Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etanol Daun Pala (Myristica Fragrans Houtt) Terhadap Mencit Putih (Mus Musculus) Jantan Noni Zakiah; putri maria ulfa
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, sehingga kadar glukosa darah meningkat melebihi batas normalnya. Daun pala mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu, alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, polifenol dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah esktrak etanol daun pala dapat menurunkan kadar glukosa darah terhadap mencit putih (Mus musculus) jantan yang diinduksi oleh glukosa. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan metode Rancang Acak Lengkap (RAL). 25 ekor mencit putih jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif diberikan aquadest, kelompok kontrol positif diberikan glibenklamid, dan 3 kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun pala. Perlakuan I dosis 50 mg/Kg BB , perlakuan II dosis 100 mg/Kg BB, dan perlakuan III dosis 200 mg/Kg BB dengan rentang waktu pengamatan dimulai pada menit ke-30, 60 sampai menit ke-120. Nilai rata-rata kadar glukosa darah mencit diperoleh dengan analisis statistik uji ANOVA (p<0,05) untuk melihat perbedaan waktu antar kelompok. Uji anova pada menit ke 30 menunjukkan nilai yang tidak signifikan (p>0,05) yaitu 0,067. Sedangkan pada menit ke-60 dan ke-120 menunjukkan nilai anova yang signifikan yaitu 0,003 dan 0,000 (p<0,05). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pala dosis 50 mg/Kg BB, 100 mg/Kg BB, 200 mg/Kg BB signifikan menurunkan kadar glukosa darah dimulai pada menit ke-60 sampai menit ke-120.
Aktivitas antibakteri perasan daun randu (Ceiba Pentandra (L.) Gaertn.) terhadap bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aures Noni Zakiah; Fitri Meliyani; munira munira; rasidah rasidah
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) merupakan tanaman yang sering digunakan oleh banyak masyarakat untuk berbagai pengobatan salah satunya yaitu sebagai pengobatan demam, diare, batuk dan lain-lainnya. Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan daun randu terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode difusi agar untuk menguji aktivitas bakteri. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil pengukuran zona hambat perasan daun randu terhadap Escherichia coli diperoleh zona hambat pada perlakuan (P1) : 14,75 mm, (P2) : 23,70 mm. Sedangkan hasil pengukuran zona hambat perasan daun randu terhadap Staphylococcus aureus diperoleh zona hambat pada perlakuan (P1) : 10,8 mm, (P2) : 32,87 mm, dan akuades tidak membentuk zona hambat. Hasil uji daya hambat dianalisis secara statistic (uji anova) menunjukkan bahwa perasan daun randu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (P = 0,000) dan setelah dilakukan uji lanjut menunjukkan bahwa kemampuan perasan daun randu dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli lebih kuat dibandingkan dengan Staphylococcus aureus. Akan tetapi jika dibandingkan dengan amoksisilin, perasan daun randu tidak dapat menyamai amoksisilin sebagai antibakteri.