Claim Missing Document
Check
Articles

PENETAPAN KADAR ALBUMIN DALAM IKAN GABUS (Channa striata) KUKUS DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Astika Sari, Fitri; Handayani, Sri; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Gabus merupakan sumber albumin yang tinggi. Albumin merupakan bahan pembentuk jaringan–jaringan baru dalam tubuh. Albumin juga mempunyai peran penting dalam menjaga tekanan osmotik plasma, mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma maupun cairan ekstra sel. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar albumin dan mengetahui perbedaan kadar albumin dalam ikan gabus mentah dan ikan gabus kukus secara spektrofotometri visibel.            Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah ikan gabus segar yang dijual oleh 3 pedagang yang berada di Pasar Klaten. Sampel yang digunakan adalah ikan gabus segar dan kukus yang diambil dari pedagang Pasar Klaten sebanyak 1kg. Sampel ikan gabus segar diambil 30 gram dan sampel ikan gabus kukus diambil sebanyak 30 gram dari ikan gabus mentah yang telah dikukus. Masing-masing sampel diekstraksi terlebih dahulu menggunakan sentrifugasi. Setelah ekstrak albumin diperoleh kemudian dihitung kadar albuminya dengan spektrofotometri visibel.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus yang telah dikukus dengan pengukusan terkontrol tidak mengurangi kandungan albumin di dalamnya. Kadar albumin ikan gabus mentah 480,8 % b/b, sedangkan kadar albumin dalam ikan gabus kukus 458,4 % b/b. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar albumin ikan gabus segar dan ikan gabus kukus. Kata kunci : Albumin, Ikan gabus, Pengukusan
PERBANDINGAN RENDEMEN DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA BUNGA TURI PUTIH (Sesbania grandiflora, L Pers) DENGAN BUNGA TURI MERAH (Sesbania grandiflora, L Pers) DENGAN METODE SOXHLETASI Wiranawati, Novi; Agustina, Anita; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Turi merupakan tumbuhan pekarangan atau sebagai tanaman hias dan biasanya tanaman turi tumbuh dipematangan sawah atau kebun, selain itu juga pada bagian bunga turi terdapat nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh khususnya alkaloid. Bunga turi yang sering digunakan pengobatan kebanyakan bunga turi merah, khasiat bunga turi tersebut digunakan untuk pengobatan diare, produksi ASI, tenggorokan.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan rendemen dan identifikasi bunga turi putih dan bunga turi merah.Metode penelitian yang digunakan adalah observasi. Penelitian ini mengguanakan sampel bunga turi putih (Sesbania grandiflora, L Pers) dan merah (Sesbania grandiflora, L Pers). Sampel bunga turi putih diperoleh di daerah Dalangan, Ngemplak, Kalikotes, Klaten dan bunga turi merah diperoleh di daerah Gedongsari, Ngemplak, Kalikotes, Klaten. Sampel bunga turi diekstrak secara Soxhletasi, sampel diuji secara kualitatif menggunakan Kromatografi Lapis Tipis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif dalam bunga turi putih dan bunga turi merah terdapat senyawa alkaloid yang dilihat dibawah sinar UV 254 nm yang berwarna ungu muda. Perbandingan rendemen antara bunga turi putih dan bunga turi merah adalah bunga turi putih 17,8% dan bunga turi merah 18,93%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rendemen bunga turi merah lebih tinggi daripada bunga turi putih. Kata Kunci : Rendemen, Bunga Turi Putih Bunga Turi Merah, Alkaloid, Soxhletasi.
KARAKTERISTIK TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ANTARA PENGGUNAAN OBAT GENERIK DAN OBAT PATEN DI APOTEK KETANDAN FARMA KLATEN Agustina, Anita; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu utama layanan kesehatan adalah salah satunya kepuasan pasien. Kemauan atau keinginan pasien dapat diketahui melalui survey kepuasan pasien. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen diantaranya adalah ketanggapan, kehandalan, jaminan, empati, dan bukti langsung.Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik tingkat kepuasan pasien dalam penggunaan obat generick dan obat paten di Apotek Ketandan Farma Klaten.Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik untuk menentukan responden dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian sejumlah 50 responden. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien yang memilih obat generik dan  merasa puas sebanyak 7 responden (53,84%), sedangkan yang merasa tidak puas sebanyak 6 responden (46,16%). Tingkat kepuasan pasien yang memilih obat paten dan merasa puas sebanyak 24 responden (64,86%), sedangkan yang merasa tidak puas sebanyak 13 responden (35,14%). Kata kunci : karakteriktik, kepuasan pasien, obat generik dan obat paten
FORMULASI GEL ANTINYAMUK MINYAK ATSIRI BATANG SEREH WANGI (Cymbopogon nardus ,L. Rendle ) Novita Dewi, Lila; Nurhaini, Rahmi; Handayani, Sri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) bermanfaat untuk anti radang, antinyamuk, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah (Hariana, 2006).Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dimana dalam pelaksanaannya dilakukan perlakuan tertentu.Langkah pertama adalah destilasi minyak atsiri batang sereh wangi dengan destilasi air-uap air. Selanjutnya dibuat gel dengan basis carbopol dan tragakan dengan berbagai konsentrasi. Gel yang dibuat kemudian dilakukan uji kontrol kualitas seperti uji organoleptis, uji derajat keasaman atau pH, uji daya lekat dan uji daya proteksi. Hasil uji organoleptis, uji pH dan daya proteksi dianalisis secara deskriptif sedangkan hasil uji daya sebar dan daya lekat dianalisis secara statistic dengan uji normalitas dan homogenitas dengan Kolmogorov-Smirnov test dilanjutkan uji statistic analisis varian (anova) satu jalan dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%.Berdasarkan penelitian yang dilakukan formulasi gel  antinyamuk minyak atsiri batang sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) yang baik dari kelima formula adalah formula I, formula II dan formula III.Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah formulasi gel  antinyamuk minyak atsiri batang sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) yang memenuhi standar kualitas gel adalah formula I, formula II dan formula III. Kata kunci: Formulasi Gel, Minyak Atsiri, Batang Sereh Wangi
ANALISIS KANDUNGAN ZAT BESI (Fe) PADA DAUN KELOR (Moringa oleiferaLam.) DI DESA KEPOSONG, MUSUK, BOYOLALI DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Arsy Annisa, Maharani; Nurhaini, Rahmi; Hana Mustofa, Choiril
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola dan gaya hidup masyarakat modern sering mengesampingkan pentingnyakesehatan, salah satunya yaitu dengan mengonsumsi makanan siap saji. Meskipunmudah diperoleh, makanan siap saji memiliki kandungan nutrisi yang rendah. Sehinggabanyak masyarakat yang kekurangan gizi, terutama zat besi (Fe), yang dapatmenyebabkan berbagai penyakit dan membahayakan kesehatan.Kelor (Moringa oleiferaLam.) telah diperkenalkan oleh WHO sebagai salah satu pangan alternatif untukmengatasi masalah gizi (malnutrisi). Salah satu kandungan gizi yang terdapat dalamkelor (Moringa oleiferaLam.) adalah zat besi (Fe).Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan zat besi (Fe) pada daunKelor (Moringa oleifera Lam.) yang tumbuh di Desa Keposong, Musuk, Boyolali.Penelitian dilakukan metode destruksi basah menggunakan microwave dan analisiskuantitatif dengan alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang248,3 nm dengan nyala udara-asetilen.Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa daun kelor (Moringa oleifera Lam.)positif mengandung zat besi (Fe). Hasil pembacaan SSA untuk larutan standar Fediperoleh regresi linear y = 0,0204x + 0,0012 dengan koefisien korelasi (R) 0,997. Danhasil pembacaan sampel dari replikasi I, II dan III berturut-turut yaitu 43,836 mg/kg,77,919 mg/kg, dan 61,262 mg/kg sehingga diperoleh rata-rata kandungan zat besi (Fe)sebanyak 61,006 mg/kg.Kata kunci: Zat Besi (Fe), Daun Kelor ( Moringa oleiferaLam.), Destruksi Basah,Spektrofotometri Serapan Atom.
GAMBARAN HISTOPATOLOGIK LIMPA TIKUS BETINA GALUR Sprague Dawley YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) DAN DIINDUKSI 7,12-DIMETILBENZ(a)ANTRASEN Nurhaini, Rahmi; Rahmawati, Farida; -, Sunyoto
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasak bumi roots (Eurycoma longifolia Jack) is one of medicine herbs that using as medication to cancer. Cancer can branched out in human with unwell condition. Spleen is one of the organ that responsible to immunological body. The aim of this research to know the influence of giving extract ethanolic of pasak bumi’s roots to histological examination of female rats Sprague Dawley strain which induced by 7,12-dimetilbenz(a)antrasen.The research was using 18 female rats that devide into 6 group, with every group consist of 3 rats. Group I, II, III are called the treatment group, that given extract ethanolic of root E. longifolia Jack with dose 12,6 mg/ Kg BW; 25,2 mg/ Kg BW and 50,4 mg/ Kg BW every day during 7 weeks, group IV was administrated DMBA with dose 20 mg/ Kg BW for 10 times (twice a weeks during 5 weeks). Group V was called solvent control, given corn oil for 10 times, and group VI was called a healthty group that only given foot and water every day. In the end of research, all rats were killed and the spleen was removed and the spleen of rats taked to weighting then make to be histology preparates. The result of spleen weight was processed with SPSS program and the histology preparates was observed the illustration from every group.            The result of the statistic analysis the weight of spleen showed no significant difference between one group with other. Histological examination of the spleen in each group shows that there is no specific pathology change in every rats whether in extract treatment group, sick control group, solvent control, and healthty group. The conclusion of this research is administration of extract ethanolic pasak bumi roots (E. longifolia Jack) and induction DMBA 20 mg/ Kg BW didn’t cause the spleen damage yet, so couldn’t carry on the effect from by histological examination of rats spleen. Keywords : Eurycoma longifolia Jack, spleen, 7,12-dimethilbez(a)antrazen
UJI EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans Ayu Wardani, Alfian; Zukhri, Saifudin; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi  merupakan  penyakit  yang  selalu  berubah  dan  disebabkan  oleh mikroorganisme seperti jamur. Candida albicans merupakan jamur yang banyak menyerang  manusia.  Pengembangan  obat-obatan  tradisional  yang  berasal  dari alam  mendapat  perhatian  dari  pemerintah  maupun  masyarakat.  Rimpang lengkuas  merah  (Alpinia  purpurata  K.  Schum)  merupakan  salah  satu  tanaman yang mengandung minyak atsiri yang berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  efektivitas  minyak  atsiri lengkuas merah  (Alpinia purpurata K. Schum) terhadap pertumbuhan Candida albicans.  Dalam  penelitian  ini  penyulingan  minyak  atsiri  rimpang  lengkuas merah  (Alpinia  purpurata  K.  Schum)  dilakukan  dengan destilasi  uap-air  dan diperoleh  rendemen  sebesar  0,507% v/b.  Dilanjutkan  pembuatan  variasi konsentrasi  minyak  atsiri  12%,  14%,  dan  16%.  Uji  efektivitas  mikrobiologi dilakukan  pada  satu  kelompok  kontrol  dan  tiga  kelompok  perlakuan.  Kelompok kontrol  yaitu  n-hexana   (kontrol  negatif)  dan  kelompok  perlakuan  yaitu  minyak atsiri  konsentrasi  12%,  14%,  dan  16%  dengan  menggunakan  metode  cakram kertas (disk diffusion). Hasil  penelitian  menunjukkan  minyak  atsiri  rimpang  lengkuas  merah (Alpinia purpurata K. Schum) memiliki kemampuan sebagai antijamur terhadap pertumbuhan Candida albicans. Efektivitas tersebut  ditunjukkan dengan  adanya zona  bening  disekitar  cakram  kertas  yang  disebut  dengan  diameter  hambat. Diameter hambat [12%] adalah 16 mm, [14%] adalah 18mm dan [16%] adalah 19,3 mm. Dari hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna  (P  < 0,05) antara daya hambat yang dihasilkan dari pengujian minyak  atsiri  rimpang  lengkuas  merah  (Alpinia  purpurata  K.  Schum)  terhadap pertumbuhan  Candida  albicans.  Dari  hasil  uji  efektivitas  juga  menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi minyak atsiri semakin besar pula daya hambat yang dihasilkan terhadap Candida albicans. Kata kunci : Uji Efektivitas, Rimpang Lengkuas Merah, Candida albicans.
FORMULASI TABLET EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val) DENGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT Suyono, Edi; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) sangat bermanfaat dalam pengobatan penyakit. Penyakit yang dapat diobati oleh tanaman kunyit ialah kurang nafsu makan karena zat yang terkandung dalam kurkumin dapat meningkatkan nafsu makan. Tujuan penelitian adalah membuat formulasi tablet kunyit dengan variasi bahan pengikat gelatin secara granulasi basah yang sesuai standar persyaratan tablet.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental membuat tablet ekstrak rimpang kunyit dengan variasi bahan pengikat gelatin 1%, 3% dan 5% yang hasilnya akan diuji kontrol kualitasnya. Rimpang kunyit didapat dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat Tradisional (B2P2TOT), Tawangmangu yang di ekstrak dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kosentrasi bahan pengikat gelatin 1%, 3% dan 5%, kosentrasi bahan pengikat gelatin 5% menghasilkan tablet curcumin dengan sifat fisik yang paling baik dibanding dengan formula lain. Kata Kunci : Kunyit, Formulasi Tablet, Standar Persyaratan Tablet.
SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN Apriliani, Trias; Agustina, Anita; Nurhaini, Rahmi
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

      Swamedikasi adalah mengobati segala keluhan pada diri sendiri, dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan penyakit ringan  seperti  salesma, flu, nyeri kepala dan tenggorokan, nyeri lambung, punggung atau nyeri otot yang tidak terus-menerus. Tempat penelitian dilakukan di Apotek Margi Sehat Tulung Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Lokasi Apotek Margi Sehat terletak di desa sehingga banyak pengunjung di Apotek Margi Sehat yang melakukan swamedikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden, alasan pengunjung apotek melakukan tindakan swamedikasi dan mengetahui sumber informasi yang berpengaruh terhadap tindakan swamedikasi.            Penelitian ini bersifat observasional, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 57 responden metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Metode pengumpulan data diambil dengan wawancara secara langsung dengan pengunjung apotek. Dalam wawancara tersebut memuat dua pertanyaan tentang alasan apa yang mendasari untuk melakukan swamedikasi dan darimana sumber informasi yang diperoleh pengunjung. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan bentuk prosentase.            Berdasarkan penelitian diperoleh hasil alasan pengunjung apotek untuk melakukan swamedikasi adalah menghemat biaya sebesar 22 responden atau 38,60% dan sumber informasi paling banyak diperoleh dari iklan media massa sebesar 20 responden atau 35,09%. Kata Kunci: Swamedikasi, Pengunjung Apotek, Apotek.
GAMBARAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN STROKE RAWAT INAP RUMAH SAKIT X DI YOGYAKARTA Nurhaini, Rahmi; -, Akrom; Jatiningrum, Agnes
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  adanya Drug  Related  Problems pada pasien stroke baik yang hemoragik maupun non hemoragik yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X di Daerah Istimewa Yogyakarta.Stroke adalah penyakit serebrovaskuler yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Drug Related Problems adalah kejadian  yang  tidak  diinginkan  yang  dialami  oleh  pasien  yang  berkaitan  dengan  terapi obat sehingga dapat mengganggu keberhasilan terapi yang diharapkan.Penelitian  ini  merupakan  penelitian  observasi deskriptif analitik  dengan  desain prospektif cross  sectional pada  bulan  Desember  2014-April  2015 di  Unit  Rawat  Inap Rumah Sakit X di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi diambil  datanya  dari  catatan  rekam  medis  pasien  dan  wawancara  dengan  pasien  atau keluarga pasien.Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang didiagnosa stroke non hemoragik maupun stroke hemoragik, baik dengan penyakit penyerta maupun tanpa penyakit  penyerta  dan  dirawat  dalam  bangsal  rawat  inap.  Dari  data  pasien  dilakukan pengkajian  berupa  kejadian drug  related  problems, DRPs  terkait  ketidaktepatan  dosis, indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi dan ketidaktepatan pasien. Data yang diperoleh di analiasa secara deskriptif dan dilanjutkan dengan uji analisis untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dari masing-masing faktor resiko.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 106 pasien, 63,2% adalah kategori pasien geriatri (>60 tahun). Dan sebanyak 85,8% pasien didiagnosa stroke non hemoragik dan sisanya sebanyak 14,2% didiagnosa stroke hemoragik. Prosentase kejadian Drug Related Problems pada pasien stroke yang menjalani rawat inap sebesar 93,4%. Kejadian Drug Related Problems muncul pada ketidaktepaan dosis sebesar 13,2%, indikasi tanpa terapi 75,5%, obat tanpa indikasi 66%, ketidaktepatan obat sebesar 66% serta ketidakpatuhan tenaga  professional  terhadap  kesesuaian guidline  sebesar  93,4%.  Terdapat  hubungan antara  faktor  resiko  usia  dan  jenis  stroke  terhadap  kejadian Drug  Related  Problems (p<0,05),  tetapi  tidak  terdapat  hubungan  antara  banyaknya  obat  yang  diterima  pasien terhadap  kejadian Drug  Related  Problems dan  tidak  terdapat  hubungan antara  kejadian Drug Related Problems dengan outcome pasien (p>0,05).Kata kunci: Drug Related Problems, Penatalaksanaan Stroke, Outcome