Alifia Jumeisya Setiawan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan tentang Akupresure untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Siswi SD N Gogodalem 1 Adeya Ilma Permana; Wahyu Kristiningrum; Alifia Jumeisya Setiawan; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea is not a disease, but a symptom that arises due to abnormalities in the pelvic cavity and interferes with women's activities, often having an impact on school-age teenagers because it interferes with daily activities. A student who experiences dysmenorrhea cannot concentrate on studying and learning motivation will decrease because of the dysmenorrhea that is felt during the teaching and learning process. Dysmenorrhea in adolescents must be handled with appropriate actions to avoid the negative impacts that will arise (Efriyanthi, 2015). Acupressure is known as one of the traditional Chinese therapeutic methods for healing dysmenorrhea by using massage techniques on the meridian points of certain body parts (Yuniati, Rohmayanti, & Mareta, 2019). The method of implementing Community Service activities is carried out in 3 stages, namely: the Planning Stage, the Implementation Stage of Community Service Activities (the Extension and Practicum Stage) and the Evaluation Stage. The media used are leaflets, as well as providing games for teenagers to be more effective and in accordance with the objectives of this community service activity. AbstrakMasalah yang dirasakan remaja berkaitan dengan menstruasi adalah (67,2%) dismenore dan sindrom premenstruasi (PMS) sebesar 63,1%. Dismenore adalah keluhan ginekologis yang paling umum diantara wanita dewasa dan remaja. Hal ini perlu diperhatikan, apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas fisik sehari-hari. Cara mengurangi disminore dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi di kenal sebagai terapi yang lebih aman dari pada terapi faramakologi yang cenderung memiliki efek samping yang nantinya membahayakan. Secara non farmakologi yang dapat dilakukan dengan teknik akupresur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Latifah dkk, menunjukkan akupresure dapat mengurangi rasa nyeri haid. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2022 di SD N Gogodalem 1 yang dihadiri oleh 15 siswi. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan siswi putri SD N Gogodalem 1 tentang cara mengurangi nyeri haid secara non farmakologi atau tanpa menggunakan obat atau jamu tetapi dengan melakukan pemijatan atau akupresure pada titik-titik tertentu, hal ini sangat efektif dan memberikan hasil yang baik yaitu dapat mengurangi nyeri haid pada siswi putri dan dapat menanggulangi nyeri mestruasi ketikadikemudian hari mengalami nyeri menstruasi.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. R Umur 40 Tahun di PKM X dengan Kehamilan Anemia Ringan Alifia Jumeisya Setiawan; Luvi Dian Afriyani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of obstetric care starting from pregnancy, childbirth, postpartum, neonate to deciding to use family planning. This aims to help, monitor, and detect the possibility of complications that accompany the mother and baby from pregnancy to the use of birth control. The midwifery care method at PKM X is through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. The obstetric care given to Mrs. "R" lasted from pregnancy, postpartum delivery, neonates, to family planning with a frequency of pregnancy visits 1 time, postpartum 4 times, neonates 3 times and family planning 1 time. The method in this study uses a data collection method, namely using cloud methods, observation with primary and secondary data through the KIA Book, physical examination and this research starts from November – December 2023 research instruments using SOAP documentation. Based on the results of a comprehensive case study (Continuity Of Care) on Mrs. R from the third trimester of pregnancy, childbirth, postpartum period, newborns and neonates. Mrs. R was 40 years old G2P1A0 with a gestational age of 37 weeks and 3 days with mild anemia. The delivery of Mrs. R took place in the hospital, the postpartum period was normal, there was no abnormal bleeding, uterine contractions were good. In newborns, the results of anthropometric examinations were normal, and Mrs. R decided to use a birth control implant.   It is hoped that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will always implement midwifery management, maintain and improve competence in providing care in accordance with midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan mulai dari kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan keluarga bersencana (KB). Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu, memantau, dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai dengan ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di PKM X melalui kunjungan rumah dan via whatsapp dengan memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. “R” berlangsung dari masa kehamilan, bersalin nifas, neonatus, sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 1 kali, nifas 4 kali, neonatus 3 kali serta KB sebanyak 1 kali. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, observasi dengan data primer dan sekunder melalui Buku KIA, pemeriksaan fisik serta penelitian ini dimulai dari bulan November – Desember 2023 instrumen penelitian menggunakan dokumentasi SOAP. Berdasarkan hasil studi kasus secara Komprehensif (Continuity Of Care) pada Ny. R dari kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan neonates. Didapatkan Ny. R umur 40 Tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu 3 hari dengan anemia ringan. Persalinan pada Ny. R berlangsung di Rumah Sakit, masa nifas berlangsung normal tidak ada perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, dan Ny. R memutuskan untuk menggunakan KB Implant.   Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuhan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
Sosialisasi dan Simulasi Pijat Bayi untuk Mencegah Stunting Dian Cahya Putri; Adeya Ilma Permana; Alifia Jumeisya Setiawan; Feni Dwiyanti; Mardianita Aulia; Sutirah; Renny Anjelina; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

At the end of the practice period, students are able to carry out community midwifery services and evaluate community midwifery services. In Gedanganak Village, 3 children who are stunted and lack of knowledge of mothers under five about stunting prevention, one of which is with baby massage which can be an effort to increase the baby's weight optimally so as to increase the baby's weight and increase the growth and development of children in the future. This community service uses a descriptive design, this community service is carried out directly by providing counseling on stunting prevention efforts for toddlers and baby massage demonstrations. The participants were 15 mothers of toddlers. The activity began with a pre-test followed by the provision of material with lectures, discussions, and demonstrations. The results of the Pre Test were obtained by mothers before socialization and simulation of infant massage to prevent stunting with good knowledge 0 people (0%), sufficient knowledge as many as 5 people (33.3%), and less knowledge as many as 10 people (66.7%). The results of the Post Test after socialization and simulation of payi massage to prevent stunting became an increase in knowledge as many as 15 people (100%) were well knowledged. The conclusion from the results of this activity is that there is an increase in knowledge before and after the intervention is carried out.   Abstrak Pada akhir masa praktik mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas dan mengevaluasi pelayanan kebidanan komunitas. Di Kelurahan Gedanganak didapatkan 3 orang anak yang mengalami stunting serta kurangnya pengetahuan ibu balita mengenai pencegahan stunting salah satunya dengan pijat bayi yang dapat menjadi upaya menaikkan berat badan bayi secara optimal sehingga menambah bobot bayi dan meningkatkan tumbuh kembang anak  di  kemudian  hari.  Pengabdian masyarakat ini menggunakan desain deskriptif, pengabdian masyarakat ini yang dilakukan secara langsung dengan memberikan penyuluhan upaya pencegahan stunting pada balita dan demonstrasi pijat bayi. Peserta sebanyak 15 ibu balita. Kegiatan diawali dengan pre test dilanjutkan dengan pemberian materi dengan ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil Pre Test didapatkan pengetahuan ibu sebelum dilakukan sosialisasi dan simulasi pijat bayi untuk mencegah stunting berpengetahuan baik 0 orang (0%), berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (33,3%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (66,7%). Hasil Post Test setelah dilakukan sosialisasi dan simulasi pijat payi untuk mencegah stunting menjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 15 orang (100%) berpengetahuan baik. Simpulan dari hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi.