Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Community Training and Assistance in Making Rose Water Extract in Dusun Canguk, Tegalmulyo Rahmi Nurhaini; Muhammad Ulil Azmi; Ocha Ardela Fitria Kresnaya; Pitria Anggraini Puspita Wulandari
WASATHON Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 01 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/wasathon.v1i01.589

Abstract

Pelatihan yang diberikan dalam pendampingan masyarakat Dusun Canguk, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yaitu proses pembuatan air mawar dengan metode perebusan. Bahan yang digunakan bunga mawar segar dan air suling. Proses pembuatan diawali dengan pemilihan bunga mawar segar, kemudian dihaluskan terlebih dahulu. Masyarakat dibimbing agar dapat membuat air mawar secara mandiri dan bermanfaat sebagai produk jadi yang memiliki nilai ekonomis, sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat di Dusun Canguk, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Zat aktif yang terkandung di dalam air mawar tersebut antara lain Tannin, Geraniol, Nerol, Citronellol, Asam Geranik, Terpen, Flavonoid, Pektin, Polyphenol, Vanillin, Karotenoid, Stearopten, Farnesol, Eugenol, Feniletilakohol. Manfaat olahan air mawar ini adalah sebagai antioksidan, menyempurnakan riasan, sebagai toner, pembersih riasan, membersihkan kulit, menghidrasi kulit, mengobati jerawat, mencegah penuaan dini dan melembabkan kulit. Pelatihan ini dilaksanakan secara langsung dan dipraktek kepada masyarakat agar mereka paham cara pemrosesan bunga mawar yang akan dijadikan air mawar. Air mawar yang dihasilkan bebas dari bahan pengawet dan memiliki warna yang lebih merah dari mawar biasa yang ada di dataran rendah.
Pelatihan Software Publish or Perish, Vosviewer, dan Mendeley Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah Ikatan Mahasiswa Tegal Muhammad Ulil Azmi; Fateh Rizky Ramadhani; Alfiati Ruba’atin; Fatmawati, Windy
Jurnal Pengabdian Ahmad Yani Vol. 3 No. 2 (2023): December
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTI) Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53620/pay.v3i2.109

Abstract

Students still think writing scientific papers is difficult. However, writing scientific papers is a form of implementing the tri dharma of higher education. This then requires students to write starting from small, close, and simple things. Writing support software training is something useful. Technology is a means of supporting the writing of scientific papers for researchers who are technologically literate. The application software used in the training will make it easier for students to analyze what needs to be researched, what previous research looks like, writing updates, and much more. This service activity consists of three stages, namely preparation, implementation and evaluation. Each stage is carried out sequentially and continuously. Writing skills are combined with technology and passed on to fellow students so they can contribute to change.
Pelatihan Software Publish or Perish, Vosviewer, dan Mendeley Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karya Ilmiah Ikatan Mahasiswa Tegal Muhammad Ulil Azmi; Rizki Ramadhani, Fatih; Ruba’atin, Alfiati; Windy Fatmawati
Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : SMART SCIENTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70427/smartdedication.v1i1.15

Abstract

Mahasiswa masih berpendapat menulis karya ilmiah adalah hal yang menyulitkan. Namun, menulis karya ilmiah merupakan bentuk penerapan tri dharma perguruan tinggi. Hal ini kemudian mengharuskan mahasiswa untuk menulis mulai dari hal kecil, dekat, dan sederhana. Pelatihan software pendukung penulisan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Teknologi menjadi sarana pendukung penulisan karya tulis ilmiah bagi para peneliti yang melek teknologi. Software aplikasi yang digunakan dalam pelatihan akan memudahkan mahasiswa untuk menganalisis apa yang harus diteliti, seperti apa gambaran penelitian sebelumnya, pembaharuan penulisan, dan masih banyak lagi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan serangkaian metode yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Masing-masing tahapan dilakukan secara runtut dan berkesinambungan. Pelatihan berjalan dengan baik dan antusias. Materi yang disampaikan sesuai kebutuhan mahasiswa baru. Meskipun kurang maksimal dalam durasi praktik aplikasi tersebut. Sehingga, perlu dilakukan pertemuan lanjutan dari pelatihan ini. Keterampilan menulis yang dibarengi dengan teknologi serta ditularkan kepada sesama mahasiswa supaya dapat berkontribusi dalam rangka perubahan.
PAI sebagai Sarana Pendidikan Kebersihan dan Higiene untuk Membangun Kesadaran Lingkungan Muhammad Ulil Azmi; Ihdi Ma'adi; Wahdatul Ummah
Jurnal Pendidikan, Kepelatihan, Olahraga, dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2025): Edisi Desember 2025
Publisher : FKIP UNSULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/sportika.v1i2.498

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) plays a strategic role in shaping students' character, including in areas such as cleanliness, hygiene, and environmental awareness. The value of cleanliness is strongly emphasized in Islamic teachings, as reflected in the concepts of thaharah (purification), personal etiquette, and human responsibility as a caliph in preserving nature. This research aims to examine how PAI can be an effective means of instilling clean and environmentally conscious behaviors through a literature approach. The study compiled and analyzed various studies from national and international journals that discuss environmental education, PAI learning, and the integration of hygiene values ​​into religious learning. The findings indicate that PAI not only emphasizes physical cleanliness but also instills spiritual awareness about the relationship between humans, the environment, and God. The integration of hygiene materials into PAI has been shown to improve students' hygiene behaviors—from handwashing habits and maintaining school cleanliness to waste management. Furthermore, a pedagogical approach based on teacher role models, habituation, and environmental action projects has proven effective in fostering ecological awareness. This study confirms that PAI can be a powerful instrument in building awareness of cleanliness and hygiene when integrated systematically, contextually, and sustainably into learning practices.