NPS diukur berdasarkan mortalitas, periode letal dan virulensi, jumlah NPS yang keluar, jumlah pupa dan jumlah imago yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan konsentrasi NPS maka semakin tinggi mortalitas P. xylostella. Konsentrasi 800 Ji/ml memiliki nilai mortalitas tertinggi yaitu 94 % sedangkan konsentrasi 50 JI/ml memiliki nilai mortalitas terendah yaitu 40 %. Periode letal yang dihasilkan NPS dalam membunuh serangga uji rata - rata 3 hari setelah infeksi. Rerata jumlah NPS yang keluar menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi NPS yang diberikan maka jumlah NPS yang keluar semakin banyak. Rerata NPS keluar per ekor pada konsentrasi 800 Ji/ml 1170,60 ekor dan konsentrasi 50 Ji/ ml 422,00 ekor. Suspensi NPS sangat mempengaruhi perkembangan P. xylostella sehingga pupa dan imago yang dihasilkan tidak sempurna.Kata Kunci : Mortalitas, NPS isolat tanah gambut, Periode letal, P. xylostella, Virulensi
POPULASI WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius F) DAN TINGKAT PARASITASI TELURNYA PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DI LAHAN TADAH HUJAN Andi Andi; Tris Haris Ramadhan; Indri Hendarti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.413 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i3.24742

Abstract

Walang sangit (Leptocorisa Oratorius F) merupakan hama utama yang menyerang tanaman padi. Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan walang sangit mengakibatkan penurunan hasil dan gabah menjadi hampa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari serangan walang sangit pada beberapa varietas padi serta jenis dan potensi parasitoid yang menyerang telur walang sangit. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan BPP Tekarang dengan tahapan pembibitan, penanaman dengan jarak 20 cm X 10 cm sistem jarwo, pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan gulma dan penyulaman, pengambilan sampel, dan panen. Pengambilan sampel dimulai setelah tanaman padi berumur satu bulan setelah tanam kemudian diamati setiap seminggu sekali, setiap telur yang didapat dimasukkan ke dalam kantong plastik. Selain pengamatan telur dilakukan juga perhitungan populasi walang sangit pada tiap-tiap petak contoh, sampai padi mendekati panen. Telur yang telah diambil dari lapangan kemudian dipelihara di Petridish, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Populasi walang sangit mulai muncul pada saat masa primordia dan populasi tertingggi pada varietas Situ Bagendit serta pada varietas Inpara 2 mengalami lonjakan populasi pada minggu terakhir. Jumlah telur walang sangit tertinggi pada varietas Inpara 2 dan pada varietas Situ Bagendit tidak ditemukan telur walang sangit. Persentase rerata bulir hampa tertinggi pada varietas Situ Bagendit dan terendah varietas Inpago 8. Rerata Berat 1000 biji tertinggi pada varietas Inpago 8 dan terendah varietas Situ Bagendit. Hasil panen tertinggi pada varietas Inpara 2 dan terendah pada varietas Situ Bagendit.Kata kunci : Lahan Tadah Hujan, padi, Parasitoid Telur, Walang Sangit.
PENGARUH JUMLAH INFESTASI KEPIK LABU (Leptoglossus australis F) TERHADAP KERUSAKAN BUAH LABU AIR (Lagenaria siceraria) SARNIATI SARNIATI; INDRI HENDARTI; TRIS HARIS RAMADHAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i3.26308

Abstract

PENGARUH JUMLAH INFESTASI KEPIK LABU (Leptoglossus australis F) TERHADAP KERUSAKAN BUAH LABU AIR (Lagenaria siceraria)  Sarniati (1), Indri Hendarti (2), Tris Haris Ramadhan (2)(1) Mahasiswi Fakultas Pertanian dan (2) Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianake-mail : sarniati.agro@gmail.com ABSTRAKKepik labu (L.australis F) merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman labu air. Hama kepik labu menghisap buah tanaman labu air dan menyebabkan kualitas buahnya menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh populasi kepik labu (L. australis F.) terhadap gejala dan penurunan hasil buah labu air (L. siceraria). Penelitian dilaksanakan di laboratorium Hama Tanaman dan di lahan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura selama kurang lebih 4 bulan. Kepik labu diperoleh dari lapangan, kemudian diperbanyak di laboraturium hingga mendapatkan serangga instar 3 yang digunakan sebagai perlakuan. Tanaman labu air yang ditanam kurang lebih sebanyak 82 tanaman dengan penanaman secara bertahap hingga mendapatkan jumlah buah yang diinginkan yaitu sebanyak 72 buah labu air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 taraf perlakuan, 6 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 3 sampel. Perlakuan yang dimaksud yaitu T0 (kontrol), T1 (2 ekor kepik), T2 (4 ekor kepik), dan T3 (6 ekor kepik). Variabel yang diamati meliputi gejala serangan, diameter buah, jumlah tusukan, panjang buah, berat bauh, dan perilaku serangga selama diinfestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan hasil terbesar yaitu pada perlakuan infestasi 6 ekor kepik labu sebesar 32,94 %, jumlah infestasi kepik labu yang sudah bisa menurunkan hasil yaitu infestasi sebanyak 2 ekor  yang sudah mampu menurunkan hasil buah labu air sebesar  17,74%.Kata kunci: Infestasi, Kehilangan hasil, L. australis (F), Labu air (L. siceraria).
PENGARUH KONSENTRASI HERBISIDA 2,4 D TERHADAP PERTUMBUHAN CENDAWAN Metarhizium anisopliae (Metsch.) SECARA In Vitro Maya Perwitasari; Indri Hendarti; Sarbino Sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 2: Agustus 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i2.5355

Abstract

Metarhizium anisopliae (Metsch.) merupakan salah satu cendawan entomopatogen. Cendawan ini banyak ditemukan didalam tanah. Salah satu faktor penghambat pertumbuhan M. anisopliae (Metsch.) adalah adanya senyawa kimia. Herbisida 2,4 D merupakan herbisida sintetik untuk mengendalikan gulma. Herbisida 2,4 D selain beracun terhadap gulma, herbisida ini diduga juga dapat bersifat racun terhadap M. anisopliae (Metsch.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi herbisida 2,4 D terhadap pertumbuhan M. anisopliae (Metsch.) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dengan metode peracunan media. Konsentrasi herbisida 2,4 D yang digunakan adalah 0,02%, 0,15%, 0,20%, 0,40%, 0,50% tiap-tiap perlakuan diulang lima kali. Pengamatan dilakukan mulai dari hari ke 4 setelah isolasi, dengan selang waktu dua hari selama 14 hari. Variabel pengamatan meliputi rata-rata diameter pertumbuhan, hari terbentuknya spora, jumlah spora dan morfologi cendawan secara makro dan mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka pertumbuhan diameter cendawan semakin terhambat, pembentukan spora menjadi terhambat dan jumlah spora menjadi berkurang, namun konsentrasi herbisida tidak berpengaruh terhadap bentuk spora. Kata Kunci :Daya hambat cendawan, Herbisida 2,4 D, Metarhizium anisopliae
FLUKTUASI POPULASI KUTU DAUN Toxoptera citricidus (Kirkaldy) PADA TANAMAN JERUK SIAM Sudarwadi -; Indri Hendarti; Tris Haris Ramadhan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2493

Abstract

Pengendalian hama terpadu (PHT) adalah salah satu pengendalian hama yang lebih baik dan aman. Keberhasilan dalam PHT sangat tergantung pada pemahaman ekologi hama yang akan dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fluktuasi populasi kutu daun T.citricidus pada tanaman jeruk siam.. Penelitian dilakukan selama dua bulan dimulai bulan September- Oktober 2012. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan cara mengamati langsung di pertanaman jeruk di Desa Pangkalan Kongsi. Tanaman sampel yang diamati 10 % dari keseluruhan jumlah tanaman pada kebun milik petani. Pengamatan dilakukan terhadap ketersediaan sumber makanan yang ada yaitu tunas dan daun muda dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan curah hujan serta predatornya yaitu family Coccinellidae dan Syrphidae. Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa rerata jumlah tunas, daun muda, predator, suhu, kelembaban dan curah hujan dapat mempengaruhi kelimpahan populasi kutu daun T.citricidus. Populasi T.citricidus 637.1 ekor didapatkan pada kondisi rerata jumlah tunas 28.1, predator 28 ekor, suhu 310 C, kelembaban 75 % serta rata-rata curah hujan 253 mm/bulan. Kata Kunci : Perkembangan Populasi, T.citricidus, Faktor Lingkungan
UJI PERSISTENSI ISOLAT BAKTERI ENTOMOPATOGEN TERHADAP LARVA Crocidolomia pavonana (F.) gusti agus sapransyah; Indri Hendarti; sarbino sarbino
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 2: Agustus 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i2.5575

Abstract

ABSTRAK Persistensi merupakan faktor yang sangat penting dalam pengendalian hama di lapangan, semakin tinggi tingkat persistensinya semakin tinggi pula keberhasilan dalam mengendalikan hama di lapangan. Pada umumnya insektisida biologi yang bersumber dari mikroorganisme belum diketahui secara pasti tentang persistensinya di lapangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui persistensi bakteri entomopatogen terhadap larva Crocidolomia pavonana (F) pada permukaan tanaman brokoli di lapangan. Metode pengujian yang dilakukan adalah metode force feeding. Serangga uji larva instar II dipaksa untuk memakan daun yang telah disemprtotkan isolat bakteri (residu pada daun). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yaitu selang waktu antara aplikasi bakteri dengan infestasi hama C. pavonana dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil dari pengujian yang dilakukan ternyata bakteri yang diujikan mempunyai daya persistensi yang cukup tinggi di lapangan. Hal ini terlihat dari mortalitas larva C. pavonana pada selang waktu perlakuan 14 hari, kematian yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada larva masih mencapai 52%. Kata Kunci : Bakteri entomopatogen, Crocidolomia pavonana (F), Persistensi.
Biologi Ostrinia furnacalis (Lepidoptera : Pyralidae) Yang Dipelihara Dengan Pakan Buatan di Laboratorium MAYA MAYA; Tris Haris Ramadhan; Indri Hendarti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.44115

Abstract

ABSTRAKOstrinia furnacalis merupakan hama utama pada pertanaman jagung dan dapat ditemukan di Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Timur, dan Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan reproduksi O. furnacalis yang dipelihara dengan pakan buatan di laboratorium. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Hama Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang dimulai dari bulan Maret – Mei 2020. O. furnacalis dipelihara dalam gelas plastik berdiameter 9 cm. Pakan yang digunakan berbahan dasar Phaseolus vulgaris L. dengan tambahan bahan-bahan pendukung lainnya menurut metode Salama (1970). Kemudian dilakukan perbanyakan serangga uji sampai mencapai F1. Selanjutnya dilakukan pengamatan kohort yang dilakukan dengan menggunakan 100 ekor instar 1 yang dipisah menjadi 10 ulangan. Satu ulangan terdiri dari 10 ekor larva dan dipisah secara individu per gelas . Variabel yang diamati adalah siklus hidup, mortalitas, nisbah sex, fekunditas, dan fertilitas telur. Hasil penelitian menunjukkan masa perkembangan O. furnacalis dari menetas sampai menjadi imago berkisar antara 25 – 36 hari, siklus hidup O. furnacalis dari telur sampai menghasilkan telur kembali berlangsung selama 31 – 37 hari rata-rata 33,90 hari, umur dari telur sampai individu mati berlangsung selama 31– 43 hari rata-rata 35,38 hari , stadium telur berkisar antara 3 – 5 hari rata-rata 4,18 hari. Larva terdiri dari 5 instar, lama stadium instar I (2 – 3 hari) rata-rata 2,69 hari, instar II (2 – 4 hari) rata-rata 3,10 hari, instar III (2 – 4 hari) rata-rata 3,02 hari, instar IV (3 – 4 hari) rata-rata 3,47 hari, instar V (6 – 12 hari), prapupa (1 – 3 hari) rata-rata 1,33 hari dan pupa (5 – 10 hari) rata-rata 7,23 hari. Lama hidup imago jantan berkisar antara 1 – 5 hari rata-rata 3,33 hari dan imago betina berkisar antara 1 – 9 hari rata-rata 4.44 hari. Periode pra peneluran berkisar antara  1 – 2 hari rata-rata 1,50 hari dan periode pasca peneluran berkisar antara 1 – 2 hari rata-rata 1,19 hari. Fertilitas telur dengan rata-rata 62,23%. Jumlah telur yang dihasilkan rata-rata 222. Kata Kunci :  Biologi, O. furnacalis, Pakan Buatan, Phaseolus vulgaris L.
UJI PATOGENISITAS NEMATODA PATOGEN SERANGGA (Steinernema carpocapsae) DARI TANAH GAMBUT TERHADAP RAYAP TANAH (Coptotermes curvignathus) Ari Paster; Indri Hendarti; Tris Haris Ramadhan
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.25 KB) | DOI: 10.26418/plt.v8i2.29797

Abstract

Rayap tanah (Coptotermes curvignathus) merupakan salah satu hama yang menimbulkan kerugian ekonomis yang sangat besar karena banyak menyerang tanaman pertanian sehingga menyebabkan tanaman mati dan produksi menurun. Salah satu cara pengendalian yaitu secara biologis menggunakan nematoda patogen serangga (Steinernema carpocapsae). Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya patogenisitas S. carpocapsae dari isolat tanah gambut terhadap rayap tanah (C. curvignathus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura Pontianak. Rancangan yang digunakan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan satu perlakuan dan 6 taraf  konsentrasi S. carpocapsae (25 ji/ml, 50 ji/ml, 100 ji/ml, 200 ji/ml, 400 ji/ml, dan 800 ji/ml) dengan 5 kali pengulangan. Pengujian patogenisitas dilakukan terhadap C. curvignathus kasta pekerja. Kemampuan patogenisitas S. carpocapsae diukur berdasarkan mortalitas, jumlah S. carpocapsae yang keluar, periode letal dan virulensi. Hasil pengujian menunjukan bahwa S. carpocapsae mampu menyebabkan mortalitas sebesar 100% pada perlakuan 800 ji/ml dalam 96 jam setelah inokulasi. Priode letal yang dihasilkan sebesar 40,68 dan Virulensi sebesar 0,024. Jumlah S. carpocapsae yang dihasilkan tidak berbeda nyata antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya dikarenakan C. curvignathus merupakan serangga uji yang memiliki tubuh ukuran kecil antara 4,5-5,0 mm. Sehingga tiap perlakuan konsentrasi S. carpocapsae yang diinokulasikan memiliki kapasitas ruang yang  sama untuk perkembangannya.Kata kunci : Inokulasi, Mortalitas, Priode letal, Virulensi