p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PORTAL ABDIMAS
Miko Eniarti
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Sumur Resapan Sebagai Upaya Pengendalian Banjir dan Konservasi Air Tanah di Desa Lembah Sari Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Tri Sulistyowati; Didi S. Agustawijaya; Ismail Hoesain M.; Miko Eniarti; Yusron Saadi
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i1.2350

Abstract

Bencana banjir bandang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Barat pada bulan Desember 2021. Hal ini disebabkan intensitas curah hujan tinggi dan kurangnya kawasan resapan air sehingga terjadi luapan air sungai dan menggenangi permukiman penduduk. Desa Lembah Sari merupakan salah satu desa terdampak banjir bandang tersebut. Sebanyak 404 rumah warga mengalami kerusakan, terdiri dari 37 rumah rusak berat karena tertimbun lumpur dan sisanya rusak sedang. Selain itu banjir juga mengakibatkan jembatan penghubung desa putus. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Lembah Sari. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penerapan sumur resapan sebagai upaya pengendalian banjir dan konservasi air tanah. Sumur resapan berfungsi untuk menampung air permukaan dari hujan dan meresapkan ke dalam tanah menjadi cadangan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air baku penduduk. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode sosialisasi, ceramah, diskusi, dan praktek membuat sumur resapan. Berdasarkan hasil kegiatan, maka peserta telah memahami manfaat dan cara membuat sumur resapan. Sehingga diharapkan dapat membangun sumur resapan di lingkungan permukiman masing-masing sebagai upaya pengendalian banjir dan konservasi air tanah.
Pendampingan Perbaikan Rumah Korban Gempa Lombok: Studi Kasus di Dusun Orong, Batulayar-Lombok Barat Jauhar Fajrin; Muhammad Muchlis; Miko Eniarti; Suparjo; Pathurahman
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i1.2364

Abstract

Salah satu tantangan utama pada saat proses pemulihan setelah kejadian bencana gempa adalah proses perbaikan tempat tinggal masyarakat. Setelah masa darurat selesai dan masyarakat kembali dari tempat pengungsian, mereka kembali ke rumahnya yang sudah rusak bahkan hancur berantakan. Pada tahap seperti ini masyarakat berada dalam situasi kebingungan dan kurang pasti harus melakukan apa. Tulisan dalam artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara membangun kembali rumahnya dari puing-puing bekas yang tersisa dan bahan bangunan yang ada disekitarnya. Konsep yang ditawarkan disini adalah sebuah desain rumah yang masih termasuk dalam katagori hunian sementara (huntara) tetapi bisa memenuhi semua kebutuhan dasar penghuni layaknya sebuah rumah tinggal dan bisa ditempati dalam waktu tahunan sampai masyarakat siap membangun kembali rumahnya secara permanen. Bahan yang digunakan adalah bahan yang tersedia disekitar lingkungan pemukiman dan beberapa bagian merupakan daur ulang dari puing-puing bekas rumah yang mengalami kerusakan. Konsep hunian sementara ini telah berhasil didesain, dibangun dan diaplikasikan
Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana Gempa di Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur Tri Sulistyowati; Agustono Setiawan; Ismail Hoesain M; Miko Eniarti; Muhajirah
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i2.3405

Abstract

Desa Teros adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur yang merasakan terjadinya gempa Lombok 2018. Salah satu penyebab banyaknya korban yang terkena dampak bencana adalah kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dan belum memiliki upaya manajemen bencana berbasis masyarakat yang optimal. Sebagai langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membentuk desa yang tangguh bencana. Desa atau kelurahan tangguh bencana merupakan desa atau kelurahan yang diharapkan mampu menghadapi potensi bencana di wilayahnya dengan kemampuannya sendiri sehingga dapat meminimalisir dampak atau risiko yang ditimbulkan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menargetkan 209 desa/kelurahan di NTB menyandang status tangguh bencana. Hal ini berdasarkan peta kerawanan bencana di NTB, ada sekitar 434 desa/kelurahan yang masuk kawasan rawan bencana. Dari jumlah tersebut, sebanyak 226 desa/kelurahan telah diperkuat dengan mitigasi, kelembagaan, dan informasi kebencanaan. Program Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat menuju desa tangguh bencana gempa. Kegiatan ini sekaligus mendukung program pemerintah melaksanakan manajemen penanggulangan bencana sebagai upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, menghadapi bencana gempa. Metode yang digunakan oleh tim pengabdian adalah dengan metode ceramah yang dikombinasi dengan gambar-gambar dan video. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab dan pembentukan desa tangguh bencana. Selanjutnya dilakukan kegiatan lapangan dengan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi jika terjadi bencana gempa. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang desa tangguh bencana, dari 20% menjadi 88%. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa untuk berpartisipasi dalam mendukung program Desa Tangguh Bencana (Destana).