Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN DAN UPAYA ORANGTUA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI MILLENIAL GOOD CITIZENSHIP DI DESA TANJUNGANOM Mori Dianto; Ahmad Nur Hidayat; Sakina T.A Harahap; Citra Aulia Amanda; Sabila Pratiwi; Daffa Dhiba Oesraini; Siti Khadijah; Taufik Hilmi; Yosita Hazrin; Luthfia Aina Salsabila Parinduri; Syahrani Lubis; Seri Rahmadani
PENDIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial) Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dan upaya orangtua dalam mewujudkan generasi millenial yang good citizenship di Desa Tanjung Anom. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa masyarakat dari desa Tanjung Anom mengenai bagaimana peran orangtua dalam mewujudkan generasi good citizenship ditemukan bahwa para orangtua memiliki cara dan strategi yang berbeda- beda dalam mendidik anaknya untuk mewujudkan generasi millenial yang Good Citizenship, yaitu dengan cara : 1. Peran dan upaya orangtua sebagai sosok penting dalam memberikan arahan kepada anaknya. 2. Orang tua sebagai sosok yang menjadi contoh dan panutan bagi anaknya. 3. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar atas nilai moral dan pendidikan anaknya. 4. Orang tua menjadi fasilitator dalam memenuhi kebutuhan hidup anaknya terutama memfasilitasi untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan meneruskan pendidikan. Hampir seluruh orang tua yang di wawancarai, mereka mampu mendidik anak dengan baik, dimana masing-masing orang tua mempunyai strategi tersendiri untuk membentuk anaknya menjadi generasi yang good citizenship.
Kebijakan Dan Strategi Nasional Penanganan Krisis Masalah Kesehatan Dalam Kondisi Tanggap Darurat Ghizka Aulia Putri; Taufik Hilmi; Abdurrozzaq Hasibuan
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.563

Abstract

Kementerian Kesehatan telah menerapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan upaya pencegahan, penanggulangan, dan kesiapsiagaan dalam penanganan krisis kesehatan. Salah satu masalah utama yang dihadapi setelah bencana adalah dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menetapkan prinsipprinsip pemulihan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 17 Tahun 2010. Peraturan tersebut mencakup prinsip-prinsip kesehatan mental, yang sangat penting dalam penanggulangan bencana. Fokus pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) termasuk meningkatkan sistem kesehatan masyarakat dan akses ke layanan kesehatan. Pembangunan sektor kesehatan untuk SDGs bergantung pada peran aktif semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, parlemen, dunia usaha, media massa, lembaga sosial kemasyarakatan, organisasi profesi dan akademisi, mitra pembangunan serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pemerintah bertujuan untuk memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses ke layanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional. Ini juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas semua negara dalam sistem peringatan dini dan langkah-langkah pengurangan risiko. Karena pertanyaan ini secara khusus berkaitan dengan Indonesia, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi cara Indonesia menangani krisis kesehatan. Ini termasuk kepadatan penduduk, geografi (sebagai negara kepulauan), efek perubahan iklim seperti bencana alam atau wabah penyakit akibat perubahan lingkungan. Selain itu, stabilitas politik juga dapat berperan dalam seberapa efektif kebijakan diterapkan.