This Author published in this journals
All Journal Metalurgi
Annur, Dhyah
Pusat Penelitian Metalurgi dan Material, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur Mikro, Sifat Mekanik, Dan Ketahanan Korosi Paduan Mg-Zn-Ca Yang Dihasilkan Melalui Proses Metalurgi Serbuk [Microstructure, Mechanical And Corrosion Properties of Mg-Zn-Ca Alloy via Powder Metallurgy] Annur, Dhyah; Lestari, Franciska Pramudji; Erryani, Aprilia; Amal, M Ikhlasul; Sitorus, Lyandra S; Kartika, Ika
Metalurgi Vol 31, No 3 (2016): Metalurgi Vol. 31 No. 3 Desember 2016
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7886.384 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v31i3.173

Abstract

Magnesium (Mg), known for its biodegradable and biocompatible properties, currently is being developed for biodegradable implant material. Unfortunately, application of Mg in biomedical devices was limited due to its low mechanical strength and low corrosion resistance. In this study, powder metallurgy was selected to process Mg-3Zn-1Ca, Mg-29Zn-1Ca, and Mg-53Zn-4.3Ca (in weight%) alloys. Holding time of sintering were varied for five and ten hours. Microstructure of Mg alloy was characterized by SEM (scanning electron microscope) and also XRD (x-ray diffraction). Compression testing was done to show the mechanical strength of Mg alloy, while corrosion resistance was examined through electrochemical testing. This study showed that ten hours of sintering time would increase mechanical properties of Mg alloy but would reduce corrosion resistance. The lowest corrosion rate was 0.32 mmpy given by Mg-29Zn-1Ca alloy and Mg-53Zn- 4Ca alloy which were sintered for five hours. Therefore, sintering time for five hours was found to be the optimum time to process Mg-Zn-Ca alloy for biodegradable implant material.AbstrakMagnesium (Mg), dengan kemampuan mampu luruh dan biokompatibilitas, merupakan salah satu logam yang kini dikembangkan sebagai material implan mampu luruh. Namun, penggunaan Mg dalam aplikasi biomedis masih terkendala kekuatan dan ketahanan korosi yang rendah. Pada penelitian kali ini proses metalurgi serbuk dipilih untuk membuat paduan Mg-3Zn-1Ca, Mg-29Zn-1Ca, and Mg-53Zn-4.3Ca (dalam %berat) dengan variasi waktu tahan sintering lima jam dan sepuluh jam. Pengaruh waktu tahan sintering dikaji dari segi kekuatan tekan dan ketahanan korosi paduan. Karakterisasi struktur mikro paduan Mg dilakukan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan juga x-ray diffraction analysis (XRD). Dilakukan pengujian tekan untuk mengetahui nilai kekuatan paduan sedangkan ketahanan korosi dianalisis dengan menggunakan pengujian elektrokimia.  Waktu  tahan sintering selama 10 jam akan meningkatkan kekuatan mekanik namun menurunkan ketahanan korosi paduan. Laju korosi yang terbaik (0,32 mmpy) ditunjukkan oleh paduan Mg-29Zn-1Ca dan Mg-53Zn-4Ca dengan waktu tahan lima jam. Oleh karena itu, waktu tahan sintering yang optimum  adalah lima jam untuk menghasilkan paduan Mg-Zn-Ca untuk material implan.
STUDI PENAMBAHAN UNSUR Ca PADA PADUAN BINER Mg-Ca TERHADAP PEMBENTUKAN FASA DAN KOROSI IN-VITRO UNTUK APLIKASI IMPLAN MAMPU LURUH [Study of Calcium Addition in Mg-Ca Binary Alloy in Phase Transformation and in- Vitro Corrosion For Biodegradable Implant] Annur, Dhyah; Lestari, Franciska Pramuji
Metalurgi Vol 30, No 2 (2015): Metalurgi Vol.30 No.2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1885.331 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v30i2.55

Abstract

Paduan magnesium merupakan paduan yang tengah dikembangkan untuk aplikasi biomedis karena memiliki sifat mampu luruh dan juga biokompatibel. Pada penelitian kali ini dikembangan paduan logam binner Mg-Ca dengan komposisi 1%berat, 4%berat, dan 7%berat Ca yang dibuat dengan teknik metalurgi serbuk untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur Ca terhadap fasa yang terbentuk dan ketahanan korosi paduan. Evaluasi fasa yang terbentuk dilakukan dengan menggunakan x-ray diffractometry (XRD) dan uji korosi secara elektrokimia yang dievaluasi melalui in-vitro dengan polarisasi potensiodinamik dalam larutan Hank’s pada temperatur ruang. Penambahan paduan Ca menyebabkan terbentuknya formasi fasa Mg2Ca yang secara sistematik meningkatkan laju korosi dan menurunkan potensial korosi paduan Mg-Ca. Hasil uji XRD menunjukkan fasa Mg2Ca terbentuk pada paduan Mg-7Ca. Hasil uji elektrokimia juga mengindikasikan bahwa laju korosi meningkat dan potensial korosi menurun dengan penambahan unsur Ca akibat terbentuknya fasa Mg2Ca yang lebih katodik. Fenomena tersebut di atas mengindikasikan bahwa Mg-1Ca merupakan kandidat serta paduan optimal yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk implan mampu luruh.  AbstractMagnesium alloy is currently being developed for biomedical devices application due to its biodegradableand biocompatible properties. In this study, Mg- Ca (1% wt, 4%wt, and 7%wt Ca) alloys have been beenprepared through powder metallurgy process to study the effect of Ca addition to the phase transformationand the corrosion properties. Phase transformation were characterized through X-Ray Diffractometry (XRD).Meanwhile, the corrosion properties were evaluated in- vitro by means of polarization potentiodinamic inHank’s solution. The electrochemical tests were carried out at room temperature using a corrosionmeasurement system. It was shown that Ca addition affect the formation of Mg2Ca phase whichsystematically could increase the corrosion rate and reduce potential corrosion of Mg- Ca alloy. From XRDevaluation, it can be seen that Mg2Ca phase were formed at Mg-7Ca alloy. The electrochemical testing alsoindicated the increasing of corrosion rate and the reduction of potential corrosion along with Ca additionwere caused by formation of Mg2Ca phase which was more cathodic. This phenomena had shown that Mg-1Ca alloy could be studied further as a raw material for biodegradable implant application.